Anda di halaman 1dari 37

Laporan Kasus

Diare Akut Dengan


Dehidrasi Ringan
Sedang
dr. Rangga Yudhistira
Identitas
 Nama : An. DM
 Umur : 02 tahun
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Alamat : Dsn kedung bajul
 Agama : islam
 Tanggal masuk : 31 februari 2018
 No. RM : 180009xx
Anamnesa
Keluhan utama : buang
air besar (BAB) CAIR

Riwayat Penyakit Sekarang :


 Pasien datang ke UGD RSU Wonolangan Probolinggo pada
tanggal 31 januari 2018 pada pukul 09.00 wib di antar
oleh ibunya, ibu pasien mengatakan anaknya keluhannya
buang air besar cair sejak 2 hari sebelum MRS. Bab cair
kurang lebih 8x dalam sehari. Tinja berbentuk cair,
jumlah tinja setiap kali BAB tidak begitu banyak dengan
ampas sedikit, berwarna kuning (+), tidak ada lendir,
tidak ada darah, tidak seperti minyak, dan tidak ada
seperti air cucian beras.
 Pasien juga disertai muntah sejak 1 hari SMRS setiap
makan dan minum, muntah berisi makanan yang di
makan namun tidak ada darah. Selama Bab cair dan
muntah ibu pasien mengatakan anaknya terlihat
lemas dan lebih rewel dari biasanya,masih mau
minum serta terlihat lebih haus dari biasanya.
Batuk dan pilek tidak ada
 Riwayat Penyakit Dahulu :
• Asma (-)
• Kejang (-)
• Riwayat diare (-)

 Riwayat Penyakit Keluarga :


o Riwayat yang serupa dengan pasien saat ini tidak ada

 Riwayat Pengobatan :
o Pasien belum minum obat sehingga orang tua pasien
membawa pasien ke UGD RSU Wonolangan
o Pasien tidak ada alergi obat
 Riwayat  Riwayat  Riwayat
Kehamilan dan Nutrisi Imunisasi
Persalinan
Ibu dengan P1A0 Pasien diberi ASI  BCG (+)
o ANC : ibu pasien rutin hanya sampai 5  Polio (+)
memeriksa kehamilan di bulan, setelah itu di  Hepatitis B (+)
bidan, muntah (-),anemia lanjutkan dengan susu  DPT (+)
(-), kaki bengkak (-), formula. Pada usia 6  CAMPAK (+)
perdarahan (-), trauma (-) bulan baru diberikan
o Riwayat kehamilan : MPASI
pasien anak pertama,
lahir lebih bulan 38
minggu, BBL 3.500 gram
o Riwayat kuning dan sesak
setelah lahir (-)
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : tampak sakit sedang, lemas, rewel
 Kesadaran : composmentis
 Vital sign :
 Nadi : 120x/menit reguler
 Suhu : 36
 RR : 20x/menit reguler
o Status Gizi :
 Berat badan : 17 kg
 Tinggi badan : -cm
Status
generalis
Abdomen
Pulmo
Cor
 Inspeksi :
tidak ada
 Kulit : pucat (-), jejas
sianosis (-)  Inspeksi :  Auskultasi :
 Kepala : ubun- gerak simetris bising usus
ubun cekung (-)  Inspeksi : ictus (statis dan meningkat
 Mata : anemis(-), cordis tidak dinamis) (+)
ikterik (-). Mata terlihat  Palpasi : fokal  Palpasi :
cekung (-)  Palpasi : ictus fremitus soepel,
 Hidung : cordis teraba di dextra=sinistr hepar dan
darah/epistaksis ICS V line a lien tidak
(-) midclavicula  Perkusi : sonor teraba, nyeri
 Mulut : bibir sinistra kuat seluruh lapang tekan (-)
dan lidah angkat (-) paru  Perkusi :
terlihat kering  Auskultasi :  Auskultasi : timpani (+)
(+) bunyi jantung I-II suara dasar  Turgor
 Leher : tidak ada reguler, suara vesikuler +/+, pada kulit
pembesaran KGB tambahan (-), rh-/-, wh -/- di abdomen
bising (-) sedikit
lambat (+)
Diagnosis
GEA Dengan Dehidrasi
Ringan - Sedang

1. Gea dehidrasi ringan


Diagnosis sedang ec virus
banding 2. Gea dehidrasi ringan
sedang ec bakteri
Penatalaksanaan

Farmakologi Non Farmakologi


 Inf. KAEN 3B 1300CC/24 Jam  Makanan tetap harus
 Inj. Ondansentron 2 mg diberikan
 Inj. Ceftriaxone 900 mg  Menjaga higienitas
 Zinckid syrp 1xcth 1  bedrest
 L-bio 1x1 sachet
 Cek darah lengkap
Laboratorium :
Hematologi lengkap (31 januari
2018)

Jenis Hasil Angka Normal Metode

Pemeriksaan

Hemoglobin 12,7 g/dl 10.7-13.1 FlowCytometri

Leukosit 12.300 10^3/ul 6.00-17.00

Eritrosit 4.83 10^6/ul 3.60-5.20

PCV 35,0% 34.0-50.0

MCV 72,5 fl 81.0-109,0

MCH 26.3 pg 26.0-38.0

MCHC 36.3 g/L 26.0-37.0

Trombosit 504.000 x10^3/ul 217-497


Follow Up

HARI/TANGGAL S O A P
Kamis/01 Pasien buang Ku : tampak lemas GEA DENGAN  Inf. KAEN
februari 2018 air besar cair Nadi : 100x/menit DEHIDRASI
RR : 20x/menit RINGAN-
3B
Ruangan Lily 3x (+),darah
Suhu : 36,5 C SEDANG 1300CC/24
(10.00 WIB) dan lendir tidak Kepala : jam
ada, muntah - Ubun-ubun
(+) cekung (-)
 Inj. Sagestam
Demam (-) - Mata cekung 2x25 mg
Rewel (-), (-)  Inj.
- Bibir kering
Makan&minu Ondansentron
(+)
m sedikit- Thorak : 2mg
sedikit - Cor : S1,S2  Zinc Pro Syr
tunggal
- Pulmo :
1 dd cth 1
vesikuler,  L-Bio 1dd
rh -/-, wh -/- sach 1
Abdomen :
Bu (+) meningkat
Turgor kulit normal
Ekstremitas :
Akral hangat +/+
HARI/TANGGAL S O A P
Jumat / Pasien buang Ku : cukup GEA DENGAN  Inf. KAEN
02februari 2018 air besar cair Nadi : 90x/menit DEHIDRASI
RR : 22x/menit RINGAN-
3B
Ruangan Lily 1X saja
Suhu : 36,5 C SEDANG 1300CC/24
(08.00 WIB) muntah (-) Kepala : jam
Demam (-) - Ubun-ubun
Rewel (-), cekung (-)
 Inj. Sagestam
Makan&minum - Mata cekung (-) 2x25 mg
sudah mau - Bibir kering (-)  Inj.
Thorak :
- Cor : S1,S2
Ondansentron
tunggal 2mg (Kp)
- Pulmo :  Zinc Pro Syr
vesikuler,
rh -/-, wh -/-
1 dd cth 1
 L-Bio 1 dd
Abdomen : sach 1
Bu dbn
Turgor kulit normal
Ekstremitas :
Akral hangat +/+
HARI/TANGGAL S O A P
Sabtu / Pasien sudah Ku : cukup GEA DENGAN  Venflon (+)
03februari 2018 tidak buang air Nadi : 82x/menit DEHIDRASI
RR : 22x/menit RINGAN-
 Inj. Sagestam
Ruangan Lily besar cair
Suhu : 36,5 C SEDANG 2x25 mg (Kp)
(09.30 WIB) muntah (-) Kepala :
Demam (-)
 Zinc Pro Syr
- Ubun-ubun
Rewel (-), cekung (-)
1dd cth 1
Makan&minum - Mata cekung (-)  KRS nanti
sudah mau - Bibir kering (-) sore
Thorak :
- Cor : S1,S2
tunggal
- Pulmo :
vesikuler,
rh -/-, wh -/-

Abdomen :
Bu dbn
Turgor kulit normal
Ekstremitas :
Akral hangat +/+
Pembahasan kasus
diare

dehidrasi
Definisi

Diare adalah Meningkatnya frekuensi


buang air besar dan berubahnya
konsistensi menjadi lunak atau bahkan
cair

Diare akut adalah Diare kronik adalah


diare yang diare yang
berlangsung kurang berlangsung lebih
dari 14 hari ( kurang dari 14 hari (lebih
dari 2 minggu ). dari 2 minggu )
Epidemiologi
Berdasarkan data dari World
Gastroenterology Organisation
Practice Guidline di seluruh dunia
terdapat sekitar 1,5 miliar kasus
diare pertahun dengan angka
kematian 1,5-2 juta teutama pada
anak usia kurang dari 5 tahun
atau mecapai angka 18 % dari
seluruh dunia yang berarti lebih
dari 5000 anak yang menderita
diare setiap harinya.
Keracunan
makanan

Malabsorbsi
Alergi

Etiologi

Atau infeksi baik imunodefisien


yang di sebabkan si
oleh bakteri , virus
Faktor resiko
 Tidak memadainya air bersih
 Pencemaran air oleh tinja
 Kebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk
 Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak
higienis
 Kurangnya sarana kebersihan mandi, cuci, kakus
Diare ( mekanisme terjadinya )

Diare osmotik :
o Terjadi apabila Diare eksudatif :
ada bahan yang Diare sekretorik : o Inflamasi akan
tidak dapat di o Terjadi bila
mengakibatkan
serap yang ada gangguan kerusakan
meningkatkkan transport mukosa baik
osmolaritas elektrolit baik usus halus
dalam lumen absorbs yang maupun usus
yang menarik air berkurang besar.
dari plasma ataupun
sehingga terjadi sekresi yang
diare meningkat
gejala klinis Rotavirus Shigella Salmonella ETEC EIEC Kolera

Masa Tunas 17-72 jam 24-48 jam 6-72 jam 6-72 jam 6-72 jam 48-72 jam
Panas + ++ ++ - ++ -
Mual,muntah Sering Jarang Sering + - Sering
Nyeri perut Tenesmus Tenesmus, Tenesmus, - Tenesmus, Kramp
kramp kolik kramp
Nyeri kepala - + + - - -
Lamanya sakit 5-7 hari >7 hari 3-7 hari 2-3 hari variasi 3 hari

Sifat tinja :
Volume Sedang Sedikit Sedikit Banyak Sedikit Banyak
Frekuensi 5-10x/hari >10x/hari Sering Sering Sering Terus-menerus
Konsistensi Cair Lembek Lembek Cair Lembek Cair
Darah - + Kadang - + -
Bau Langu - Busuk - - Amis khas
Warna Kuning hijau Merah-hijau Kehijauan Tak berwarna Merah-hijau Seperti air cucian beras
Leukosit - + + - - -
Lain-lain Anorexia Kejang ± Sepsis ± Meteorismus Infeksi sistemik ± -
Penegakan diagnosa
 Diare : frekuensi, volume, kosnsistensi
tinja, warna,bau, ada/tidak ada lendir
dan darah.
Anamnesa  Bila disertai muntah volume dan
frekuensinya.
 Kencing : biasa, berkurang, jarang atau
tidak kencing dalam 6-8 jam

 Berat badan serta vital sign


 Ubun-ubun besar cekung/tidak,
 mata : cowong/tidak
Pemeriksaan  Ada atau tidak adanya air mata
fisik  Bibir,mukosa mulut dan lidah kering atau
basah
 Pemeriksaan ekstremitas perlu karena perfusi
dan capillary refill dapat menentukan derajat
dehidrasi yang terjadi
Penegakan diagnosa

1. Darah : darah lengkap,


serum elektrolit, analisa
gas darah
Pemeriksaan 2. Urin : urine lengkap,
laboratorium kultur
3. Tinja : pemeriksaan
makroskopik,pemeriksaa
n mikroskopik
Kasus Pada Pasien

Teori Kasus pasien


Diare akut adalah diare yang Pada kasus, pasien mengalami
berlangsung kurang dari 14 keluhan perubahan konsistensi
hari ( kurang dari 2 minggu ). tinja menjadi cair, lebih dari 3x
perhari yang berlangsung
kurang dari 14 hari ( kurang
dari 2 minggu )

Jadi pada pasien saya DIARE AKUT


Kasus Pada Pasien
Gejala klinis Rotavirus
Masa tunas 17-72 jam
Panas +
Mual dan muntah Sering
Nyeri perut Tenesmus
Nyeri kepala -
Lamanya sakit 5-7 hari
Volume Sering
Frekuensi 5-10x/hari
Konsistensi Cair
Darah -
Bau Langu
Warna Kuning / hijau
Leukosit -
Lain-lain Anorexia

Keluhan yang terjadi pada pasien


Penyebab diare dari
di antaranya bab cair dengan
Infeksi kasus, diduga infeksi
frekuensi 5-10x/hari, berwarna
rotaviru virus ( rotavirus 10-
kuning, tidak berbau amis/busuk,
s 35 % )
volume sedang, nyeri perut (+)
disertai dengan muntah
Dehidrasi
 Penilaian beratnya atau derajat dehidrasi dapat di tentukan

dengan membandingkan berat badan sebelum dan

selama diare dan menggunakan kriteria WHO atau skor

Maurice
Derajat dehidrasi kriteria WHO
Penilaian Tanpa Dehidrasi Dehidrasi
dehidrasi ringan- berat
sedang
Keadaan Baik, sadar Gelisah , Lesu, lunglai,
umum rewel tidak sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung
Air mata Ada Tidak ada Sangat kering
Mulut dan Basah Kering Sangat kering
lidah
Rasa haus Normal, tidak Kehausan Malas minum,
haus tidak mau
minum
Turgor kulit Kembali cepat Kembali Kembali
< 2 detik lambat sangat lambat
> 2 detik
Terapi Rencana Rencana Rencana
terapi A terapi B terapi C
Skor Maurice
Bagian 0 1 2
tubuh yang
diperiksa
Keadaan sehat Gelisah , Mengigau, koma,
umum cengeng, apatis, atau syok
ngantuk
Kekenyalan Normal Sedikit kurang Sangat kurang
kulit
Mata Normal Sedikit cekung Sangat cekung

Ubun-ubun Normal Sedikit cekung Sangat cekung


besar
Mulut Normal Kering Kering&sianosis

Denyut Kuat < 120 Sedang Lemah > 140


nadi/menit

 Nilai 0-2 : ringan


 Nilai 3-6 : sedang
 Nilai 7-12 : berat
Penatalaksanaan

Teruskan
Oralit ASI

Lima lintas diare


Zinc 10 hari

Antibiotik
Nasihat selektif
Rencana terapi A
( tanpa dehidrasi )
 Berikan cairan lebih >>
 Makanan tetap di berikan untuk mencegah kurang gizi
 Preparat Zinc :
 < 6 bulan : 10 mg
 > 6 bulan : 20 mg selama 10-14 hari
o Awasi bila dehidrasi ( monitoring bila tidak membaik
dalam 3 hari atau :
1. Bab lebih sering
2. Muntah terus menerus
3. Rasa haus yang nyata
4. Demam
5. Tinja berdarah
Rencana terapi B
( dehidrasi sedang/ringan )
Jumlah oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama di sarana kesehatan
Oralit yang diberikan =
75 ml x berat badan anak
Bila BB tidak di ketahui berikan oralit sesuai tabel dibawah ini :

Umur 4 bulan 4-12 12-24 2-5 tahun


sampai bulan bulan
Berat < 6 kg 6-10 kg 10-12 kg 12-19 kg
badan
Jumlah 200-400 400-700 700-900 900-1400
cairan

 Bila anak meningingkan lebih banyak oralit, berikanlah


 Bujuk ibu untuk meneruskan ASI
 Untuk bayi < 6 bulan yang tidak mendapat ASI berikan juga 100-200 ml air masak
selama masa ini.
 Untuk anak > 6 bulan, tunda pemberian makan selama 3 jam kecuali ASI dan
oralit
 Beri obat zinc selama 10 hari berturut-turut

Amati anak dengan seksama dan bantu ibu memberikan oralit :


 Tunjukkan jumlah cairan yang harus diberikan
 Berikan sedikit demi sedikit tapi sering
 Periksa dari waktu ke waktu bila ada masalah
 Bila kelopak mata anak bengkak, hentikan pemberian oralit dan berikan air
masak atau ASI
 Beri oralit sesuai Rencana Terapi A bila pembengkakan telah hilang

Setelah 3-4 jam nilai kembali anak menggunakan bagan penilaian,


kemudian pilih rencana terapi A, B, atau C untuk melanjutkan terapi :
 Bila tidak ada dehidrasi, ganti ke rencana terapi A. bila dehidrasi telah
hilang, anak biasanya kencing kemudian mengantuk dan tidur.
 Bila tanda menunjukkan dehidrasi ringan/sedang ulangi rencana terapi B
 Anak mulai diberi makanan, susu dan sari buah
 Bila tanda menunjukkan dehidrasi berat ganti dengan rencana terapi C
Bila ibu harus pulang sebelum selesai rencana terapi B :

 Tunjukkan jumlah oralit yang harus dihabiskan dalam terapi 3 jam di


rumah
 Berikan oralit di bungkus untuk persediaan di rumah
 Jumlah 5 langkah rencana terapi A untuk mengobati anak di rumah
Rencana terapi c
( dehidrasi berat )
 Mulai beri cairan iv segera. Bila
Apakah saudara dapat pendeirita bisa minum, berikan oralit,
menggunakan cairan IV ya sewaktu caiiran iv di mulai. Berikan 100
segera mL/kgbb cairan RL atau NS atau Ringer
Asetat sebagai berikut :
Usia Pemberian 1 kemudian
30 mL/kgbb 70
mL/kgbb

By < 1 thn : 1 jam 5 jam


Anak 1-5 thn : 3o menit 2 ½ jam
 Ulangi bila denyut nadi lemah atau tidak
teraba.
 Nilai kembali penderita tiap 1-2 jam. Bila
rehidrasi belum tercapai, percepat
tetesan iv.
 Juga berikan oralit ( 5 mg/kgbb/jam ) bila
penderita masih bisa minum, biasanya
setelah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam
( anak )
 Setelah 6 jam ( bayi ) atau 3 jam ( anak ),
nilai ulang penderita menggunakan tabel
penilaian. Lalu pilih rencana terapi yang
sesuai A, B, C untuk melanjutkan terapi
tida
k
 Kirim penderita untuk terapi
intravena
Apakah ada terapi iv  Bila penderita bisa minum,
terdekat ( dalam 30 menit Ya sediakan oralit dan tunjukkan cara
) memberikannya selama
perjalanan

 Mulai rehidrasi mulut dengan


oralit melalui pipa
Apakah saudara dapat nasogastrik atas mulut.
menggunakan pipa Berikan 20 mL/kgbb/jam
selama 6 jam (total 120
nasogastrik untuk mL/kgBB).
rehidrasi ?  Nilailah penderita tiap 1-2
jam :
1. Bila muntah/ perut
kembung, berikan cairan
perlahan
2. Bila rehidrasi tidak tercapai
Segera rujuk anak untuk selama 3 jam, rujuk
rehidrasi melalui NGT atau penderita untuk terapi iv
IV • Setelah 6 jam, nilai kembali
penderita dan pilih.
Catatan
 Bila mungkin amati penderita sedikitnya 6 jam setelah rehidrasi
untuk memastikan bahwa ibu dapat menjaga mengembalikan cairan
yang hilang dengan memberi oralit.
 Bila umur anak di atas 2 tahun dan kolera baru saja berjangkit di
daerah saudara, pikirkan kemungkinan kolera dan beri antibiotika
yang tepat secara oral begitu anak sadar.
Pemberian antibiotik
Penyebab Antibiotik pilihan Alternative
Kolera Tetracycline 12,5 mg/kgBB Erythromycin 12,5
4x sehari selama 3 hari mg/kgBB 4x sehari
selama 3 hari
Shigella Disentri Cotrimoxazole Pivmecillinam 20
10mg/kgBB/hari mg/kgBB 4x sehari
selama 3 hari
Ceftriaxone 50-100
mg/kgBB
1x sehari IM selama
2-5 hari
Amoebiasis Metronidazole 10 mg/kgBB
3x sehari selama 5 hari (10
hari pada kasus berat )
Giardiasis Metronidazole 5mg/kgBB
3x sehari selama 5 hari

Anda mungkin juga menyukai