Anda di halaman 1dari 10

Oleh :

Ali Abdurrahman(210817110)
Setio nur cahyo (210817131)
• Pengertian Terjemah Secara Umum dan
Khusus
• Terjemah secara umum adalah salinan da
ri satu bahasa ke bahasa lain, atau meng
ganti, menyalin, memindahkan kalimat d
ari suatu bahasa ke bahasa lain
• Terjemah secara khusus adalah mengung
kapkan perkataan atau kalimat dengan
menggunakan bahasa lain.
Tujuan Penerjemahan Al-Qur’an

• Memberi pengetahuan kepada manusia tentang ayat-ayat


al-qur’an.
• Membantu manusia dalam memahami makna Al-qur’an.
• Menyelamatkan hati manusia.
• Menegakkan logika akal sehat, pencerahan berpikir.
• Menghilangkan sekat jarak yang menjauhkan antara Allah
Swt dan makhluknya, serta meratakan persamaan secara
umum antara manusia seluruhnya.
• Membantu mewujudkan kegiatan keagamaan dengan meny
ebarluaskan ajaran Al-Qur’an.
Macam-Macam Penerjemahan Al-Qur’an
HARFIAH MAKNAWIYAH
• Terjemah Harfiah yaitu memindahkan suat
u isi ungkapan dari suatu bahasa ke bahasa
yang lain, dengan mempertahankan bentuk
dan urutan kata-kata dan susunan kalimat a
slinya.

• Terjemah Maknawiyah atau Tafsiriyah yaitu


menerangkan arti kata dengan bahasa lain,
tanpa dikaitkan dengan susunan kata-kata
yang asli.
Sejarah Penerjemahan Al-Qur’an

• Dalam lintasan sejarah Islam dikatakan bahwa lima tahun setelah


Nabi saw menjadi rasul untuk pertama kalinya ia memerintahkan
kaumnya untuk hijrah ke Ethiopia pada tahun 615 M karena pada
masa itu di Mekah terjadi skenario pembunuhan nabi, dan sedikit
demi sedikit pengikut Nabi Muhammad berhijrah ke Yastrib (320)
. Ethiopia adalah sebuah imperium yang asing bagi kaum muslim,
dan bahasa mereka berbeda dengan bahasa orang Mekah. Berken
aan dengan itu, Raja Najasyi sebagai penguasa Ethiopia meminta
kepada Nabi saw agar mengutus juru bahasa untuk mengajarkan
risalahnya dengan bahasa mereka. Maka diadakanlah suatu perte
muan, dan Nabi Muhammad mengutus Ja’far bin Ali Thalib hadir
dalam pertemuan itu, dan dalam pertemuan itu ja’far membacaka
n beberapa ayat al-Qur’an dalam surah Maryam.
• Ayat al-Qur’an yang dibacakan ja’far ini beserta terje
mahnya membuat mereka tertarik kepada Islam dan
kebenarannya. Ustad Muhaqqiq Shadr Afadhil berke
yakinan bahwa Ja’far pandai berbahasa Amharik yait
u bahasa orang-orang Ethiopia. Beliau menerjemahk
an ayat-ayat al-Qur’an ke dalam bahasa mereka. Ole
h karena itu, ketika al-Qur’an dibacakan dihadapan
mereka bersama dengan terjemahannya, pengaruhn
ya sangat kuat hingga menjadikan jiwa orang-orang
yang hadir di majelis terpesona, khusunya Raja Najja
syi yang saat itu berkata, “Demi Allah, perkataan Mu
hammad tidak ada bedanya dengan perkataan al-M
asih.” Setelah berkata demikian Najjasyi menangis ter
sedu-sedu.
• dengan perkataan al-Masih.” Setelah berkata de
mikian Najjasyi menangis tersedu-sedu.
• Kemudian dengan Bahasa Amharik mereka perl
ahan mempelajari al-Qur’an, namun pada akhirn
ya mereka tidak hanya mempelajari Al-Qur’an de
ngan Bahasa Amharik, tetapi perlahan mempelaj
ari Bahasa Arab dan kaidah-kaidah bahasa Arab.
Dari sinilah kemudian penerjemahan al-Qur’an it
u tumbuh dan berkembang, sampai-sampai ada
yang disebut terjemahan tafsir al-Qur’an bahasa
Amharik.
• Setelah berkembang terjemahan
Al-qur’an di Ethiopia kemudian berlanjut ke negara India
.
• Adapun terjemahan al-Qur’an dalam bahasa Indonesia,
dimulai pada pertengahan abad ke-17 oleh Abdurrauf
singkil, seorang ulama dari Singkil, Aceh, ke dalam bah
asa Melayu.

Anda mungkin juga menyukai