Anda di halaman 1dari 11

Hukum

Hak Asasi Manusia

Oleh :
Elsifa Bintang Madania (16340126)
Universalisme dan Relativisme Budaya

Teori
Teori Universalis Relativisme Memadukan
(Universalist Budaya (Cultural Universalisme
theory) Hak Asasi Relativism dengan
Manusia Theory) Pluralisme

2
Universalisme dan Relativisme Budaya

Hak Asasi Manusia dalam skala


Internasional memiliki ciri yang beragam
seiring dengan perkembangan jaman
yang ada. Dalam studi kasusnya adalah
penerapan hak yang berbeda dalam
skala nasional yaitu universalisme
(menyerupai budaya barat) dan
reativisme budaya (budaya lokal yang
sulit diubah).

3
(a) Teori Universalis (Universalist Theory) Hak Asasi Manusia

Moral universalime dapat diperngaruhi karena adanya


doktrin kontemperor sehingga menyebabkan timbulnya
persepektif yang berbeda. Moral universalisme hadir karena
adanya kepercayaan yang melekat serta adanya pengaruh
antara lintas budaya dan sejarah yang ada secara turun
temurun. Dalam hal ini harus terbukti secara rasional. Contoh :
“hukum alam “ dengan mengandalkan prinsip reason.

1 Suatu individu dalam moral ini merupaka unit sosial


dengan arahan pada pemenuhan hak pribadi.

4
Teori Universalis

1. HAM sebagai hak alamiah bersifat vundamental, dimiliki


individu terlepas dari nilai-nilai masyarakat ataupun negara

2. Tidak perlu pengakuan dari pejabat atau dewan manapun

3. Merupakan pembatasan ke!enangan dan yuridiksi


negara

4.Fungsi negara adalah untuk melindungi dan hak-hak


alamiah masyarakatnya bukanuntuk kepentingan monarkhi
atau sistem kekuasaan

5
(b) Teori Relativisme Budaya (Cultural Relativism Theory)

Dalam hal ini, hak asasi manusia dianggap perlu


dipahami pada konteks kebudayaan masing-masing negara.
Pada setiap kebudayaan memiliki hak hidup dan martabat yang
sama serta harus dihormati, sehingga tidak ada yang
mendominasi.

Teori ini biasa dianut oleh negara-negara berkembang


dan negara Islam. Dalam hal ini tentu bukanlah hal yang mudah,
1 mengingatnya banyaknya ragam budaya yang ada
menyebabkan banyak pula argumen-argumen yang muncul
sehingga terjadi ketidaksepakatan atau kesatuan dalam sudut
pandang. Sehingga dalam hal ini, hak asasi manusia tidak dapat
secara utuh bersifat universal tanpa adanya ketetapan budaya
yang mewakili sehingga kesepakatan yang ada bukan
merupakan keputusan yang diambil dari individu (dapat
menyeluruh).

6
Nilai-nilai moral budaya bersifat pertikular bersifat lokal dan
spesifik, sehingga berlaku khusus pada suatu negara.
Penerapannya ada 3 model

1. Lebih menekankan pada hak sipil, politik dan pemilikan


pribadi.

2. Lebih menekankan pada hak ekonomi sosial.

3. Lebih menekankan pada hak penentuan nasib sendiri dan


pembangunan ekonomi

7
Teori Relativisme Budaya

1. Kebudayaan adalah satu-satunya sumber keabsahan hak


atau kaedah moral

2. HAM harus di pahami dalam konteks budaya masing-masing


negara

3. Nilai-nilai Asia : HAM = individualisme dan nilai-nilai barat


yang tidak sesuai dan tidak urgent dengan nilai-nilai asia

4. Di Asia Tenggara yang urgen bukan demokrasi, melainkan


pemerintah yang kuat, bertanggung ja!ab, transparan dan tidak
korup. Pembangunan ekonomi di topang pemimpin yang kuat
jauh lebih penting dari pada kebebasan individu atau HAM
8
(c) Memadukan Universalisme dengan Pluralisme

Penganut universalisme cenderung menerapkan teori


positivisme dimana sebuah hukum diperlukan untuk mengatur
kehidupan sosial masyarakat. Paham ini berusaha menihilkan
realitas sosial didalam masyarakat karena tujuan hukum
memang diperlukan untuk memperbaiki kondisi sosial
masyarakat tersebut.
Sedangkan menurut penganut relativisme, sebuah
hukum tidak akan berlaku efektif ketika masyarakat
1 menentangnya karena tidak sesuai dengan norma-norma dan
tradisi yang ada. Begitu juga yang terjadi dengan hak asasi
manusia internasional yang ditetapkan berdasarkankonsensus
internasional negara-negara

9
Lanjutan . . .

Adanya keberagaman yang ada, tentu diperlukan


kesamaan keduanya yang prinsipil
Kesamaan konsep antara moral universalisme dan
pluralisme adalah mengenai martabat umat manusia. Bertrand
Ramcharanmerupaka profesor hukum di Universitasi Columbia
membahas mengenai keinginan manusia untu hidup atau mati,
bebas atau dipenjara, yang hal ini dianggap sebagai hak asasi
manusia universal.
1 Sehingga dalam hal ini disepakati bahwa pelanggaran
berat terhadap manusia diantaranya adalah genosida, kejahatan
terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang.

10
Thanks!

ANY QUESTIONS?

11

Anda mungkin juga menyukai