Anda di halaman 1dari 60

AA. KOMP. NGURAH DARMAWAN, SE.,MM.

1. Menghemat biaya
2. Mempercepat pelaksanaan penelitian
3. Menghemat tenaga
4. Memperluas ruang lingkup penelitian
5. Memperoleh hasil yang lebih akurat
1. Membatasi populasi :
Sasaran penelitian ini dpt berbentuk
manusia maupun bukan manusia : wil.
Giografis, program2 Kesehatan, gejala2
penyakit, apabila tdk dilakukan
pembatasan2 thd populasi maka
kesimpulan yg ditarik dari hasil penelitian
tdk mengambarkan atau mewakili seluruh
populasi.
2. Mendaftar seluruh unit yang menjadi anggota
populasi :
mencatat seluruh anggota populasi secara
jelas sehingga mengetahui unit-unit yg
termasuk populasi dan yg tidak. Misal
penelitian tentang status gizi anak balita
dikelurahan X, sbl pengambilan sampel
terlebih dahulu mencatat seluruh anak di
bawah 5 th yg berdomisili di wil. X, membuat
batasan tentang anak balita/batasan populasi.
3. Menentukan sampel yang akan dipilih :
Jumlah populasi yg ada kemudian dipilih
anggota populasi yg akan dipilih sebagai
sampel.
4. Menentukan Teknik sampling :
teknik pengambilan sampel sangat penting,
apabila salah menggunakan teknik sampling
maka hasilnya pun akan jauh dari kebenaran
(penyimpangan).
1. Menentukan tujuan penelitian.
Suatu langkah pokok bagi suatu penelitian,
karena tujuan penelitian tersebut
merupakan elemen-elemen yang lain dari
penelitian.
2. Menentukan populasi penelitian.
Dalam pengambilan suatu sampel secara
tepat harus ditentukan dengan jelas
kriteria atau batasan populasi, dengan
menetukan kriteria inklusif maupun
ekslusif.
3. Menentukan jenis data yang diperlukan.
mengumpulkan jenis data dari penelitian
harus dirumuskan secara jelas,maka dapat
dengan mudah ditentukan dari mana data
tersebut diperoleh atau menentukan sumber
datanya.
4. Menentukan teknik sampling.
teknik sampling yang digunakan dalam
pengambilan sampel dengan sendirinya akan
tergantung dari tujuan penelitian dan sifat-
sifat penelitian.
5. Menentukan besarnya sampel (sample size).
Besar/kecil sampel belum menjamin
representatifnya atau tidaknya suatu sampel,
tapi secara statistik penentuan besarnya sampel
ini akan tergantung pada jenis dan besarnya
populasi.
6. Menentukan unit sampel yang diperlukan.
Terlebih dulu tentukan unit-unit yang menjadi
anggota populasi. Hal ini memudahkan dalam
menentukan unit yang mana akan dijadikan
sampel.
7. Memilih sampel.
Maka dgn mudah memilik sampel dgn
karateristik populasi berdasarkan teknik sampel
1. Probabilitas (probabilitas samples) random
sample (sampel acak).
2. Nonprobabilitas (non bability sample).

Teknik atau metode pengambilan sampel


dibedakan menjadi 2 :
1. Teknik random (acak)
2. Teknik Non-random.
sampling1.pdf
1. Adanya sumber-sumber yg digunakan untuk
menentukan batas maksimal dari besarnya
sampel.
2. Kebutuhan dari rencana analisis yang
menentukan batas minimal besarnya
sampel.
Ketepatan (accuracy) menghitung minimum
besarnya sampel dalam membuat perkiraan atau
estimasi proporsi untuk menjawab pertanyaan ?
a. Berapa angka perkiraan yang masuk akal dari
proporsi-proporsi yang akan diukur dalam
penelitian. Misal meneliti prevalensi penyakit
jantung koroner.
b. Tingkat kepercayaan yang diinginkan dalam
penelitian tersebut, atau berapa jauh
penyimpangan estimasi sampel dari proporsi
sebenarnya dalam keseluruhan populasi.
c. Berapa derajat kepercayaan (confidence
level) yang akan digunakan agar estimasi
sampel akurat.
d. Berapa jumlah populasi yang harus diwakili
oleh sampel tersebut, sangat tergantung dari
besarnya populasi.

1. Jumlah sampel untuk estimasi proporsi :


a. Perkiraan proporsi untuk sifat tertentu,
apabila tidak diketahui P (proporsi =0,05
atau 50%).
b. Presisi adalah derajat ketepatan yang
diinginkan, berarti penyimpangan terhadap
populasi, biasnya 0,05 (5%) atau 0,10
(10%).
c. Derajat keperjayaan :

Keterangan :
n = Besar sampel
Z1-a/2 = Nilai z pada derajat kemaknaan
(biasanya 95%=1,96).
P = Proporsi suatu kasus tertentu
terhadap pupulasi, bila tdk diketahui
proporsiny, ditetapkan 50%(0,50%).
d = derajat penyimpangan thd populasi yg
diinginkan 10%,5%, atau 1%.
2. Jumlah Sampel untuk estimasi rata-rata :
a. Perkiraan varian (kuadrat dari standar
deviasi)
b. Presisi
c. Derajat kepercayaan.
RUMUS :
2 *
1-/2

 = perkiraan varians
d = presisi
Z = nilai Z pada interval kepercayaan 1-x/2
n = Jumlah Sampel
1. Sampel yg lebih besar akan memberikan
hasil yang lebih akurat, memerlukan
banyak waktu, tenaga, biaya, dan fasilitas2
lain.
2. Pengambilan sampel acak memberikan data
kuantitatif yang lebih representatif dan
populasi yang besar daripada pengambilan
sampel yg nonrandom.tetapi sampel yg
nonrandom memaksimalkan data
kuantitatif dr sampel yg relatif kecil.
3. besar/kecil sampel bukan satu-satunya
ukuran untuk menentukan representatif
atau tidak representatifnya terhadap
populasi.
Inklusi : kriteria atau ciri-ciri yang perlu
dipenuhi oleh setiap anggota populasi
yang dapat diambil sebagai sampel.
Ekslusi : ciri-ciri anggota populasi yang tidak
dapat diambil sebagai sampel.
Contoh :
Hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu
terhadap imunisasi dengan kelengkapan
imunisasi anak balita, di wilayah kerja
puskesmas X.
Populasi penelitian ini jelas Ibu dan Bayi yang tinggal
di wilayah kerja X.

a. Kriteria Inklusi
1. Ibu dan anak balita yang tinggal di wilayah X
sekurang-kurangnya 1 tahun.
2. Ibu yang mempunyai anak yang berumur 1-5 th.
3. Memahami bahasa indonesia.
4. Sehat jasmani dan rohani.
5. Mau diwawancarai.
b. Kriteria Ekslusi :
1. Ibu yang tinggal di wilayah X kurang dari 1
tahun.
2. Ibu yang mempunyai anak balita yang
berumur kurang dari 1 tahun, dan lebih dari
5 tahun.
3. Tidak memahami bahasa indonesia.
4. Ibu anak balita yang sedang sakit.
5. Tidak bersedia diwawancara.
 Denganmemberikan suatu nomor yang
berbeda terhadap setiap anggota populasi
 kemudian memilih sampel dengan
menggunakan angka-angka random.

 Dalam metode ini semua elemen dari


kerangka sampel diperlakukan sejajar dan
tidak dilakukan pembagian atau sub-sub
lagi.
 Keuntungan menggunakan teknik ini 
peneliti tidak membutuhkan pengetahuan
tentang populasi sebelumnya, bebas dari
kesalahan klasifikasi yang memungkinkan
dapat terjadi; dan dengan mudah data di
analisis serta kesalahan-kesalahan dapat
dihitung.
 Kelemahan dalam teknik ini  peneliti
tidak dapat memanfaatkan pengetahuan
yang dipunyainya tentang populasi dan
tingkat kesalahan dalam menentukan
ukuran sampel lebih besar.
Penarikan Sampel Secara Random sistematis
(Systematic Random Sampling)
 Teknik
ini merupakan pengembangan teknik
sebelumnya hanya bedanya teknik ini
menggunakan urutan-urutan yang alami.

 Caranya ialah pilih secara random dimulai


dari antara ngka 1 dan integer yang terdekat
terhadap ratio sampling (N/n); kemudian
pilih item-item dengan interval dari integer
yang terdekat terhadap ratio sampling.
 Keuntungan menggunakan sampel ini ialah
peneliti menyederhanakan proses penarikan
sampel dan mudah dicek; dan menekan
keanekaragaman sampel.

 Kerugian ialah apabila interval berhubungan


dengan pengurutan periodik suatu populasi,
maka akan terjadi keaneka-ragaman sampel.

 Salah satu cara penarikan sampel dalam metode


ini ialah misalnya mengambil setiap nama ke 10
dari directori nomor telepon sehingga penarikan
responden akan mempunyai interval 10. Dalam
kasus seperti ini, cara pemilihan akan menjadi
nonprobabilitas kecuali direktori telepon itu
sudah dalam bentuk random.
Penarikan Sampel Secara Random Bertahap
(Random Multistage)

 Cara penarikan sampel dengan teknik ini


ialah dengan memberikan suatu nomor yang
bebeda kepada setiap anggota populasi,
kemudian memilih sampel dengan dengan
menggunakan angka-angka random.

 Dalam metode ini semua elemen dari


kerangka sampel diperlakukan secara sejajar
dan tidak dilakukan pembagian atau sub-sub
lagi.
 Keuntungan menggunakan teknik ini ialah
peneliti tidak membutuhkan pengetahuan
tentang populasi sebelumnya; bebas dari
kesalahan-kesalahan klasifikasi yang
kemungkinan dapat terjadi; dan dengan
mudah data dianalisis serta kesalahan-
kesalahan dapat dihitung.

 Kelemahan dalam teknik ini ialah : peneliti


tidak dapat memanfaatkan pengetahuan
yang dimiliki tentang populasi dan tingkat
kesalahan dalam penentuan ukuran sampel
lebih besar.
Penarikan Sampel Probabilitas Proporsional
terhadap Ukuran (probability-proportional-to-
size sampling)
 Teknik ini merupakan pengembangan teknik
sebelumnya hanya bedanya teknik ini
menggunakan urut-urutan alami.
 Caranya ialah dipilih secara random dimulai
dari antara 1 dan integer yang terdekat
terhadap ratio sampling (N/n); kemudian
pilih item-item dengan interval dari integer
yang terdekat terhadap ratio sampling.
 Keuntungan menggunakan sampel ini ialah
peneliti menyederhanakan proses penarikan
sampel dan mudah dicek; dan menekan
keanekaragaman sampel.
 Kerugian
ialah apabila interval berhubungan
dengan pengurutan periodik suatu populasi,
maka akan terjadi keanekaragaman sampel.
Penarikan Sampel random kesesuaian

 Metodepenarikan ini akan memilih


responden dan memasukan ke dalam
beberapa kelompok dimana pasangan
responden dipasangkan didasarkan
berdasarkan beberapa karakteristik
kemudian secara individual dipilih secara
random yang selanjutnya dimasukan ke
dalam kelompok-kelompok.
 Prosedurmenggunakan teknik ini melalui
langkah-langkah sebagai berikut:

 Kedua sample yang mempunyai kesamaan


atribut atau variable kemudian diukur dua
kali untuk masing-masing subyek dalam
lingkungan yang berbeda.

 Teknikini disebut juga pengukuran yang


berulang, misalnya seseorang disebut berat
badannya sebelum dan sesudah melakukan
diet.
Teknik Penarikan Sampel Secara Random
Bertingkat (Stratified Random Sampling)
 Jika kondisi populasi mengandung sejumlah
katagori yang berbeda, maka kerangka sampel
dapat diorganisasikan dengan menggunakan
katagori ini ke dalam strata yang terpisah.

 Sampel kemudian dipilih masing-masing stratum


secara terpisah untuk membuat stratum
berstrata.

Ada dua alasan dalam meggunakan metode ini


ialah:
 untuk meyakinkan bahwa kelompok-kelompok
khusus dalam suatu populasi secara memadai
diwakili dalam sampel dan
 untuk
memperbaiki efisiensi dengan
memperoleh kontrol yang lebih besar dalam
komposisi sampel.

 Dalam kasus kedua, perolehan efisiensi yang


utama baik dengan menggunakan ukuran
sampel yang lebih sedikit atau presisi yang
lebih tinggi dapat dicapai dengan cara
membuat variasi fraksi penarikan sampel
stratum ke stratum.
 Ukuran sampel biasanya proporsional dengan
ukuran relatif strata.
 Sekalipun demikian semua varian berbeda secara
signifikan diantara strata. Semua ukuran sampel
harus dibuat seara proporsional terhadap standar
deviasi stratum.
 Stratifikasi yang tidak proporsional dapat saja
menghasilkan presisi yang lebih baik daripada
stratifikasi yang bersifat proporsional.

 Biasanya, strata yang harus dipilih mempunyai


rata-rata yang berbeda subtansial satu dengan
yang lain dan meminimalkan varian dalam strata
serte memaksimalkan varian antara strata.
 Duatipe sertifikasi dengan cara proporsional
dan disproporsional seperti diterangkan di
bawah ini:

Proporsional
 Cara penarikan sampel dilakukan dengan
menyeleksi setiap unit sampling yang sesuai
dengan menyeleksi setiap unit sampling yang
sesuai dengan ukuran unit sampling.

 Keuntungannya ialah aspek representatifnya


lebih meyakinkan sesuai dengan sifat-sifat
yang membentuk dasar-dasar unit-unit yang
mengklafisikasinya, sehingga mengurangi
keanekaragamannya.
 Karakteristik-karakteristik masing-masing strata
dapat diestimasikan sehingga dapat dibuat
perbandingan.

 Kerugiannya ialah membutuhkan informasi yang


akurat pada proporsi populasi untuk masing-
masing strata. Jika hal tersebut diabaikan maka
kesalahan akan muncul.

Disproporsional
 Strategi penarikan sampel sama dengan
proporsional. Pembedanya ialah terletak pada
ukuran sampel yang tidak proporsional terhadap
ukuran unit sampling karena untuk kepentingan
pertimbangan analisis dan kesesuaian.
Teknik Penarikan Sampel kluster
 Metode penarikan sampel dengan kluster
dapat digunakan jika terdapat kelompok-
kelompok alamiah dalam populasi.

 Populasikeseluruhan dibagi ke dalam


beberapa kelompok atau disebut sebagai
kluster dan satu sampel dalam kelompok-
kelompok tersebut kemudian dipilih.

 Kemudianinformasi yang diperlukan akan


dikumpulkan dari semua elemen dalam
masing-masing kelompok yang terpilih.
 Halini dapat dilakukan untuk setiap elemen
dalam kelompok-kelompok ini atau sub-
sampel dari semua elemen dapat diseleksi
melalui masing-masing kelompok tersebut.

 Semua elemen dalam suatu kluser harus


beraneka ragam seideal mungkin tetapi harus
ada kesamaan antara rata-rata kluster.

 Masing-masing kluster harus merupakan versi


mini dari populasi total.
 Semua kluster harus exskluisif secara mutual
dan tuntas secara kolektif .

 Teknikpengambilan sampel secara random


kemudian digunakan dalam setiap kluster
yang cocok untuk dimasukan ke dalam
penelitian yang sedang dijalankan.

 Dalam satu tahap penarikan sampel kluser


maka semua elemen dari masing-masing
kluster yang dipilih akan digunakan.
 Sedang dalam dua tahap penarikan sampel
kluster, teknik penarikan sampel secara
random diterapkan untuk semua elemen dari
masing-masing kluster yang terpilih.

 Perbedaan penting antara metode penarikan


sampel menggunakan kluster dengan
sertifikasi adalah dimana yang pertama
diperlakukan sebagai unit penarikan sampel
dengan demikian analisis dilakukan pada
populasi semua kluster; sedang pada metode
kedua analisis dilakukan pada semua elemen
dalam strata.
 Selanjutnya dalam metode penarikan sampel
stratifikasi, sampel random ditarik dari
masing-masing strata, sedang dalam metode
penarikan sampel kluster hanya semua
kluster terpilih yang dipelajari.

 Tujuanpokok menggunakan metode ini ialah


untuk mengurangi biaya dengan cara
meningkatkan efisiensi penarikan sampel.

 Salahsatu versi metode ini ialah penarikan


sampel didasarkan pada area atau disebut
juga sebagai penarikan sampel kluster
geografis.
Keuntungan dalam menggunakan metode ini
diantaranya ialah:

 Paling murah biayanya dibandingkan dengan


metode-metode lainnya
 Kerangka sampel hanya diperlukan untuk
kluster-kluster yang dipilih bukan untuk
semua populasi.
 Sedang kelemahan menggunakan metode ini
ialah kemungkinan terdapat kesalahan yang
tinggi dan sulit untuk diukur.
Teknik Penarikan Sampel Kluster
Berstrata (Stratified Cluster)
 Cara menyeleksi sampel dengan cara memilih
kluster-kluster secara random untuk setiap
unit sampling.

 Keuntunganialah mengurangi keaneka-


ragaman sampling kluster sederhana.

 Kelemahannya ialah karakteristik-


karakteristik kluster bisa berubah sehingga
keuntungannya dapat hilang karena tidak
dapat dipakai untuk penelitian berikutnya.
Desain Non Probabilitas
 Teknikini berbeda dengan teknik sebelumnya
karena dalam teknik ini tidak menggunakan
formulasi statistik tetapi menggunakan
teknik yang dianggap sesuai dengan tujuan
penelitian.

 Olehkarena itu teknik penarikan sampel non-


probabilitas tidak dapat digunakan untuk
melakukan inferensi dari sampel ke populasi
umum.
 Jikapeneliti akan melakukan generalisasi
sebaiknya dengan mempertimbangkan
terlebih dahulu apakah yang bersangkutan
benar-benar mempunyai pemahaman
mengenai topik yang sedang dikaji atau
tidak.

 Jikapemahaman tidak mendalam sebaiknya


jangan melakukan generalisasi hasil
penelitian yang menggunakan sampel yang
ditarik dengan menggunakan teknik non-
probabilitas.
Penelitian (judgment) atau
Purposive Sampling
 Teknikpenelitian atau dikenal juga sebagai
teknik penarikan sampel purposif ini
dilakukan dengan cara memilih sampel dari
suatu populasi didasarkan pada informasi
yang tersedia serta sesuai dengan penelitian
yang sedang berjalan, sehingga
perwakilannya terhadap populasi dapat
dipertanggungjawabkan.

 Teknikini digunakan terutama apabila hanya


ada sedikit orang yang mempunyai keahlian
(expertise) di bidang yang sedang diteliti.
 Keuntungannya ialah unit-unit yang terakhir
dipilih dapat dipilih sehingga mereka
mempunyai banyak kemiripan.

 Kerugianialah memunculkan
keanekaragaman dan bias estimasi terhadap
populasi dan sampel yang dipilihnya.
 Penarikan sample menggunakan teknik
kesesuaian dilakukan dengancara memilih
unit-unit analisis yang dianggap sesuai oleh
penenliti.

 Dalam pemilihan poin-poin sample dari


kerangka sampling dilakukan secara tidak
terstruktur dan arbiter.

 Teknik ini sering digunakan pada situasi-


situasi praktis tertentu.
 Pemilihansampel didasarkan pada
kemudahan akses, misalnya teman, teman
sekerja, para pengunjung mall pada saat
belanja, dan sebagainya.

 Keuntunganialah dapat dilakukan dengan


cepat dan murah.

 Kelemahannya ialah mengandung sejumlah


kesalahansistematik dan variabel-variabel
yang tidak diketahui.

 Teknik
ini paling sering dilakukan dalam
banyak situasi yang praktis.
Teknik Bola Salju (Snowball)
 Teknik penarikan sampel menggunakan teknik
ini dilakukan dengan memilih unit-unit yang
mempunyai karakteristik langka dan unit-unit
tambahan yang ditunjukan oleh responden
sebelumnya, misalnya responden pertama
menunjuk temannya kemudian teman
tersebut menunjuk lagi ke teman lainnya dan
seterusnya.
 Keuntungan ialah hanya digunakan dalam
siatuasi tertentu.
 Kelemahannya ialah perwakilan dari
karakteristik langka dapat tidak terlihat di
sampel yang sudah dipilih.
Quota Sampling
 Dalam teknik Quota sampling, populasi
pertama-tama disegmentasi ke dalam sub-
kelompok secara mutually exclusive,
kemudian penilaian digunakan untuk memilih
subjek atau unit dari masing-masing segmen
yang didasarkan pada proporsi yang spesifik.
 Sebagai contoh, pengambilan sample dapat
berupa 20 wanita dan 30 pria dengan umur
antara 45 sampai 60.

 Pemilihan responden tersebut didasarkan


pada non random; oleh karena itu pemilihan
sampel seperti ini dapat di bias karena tidak
semua orang mempunyai kesempatan yang
sama.
 Quota sampling bermanfaat apabila waktu
terbatas, kerangka sampling tidak ada, bujet
riset terbatas dan apabila akurasi detil tidak
penting.
Accidental Sampling
 Teknik ini merupakan teknik sampling non-
probabilitas yang menyeleksi sampel dari
orang-orang atau poin-poin yang sudah ada
dan cocok.

 Jika peneliti mengunakan teknik ini, maka


yang bersangkutan tidak boleh melakukan
generalisasi ke dalam populasi karena tidak
akan dapat mewakili.

 Jenis sampling seperti ini bermanfaat hanya


di dalam pengujian awal.
Studi Kasus
 Jika
peneliti menggunakan metode studi
kasus dengan mengkaji satu kelompok kecil,
maka sample kecil dapat digunakan.
Teknnik ad hoc quotas
 Teknikini menekankan pada kuota, misalnya
responden yang diteliti 65% terdiri dari
wanita dan peneliti bebas memilih responden
siapa saja kuota terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai