Anda di halaman 1dari 44

Case Report Session

OSTEOARTHRITIS
Preseptor :

Oleh :
Awilia Fargi Hidayati
130112160567
KASUS
Identitas Pasien
Nama : Ny. E
Usia : 48 tahun
Tanggal lahir : 23 September 1969
Alamat : Bandung
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status pernikahan : Menikah
Tanggal pemeriksaan : 9 April 2018
Anamnesis
■ Keluhan Utama : Nyeri kedua lutut
■ Anamnesis Khusus :
Pasien datang untuk kontrol nyeri lutut. Keluhan
nyeri lutut saat ini dirasakan berkurang. Nyeri lutut
dirasakan saat pasien berdiri dari duduk,
berjongkok, dan duduk bersila. Nyeri berkurang
dengan beristirahat atau dibawa berjalan. Pasien
merasakan adanya kaku di lutut saat pagi hari
selama kurang dari 30 menit. Pasien juga
merasakan lutut berbunyi saat bergerak. Pasien
menyangkal adanya bengkak di lutut, rasa hangat,
kemerahan ataupun nyeri saat ditekan. Pasien
menyangkal adanya baal dan kesemutan.
Anamnesis (cont’)
Pasien merasakan keluhan ini sejak kurang lebih 7
tahun yang lalu. Keluhan dirasakan semakin lama
semakin memburuk sehingga pasien mulai berobat ke
poli rematologi RSHS Bandung pada awal Januari 2018.
Pasien diberikan obat oleh dokter yakni Meloxicam,
Lansoprazole dan Ranitidin. Pasien kemudian dirujuk dari
rematologi ke bagian rehab medik pada akhir Januari
2018 dan sudah menjalani beberapa kali fisioterapi dan
saat ini pasien mengaku keluhan mulai membaik.
Anamnesis (cont’)
Pasien merupakan ibu rumah tangga dan sehari-hari
bekerja di rumah yakni memasak untuk catering namun sudah
dihentikan semenjak lutut pasien memburuk. Pasien juga
sebelumnya aktif di masyarakat sebagai sekretaris RW dan
naik turun tangga yang rutin selama 3 tahun, namun sudah
berhenti sejak 3 bulan yang lalu saat nyeri lutut pasien
bertambah parah.
Pasien saat ini sudah mampu shalat dengan posisi
beridiri (sebelumnya shalat dalam posisi duduk), pasien sudah
mampu melakukan aktifitas sehari-hari seperti biasa
(sebelumnya melakukan aktifitas sehari-hari dengan
menghindari posisi jongkok), pasien menggunakan toilet duduk
(sebelumnya toilet jongkok), pasien saat ini mencuci dengan
mengunakan mesin cuci (sebelumnya mencuci sendiri sambil
posisi duduk di kursi kecil atau jongkok)
Anamnesis (cont’)
Pasien memiliki riwayat kolesterol tinggi dan
meminum obat simvastatin dari dokter. Pasien
mneyangkal adanya riwayat hipertensi. Pasien
menyangkal adanya keluhan serupa di keluarga.
Pemeriksaan Fisik
■ Keadaan umum : pasien datang ke poli IKFR
dengan berjalan mandiri tanpa alat bantu
■ Kesadaran : kompos mentis
■ Berat badan : 78 kg
■ Tinggi Badan : 159.5 cm
■ BMI : 30,8 kg/m2 (obese I)
■ Tanda vital
– Tekanan darah : 130/80
– Respirasi : 16x/menit, dalam
– Nadi : 73x/menit
– Suhu : afebris
Pemeriksaan Fisik
■ Head and Neck
– ROM full
– Motorik : 5
– NT (-)
– Spasme (-)
■ Thorax
– Chest expansion 2cm/1.5cm/1.5cm
■ Upper Extrmities
– Deformitas (-)
– ROM full
– Motorik : 5
– Sensibilitas : N/N
– Propiosepsi : baik/baik
Status Generalis (cont’)
■ Lower Extrimities:
– Deformitas (-)
– ROM full
– Motorik : 5
– Sensibilitas : N/N
– Propiosepsi : baik/baik
Status Generalis (cont’)
■ Genu :
– Deformitas (-)
– Tanda inflamasi (-)
– Krepitus (+/+)
– GFT (+/-)
– NT (+)
– Balotement (-/-)
Diagnosis Kerja
Nyeri muskuloskeletal e.c OA genu bilateral+ Obesity
class I + Dislipidemia

Impairment : OA genu bilateral


Disability : Gangguan mobilisasi dan aktivitas
sehari-hari
Handicap : Gangguan vokasional dan
avokasional
Tatalaksana
■ Promotif
- Jaga berat badan ideal
- Rujuk untuk kasus dengan inflamasi hebat
■ Preventif
Edukasi :
- Meminimalkan penggunaan lutut (jongkok)
- Meminimalkan aktifitas yang menopang tubuh dalam
jangka waktu lama (berdiri, jalan)
- Mobilisasi dengan alat bantu (tongkat)
- Shalat duduk bila terasa nyeri
- Hindari membawa barang-barang berat
- Hindari aktifitas naik turun tangga dan edukasi mengenai
cara naik turun tangga yang benar
Tatalaksana
■ Kuratif
- Analgesik topical
- Analgesik oral – Na diclofenac, Ibuprofen,
Meloksikam
- Glukosamin, hyaluronic acid
- Muscle relaxant
Tatalaksana
■ Rehabilitatif
Latihan :
- isometrik (akut)
- isotonik,
- quadricep strengthening exercise,
- TENS,
- Stretching, terapi panas, terapi dingin, terapi listrik
Prognosis
■ Quo ad vitam : dubia ad bonam
■ Quo ad functionam : dubia ad malam
PEMBAHASAN
OSTEOARTRITIS
Anatomi Sendi Lutut
Histologi Sendi Lutut
PENDAHULUAN

■ Merupakan masalah sendi degeneratif yang


berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi.
■ Pasien sering datang berobat pada saat sudah ada
deformitas sendi yang bersifat permanen
Definisi

■ Osteoartritis (OA) adalah suatu kelainan sendi


kronis (jangka lama) dimana terjadi proses
pelemahan dan disintegrasi dari tulang rawan
sendi yang disertai dengan pertumbuhan tulang
dan tulang rawan baru pada sendi sehingga fungsi
sendi berkurang bahkan sampai hilang.
Epidemiologi

■ Prevalensi dari OA meningkat tajam seiring dengan


pertambahan usia.
■ Jenis OA yang paling sering terjadi adalah OA lutut.
■ Secara keseluruhan, kejadian OA pada usia > 25
tahun 13,9% dan 33,6% pada usia > 65 tahun.
Faktor Risiko dan Etiologi

① Usia > 60 tahun ⑧ Trauma


② Menopouse ⑨ Penuaan
③ Obesitas
④ Riwayat keluarga
⑤ Repetitive stress
⑥ Inflamasi
⑦ Deformitas
Pathogenesis
Loss of proteoglycan  ↑ Tekanan osmotik  ↑ Jumlah air
(early)  Menyerupai bantal  Menggesek tulang 
enzim perusak kartilago  memicu sinovium disekitar
sendi  cairan sinvium meningkat  efusi  tidak stabil
 tarikan kaspul  robek  lama  kalsifikasi  osteofit
 ↑ tekanan  fisura  crack tulang  makin dalam 
fibrilasi  makin dalam  subcondral bone (ebumasi) 
retak  sinovial masuk  subcondrial cyst  subcodral
sklerosis (osifikasi)
Tanda dan Gejala
Gejala terasa pada salah satu atau kedua sendi
weightbearing , sendi interphalangeal, atau sendi yang
sebelumnya telah terkena
 Nyeri
Tiba-tiba, meningkat berbulan-bulan atau bertahun-tahun,
meningkat ketika overuse dan menurun ketika beristirahat
 Kaku di pagi hari
 Membengkak/pembesaran sendi
 Deformitas
 Kehilangan fungsi (hambatan gerak)
 Krepitasi
(a) (b)

5.8 Osteoarthritis – x-rays The cardinal features of osteoarthritis are re

Imaging knee or (c) the ankle: loss of articular cartilage seen as narr owing of the ‘j
sclerosis, osteophyte formation and bone r emodelling.

Radionuc
THE CARDINAL SIGNS OF OSTEOARTHRITIS shows in
X-ray subchon
Narrowing of t he ‘joint space’
increased
Subchondral sclerosis
CT and M
M arginal ost eophyt es to elucid
Subchondral cyst s
an osteo
cular nec
Bone remodelling ity gradi

5 5 5
Art hro
Arthrosc
changes
GENERAL ORTHOPAEDICS
GENERAL ORTHOPAEDICS
GENERAL ORTHOPAEDICS

much, an
chondro
some ot

Nat ura
(a) (a) (a) (b) (b) (b) (c) (c) (c) Osteoart
5.8 5.8 5.8 Osteoarthritis
Osteoarthritis
Osteoarthritis – x-rays
– x-rays
– x-rays TheThe The cardinal
cardinal
cardinal features
features
features of osteoarthritis
of osteoarthritis
of osteoarthritis are remarkably
are remarkably
are remarkably constant
constant
constant whether
whether
whether in the
in (a) inhip,
(a) (a) hip,
the the
(b) hip, (b) the
(b) the
the disorder
knee or (c) the ankle: loss of articular cartilage seen as narr owing of the ‘joint space’, subarticular cyst formation and
Klasifikasi Kellgren Lawrence
System
Derajat keparahan OA lutut ditentukan dari gambaran
radiografi dibedakan menjadi :
■ Derajat 0 = tidak ada gambaran radiografi OA lutut
■ Derajat 1 = terdapat gambaran penyempitan celah
sendi yang meragukan dan kemungkinan terdapat
osteofit
■ Derajat 2 = terdapat gambaran osteofit yang pasti dan
kemungkinan penyempitan celah sendi
■ Derajat 3 = terdapat gambaran beberapa osteofit,
penyempitan celah sendi yang pasti, beberapa sclerosis
dan kemungkinan deformitas tulang
■ Derajat 4 = terdapat gambaran osteofit yang besar,
penyempitan celah sendi yang pasti, sclerosis parah
dan deformitas tulang.
Kriteria perubahan radiologi
menurut Kellgren & Lawrence
Berdasarkan kriteria radiologi di atas maka digunakan
sistem grading, yaitu :
Derajat 0 : Tidak ada Osteoartritis
Derajat 1 : Osteoartritis Meragukan
Derajat 2 : Osteoartritis Minimal
Derajat 3 : Osteoartritis Moderat (Sedang)
Derajat 4 : Osteoartritis Berat
imaging
 Radionuclide scanning (99Tc-HDP)
 Aktivitas meningkat pada region subkondral

 CT dan MRI
 Mendeteksi fraktur osteocartilaginous, oedema tulang,
atau nekrosis avaskular

**Pemeriksaan lainnya:
Arthroscopy
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
• Hasil pemeriksaan laboratorium pada OA biasanya tidak
banyak berguna.
• Darah tepi (hemoglobin, leukosit, laju endap darah) dalam
batas-batas normal, kecuali OA generalisata yang harus
dibedakan dengan artritis peradangan.
• Pemeriksaan imunologi (ANA, faktor reumatoid, dan
komplemen) juga normal.
• Cairan sendi seringkali juga normal.
• Pada OA yang disertai peradangan, mungkin didapatkan
penurunan viskositas, pleiositosis ringan sampai sedang,
peningkatan ringan sel peradangan (< 8000/m) dan
peningkatan protein.
• Pada pemeriksaan urin, akan ditmukan tanda yang khas bila
penyebab OA adalah alkaptonuria (homogentisic acid).
Kriteria Diagnosis (ACR)
Berdasarkan gambaran klinis
Adanya nyeri sendi lutut disertai dengan 3 dari 6
kriteria di bawah ini :
■ umur > 50 tahun
■ kaku sendi < 30 menit
■ krepitus saat gerakan aktif
■ nyeri tekan tepi tulang
■ pembesaran tulang sendi lutut
■ tidak teraba hangat pada sinovium sendi lutut.
Sensitivitas 95% dan spesifisitas 69%.
Kriteria Diagnosis (ACR)
Berdasarkan gambaran klinis dan laboratoris :
Adanya nyeri sendi disertai dengan 5 dari kriteria di bawah ini :
■ usia > 50 tahun
■ kaku sendi < 30 menit
■ krepitus pada gerakan sendi aktif
■ nyeri tekan tepi tulang
■ pembesaran tulang
■ tidak teraba hangat pada sendi lutut
■ LED < 40mm/jam
■ RF < 1:40
■ analisis cairan sinovium sesuai OA
Sensitivitas 92% dan spesifisitas 75%.
Kriteria Diagnosis (ACR)

Berdasarkan gambaran klinis dan radiologis :


Adanya osteofit pada gambaran radiologik, nyeri sendi
lutut, disertai dengan 1 dari 3 kriteria di bawah ini :
■ kaku sendi < 30 menit
■ umur > 50 tahun
■ krepitus pada gerakan sendi aktif
Sensitivitas 91% dan spesifisitas 86%.
Differential Diagnosis

■ Nekrosis avaskular
■ Inflammatory arthropathies (RA, ankylosing
spondylitis, Reiter’s disease)
■ Polyarthritis of the fingers (RA, tophaceouse gout)
■ Diffuse idiopathic skeletal hyperosthosis (DISH)
Differential Diagnosis:
RA vs. OA
RA OA
■ Autoimmune disease ■ Degenerative disease
■ Bilateral and symmetrical ■ Unilateral and asymmetrical
■ Even joint space narrowing ■ Non-uniform joint space narrowing
Tata Laksana
EARLY
- Physical therapy  maintaining joint mobility and
improving muscle strength (e.g. Aerobic exercise,
massage, application of warmth)
- Load reduction: weight reduction, usage of shock-
absorbing shoes, avoiding several activities
- Analgesic medication

INTERMEDIATE
- Joint debridement (by arthroscopy or open operation)
- Corrective osteotomy (if symptoms are due to localized
articular overload arising from joint malalignment or
incongruity)
Tata Laksana
LATE
- Surgery (for the progressive):
realignment osteotomy, joint replacement, arthrodesis
5 5 5.14 Operative 5.14 treatment
OperativeThetre
operations: (a)operations:
osteotomy,(a) (b)oste
art
(c) athrodesis –(c)atathrodesis
the hip. – at th
GENERAL ORTHOPAEDICS

GENERAL ORTHOPAEDICS
Intervensi lainnya

■ Weight Reduction
■ Supplements
– Glucosamine
– Chondroitin
■ Pharmaceuticals
– Acetaminophen
– NSAIDs – ibuprofen, naproxen
– COX-2 inhibitors – Celebrex, Vioxx
– Corticosteriods
Tatalaksana
■ Promotif
- Jaga berat badan ideal
- Rujuk untuk kasus dengan inflamasi hebat
■ Preventif
Edukasi :
- Meminimalkan penggunaan lutut (jongkok)
- Meminimalkan aktifitas yang menopang tubuh dalam
jangka waktu lama (berdiri, jalan)
- Mobilisasi dengan alat bantu (tongkat)
- Shalat duduk bila terasa nyeri
- Hindari membawa barang-barang berat
- Hindari aktifitas naik turun tangga dan edukasi mengenai
cara naik turun tangga yang benar
Tatalaksana
■ Kuratif
- Analgesik topical
- Analgesik oral – Na diclofenac, Ibuprofen,
Meloksikam
- Glukosamin, hyaluronic acid
- Muscle relaxant
- Corticosteroid
- COX-2 inhibitor
Tatalaksana
■ Rehabilitatif
Latihan :
- isometrik (akut)
- isotonik,
- quadricep strengthening exercise,
- TENS,
- Stretching, terapi panas, terapi dingin, terapi listrik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai