Anda di halaman 1dari 16

BERPIKIR KRITIS

SEBAGAI DASAR
MIND MAPPING

RIKA ENDAH N
Latar Belakang
Setiap manusia akan berpikir, begitulah alaminya
seorang manusia tercipta.
Filsuf berkata, "Aku hidup karena berpikir“. Berpikir 
merupakan suatu hal yang natural, lumrah, dan
berada dalam lingkaran fitrah manusia yang hidup.
Sering hal yang dipikirkan menjadi bias, tidak berarah,
parsial, dan emosional atau terkesan egosentris.
Seharusnya manusia kembali merenung, bahwa kualitas
hidup sesungguhnya ditentukan dengan cara berpikir,
sehingga dari pemikiran yang berkualitas itu akan
mampu menciptakan penemuan atau pun inovasi
baru dalam hidupnya.
Pengertian Berpikir Kritis
Berpikir kritis merupakan cara bagi seseorang untuk
meningkatkan kualitas dari hasil pemikiran
menggunakan teknik sistematis cara berpikir
dan menghasilkan daya pikir intelektual dalam ide-ide
yang digagas (Paul & Elder, 2005).

Proses kognitif yang aktif dan terorganisasi yang


digunakan untuk mengetahui pikiran seseorang dan
pemikirannya terhadap orang lain (Chaffee, 2002, dalam
Perry & Potter, 2009).
Beberapa hal yang menjadi ciri khas dari
pemikir kritis itu sendiri adalah:
1. Mampu membuat simpulan dan solusi yang
akurat, jelas, dan relevan terhadap kondisi yang
ada.
2. Berpikir terbuka dengan sistematis dan
mempunyai asumsi, implikasi, dan konsekuensi
yang logis.
3. Berkomunikasi secara efektif dalam
menyelesaikan suatu masalah yang kompleks
Beberapa kriteria yang dapat kita jadikan standar dalam
proses berpikir kritis ini adalah:

1. Kejelasan (clarity),
2. Tingkat akurasi (accuracy),
3. Tingkat ketelitian (precision)
4. Relevansi (relevance),
5. Logika berpikir yang digunakan (logic)
6. Keluasan sudut pandang (breadth),
7. Kedalaman berpikir (depth),
8. Kejujuran (honesty),
9. Kelengkapan informasi (information)
10. Implikasi dari solusi yang dikemukakan (implication).
Sambungan…....

Seseorang yang berpikir kritis  dapat menjawab


permasalahan yang penting dengan baik  berpikir
jelas dan tepat, dapat menggunakan ide abstrak untuk
membuat model penyelesaian masalah secara efektif

Berfikir kritis  membutuhkan kemampuan kognitif,


kebiasaan bertanya, kemampuan membina hubungan,
jujur, dan bersedia untuk selalu berpikir jernih.

Jika diaplikasikan pada kondisi klinis keperawatan


berpikir kritis  merupakan pengambilan keputusan
yang kompleks.
Konsep untuk Pemikir yang Kritis
Konsep Perilaku Berfikir Kritsis
Melihat Jelas Mencari kebenaran situasi; bertanya, jujur, & objektif
Berpikiran Toleransi pada pendapat lain; sensitif terhadap
Terbuka pemikiran sendiri & menghormati pendapat org lain.
Berpikir Menganalisa situasi yg berpotensi sebagai masalah;
Analitik antisipasi kemungkinan hasil/konsekwensi, penjelasan yg
berharga, menggunakan pengetahuan sebagai dasar
Sistematis Terorganisasi, fokus, berusaha keras
Percaya Diri Percaya pada hasil yang didapat
Rasa ingin Bersedia mendapatkan pengetahuan dan belajar
Tahu menjelaskan walaupun penerapan pengetahuan yg kita
lakukan tdk selalu baik.
Dewasa Dapat menerima berbagai solusi
Kompetensi Pemikiran Kritis
Proses Kognitif yang digunakan individu untuk
membuat penilaian tentang sesuatu:
1. Metode Ilmiah
2. Pemecahan Masalah
3. Pengambilan Keputusan
Pada Perawat Klinis, kompetensi ini ditambah lagi
kemampuan tentang:
1. Penentuan diagnosis
2. Pengambilan kesimpulan (inferensi)
3. Pengambilan keputusan klinis
4. Pemahaman Tentang Proses Keperawatan
Contoh: Hubungan Berfikir Kritis dengan Pengkajian

Pengetahuan: Proses penyebab Pykt, Tumbang Normal,


Fisiologi & Psikologi Normal, Promosi Kesehatan ,
Keterampilan pengkajian, Keterampilan Berkomunikasi

Pengkajian
Pengalaman: Standar:
Pengalaman Standar Praktik
Evaluasi Dx. Keperawatan
merawat klien Keperawatan
sebelumnya, (mis: ANA),
validasi hasil Standar Praktik
pengkajian, khusus, Standar
Implementasi Perencanaan
observasi tehnik Intelektual
pengkajian pengukuran
Perilaku: Ketekunan, keadilan,
integritas, percaya diri, kreativitas
Perhatian!!!!

Berpikir kritis merupakan suatu proses yang


manusiawi dan tidak mungkin selalu berhasil
sempurna. Dibutuhkan proses pemikiran yang tepat
dalam melakukan pengkajian dengan tidak
melupakan informasi penting.
Pengumpulan Data
Pertimbangkan hal-hal berikut pada proses
“Berpikir Kritis” untuk mendapatkan apa yang
akan dinilai.
1. Pengetahuan
2. Pengalaman Klinis
3. Riwayat Kesehatan
4. Respon Klien

Tentukan Pertanyaan & pengukuran yang sesuai


Proses pemikiran Klinis & Evaluasi
Implementasi

1. Kumpulkan DO & DS
2. Tinjau Pengetahuan Klien tts
Tinjau Hasil yg
Status Kesehatannya
diharapkan;
3. Gunakan Pengalaman Klinis
Tujuan &
Sebelumnya
Indikator
4. Gunakan Pemikiran Kritis;
dgn mengintegrasikan
berbagai informasi
5. Gunakan Standar Intelektual Apakah
& Standar Kerja Hasil telah
Tercapai
?????
Hubungan Berfikir Kritis dengan Evaluasi
Pengetahuan: karakteristik ttg peningkatan status fisiologi, psikologi,
spiritual dan sosial. Hasil yg diharapkan dari terapi farmakologis, medis, gizi,
dll. Hasil yang tdk di harapkan dari terapi farmakologis, medis, gizi dll
Karakteristik peningkatan dinamika keluarga & Klp
Sumber daya masyarakat

Pengalaman: Pengkajian Standar:


Pengalaman Hasil yang
merawat klien Evaluasi diharapkan,
Dx. Keperawatan
sebelumnya, Standar Praktik
khusus & standar
intelektual
Implementasi Perencanaan

Perilaku: Ketekunan, Kreativitas,


tanggung jawab , rendah hati
Kesimpulan
Berpikir kritis adalah bagaimana
menyeimbangkan aspek-aspek
pemikiran yang ada di atas menjadi
sesuatu yang sistemik dan mempunyai
dasar atau nilai ilmiah yang kuat. Selain
itu, kita juga perlu memperhitungkan
aspek alamiah yang terdapat dalam diri
manusia, karena hasil pemikiran kita tidak
lepas dari hal-hal yang kita pikirkan
Sumber
1. Paul, Richard and Linda Elder. 2005. The Miniature Guide to
Critical Thinking "CONCEPTS & TOOLS". The Foundation of
Critical Thinking. California

2. Potter & Perry. 2009. Fundamental Of Nursing. Jakarta:


Salemba Medika
Terima Kasih, Good Luck

Anda mungkin juga menyukai