Anda di halaman 1dari 30

A.

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN INDUSTRI


MINYAK BUMI

 geologi minyak dan gas bumi dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari keadaan atau cara terdapatnya minyak dan gas bumi didalam
kerak bumi ataupun dalam bumi.(R.P Koesoemadinata)
 Menurut Undang-Undang No. 44 Prp. Tahun 1960 Tentang :
Pertambangan Minyak Dan Gas Bumi, yang dimaksud dengan minyak
dan gas bumi ialah bahan-bahan galian minyak bumi, aspal, lilin bumi,
semua jenis bitumen baik yang padat maupun yang cair dan semua gas
bumi serta semua hasil-hasil pemurnian dan pengolahan bahan-bahan
galian antrasit dan segala macam batu bara, baik yang tua maupun yang
muda.
• Di dalam sejarah manusia, minyak bumi pertama kali
ditemukan atau dikenal orang di Timur Tengah, di Iran
atau Parsi Kuno yang juga dikenal sebagai daerah
Mesopotamia, minyak bumi mula-mula dikenal sebagai
rembasan dan sumber yang terdapat di permukaan bumi
• Di zaman Harun Al-Rasyid, minyak bumi juga telah
dikenal dan digunakan sebagai pembakar yang
dinamakan naptha. Hal ini terjadi jauh sebelum
perkembangan minyak bumi modern timbul.
• Pada zaman Cina Kuno bahkan telah dikenal industri
pengusahaan minyak bumi dan menurut catatan sejarah,
orang Cina bahkan telah mencoba membor minyak bumi
sejak zaman sebelum masehi.
• Industri minyak bumi yang modern muncul di Amerika Serikat
pada abad ke-19, yang segera disusul oleh beberapa negara
Eropa dan bagian dunia lainnya. Sebelum ditemukan
pengusahaannya secara komersiil, minyak bumi telah dikenal di
Amerika Serikat sebagai rembasan yang muncul dari
permukaan bumi.
• Pada awal abad ke-20, perusahaan minyak bumi Amerika
Serikat telah mempunyai bagian geologi sebagai “Exploration
Departement”. Pada tahun 1917 para ahli geologi Amerika
mendirikan “The American Association of Petroleum
Geologist” yang mengkhususkan diri pada pencarian minyak
dan gas bumi.
• sejarah dan perkembangan industri minyak bumi diindonesia
sudah dilakukan semenjak tahun 1800-an hingga saat ini.
berikut perkembangan industri perminyakan diindonesia dapat
dilihat dalam bentuk tabel.
Tahun keterangan

usaha pencarian minyak prtama diindonesia oleh Jan Reering, dimana dilakukan pengeboran
1871 dilereng gunung Ciremai (Jawa barat)

Aeliko Jana zijliker berhasil menemukan minyak bumi yang komersial di telaga tunggal
1885

pendirian pabrik-pabrik pengilangan minyak diberbagai daerah di pulau Jawa, Sumatera dan
1890-an Kalimantan.

perusahaan minyak asing bermunculan di Indonesia


1920an-1930an

berdirinya Perusahaan Minyak Republik Indonesia (PERMIRI) oleh laskar Minyak


1947

berdirinya PN PERTAMINA yang merupakan penggabungan dari Permina dan Pertamin


1968

1971 dikeluarkannya UU No. 8 tahun 1971 tentang pertamina

1999 keberadaan pertamina terancam oleh adanya RUU migas tahun 1999

• diberlakukannya interaksi pada sektor migas dengan dikeluarkannya UU No.22 tahun 2001
tentang migas
2000an • perusahaan asing dan perusahaan swasta nasional bermunculan sebagau pelaku usaha di
sektor perminyakan hulu dan hilir.
B. Hakikat Minyak dan Gas Bumi

Minyak dan gas bumi merupakan senyawa hidrokarbon,


hal ini dikarenakan keduanya mempunyai komposisi
utama hidrogen dan karbon. Pada gas bumi terkandung
65-70% berat karbon, 1-25% berat hidrogen,
belerang ≤0,2% berat, nitrogen 1-15% berat, sedangkan
pada minyak mentah 83-87% berat karbon, 11-25% berat
hidrogen, 0-6% berat belerang, 0-0,7% berat nitogen, 0-
0,5% berat oksigen, dan logam 0-0,1% berat.
Tabel Susunan unsur kimia minyak dan gas bumi
dalam persen berat
Unsur kimia tersebut merupakan klasifikasi H. Abraham
(1945). Dalam pembagiannya dibagi lagi menjadi 2
golongan, yaitu Bitumina atau lebih sering disebut
sebagai Petroleum dan Non-Bitumina.
Diagram klasifikasi hidrokarbon alam menurut H.
Abraham (1945)
Hedberg (1964) mendefinisikan Petroleum sebagai suatu
campuran kompleks yang terutama terdiri dari zat
hidrokarbon yang terdapat secara alam dan dapat berupa
cairan, gas, atau padat yaitu minyak mentah dan gas alam
serta aspal alam yang komersil dalam industri minyak.
Hidrokarbon Padat

Hidrokarbon terbagi menjadi dua jenis, yaitu golongan


Bitumina dan Non-Bitumina. Untuk Bitumina padat yang
lumer terdapat lilin mineral seperti lilin montan dan
scheerit. Aspal seperti gilsonit cair dan argulit. Sedangkan
yang sukar dilumerkan seperti grahamit dan glance pitch.
• Termasuk dalam Bitumina padat ini adalah Pasir-ter
(Tarsand) dan Serpih Minyak (Oil Shale).
a. Pasir-ter (Tarsand)

• Lapisan pasir yang dipenuhi dengan hidrokarbon yang


kental dan setengah aspal dengan luas ribuan km.
• Dengan pemanasan dan destilasi destruktif, minyak
bumi tersebut dapat dipisahkan dari pengotornya.
• Genesanya adalah terjadi karena minyak bumi
mengalami rembasan yang bersamaan dengan
pengendapan pasir tersebut.
b. Serpih Minyak (Oil Shale)

• Serpih yang mengandung organik bila dipanaskan


sampai 400o C akan mengurai sampai menghasilkan
hidrokarbon cair yang serupa dengan minyak bumi.
• Zat organik yang dapat menghasilkan minyak pada suatu
pemanasan atau destilasi yang sifatnya destruktif disebut
juga suatu Piro-bitumina (nama lainnya adalah
Kerogen).
Hidrokarbon Cair

• Hakikat Kimia :
Zat terpenting dari minyak bumi adalah hidrokarbon.
Hidrokarbon dapat membuat isomer secara tak terhingga,
namun ada aturan tertentu dalm cara pembuatan rantai
panjang tersebut. Selain membuata rantai panjang dan
struktur isomer, hidrokarbon juga dapat bersifat jenuh dan
tak jenuh. Hidrokarbon jenuh terjadi bila salah satu valensi
tak diikat oleh atom hidrogen.
Aturan Tertentu dalam Susunan Minyak Bumi :

• Umumnya susunan hidrokarbon bersifat jenuh. Hidrokarbon yang


berada dalam bumi merupakan berbagai macam seri homolog. Seri
homolog merupakan suatu seri susunan hidrokarbon berdasarkan
penambahan atom C membentuk suatu susunan hampir sama,
tetapi lingkaran lebih panjang atau lebih ruwet.
• Dalam seri homolog biasanya ada beberapa keluarga homolog yang
biasa disebut golongan isomer. Dua besar seri homolog, yaitu :
1. Golongan ASIKLIS/ALIFAT → disebut ALKAN/PARAFIN : Seri
ALKAN/PARAFIN terdiri dari seri Parafin Normal (25% dari jenis
minyak bumi tak termasuk gas-gasnya) dan seri Iso Parafin (biasanya
terdapat dalam fraksi ringan/pertengahan titik didih).
2. Golongan SIKLIS, yang tergabung dalam golongan SIKLIS diantaranya
sikloparafin/naften, seri aromat, seri aroma sikloparafin-polisiklis.
• Hakikat Fisika :
1. Berat Jenis atau Gravitasi Jenis (Specific Gravity)
Dalam dunia perdagangan terutama yang dikuasai perusahaan
Amerikaa, berat jenis ini dinyatakan dalam API Gravity
(American Petroleum Institute).
• Berat Jenis → API gravity (menunjukkan kualitas minyak
bumi)
• ↓ Berat Jenis, maka oAPI ↑ = Minyak Bumi semakin berharga
(lebih banyak mengandung bensin)
oAPI = (141.5/B.J. ) – 131.5
• Selain oAPI, juga dipakai o Baume :
oBaume = (140/B.J.) -130

• Semakin besar berat jenisnya, kualitas minyak bumi


menurun
2. Viskositas
Merupakan daya hambatan yang dilakukan cairan jika benda
berputar dalam cairan. Satuan yang digunakan adalah centipoise.
• ↓ viskositas, maka oAPI ↑.
3. Titik Didih dan Titik Nyala
• ↓ oAPI, maka titik didih ↑ (B.J. Tinggi).
• Titik nyala merupakan titik temperatur, keadaan dimana minyak
bumi terbakar karena percikan api (oAPI ↑, maka titik didih ↓,
semakin mudah terbakar).
• Flash-point : semakin ↑, mengurangi kemungkinan terbakar.
4. Warna
• Hijau kehitam-hitaman = berat jenis ↑
• Cokelat kehitam-hitaman = berat jenis ↓
5. Fluoresensi
• Jika minyak terkena sinar UV, maka akan memperlihatkan
warna yang lain dari warna biasa.
6. Indeks Refraksi
• Berada antara skala 1.4 – 1.6.
• ↑ berat jenis, maka indeks refraksi ↑.
7. Aktivitas Optik
• Yaitu suatu daya memutar bidang polarisasi cahaya yang
terpolarisasi.
• Aktivitas Optik 0 – 0.2
8. Bau
• Biasanya merupakan pengaruh molekul akromat, senyawa
nitrogen dan belerang.
9. Nilai Kalori
• Jumlah panas yang ditimbulkan oleh 1 gram minyak bumi,
dengan meningkatnya temperatur 1 gram air dari 3.50 – 4.50 C.
Hidrokarbon Gas

1. Jenis-Jenis Gas Bumi :


• Gas bebas, fasa bebas minyak bumi, bagian atas
reservoir.
• Gas terlarut dalam minyak bumi dengan gas-oil ratio.
Jika gas ↓ dapat dipisahkan segera.
2. Susunan Kimia
Methan (CH4) adalah penyusun utama gas bumi dan
merupakan hidrokarbon yang paling stabil.
3. Pengotoran dalam Gas
• Pengotor utama : Nitrogen (N), Karbondioksida (CO2), dan
Hidrogensulfida (H2S).
• CO2 dan N ↑, gas dan kalori ↓.
• Gas yang biasa terdapat bersama gas bumi adalah: Helium
(He).
• N ↑ mungkin sekali merupakan sebagian udara yang
terperangkap dalam batuan sedimen.
• H2S meskipun dalam jumlah sedikit tidak baik untuk bahan
bakar (meracuni dan korosi pipa).
4. Sifat Fisika Gas Bumi
• Diukur dalam m3, temperatur 60,70 F dan tekanan 76
mmHg. Seringkali dipergunakan T = 200C. Volume
diukur dalam satuan ribuan disingkat M.
5. Pemakaian Gas Bumi
• Pemakaian terbanyak untuk gas bumi ini adalah LPG
(liquid petroleum gas) atau dikalangan rumah tangga
dikenal sebagai elpiji yang merupakan bahan bakar
kompor gas.
C. TERDAPATNYA MINYAK DAN GAS BUMI

Pada dasarnya minyakbumi terdapat dalam dua cara utama yakni


pada permukaan bumi dan dalam kerak bumi.
1. Pada permukaan bumi
Berdasarkan gejala timbulnya minyak di permukaan, dapat dibagi
menjadi yang masih aktif dan yang tidak aktif lagi
(Koesoemadinata,1980). Termasuk kategori masih aktif yaitu
minyak keluar bersama-sama dengan air atau merembes secara
perlahan untuk kemudian membentuk suatu danau aspal, atau
dapat pula keluar secara aktif dari suatu gunung api lumpur.
Sedangkan yang termasuk tidak aktif lagi yaitu dapat berupa batu
pasir yang dijenuhi oleh bitumina yang merupakan residu
penguapan fraksi ringan dari suatu minyakbumi.

2. Dalam kerak bumi


• Minyakbumi dalam kerak bumi biasanya didapati dalam lapisan
berpori. Dari segi jumlah maka bisa ditemukan sebagai jejak-
jejak (minor occurrences) dan juga ditemukan sebagai suatu
akumulasi.
• Sebenarnya minyakbumi atau hidrokarbon didapatkan pada
berbagai macam formasiatau lapisan sebagai tanda-tanda
minyak atau hidrokarbon dalam jumlah sedikit (minor
showing). Tanda itu biasanya ditemukannya minyak bersama-
sama dengan air terutama air asin. Terkadang juga minyakbumi
ditemukan didalam lapisan yang bukan reservoir misalnya pada
lapisan serpih atau batuan lainnya.
• Suatu lapisan reservoir yang mengandung minyak dapat disebut
komersil jika dari lapisan tersebut minyak dapat diproduksikan
secara menguntungkan. Hal ini ditentukan oleh berbagaifactor
ekonomi dan geologi.
• Tekanan reservoir minyak dan gas bumi terutama
ditentukan oleh kedalamannya, makin dalam makin
tinggi temperaturnya. Dilain fihak nilai dari temperature
ini ditentukan oleh gradient panasbumi. Gradien
panasbumi didefinisikan sebagai perbandingan antara
temperature formasi dikurang dengan temperature
permukaan tahunan rata-rata dibagi dengan kedalaman.

Anda mungkin juga menyukai