Anda di halaman 1dari 19

*Lighting Arrester*

Mekanisme Sambaran Petir


Kristal es yang aktif mempunyai kandungan muatan yang positif dan air
hujan biasanya menandung muatan negative. Dipengaruhi gravitasi bumi, butir air
hujan terpolarisasi akan bergerak turun yang menyebabkan ion negative ditarik dan
ion positif ditolak sehingga pada derah bagian bawah akan terhimpun muatan
negative yang menciptakan muatan terpisah dalam awan.
Awan bagian bawah yang bermuatan negative menginduksi muatan positif di
permukaan bumi sehingga menyebabkan munculnya tegangan antar awan
bermuatan dengan bumi. Bila gradient tegangan telah melebihi kekuatan listrik
udara 30 kV/cm maka terjadi pelepasan energi (leader stroke) yang bergerak dari
awan ke bumi.
Setelah leader stroke, terjadi sambaran kembali (return stroke) dari bumi ke
awan melalui jalan yang sama. Peristiwa ini menyebabkan adanya perbedaan
tegangan yang cukup besar antara muatan positif di bumi dengan muatan negative
di awan. Beberapa saat kemudian terjadi lagi sambaran dari awan ke bumi melalui
jalan yang sama (dart leader), lalu terjadi return stroke dan peristiwa ini disebut
multiple stroke.
Apa Itu Lightning Arrester ???
 Lighting Arrester:- Sebuah
perangkat yang dirancang
untuk melindungi peralatan
listrik dari tegangan transien
yang tinggi dan untuk
membatasi durasi dan
frekuensi amplitudo pada
arus yang mengalir.
 Surge arrester biasanya
dihubungkan konduktor
listrik pada jaringan dan
Jenis-Jenis Lightning Arrester
 Mulanya, ada tiga jenis
arrester, antara lain :
1. Jenis tabung pelindung;
2. Jenis katup;
3. Jenis Metal Oksida;
Jenis Tabung Pelindung
 Jenis arrester ini disebut sebagai
'pelindung tabung' dan umumnya
digunakan pada sistem operasi
pada tegangan hingga 33kV. Pada
dasarnya arerster ini terdiri dari
celah batang AA‘ yang dipasang
secara seri dengan tabung
pelindung. Elektroda atas tabung
pelindung terhubung ke celah
batang dan elektroda yang lebih
rendah terhubung ke bumi.
Keuntungan:- 1- Tidak terlalu
Jenis Arrester Katup
 Jenis arrester katup
menggabungkan resistor non
linear dan secara luas
digunakan pada sistem
operasi tegangan tinggi.
Terdiri atas dua pemasangan
(i) mensejajarkan spark gaps
dan (ii) cakram resistor non-
linear secara seri. Elemen
non-linear dihubungkan
secara seri dengan Spark gaps
dan bumi.
Jenis Metal Oksida
 Jenis yang paling banyak digunakan saat
ini. penangkal petir dengan logam oksida
adalah yang paling maju sebagai
pelindung tegangan lebih. Hal ini banyak
digunakan sebagai perangkat pelindung
terhadap switching dan tegangan lebih
petir pada sistem tenaga listrik seperti
transformator daya, distributor, generator,
kapasitor kompensasi.
Klasifikasi Lightning Arrester
 Terdapat 4 Klasifikasi umum dari surja
petir.
a. Kelas pemancar
b. Kelas menegah
c. Kelas distribusi (berat, normal dan
ringan)
d. Kelas sekunder
 Surja petir kelas pemancar adalah yang
terbaik karena harganya terjangkau dan
dari segi kualitas pelindung secara
 Arus nominal -Nilai puncak pada arus
impuls petir yang digunakan untuk
mengklasifikasikan suatu arester.
 Surja petir diklasifikasikan
berdasarkan debit arus nominalnya:
a) Kelas pemancar untuk arresters
10,000A
b) Menengah(Series A) untuk arresters
5,000A
c) Distribusi(Series B) untuk arresters
Identifikasi
 Surja petir harus diidentifikasi dengan
mengikuti informasi minimum yang akan
muncul pada rating plate (papan nama):
1- Nilai tegangan;
2- Nilai frekuensi
3- Arus nominal (ditentukan untuk 5 000A
arrester baik pada seri A atau B, dan
untuk 10 000 arester A, baik pada ringan
atau berat)
4- Kelas panjang durasi(untuk 10 000 A
arrester berat)
Nilai Standard
 Nilai standar tegangan pengenal
untuk arrester (rms kV) yang
ditentukan dalam tabel 2 dalam
langkah-langkah tegangan sama
dengan dalam rentang tegangan
tertentu.

• nilai Frekuensi Standart adalah 50Hz


dan 60Hz
Pemilihan Lightning Arrester
Ada beberapa faktor dalam memilih Arrester yang sesuai untuk suatu keperluan
tertentu, beberapa faktor yang harus diperhatikan adalah :
 Kebutuhan perlindungan : ini berhubungan dengan kekuatan isolasi dari alat
yang harus dilindungi dan karakteristik impuls dari arrester.
 MVA yang short circuit yang dinyatakan lewat persamaan S = kV x kA
 Standart BIL 20kV yaitu 125 kV
 Initial voltage Lightning arrester yaitu 80% dari BIL, atau sama dengan 100 kV
 Tegangan sistem : ialah tergangan maksimum yang mungkin timbul pada jepitan
arrester
 Arus hubung singkat sistem : hanya diperlukan pada arrester jenis ekspulsi
 Jenis Lightning Arrester
 Faktor kondisi Luar : apakah normal atau tidak normal (2000 meter atau lebih
diatas permukaan laut), temperatur dakn kelembaban yang tinggi serta
pengotoran
 Faktor Ekonomi : merupakan perbandingan antara biaya pemeliharaan dan
kerusakan bila tidak ada lightning arrester, atau bila dipasang lightning arrester
yang nilainya lebih rendah mutunya.
 Untuk tegangan 69 kV dan lebih dapat di pakai arrester jenis gardu, sedangkan
tegangan 23 kV samapi 69 kV dapat dipakai jenis lainnya tergantung pada segi
Perhitungan Jarak Maksimum arrester
dengan Trafo
Jika arrester dihubungkan dengan menggunakan saluran udara
terhadap alat yang diindungi, maka untuk menetukan jarak yang
baik antara arrester dengan trafo, dinyatakan dengan
persamaan:
Ep = Ea + ( 2.A.s) / v
Ep : tegangan pengenal pada alat yang dilindungi
Ea : tegangan tembus/percik dari arrester
A : kecuraman gelombang datang ( de / dt ).
s: jarak arrester terhadap alat yang dilindungi.
v : kecepatan merambat gelombang impuls = kecepatan
cahaya 3 x 10^8 m/d
Pengaruh TID terhadap jarak
maksimum
Untuk meningkatkan keandalan sistem dari gangguan
sambaran petir, peralatan yang dipasang di gardu induk harus
memiliki tingkat isolasi yang baik (disesuaikan dengan
arrester). Dari hasil perhitungan jarak maksimum arrester,
diketahui bahwa pemasangan peralatan dengan nilai TID (BIL)
yang semakin besar akan diperoleh nilai jarak maksimum
penempatan arrester didepan peralatan semakin besar. Hal ini
dikarenakan nilai TID yang semakin besar dari peralatan yang
dilindungi, maka semakin besar kemampuan peralatan untuk
mengatasi kegagalan isolasi terhadap tegangan lebih
maksimum yang sampai ke terminal peralatan. Artinya
tingkat isolasinya makin baik..
Pengaruh Tegangan kerja terhadap
jarak maksimum
Pemasangan arrester dengan nilai tegangan kerja yang semakin
besar akan diperoleh nilai jarak maksimum penempatan arrester
di depan peralatan (trafo) di gardu induk semakin kecil.
Hal ini dikarenakan semakin besar tegangan kerja arrester maka
faktor perlindungan yang diberikan arrester terhadap peralatan
semakin kecil. Tegangan kerja menentukan faktor perlindungan
dari arrester dimana faktor perlindungan adalah selisih antara
TID peralatan dengan tingkat perlindungan arrester
(1,1 x tegangan kerja arrester).
Pengaruh Jarak Arrester Terhadap Tegangan
Residu yang Sampai ke Peralatan
Pemasangan arrester dengan jarak semakin dekat dengan
peralatan (kira-kira lebih kecil dari 66 m) yang memiliki
TID (misalnya 1550 kV) diperoleh nilai tegangan residu
lebih kecil dari TID peralatan. Hal ini berarti trafo berada
dalam jarak lindung yang aman dari arrester. Apabila
arrester ditempatkan pada jarak lebih besar dari 66 m,
diperoleh tegangan residu melebihi nilai TID trafo,
sehingga trafo mengalami kegaglan isolasi. Oleh karena itu
jarak arrester terhadap peralatan harus sekecil mungkin,
agar tegangan residu yang sampai ke peralatan tidak
melebihi tingkat isolai peralatan itu sendiri.
Kondisi perbaikan
1. Kondisi perbaikan biasa:- Surja
yang sesuai dengan standar ini harus
sesuai untuk operasi normal di bawah
kondisi layanan normal berikut;
a.Suhu udara ambien dalam rentang -
40◦C hingga +40 ◦C;
b.Radiasi matahari;
c. Ketinggian tidak melebihi 1000m;
d.Frekuensi catu daya AC tidak kurang
dari 48 Hz dan tidak melebihi 62 Hz.
e.Kecepatan angin ≤ 34 m/s
2. Kondisi perbaikan yang tidak
biasa:- Surge arrester mengalami kondisi
yang lain dari aplikasi atau layanan yang
normal mungkin diperlukan pertimbangan
khusus dalam desain, manufaktur atau
aplikasi. Penggunaan standar ini dalam kasus
kondisi pelayanan normal dikenai
kesepakatan antara pembuatan dan pembeli.
Daftar kondisi pelayanan normal yang
mungkin diberikan.
 Suhu lebih dari 40 ◦ C atau di bawah -40 ◦
C.
 Ketinggian yang lebih dari 1000 m.
 Frekuensi sistem nominal di bawah 48Hz

Anda mungkin juga menyukai