Anda di halaman 1dari 29

MANAJEMEN PENUNJANG

LAYANAN KLINIS
RABU, 29 MARET 2017
PELAYANAN
PELAYANAN OBAT RADIODIAGNOSTIK REKAM MEDIS
LABORATORIUM

PENUNJANG LAYANAN KLINIS

MANAJEMEN
KEAMANAN MANAJEMEN MANAJEMEN SDM
LINGKUNGAN PERALATAN
PELAYANAN LABORATORIUM
Standar:
Pelayanan Laboratorium Tersedia Tepat Waktu untuk Memenuhi Kebutuhan
Pengkajian Pasien, serta Mematuhi Standar, Hukum dan Peraturan yang Berlaku.
Kriteria: Pemeriksaan Lab dilakukan oleh petugas yang kompeten dan berpengalaman
untuk melakukan dan/atau menginterpretasikan hasil pemeriksaan

Terdapat kebijakan dan prosedur spesifik untuk setiap jenis pemeriksaan laboratorium

Hasil pemeriksaan lab selesai dan tersedia dalam waktu sesuai dengan ketentuan

Ada prosedur pelaporan hasil tes diagnosis yang kritis

Reagensia esensial dan bahan lain yang diperlukan sehari-hari selalu tersedia dan
dievaluasi untuk memastikan akurasi dan presisi hasil

Ditetapkan nilai normal dan rentang nilai yang digunakan untuk interpretasi dan
pelaporan hasil laboratorium

Pengendalian mutu dilakukan, ditindaklanjuti, didokumentasi

Program keselamatan direncanakan, dilaksanakan, didokumentasikan.


PELAYANAN LABORATORIUM
Standar:
Pelayanan Laboratorium Tersedia Tepat Waktu untuk Memenuhi Kebutuhan
Pengkajian Pasien, serta Mematuhi Standar, Hukum dan Peraturan yang Berlaku.

Kriteria: Pemeriksaan Lab dilakukan oleh petugas yang kompeten dan berpengalaman untuk
melakukan dan/atau menginterpretasikan hasil pemeriksaan
Terdapat kebijakan dan prosedur spesifik untuk setiap jenis pemeriksaan laboratorium

Inti dari Pokok • Penghitungan


Hasil kebutuhan
pemeriksaan tenaga
lab selesai dan pola
dan tersedia ketenagaan
dalam puskesmas;
waktu sesuai dengan ketentuan
pikiran dan • Persyaratan kompetensi analis/petugas laboratorium.
• Terdapat
Ada petugas
prosedur laboratorium
pelaporan hasil tesyang cukupyang
diagnosis dan kritis
ahli dan sesuai dengan tupoksi
Elemen
pekerjaanya = Surat Tugas/ SK;
penilaian: • Adanya waktu yang ditentukan untuk pelayanan = sehari-hari
SK Waktu Pelayanan Lab; dan
Reagensia esensial dan bahan lain yang diperlukan selalu tersedia
• Penetapan
dievaluasi jenis memastikan
untuk pemeriksaanakurasi
laboratorium = SKhasil
dan presisi Penetapan Jenis Pemeriksaan Lab;
• SOP pemeriksaan laboratorium, brosur pelayanan laboratorium.
• Ditetapkan nilai normal
Dokumen eksternal: dan rentang
Panduan nilai yang
pemeriksaan digunakan untuk interpretasi dan
laboratorium
• pelaporan
Interpretasihasil
hasillaboratorium
pemeriksaan lab dilakukan oleh petugas terlatih dan berpengalaman
= SK Petugas Penentuan hasil verifikasi dan validator hasil lab.
Pengendalian mutu dilakukan, ditindaklanjuti, didokumentasi

Program keselamatan direncanakan, dilaksanakan, didokumentasikan.


PELAYANAN LABORATORIUM
Standar:
Pelayanan Laboratorium Tersedia Tepat Waktu untuk Memenuhi Kebutuhan
Pengkajian Pasien, serta Mematuhi Standar, Hukum dan Peraturan yang Berlaku.
Kriteria: Pemeriksaan Lab dilakukan oleh petugas yang kompeten dan berpengalaman
untuk melakukan dan/atau menginterpretasikan hasil pemeriksaan
Terdapat kebijakan dan prosedur spesifik untuk setiap jenis pemeriksaan laboratorium

Terdapat
Inti dari Pokok • Hasil SOP permintaan
pemeriksaan pemeriksaan,
lab selesai dan tersediapenerimaan
dalam waktu spesimen, pengambilan
sesuai dengan ketentuan
pikiran dan spesimen, dan penyimpanan spesimen;
Elemen Terdapat
• Ada SOP pelaporan
prosedur Pemeriksaan Analitik
hasil Lab;
tes diagnosis yang kritis
• Dilakukan pemantauan dan evaluasi berkala terhadap SOP dan waktu penyerahan
penilaian:
Reagensia esensial
hasil lab= SOP dan bahan
pemantauan lain yang diperlukan
pelaksanaan sehari-hari selalu
prosedur pemeriksaan tersedia dan
laboratorium;
• dievaluasi untuk
SOP penilaian memastikan
ketepatan akurasi
waktu dan presisi
penyerahan hasil
hasil
• SOP pemeriksaan di luar jam kerja;
• Ditetapkan nilai normal
SOP pemeriksaan dan tinggi;
lab resiko rentang nilai yang digunakan untuk interpretasi dan
• pelaporan
SOP K3 bagi hasil laboratorium
petugas lab;
• SOP penggunaan
Pengendalian mutualat pelindung
dilakukan, diri, SOP pemantauan
ditindaklanjuti, didokumentasiterhadap penggunaan alat
pelindung diri;
• SOP pengelolaan B3, SOP pengelolaan limbah hasil pemeriksaan laboratorium;
Program keselamatan direncanakan, dilaksanakan, didokumentasikan.
PELAYANAN LABORATORIUM
Standar:
Pelayanan Laboratorium Tersedia Tepat Waktu untuk Memenuhi Kebutuhan
Pengkajian Pasien, serta Mematuhi Standar, Hukum dan Peraturan yang Berlaku.
Kriteria: Pemeriksaan Lab dilakukan oleh petugas yang kompeten dan berpengalaman
untuk melakukan dan/atau menginterpretasikan hasil pemeriksaan

Terdapat kebijakan dan prosedur spesifik untuk setiap jenis pemeriksaan laboratorium
Hasil pemeriksaan lab selesai dan tersedia dalam waktu sesuai dengan ketentuan
Inti dari Pokok
pikiran dan • Penetapan jangka
Ada prosedur waktu hasil
pelaporan setiaptespemeriksaan labkritis
diagnosis yang (normal) = SK penetapan jangka
Elemen waktu pemeriksaan;
penilaian: • Penetapan jangka waktu
Reagensia esensial setiaplain
dan bahan pemeriksaan cyto =sehari-hari
yang diperlukan SK penetapan
selalujangka waktu
tersedia dan
pemeriksaan cyto;
dievaluasi untuk memastikan akurasi dan presisi hasil

Ditetapkan nilai normal dan rentang nilai yang digunakan untuk interpretasi dan
pelaporan hasil laboratorium

Pengendalian mutu dilakukan, ditindaklanjuti, didokumentasi

Program keselamatan direncanakan, dilaksanakan, didokumentasikan.


PELAYANAN LABORATORIUM
Standar:
Pelayanan Laboratorium Tersedia Tepat Waktu untuk Memenuhi Kebutuhan
Pengkajian Pasien, serta Mematuhi Standar, Hukum dan Peraturan yang Berlaku.
Kriteria: Pemeriksaan Lab dilakukan oleh petugas yang kompeten dan berpengalaman
untuk melakukan dan/atau menginterpretasikan hasil pemeriksaan

Terdapat kebijakan dan prosedur spesifik untuk setiap jenis pemeriksaan laboratorium

Hasil pemeriksaan lab selesai dan tersedia dalam waktu sesuai dengan ketentuan
Ada prosedur pelaporan hasil tes diagnosis yang kritis

Inti dari Pokok • Reagensia esensial


SOP penetapan dan
nilai bahankritis
ambang lain setiap
yang diperlukan
tes; sehari-hari selalu tersedia dan
pikiran dan • dievaluasi untuknilai
SOP pelaporan memastikan
ambang akurasi dan presisi
kritis kepada yang hasil
berwenang (PJ=dokter);
Elemen penilaian:
• Pencantuman pada rekam medis pasien;
Ditetapkan nilai normal dan rentang nilai yang digunakan untuk interpretasi dan
pelaporan hasil laboratorium

Pengendalian mutu dilakukan, ditindaklanjuti, didokumentasi

Program keselamatan direncanakan, dilaksanakan, didokumentasikan.


PELAYANAN LABORATORIUM
Standar:
Pelayanan Laboratorium Tersedia Tepat Waktu untuk Memenuhi Kebutuhan
Pengkajian Pasien, serta Mematuhi Standar, Hukum dan Peraturan yang Berlaku.
Kriteria: Pemeriksaan Lab dilakukan oleh petugas yang kompeten dan berpengalaman
untuk melakukan dan/atau menginterpretasikan hasil pemeriksaan

Terdapat kebijakan dan prosedur spesifik untuk setiap jenis pemeriksaan laboratorium

Hasil pemeriksaan lab selesai dan tersedia dalam waktu sesuai dengan ketentuan

Ada prosedur pelaporan hasil tes diagnosis yang kritis


Reagensia esensial dan bahan lain yang diperlukan sehari-hari selalu tersedia dan
dievaluasi untuk memastikan akurasi dan presisi hasil

Inti dari Pokok Ditetapkan reagen


nilai normal
• Penetapan yangdan rentang
harus nilai
tersedia = yang
SK; digunakan untuk interpretasi dan
pikiran dan
pelaporan
Proses untukhasil laboratorium
mengatakan jika reagen tidak tersedia = Pelaporan BHP;
Elemen penilaian: •
• SOP tempat penyimpanan reagen;
Pengendalian
• Pelabelan mutunama,
reagen: dilakukan, ditindaklanjuti,
pembuatan, didokumentasi
pembelian, dan expire date reagen;
Program keselamatan direncanakan, dilaksanakan, didokumentasikan.
PELAYANAN LABORATORIUM
Standar:
Pelayanan Laboratorium Tersedia Tepat Waktu untuk Memenuhi Kebutuhan
Pengkajian Pasien, serta Mematuhi Standar, Hukum dan Peraturan yang Berlaku.
Kriteria: Pemeriksaan Lab dilakukan oleh petugas yang kompeten dan berpengalaman
untuk melakukan dan/atau menginterpretasikan hasil pemeriksaan

Terdapat kebijakan dan prosedur spesifik untuk setiap jenis pemeriksaan laboratorium

Hasil pemeriksaan lab selesai dan tersedia dalam waktu sesuai dengan ketentuan

Ada prosedur pelaporan hasil tes diagnosis yang kritis


Ditetapkan nilai normal dan rentang nilai yang digunakan untuk interpretasi dan
Reagensiahasil
pelaporan esensial dan bahan lain yang diperlukan sehari-hari selalu tersedia dan
laboratorium
dievaluasi untuk memastikan akurasi dan presisi hasil
Inti dari Pokok
pikiran dan Elemen
• Penetapan range nilai rujukan setiap pemeriksaan = SK Normal Range Value;
penilaian: • Penyertaan normal range dalam catatan klinis pelaporan;

Pengendalian mutu dilakukan, ditindaklanjuti, didokumentasi

Program keselamatan direncanakan, dilaksanakan, didokumentasikan.


PELAYANAN LABORATORIUM
Standar:
Pelayanan Laboratorium Tersedia Tepat Waktu untuk Memenuhi Kebutuhan
Pengkajian Pasien, serta Mematuhi Standar, Hukum dan Peraturan yang Berlaku.
Kriteria: Pemeriksaan Lab dilakukan oleh petugas yang kompeten dan berpengalaman
untuk melakukan dan/atau menginterpretasikan hasil pemeriksaan

Terdapat kebijakan dan prosedur spesifik untuk setiap jenis pemeriksaan laboratorium

Hasil pemeriksaan lab selesai dan tersedia dalam waktu sesuai dengan ketentuan

Ada prosedur pelaporan hasil tes diagnosis yang kritis

Reagensia esensial dan bahan lain yang diperlukan sehari-hari selalu tersedia dan
Pengendalian mutu
dievaluasi dilakukan,
untuk ditindaklanjuti,
memastikan akurasi dandidokumentasi
presisi hasil

Ditetapkan nilai normal dan rentang nilai yang digunakan untuk interpretasi dan
• Kebijakan SOPhasil
pelaporan Pengendalian Mutu;
laboratorium
Inti dari Pokok
pikiran dan
• Dilakukan kalibrasi instrumen oleh pihak yang kompeten= Sertifikat kalibrasi instrumen;
Elemen penilaian: • Dilakukan Pemantapan Mutu Eksternal (PME) oleh pihak yang kompeten;
• SOP rujukan spesimen kepada lab lain;
• Bukti PMI dan
Program PME.
keselamatan direncanakan, dilaksanakan, didokumentasikan.
PELAYANAN LABORATORIUM
Standar:
Pelayanan Laboratorium Tersedia Tepat Waktu untuk Memenuhi Kebutuhan
Pengkajian Pasien, serta Mematuhi Standar, Hukum dan Peraturan yang Berlaku.
Kriteria: Pemeriksaan Lab dilakukan oleh petugas yang kompeten dan berpengalaman
untuk melakukan dan/atau menginterpretasikan hasil pemeriksaan

Terdapat kebijakan dan prosedur spesifik untuk setiap jenis pemeriksaan laboratorium

Hasil pemeriksaan lab selesai dan tersedia dalam waktu sesuai dengan ketentuan

Ada prosedur pelaporan hasil tes diagnosis yang kritis


Program keselamatan direncanakan, dilaksanakan, didokumentasikan.
Reagensia esensial dan bahan lain yang diperlukan sehari-hari selalu tersedia dan
dievaluasi untuk memastikan akurasi dan presisi hasil
• Terdapat program K3 di lab yang merupakan program K3 Puskesmas;
Inti dari Pokok Ditetapkan nilai normal K3
dan rentang nilai
• Pelaporan pelaksanaan setidaknya satuyang
tahun digunakan untukterjadi
sekali apabila interpretasi dan
insiden;
pikiran dan
Elemen penilaian: pelaporan
• SOP hasil laboratorium
pembuangan limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun);
• Melakukan analisis resiko keselamatan di lab;
Pengendalian
• Petugas diberikanmutu dilakukan,
pelatihan ditindaklanjuti,
tentang didokumentasi
bahan/prosedur baru yang berbahaya.
PELAYANAN OBAT
Standar:
Obat yang Tersedia Dikelola secara Efisien untuk Memenuhi Kebutuhan Pasien

Kriteria: Berbagai jenis obat yang sesuai dengan kebutuhan tersedia dalam jumlah memadai
Peresepan, pemesanan, dan pengelolaan obat dipandu kebijakan dan prosedur
yang efektif
Ada Jaminan kebersihan dan keamanan dalam penyimpanan, penyiapan, dan
penyampaian obat kepada pasien serta penatalaksanaan obat kadaluarsa/rusak
Efek samping yang terjadi akibat pemberian obat-obat yang diresepkan atau
riwayat alergi terhadap obat-obatan tertentu harus didokumentasikan dalam rekam
medis pasien
Kesalahan obat dilaporkan melalui proses dan dalam kerangka waktu yang
ditetapkan oleh Puskesmas
Obat-obatan emergency tersedia, dimonitor, dan aman bilamana disimpan di luar
farmasi
Berbagai jenis obat yang sesuai dengan kebutuhan
tersedia dalam jumlah memadai
Menetapkan jenis obat yang harus tersedia, perlu disusun suatu daftar
(formularium) dari semua obat yang ada di stok. Pemilihan obat adalah
suatu proses kerjasama/kolaboratif yang mempertimbangkan baik
kebutuhan dan keselamatan pasien maupun kondisi ekonomisnya.
Elemen penilaian:
1. Terdapat metode yang digunakan untuk menilai dan mengendalikan
penyediaan dan penggunaan obat
2. Terdapat kejelasan prosedur penyediaan dan penggunaan obat
3. Ada kejelasan siapa yang bertanggung jawab
4. Ada kebijakan dan prosedur yang menjamin ketersediaan obat
5. Tersedia pelayanan obat selama 7 hari dalam seminggu dan 24 jam (IGD)
6. Tersedia daftar formularium obat Puskesmas
7. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
Peresepan, pemesanan, dan pengelolaan obat
dipandu kebijakan dan prosedur yang efektif
Puskesmas bertanggung jawab untuk mengidentifikasi petugas dengan yang juga
diizinkan berdasarkan lisensi, sertifikasi, undang-undang, pengetahuan dan
pengalaman atau peraturan untuk pemberian obat.
Elemen penilaian:
1. Terdapat ketentuan petugas yang berhak memberikan resep dan menyediakan
obat
2. Apabila petugas tidak memenuhi syarat, maka diberikan pelatihan khusus
3. Tersedia kebijakan dan proses persepan, pemesanan, dan pengelolaan obat
4. Terdapat prosedur untuk menjaga tidak terjadinya pemberian obat yang
kadaluwarsa
5. Dilakukan pengawasan terhadap penggunaan dan pengelolaan obat oleh
dinkes secara teratur
6. Terdapat ketentuan siapa yang berhak menuliskan resep untuk obat tertentu
7. Ada kebijakan dan prosedur penggunaan obat-obatan pasien rawat inap
8. Penggunaan obat psikotropika, narkotika dan obat-obatan lain yang berbahaya
diawasi dan dikendalikan secara ketat.
Ada Jaminan kebersihan dan keamanan dalam
penyimpanan, penyiapan, dan penyampaian obat kepada
pasien serta penatalaksanaan obat kadaluarsa/rusak

Kebersihan dan keamanan terhadap obat yang tersedia harus dilakukan mulai
dari proses pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, dan penyampaian obat
kepada pasien serta penatalaksanaan obat kadaluwarsa/rusak. Puskesmas
menetapkan kebijakan dan prosedur dalam penyampaian obat kepada pasien.
Elemen penilaian
1. Terdapat persyaratan penyimpanan obat
2. Penyimpanan dilakukan sesuai dengan persyaratan
3. Pemberian obat kepada pasien disertai label obat yang jelas
4. Pemberian obat disertai dengan informasi penggunaan obat
5. Memberikan penjelasan tentang efek samping & penyimpanan obat dirumah
6. Tersedia kebijakan dan prosedur penanganan obat yang kadaluwarsa
7. Obat kadaluwarsa/rusak dikelola sesuai kebijakan dan prosedur
Efek samping yang terjadi akibat pemberian obat-obat yang
diresepkan atau riwayat alergi terhadap obat-obatan tertentu
harus didokumentasikan dalam rekam medis pasien

Pasien, dokternya, perawat dan petugas kesehatan yang lain bekerja sama untuk
memantau pasien yang mendapatkan obat, memantau efek obat termasuk
mengobservasi dan mendokumentasikan setiap KTD, perlu disusun kebijakan tentang
identifikasi KTD terkait dengan penggunaan obat.
Elemen penilaian:
1. Tersedia prosedur pelaporan efek samping obat
2. Efek samping obat didokumentasikan
3. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk mencatat, memantau, dan melaporkan
bila terjadi efek samping penggunaan obat dan KTD termasuk kesalahan
pemberian obat
4. Kejadian efek samping obat dan KTD ditindaklanjuti dan didokumentasikan
Kesalahan obat dilaporkan melalui proses dan dalam
kerangka waktu yang ditetapkan oleh Puskesmas
Puskesmas mempunyai proses untuk mengidentifikasi dan melaporkan
kesalahan obat dan Kejadian nyaris cedera (KNC), menggunakan
format pelaporan yang ditentukan serta mengedukasi,
mengikutsertakan staf yang terlibat dlm manajemen obat dalam hal
proses dan pentingnya pelaporan.
 Elemen penilaian:
1. Terdapat prosedur identifikasi dan melaporkan kesalahan pemberian
obat dan KNC
2. Kesalahan pemberian obat dan KNC dilaporkan tepat waktu
3. Ditetapkan petugas kesehatan yang bertanggung jawab untuk
pelaporan identifikasi
4. Informasi pelaporan kesalahan pemberian obat dan KNC digunakan
untuk memperbaiki proses pengelolaan dan pelayanan obat.
Obat-obatan emergency tersedia, dimonitor, dan
aman bilamana disimpan di luar farmasi
Bila terjadi kegawatdaruratan pasien, akses cepat terhadap
obat emergensi yang tepat dalah sangat penting. Perlu
ditetapkan lokasi penyimpanan obat emergensi dan perlu
tersedia prosedur untuk mencegah penyalahgunaan dll.
Elemen penilaian:
1. Obat emergensi tersedia pada unit yang diperlukan
2. Ada kebijakan yang menetapkan bagaimana obat emergensi
disimpan
3. Obat emergensi dimonitor dan diganti secara tepat waktu
sesuai kebijakan PKM setelah digunakan/ bila kadaluwarsa
atau rusak.
MANAJEMEN INFORMASI-REKAM MEDIS
Standar:
Kebutuhan Data dan Informasi Asuhan Bagi Petugas Kesehatan, Pengelola
Sarana, dan Pihak Terkait di Luar Organisasi Dapat Dipenuhi Melalui Proses yang
Baku
Kriteria: Ada pembakuan kode klasifikasi diagnosis, kode prosedur, simbol, dan istilah yang
dipakai
Petugas memiliki akses informasi sesuai dengan kebutuhan dan tanggung jawab
pekerjaan

Adanya sistem yang memandu penyimpanan dan pemrosesan rekam medis

Rekam medis berisi informasi yang memadai dan dijaga kerahasiaannya tentang
identifikasi pasien, dokumentasi prosedur kajian, masalah, kemajuan pasien dan
hasil asuhan.
Ada pembakuan kode klasifikasi diagnosis, kode
prosedur, simbol, dan istilah yang dipakai

 Terdapat standarisasi kode klasifikasi diagnosis yang konsisten;


 Terdapat standarisasi kode klasifikasi diagnosis yang disusun oleh
Puskesmas (min. 10 penyakit);
 Pembakuan singkatan-singkatan yang digunakan.

Petugas memiliki akses informasi sesuai dengan kebutuhan


dan tanggung jawab pekerjaan

 Penetapan kebijakan akses petugas terhadap informasi medis;


 Akses petugas terhadap informasi dilaksanakan sesuai tugas,
tanggungjawab, dan sesuai SOP;
 Hak akses informasi mempertimbangkan kerahasiaan dan keamanan
informasi
Adanya sistem yang memandu penyimpanan dan
pemrosesan rekam medis
 Memiliki rekam medis setiap pasien dengan identifikasi yang baku;
 Sistem pengkodean, penyimpanan, dan dokumentasi
memudahkan petugas untuk menemukan rekam medis;
 Terdapat SOP penyimpanan berkas rekam medis dengan kejelasan
masa retensi sesuai perundangan yang berlaku.

Rekam medis berisi informasi yang memadai dan dijaga


kerahasiaannya tentang identifikasi pasien, dokumentasi
prosedur kajian, masalah, kemajuan pasien dan hasil asuhan.
 Isi rekam medis mencakup diagnosis, pengobatan, hasil
pengobatan, kontinuitas asuhan yang diberikan;
 Dilakukan penilaian dan tindak lanjut kelengkapan dan ketetapan
isi rekam medis;
 SOP Kerahasiaan Rekam Medis.
MANAJEMEN KEAMANAN LINGKUNGAN
Standar:
Lingkungan Pelayanan Mematuhi Persyaratan Hukum, Regulasi, dan Perizinan
yang Berlaku.

Kriteria: Lingkungan fisik Puskesmas, instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan sistem lain yang
dipersyaratkan diperiksa secara rutin, dipelihara, dan diperbaiki bila perlu
Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan, dan penggunaan bahan berbahaya
serta pengendalian dan pembuangan limbahberbahaya dilakukan berdasarkan
perencanaan yang memadai
Perencanaan dan pelaksanaan program yang efektif untuk menjamin keamanan
lingkungan fisik dikelola oleh petugas yang kompeten.
Lingkungan fisik Puskesmas, instalasi listrik, air, ventilasi, gas
dan sistem lain yang dipersyaratkan diperiksa secara rutin,
dipelihara, dan diperbaiki bila perlu
 Kondisi lingkungan puskesmas dipantau secara rutin;
 Instalasi listrik, kualitas air, ventilasi, gas, dan sistem lain dipantau
oleh petugas yang bertanggungjawab = SOP Pemantauan lingk;
 Tersedia sarana penanganan kebakaran = Beli APAR;
 SOP Pemantauan inspeksi, pemantauan, pemeliharaan, dan
perbaikan alat, serta dijadwalkan dan dilaporkan.
Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan, dan penggunaan bahan
berbahaya serta pengendalian dan pembuangan limbahberbahaya
dilakukan berdasarkan perencanaan yang memadai
 SOP Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan, dan penggunaan
barang berbahaya;
 SOP Pembuangan limbah berbahaya;
 Pemantauan dan evaluasi.
Perencanaan dan pelaksanaan program yang efektif untuk
menjamin keamanan lingkungan fisik dikelola oleh petugas
yang kompeten.

 Terdapat program menjamin lingkungan fisik yang aman;


 Terdapat petugas yang bertanggungjawab dalam hal tersebut;
 Program mencakup perencanaan, pelaksanaan, pendidikan,
pelatihan petugas, pemantauan, dan evaluasi;
 Dilakukan monitoring evaluasi terhadap program.
MANAJEMEN PERALATAN
Standar: Peralatan Dikelola dengan Tepat
Kriteria : Peralatan ditempatkan di lingkungan pelayanan dengan tepat

 SOP pemisahan alat bersih, kotor, perlu sterilisasi, perlu perawatan


lebih lanjut, serta peletakan dengan syarat khusus;
 SOP alat yang perlu disterilisasi;
 Pemantauan terhadap SOP;
 Bila memperoleh bantuan peralatan, syarat dan ketentuan
operasionalisasi alat harus dipenuhi.
Peralatan dipelihaara dan dikalibrasi secara rutin.
 Inventarisasi alat di Puskesmas;
 Penetapan PJ alat ukur untuk kalibrasi;
 Sistem kontrol peralatan;
 Hasil Pemantauan didokumentasikan;
 SOP Penggantian daan perbaikan alat rusak.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Standar:
Terdapat Proses Rekrutmen, Retensi, Pengembangan dan Pendidikan
Berkelanjutan Tenaga Klinis yang Baku.
Kriteria: Penilaian dan evaluasi kompetensi tenaga klinis dilakukan melalui proses kredensial
tenaga yang efektif

Adanya proses yang menjamin kesesuaian antara pengetahuan dan keterampilan


tenaga dengan kebutuhan pasien.

Setiap tenaga mendapatkan kesempatan mengembangkan ilmu dan keterampilan


yang diperlukan untuk meningkatkan mutu pelayanan bagi pasien

Wewenang tenaga diuraikan dengan jelas dan diaksanakan secara profesional dan
legal dalam pelaksanaan asuhan.
Penilaian dan evaluasi kompetensi tenaga klinis dilakukan melalui proses
kredensial tenaga yang efektif

 Ada penghiitungan kebutuhan tenaga klinis di puskesmas dengan syarat;


 Ada cara penilaian kualifikasi tenaga yang sesuai dengan kewenangan;
 Dilakukan proses kredensial mencakup sertifikasi dan lisensi;
 Ada upaya meningkatkan kompetensi tenaga klinis agar sesuai kualifikasi.

Adanya proses yang menjamin kesesuaian antara pengetahuan dan


keterampilan tenaga dengan kebutuhan pasien.

 Dilakukan evaluasi kinerja klinis secara berkala;


 Dilakukan analisis dan tindak lanjut evaluasi;
 Tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan klinis berperan aktif
dalam meningkatkan mutu layanan pasien.
Setiap tenaga mendapatkan kesempatan mengembangkan
ilmu dan keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan
mutu pelayanan bagi pasien
 Tersedia informasi pendidikan dan pelatihan bagi tenaga
kesehatan pelayan klinis;
 Ada dukungan manajemen puskesmas bagi tenaga kesehatan
untuk memanfaatkan peluang tersebut;
 Dilakukan evaluasi penerapan hasil pelatihan di tempat kerja;
 Didokumentasikan pelaksanaan kegiatan pelatihan tersebut.

Wewenang tenaga diuraikan dengan jelas dan diaksanakan


secara profesional dan legal dalam pelaksanaan asuhan.
 Pelayan kesehatan memberikan pelayanan klinis sesuai tupoksinya;
 Jika tidak ada pelayan kesehatan yang sesuai tupoksi, ditetapkan
petugas dengan syarat dan ketentuan;
 Diberikan penilaian dan evaluasi khusus kepada petugas yang
ditetapkan tersebut;

Anda mungkin juga menyukai