Anda di halaman 1dari 6

Pentingnya pemeriksaan

HIV pada ibu hamil


PENGERTIAN

 Pemeriksaan kehamilan adalah pemeriksaan


yang dilakukan pada ibu hamil sebagai
penapisan untuk mengetahui kondisi kehamilan
ibu.
 Para calon ibu memang dianjurkan untuk
menjalani tes HIV pada masa awal
kehamilannya. Ini merupakan cara pencegahan
agar sang jabang bayi tidak sampai tertular
virus mematikan yang berasal dari ibunya.
 Berdasarkan data
Kementerian Kesehatan
(Kemenkes), pada 2018 tes
HIV pada ibu hamil hanya
sekitar 13,38% (761.373) dari
total jumlah ibu hamil di
Indonesia sebanyak 5.291.143
orang. Dari jumlah yang
menjalani tes tersebut, yang
diketahui positif HIV tercatat
2.955 orang. Sementara itu,
yang mendapatkan terapi obat
ARV (antiretroviral) dalam
upaya menekan jumlah virus
(VL), lebih sedikit lagi, yakni
hanya 893 ibu hamil.
BERBAGI TIPS AGAR PENULARAN VIRUS HIV TIDAK
SAMPAI DIALAMI OLEH SI JABANG BAYI;

1. Wanita yang terinfeksi HIV dan berisiko HIV,


harus menghindari kehamilan yang tidak
diinginkan, melalui keluarga berencana dan
test HIV serta melakukan konseling.
2. Memastikan pengujian HIV selama periode
kehamilan dan ART.
3. Jika terinfeksi, memastikan asimilasi yang
lebih baik dari perawatan HIV dan
pengobatannya.
4. Menjaga diri selama usia reproduksi, melalui
kesehatan reproduksi dan pencegahan melalui
layanan HIV.
TUJUAN

a) Agar kehamilannya terpantau dengan baik


b) Pemeriksaan kehamilan terstandar
c) Penapisan kehamilan resiko tinggi
d) Persiapan persalinan yang aman
e) Status kehamilan ibu terdeteksi sehingga
meminimalisir transmisi HIV ke bayi
LANGKAH LANGKAH PEMERIKSAAN HIV PADA IBU
HAMIL

 Buatkan status ibu ( buku kia atau kartu


ibu ) untuk pasien baru
 Lakukan anamnesa pada ibu hamil
 Lakukan pemeriksaan antenatal yang
berkualitas salah satunya skrining untuk
pasien HIV
 Apabila tes Hiv positif rujuk di konselor
hiv dan dokter
 Ibu hamil yang dinyatakan positif
dimonitor terus perkembangan kesehatan
ibu dan janinnya.

Anda mungkin juga menyukai