Anda di halaman 1dari 60

Fraksinasi/Separasi/Pemisahan

Biomass
Extraction

Crude Extract
Determination of
Biological Activity Separation

Extract Fractions

Isolation

Active Pure Compounds


Lead Compound
Identification
Pengertian

 Proses untuk memisahkan kandungan senyawa bahan alam atas


perbedaan sifat kelarutannya dalam kodisi yang ditentukan
 Tujuan untuk menyederhanakan komposisi dan homogenitas sifat
zat shg lebih mudah dimurnikan.
 Dilakukan apabila penyarian tahap awal bertujuan untuk
mendapatkan ekstrak total
 Perbedaan kepolaran/merubah sifat kelarutan senyawa dg
perubahan pH.
Fraksinasi

 Ekstraksi cair-cair
 Kromatografi
 Kromatografi kertas (KK)/Kromatografi lapis tipis (KLT)
 Kromatografi kolom
 Vacuum liquid chromatography (VLC)
 Size exclusion crhromatography (SEC)
 Solid-phase extraction (SPE)
Partisi cair-cair

 Peningkatan polaritas
 Ketidak campuran antara 2 komponen pelarut yang digunakan
 Dapat diprediksi senyawa terlarut
Non polar: lemak/lilin, terpen, dan steroid
Semi polar: kumarin, fenolik tak terglikosida (flavonoid), alkaloid
Polar: flavonoid glikosida, alkaloid kuartener
Pemisahan
dengan
pelarut
berdasarkan
perbedaan
kepolaran
Pemisahan
dengan
pelarut
berdasarkan
perbedaan
kepolaran
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT)
Kromatografi Lapis Tipis

 Prinsip kerjanya memisahkan sampel berdasarkan perbedaan


kepolaran antara sampel dengan pelarut yang digunakan dengan
menggunakan lapis tipis pada lempeng kaca, logam dan lain lain
 Fase diam : Zat padat (silika, alumina)
 Fase gerak : Cairan
FASE DIAM/ADSORBEN

 Fase diam berupa serbuk halus yang berfungsi sebagai permukaan


penyerap
 fase diam yg sering dipakai: Silika Gel, Alumina, Tanah diatomeae,
dan selulosa
 Ukuran partikel 0,1-40 µm
 Semakin halus partikel adsorben maka perambatan semakin
lambat
Fase Diam (Adsorben)
Fase gerak
Fase Gerak (Eluen)

Daya elusi fase gerak


diatur sedemikian
Punya kemurnian Digunakan maks 2-3
rupa sehingga harga
tinggi kali Rf terletak antara 0,2-
0,8

Komposisi campuran
Campuran pelarut
dapat berubah karena
mungkin bereaksi satu
penyerapan atau
sama lain
penguapan
Waktu elusi
Penggunaan

Pengecekan yang cepat terhadap komposisi campuran

Untuk menentukan kondisi percobaan dari kromatografi


kolom

Untuk mengetahui kesempurnaan suatu reaksi

Untuk identifikasi obat, ekstrak tanaman, preparat biokimia,


mendeteksi kotaminan, dan pemalsuan
ALAT
Cara kerja

Penyiapan
Setelah fase
lempeng dan
gerak mencapai
Penjenuhan fase penotolan (jarak Masukkan
tanda, angkat,
gerak di chamber antar bercak 1,5 lempeng ke
keringkan, dan
(1 jam 20-25°C) cm. garis tepi chamber
ditampakkan
samping dan
sesuai monografi
bawah 2 cm)
PROSES
Visualisasi Noda
Nilai Rf
Isolasi komponen campuran

Bercak disedot dengan vakum (craig tube) lalu disari


Dikorek dengan spatula, disari dengan pelarut polar,
disaring dengan gelas sinter
Analisa kuantitatif

Grafik log konsentrasi dengan area bercak menggunakan


fotodensitometer
Bercak diisolasi lalu sari yang diperoleh ditetapkan secara
spektrofotometri
Kelebihan

Jumlah zat yang


diperiksa cukup kecil
Waktu relatif Cepat
Simple ( kira-kira 0,01 g
(15-60 menit)
senyawa murni, 0,1 g
simplisia)

Mudah modifikasi
kondisi kromatografi
Tidak diperlukan
untuk optimalisasi
ruang yang besar
resolusi senyawa
spesifik
Kekurangan

 Tidak bisa digunakan untuk senyawa volatil


KROMATOGRAFI
MEKANISME PEMISAHAN
 Adsorpsi : proses pemisahan dimana solut menempel pada bagian permukaan adsorben

Fase diam Solut Fase Gerak

Adsorpsi Solut Solut Elusi Solut


(Penotolan) Elusi Desorpsi Adsorpsi
Desorpsi
KROMATOGRAFI

 Partisi
“Like Dissolve Like”
 Penukar Ion
KROMATOGRAFI

Eksklusi
Afinitas
 Berdasarkan Reaksi Spesifik
KROMATOGRAFI
Fase Fase Diam Mekanisme Nama metode
Gerak
Cair Partisi Kromatografi Gas-gas (Gas
Gas Liquid Chromatography)
Padat Adsorpsi Kromatografi Padat Gas
Cair Partisi Kromatografi Cair-Cair
“Bonded Liquid” Modifikasi partisi KCKT, KLT-KT
Cair

Adsorpsi Kolom, KLT


Padat
Pertukaran Ion Kromatografi Pertukaran
Ion
Eksklusi Kromatografi Eksklusi
Kromatografi Kolom

Metode pemisahan yang berdasarkan perbedaan


kepolaran dengan menggunakan kolom
Fase diam : padat ( bentuk serbuk silika, alumina)
Fase gerak : cairan
Kromatografi kolom
Metode

Metode Metode
kering basah
Fase diam lalu fase gerak Fase diam dicampur fase gerak
hingga menjadi bubur
Cara kerja

Memasukan fase gerak dan diam ke kolom


Memasukkan sampel
Tunggu dan amati, telah sampai siapkan wadah untuk
menampung cairan yang telah dipisah
Kelebihan

Lebih Murah dan alat mudah


didapat

Efektif pada pemisahan campuan


berwarna

Dapat diaplikasikan dari kepolaran


rendah sampai tinggi
Kekurangan

Perlu
Sulit mendeteksi
pengawasan
colorless
manual oleh
compound
peneliti

Time consuming
Kromatografi Eksklusi
Definisi dan Prinsip

 Exclusion Chromatography (EC) yang bisa disebut juga Size


Exclusion Chromatography (SEC) merupakan metode kromatografi
yang menggunakan partikel berpori untuk memisahkan molekul
dengan ukuran yang berbeda.

 Proses pemisahannya didasarkan pada ukuran molekul dari


sampel. Molekul besar pada sampel akan dipisahkan dengan
molekul yang kecil dalam sampel.
Prinsip

Prinsip kromatografi eksklusi


adalah pemisahan
berbagai konstituen
dengan meninjau
perbedaan ukuran dan
geometri molekul.
Perbedaan ukuran akan
menyebabkan beberapa
partikel bergerak lebih
cepat dari yang lainnya
sehingga menimbulkan
perbedaan migrasi.
Mekanisme Kromatografi Eksklusi
Fase gerak
Fase Gerak

• Pemilihan pelarut pada kromatografi eksklusi


bertujuan untuk meminimumkan interaksi
antara solut dengan permukaan penyangga
karena interaksi apapun dengan permukaan
tidak diinginkan

• Persyaratan pelarut : memiliki kemurniaan


tinggi, tidak bereaksi dengan fase diam,
dapat bercampur pada komponen sistem
dan viskositas rendah
Fase Diam

 Fase diam yang digunakan dapat berupa silica atau polimer yang
bersifat porus sehingga solut dapat melewati porus (lewat diantara
partikel) atau berdifusi lewat fase diam

 Molekul solut yang mempunyai BM jauh lebih besar akan terelusi


lebih dahulu kemudian molekul – molekul yang berukuran medium
dan terakhir adalah molekul yang berukuran jauh lebih kecil.
Kromatografi Eksklusi

Kelebihan Kelemahan

• Frekuensi tajam dan • Kapasitas terbatas


sensitivitas baik • Tidak dapat
• Bebas dari kehilangan digunakan untuk
sampel, pelarut tidak cuplikan yang
berinteraksi dengan mempunyai ukuran
fase stasioner hampir sama
• Variasi larutan dapat • Prinsip pemisahan
diaplikasikan tanpa tidak seperti
menganggu proses kromatografi lain
filtrasi
• Pita – pita sempit
Kromatografi Penukar Ion
Kromatografi penukar ion

 Ion chromatography separation is based on ionic (or electrostatic) interactions between


ionic and polar analytes, ions present in the eluent and ionic functional groups fixed to the
chromatographic support
Ion-exchange Chromatography

 Teknik kromatografi yang menggunakan zeolitas, resin organik atau anorganik sebagai
penukar ion.
 Senyawaan yang mempunyai ion-ion dengan afinitas yang berbeda terhadap resin yang
digunakan dapat dipisahkan.
 Analisa asam-asam amino, asam-asam nukleat, dan analisis garam-garam anorganik
Prinsip
Proses penukar ion

Equilibrasi
 Tahap I adalah kesetimbangan fase diam untuk membuat kondisi awal yang diinginkan. Ketika terjadi
kesetimbangan, semua bagian dari gugus muatan pada fase stasioner berikatan dengan counter ion penukar,
misalnya Ion Klorida (Cl-) atau Sodium (Na+).
Aplikasi Sampel
 Mengikatkan molekul yang menjadi target dan mencuci semua material yang tidak terikat dengan sampel buffer
yang mempunyai pH dan kekuatan ionik sama, seperti buffer awal agar semua muatan protein berikatan dengan
tepat.
Elusi
 Biomolekul dilepaskan dari penukar ion dengan mengubah komposisi buffer, yang umum digunakan adalah
peningkatan ionik dengan NaCl atau garam sederhana lainnya agar terjadi penurunan ikatan protein.
 Terjadi deabsorbsi protein tergantung jumlah gugus bermuatan pada permukaanya.
Regenerasi
 Membuang semua molekul yang masih berikatan, agar fase stasioner dapat digunakan selanjutnya.
Jenis Kromatografi Pertukaran Ion

• Kromatografi Pertukaran Anion (


Anion Exchange Chromatography =
AEC )
• Kromatografi Pertukaran Kation
(Cation Exchange Chromatography =
CEC )
Kromatografi Pertukaran Anion

Menahan Anion yang


Secara tipikal, bekerja
bermuatan negatif dengan
dengan menggunakan pH 7-
menggunakan gugus fungsi
10
yang bermuatan positif.

Larutan penyangga (buffer)


yang digunakan dalam sistem
ini adalah N-metil piperazin
atau etanolamin
Kromatografi Pertukaran Kation

Untuk molekul spesifik yang


Secara tipikal, bekerja dengan
diinginkan bermuatan positif
menggunakan dapar pada
dan kolom kromatografi yang
pH 4-7
digunakan bermuatan negatif

Larutan penyangga (buffer)


yang digunakan adalah asam
sitrat, asam laktat, asam
asetat, dan asam malonat
Fase diam

 Fase diam yaitu resin berupa partikel yang tidak larut dalam air dan terikat padanya
gugus kationik atau anionik secara kovalen. Pada gugus bermuatan ini terikat counter-ion
yang dapat ditukar untuk menjaga netralitas muatan listrik fase diam. Fase diam ini
umumya menjadi satu dengan matriks penyangga.

• Resin dapat dibuat dari polimer sintetis, silika atau polisakarida. Materi dasar
pembentukan resin akan menentukan sifat fisik resin, seperti kekakuan, daya tahan
terhadap goncangan, porositas dan laju alir fase gerak dalam fase diam. Syarat utama
materi dasar stabil secara termal dan kimiawi. Kekakuan polimer menentukan
kemudahan resin berpori untuk mengembang ketika ditambahkan air.
Fase diam

Contoh-contoh Resin :
 Resin Polistiren
 Silika gel
 Sering dipakai: kopolimer stirena dan divinilbenzen
Gugus fungsional X yang terdapat pada resin
tersubsitusi
Gugus fungsional X Sifat kimia Tipe pertukaran

Asam sulfonat Asam kuat Kation

Asam karboksilat Asam lemah Kation

Karboksimetil Asam lemah Kation

Ammonium kuartener Basa kuat Anion

Ammonium tertier Basa lemah Anion


Fase gerak

 Air merupakan kandungan utama


 Dapar
 Menjaga ionisasi analit dalam detektor selalu konstan
 Jika pustaka yang sesuai tidak ada, sering kali sangat bermanfaat jika kita memilih dapar
yang mempunyai gugus fungsional yang mirip dengan gugus fungsi analit.
 Contoh: dapar asetat  asam organik
dapar fosfat  mengelusi nukleotida
Detektor

Detektor Detektor
Indeksi bias
konduktivitas spektrofotometer

Fotometer
Fluoroscence Elektrokimia
cahaya tampak
Kelebihan dan kekurangan

IEX Pros IEX Cons

Permits high flow rate Sample must be loaded at low


ionic strength

Concentrates samples Small changes in pH can greatly


alter binding profile of IEX resin

Buffers are nondenaturing Costly equipment and more


expensive chemicals

Anda mungkin juga menyukai