TUJUAN UMUM
Peserta didik mampu menjelaskan dan melakukan
pengobatan mengenai penyakit hidradenitis
supurativa
TUJUAN KHUSUS
1. Peserta didik mampu menjelaskan definisi,
epidemiologi dan patogenesis hidradenitis supurativa
2. Peserta didik mampu menjelaskan gejala klinis
hidradenitis supurativa
3. Peserta didik mampu menjelaskan komplikasi dari
hidradenitis supurativa
4. Peserta didik mampu menentukan pemeriksaan
penunjang diagnosis dan diagnosis banding
hidradenitis supurativa
5. Peserta didik mampu menjelaskan dan melakukan
pengobatan dan prognosis hidradenitis supurativa
DEFINISI
Suatu penyakit kelenjar apokrin kronik yang
ditandai dengan terjadinya supurasi
Lesi awal: abses/nodul eritema dengan cairan
purulen/seropurulen disertai gejala nyeri yang
intermiten.
Gejala khas adanya komedo terbuka
Lesi lanjut: fibrosis, sinus tract, skar hipertropik
Predileksi: Aksila, daerah payudara, regio
anogenital, & inguinal
GAMBARAN KLINIS
Stadium 1
Abses berkembang hanya pada lokasi tertentu
Stadium 2
Lesi berkembang dari traktus sinus dengan lesi tunggal
yang disertai jembatan skar
Stadium 3
Lesi melebur dengan skar dan traktus sinus, inflamasi
dan disertai sekret kronis
Lesi awal
LESI LANJUT
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Bakteriologis: sering ditemukan S. aureus ,
streptococci, Escherichia coli, Proteus mirabilis, and
Pseudomonas aeruginosa
Histopatologi:
Lesi awal: sumbatan keratin pada folikel rambut,
dilatasi duktus, tanda-tanda inflamasi
Lesi lanjut: kerusakan kelenjar apokrin, fibrosis, &
hiperplasia sinus
DIAGNOSIS BANDING
Lesi awal:
Furunkel
Karbunkel
Limfadenitis
Lesi lanjut:
Limfogranuloma venerum
Donovanosis
Skrofuloderma
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
Antibiotik sistemik
Lesi awal:
Nodul: triamcinolone intralesi (3–5 mg/mL)
Abses: insisi & drainase
Lesi lanjut:
Antibiotik oral (Eritromycin, tetracyclin, minocyclin)
Kortikosteroid oral untuk kasus yang berat
Kasus kronik residif: eksisi kelenjar apokrin
PROGNOSIS
BERVARIASI
Remisi
Progresif