Refrat Ra
Refrat Ra
Latar Belakang
• Artritis Reumatoid (AR) merupakan suatu penyakit yang tersebar luas
serta melibatkan semua kelompok ras dan etnik di dunia.
• Penyakit ini merupakan suatu penyakit autoimun yang ditandai
dengan terdapatnya sinovitis erosif simetrik yang walaupun terutama
mengenai jaringan persendian, seringkali juga melibatkan organ
tubuh lainnya
• Walaupun faktor genetik, hormon seks, infeksi, dan umur telah
diketahui berpengaruh kuat dalam menentukan pola morbiditas
penyakit ini, hingga etiologi AR yang sebenarnya tetap belum dapat
diketahui dengan pasti.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
• Artritis reumatoid (AR) adalah penyakit autoimun yang ditandai oleh
inflamasi sistemik kronik dan progresif, dimana sendi merupakan
target utama
• Manifestasi klinis klasik AR adalah poliartritis simetris yang terutama
mengenai sendi-sendi kecil pada tangan dan kaki.
Epidemiologi
• poliklinik Reumatologi RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta:
• Periode Januari s/d Juni 2007 didapatkan 203 kasus AR dari jumlah 1.346
orang (15,1%).
• Perempuan > laki-laki = rasio 3:1
• Dapat terjadi pada semua kelompok umur, dengan angka kejadian
tertinggi didapatkan pada dekade ke-4 dan ke-5
Etiologi
metacarpophalangeal (MCP)
proximal inter phalangeal (PIP)
distal interphalangeal (DIP)
Penegakan Diagnosis
• Pemeriksaan Laboratoris
• Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang spesifik untuk mendiagnosis artritis
reumatoid.
• Beberapa hasil uji serologis laboratorium menunjukan adanya kenaikan titer
antibodi IgM
• Pada pemeriksaan darah rutin sering ditemukan kenaikan laju endap darah
(LED) hingga >30mm/jam
• Pemeriksaan cairan sinovial diperlukan bila diagnosis meragukan. Pada AR
tidak ditemukan kristal, kultur negatif, dan kadar glukosa rendah
• Pemeriksaan Radiologis
• Foto polos sendi mungkin normal atau tampak adanya osteopenia atau erosi
dekat celah sendi pada stadium dini penyakit,
• kerusakan yang lebih berat, dapat terlihat penyempitan ruang sendi karena
hilangnya struktur rawan sendi
• erosi tulang pada tepi sendi dan penurunan densitas tulang
• Perubahan-perubahan ini biasanya irreversibel
Pemeriksaan MRI
• Pasien RA menunjukkan adanya penebalan jaringan ikat dan
penyempitan celah sendi interphalanx proksimal
• Gambaran patognomonik artritis reumatoid
• Patognomonik RA adalah munculnya nodul-nodul reumatoid yang merupakan
massa jaringan lunak yang biasanya tampak diatas permukaan ekstensor pada
aspek ulnar pergelangan tangan atau pada olekranon, namun adakalanya
terlihat diatas prominensia tubuh, tendon, atau titik tekanan.
• Kekakuan selama minimal 1 jam dan artritis yang simetrk juga menjadi gejala
khas dari RA.
• Nodul reumatoid di zona persendian lutut
Gold Standart Diagnosis atau Kriteria Diagnosis
Kadang-kadang pada
Kalsifikasi Tidak Tidak
tophi
Celah sendi Menyempit Baik hingga menyempit Menyempit
Punched out dengan
Erosi Tidak Ya, pada intraartikular
garis sklerotik
• Non-farmakologis
• Edukasi
• Edukasi yang cukup penting bagi pasien, keluarga, dan orang-orang yang berhubungan
dengan penderita.:
• Istirahat
• Latihan-latihan spesifik
• Latihan latihan ini bertujuan untuk mempertahankan fungsi sendi.
• Alat pembantu dan adaptif
• Terapi yang lain
• terapi puasa, suplementasi asam lemak esensial, terapi spa dan latihan, suplementasi
minyak ikan (cod liver oil) sebagai NSAID-sparing agent.
• Farmakologis
• Aspirin dan semua golongan obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
• Tujuan : terapi awal untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan.
• Glukokortikoid
• Steroid dengan prednisone dengan dosis kurang 10 mg/hari.
• Mekanisme kerja : untuk meredakan gejala dan memperlambat kerusakan sendi. Pemberian
glukokortikoid harus disertai pemberian kalsium 1500 mg dan vitamin D 400-800 IU/hari.
• DMARD (Disease Modifying Anti Rheumatic Drugs)
• Pemberian DMARD harus mempertimbangkan aspek :
• Kepatuhan pasien
• Beratnya penyakit
• Pengalaman dokter
• Adanya penyakit penyerta
DMARD
• Hidroksiklor-okuin (Plaquenil), klorokuin fosfat
• Methorexate (MTX)
• Sulfasalazin
• Azathioprine(Imuran)
• Cyclosporine
• Terapi kombinasi
• Kombinasi terbukti memiliki efikasi lebih tinggi daripada terapi tunggal. Beberapa
kombinasi yang sudah banyak diteliti dan memiliki efektivitas yang lebih besar yaitu :
• MTX + hidroksiklorokuin
• MTX + hidroksiklorokuin + sulfasalazine
• MTX + sulfasalazine + prednisolon
• MTX + leflunomide
• MTX + infiximab
• MTX + etanercept
• MTX + adalimumab
• MTX + anakinra
• MTX + rituximab
• Terapi kombinasi ini memberikan respon yang lebih baik dan efektif dalam
menghambat progresivitas penyakit dan kerusakan radiografi
• Penatalaksanaan bedah
• Tindakan bedah perlu dipertimbangkan bila :
• Terdapat nyeri berat yang berhubungan dengan kerusakan sendi yang ekstensif
• Keterbatasan gerak yang bermakna atau keterbatasan fungsi yang berat
• Ada ruptur tendon
• Sinovektomi, khususnya pada sendi lutut berguna untuk meluruskan
kembali dan memperbaiki tendon.
Prognosis
• Perjalanan penyakit arthritis rheumatoid sangat bervariasi,
tergantung pada ketaatan pasien untuk berobat dalam jangka waktu
lama
• Sekitar 50-75 % pasien arthritis rheumatoid akan mengalami remisi
dalam 2 tahun.
• Selebihnya akan mengalami prognosis yang lebih buruk.
• Golongan ini umumnya meninggal 10-15 tahun lebih cepat dari pada
orang tanpa rheumatoid arthritis.
• Penyebab kematiannya adalah infeksi, penyakit jantung, gagal
pernapasan, gagal ginjal, dan penyakit saluran cerna.
• Umumnya mereka memiliki keadaan umum yang buruk, lebih dari 30 buah sendi
yang mengalami peradangan, dengan manifestasi ekstraartikuler, dan tingkat
pendidikan rendah.
• Golongan ini memerlukan terapi secara agresif dan dini karena kerusakan tulang
yang luas dapat terjadi dalam dua tahun pertama.
• Pada umumnya pasien artritis reumatoid akan mengalami manifestasi penyakit
yang bersifat monosiklik (hanya mengalami satu episode artritis reumatoid dan
selanjutnya akan mengalami remisi sempurna).
• Tapi sebagian besar penyakit ini telah terkena artritis reumatoid akan menderita
penyakit ini selama sisa hidupnya dan hanya diselingi oleh beberapa masa remisi
yang singkat (jenis polisiklik).
• Sebagian kecil lainnya akan menderita artritis reumatoid yang progresif yang
disertai dengan penurunan kapasitas fungsional yang menetap pada setiap
eksaserbasi.
• Terima Kasih