Anda di halaman 1dari 19

Kanker Serviks

Pembimbing : dr. Hiro Hidaya D. Nasution, M.Ked(OG),


Sp.OG (K)
Latar Belakang
- Kanker serviks merupakan suatu proses
neoplasma atau keganasan pada leher
rahim (serviks) yang disebabkan oleh virus
Human Papiloma Virus (HPV)
- Pada tahun 2012 terdapat kurang lebih
270.000 kematian wanita akibat kanker
serviks
- Faktor resiko terjadinya infeksi HPV
adalah hubungan seksual pada usia dini,
berhubungan seks dengan berganti-ganti
pasangan, jumlah kehamilan >3 kali
merupakan faktor prospektif terhadap
kejadian kanker serviks.
Anatomi dan Histologi serviks
 Serviks adalah bagian dari rahim yang
paling sempit, terhubung ke fundus uteri
oleh uterine isthmus
 Batas atas serviks adalah ostium interna
 Bagian yang memproyeksikan ke dalam
vagina disebut sebagai portio vaginalis
 Bagian luar dari serviks menuju ostium
eksternal disebut ektoserviks. Lorong
antara ostium eksterna ke rongga
endometrium disebut sebagai kanalis
endoservikalis
 Rata-rata kurannya adalah 3cm panjang
dan 2,5cm lebar portio vaginalis.
 Permukaan serviks terdiri atas dua macam epitel yaitu epitel
kolumner dan epitel skuamosa, antara epitel dengan stroma
dibatasi oleh membran basalis
 Epitel kolumner menutupi endoserviks pada kanalis serviks
 Epitel terdiri atas dua yaitu sel tidak bersilia dan sel yang
bersilia
Kanker Serviks
tumbuhnya sel-sel abnormal pada
jaringan leher rahim (serviks).
Kanker serviks merupakan kanker
primer yang berasal dari serviks
(kanalis servikalis dan atau portio)
Etiologi
- virus HPV (Human Papilloma Virus)
- Infeksi HPV dapat mengakibatkan
perubahan sel-sel leher rahim
menjadi lesi intra-epitel derajat
tinggi (high-grade intraepithelial
lesion/ LISDT) yang merupakan lesi
prakanker. Sementara HPV yang
berisiko sedang dan rendah
menyebabkan kanker (tipe non-
onkogenik)
Faktor Resiko
- Pola hubungan seksual
- Paritas
- Kontrasepsi Oral
- Sosial Ekonomi
- Tingkat Pendidikan
- Kebiasaan merokok
- Umur
- Defisiensi gizi
- Karakteristik pasangan
- Etnis dan faktor sosial
Patofisiologi

Perkembangan kanker invasif berawal dari terjadinya lesi neoplastik


pada lapisan epitel serviks, dimulai dari neoplasia intraepitel serviks
(NIS) 1, NIS 2, NIS 3 atau karsinoma in situ (KIS). Selanjutnya setelah
menembus membrana basalis akan berkembang menjadi karsinoma
mikroinvasif dan invasif
Gejala Klinis
 Terdapat keputihan berlebihan, berbau busuk dan tidak
sembuh-sembuh.
 Adanya perdarahan tidak normal. Hanya terjadi bila setelah sel-
sel leher rahim menjadi bersifat kanker dan menyerang
jaringan-jaringan di sekitarnya.
 Meningkatnya perdarahan selama menstruasi.
 Terjadinya siklus diluar menstruasi dan setelah hubungan seks.
 Nyeri selama berhubungan seks.
 Kesulitan atau nyeri saat berkemih.
 Terasa nyeri didaerah sekitar panggul.
 Perdarahan pada masa pra atau pasca menopause.
 Bila kanker sudah mencapai stadium tiga ke atas, maka akan
terjadi pembengkakan diberbagai anggota tubuh seperti betis,
paha, tangan dan sebagainya.
Diagnosis
- Gejala
- Pemeriksaan fisik:
• Pemeriksaan inspekulo : ulkus,erosi, dan massa
• RVT : teraba massa
- Sitologi :
• Pap smear -> deteksi sel- sel serviks yang tidak bergejala
• Kolposkopi
• Biopsi
• Konisasi
Staging Kanker
Skrining
 Tes IVA
Tes visual dengan menggunakan asam cuka (asam asetat 3-5%)
pada serviks dan melihat adanya perubahan warna yang terjadi
setelah dilakukan olesan.
Tujuannya untuk melihat adanya sel yang mengalami displasia
sebagai salah satu metode skrining kanker serviks

Klasifikasi Temuan Klinis


IVA
Hasil Tes- Plak putih tebal atau epitel acetowhite,
Positif biasanya dekat SSK
Hasil Tes- Permukaan polos dan halus, berwarna
Negatif merah jambu, ektropion, polip, servisitis,
inflamasi.
Kanker Massa mirip kembang kol atau bisul
 Pap Smear
pemeriksaan sitologi dari serviks dan portio untuk melihat
adanya perubahan atau keganasan pada epitel serviks atau
porsio (displasia).

Wanita yang berusia > 30 tahun


dengan hasil tes Pap Smear
normal sebanyak tiga kali,
melakukan tes kembali setiap 2-3
tahun.
Wanita dengan risiko tinggi harus
melakukan tes setiap tahun
Interpretasi Pap Smear
Tatalaksana
 Lesi Prekanker
Terapi NIS dengan Destruksi Lokal
Beberapa metode terapi destruksi lokal antara lain krioterapi
dengan N2O dan CO2, elektrokauter, elektrokoagulasi, dan laser.

 Kanker serviks invasif


Penatalaksanaan kanker serviks yang utama pada stadium awal
yaitu stadium 1A sampai 2A adalah dapat berupa konisasi,
histerektomi total, radikal histerektomi + Limfadenektomi pelvis.
Sedangkan penatalaksanaan pada stadium 2B keatas adalah
kemoradiasi, radiasi, neoajuvan kemoterapi atau kemoradiasi
paliatif saja
Pencegahan
Sirkumsisi
Pada Pria

Penggunaan 3
Tidak
Kondom 2 4 Merokok

Vaksin
HPV
1 5 Nutrisi
Prognosis
Stadium III
Stadium I Stadium II & Stadium
IV

Survival Survival Survival


rate rate 60- rate 30-
90% 80% 50%

Anda mungkin juga menyukai