Anda di halaman 1dari 25

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON
PRODI ADMINISTRASI
PUBLIK
KELAS LANGGUR
TAHUN 2019
KEBIJAKAN PUBLIK
KELOMPOK I

1. TITUS BETAUBUN, S.Sos


2. WENSISLAUS SAVSAVUBUN, S.Sos
3. ANAKLETUS YANYAN, S.Pd
4. KARMINA I. SAVSAVUBUN, S.Sos
5. HASAN A. DIFINUBUN, SH
6. JUANDRI PAULE, SKM
BAB 1 PENDAHULUAN

Konsep Public Policy dalam ilmu adminitrasi publik muncul dan berkembang sekitar
tahun 1970-an. Policy umumnya digunakan untuk memilih dan menunjukan pilihan
terpenting untuk mempererat kehidupan, baik dalam kehidupan organisasi
kepemerintahan maupun privat.
Menurut Teori Brokerism masyarakat terdiri atas beberapa kelompok kepentingan
(Interest Group) dan pemerintah sebagai alat perekat serta memiliki pegangan yang
kuat dari semua unsur kelompok kepentingan itu menjadi suatu kekuatan yang
terintegritasi.
Menurut Randal B. Ripley: proses kebijakan telah termasuk didalamnya berbagai
aktifitas praktis dan intelektual yang berjalan secara bersama-sama
NILAI-NILAI DASAR DEMOKRASI
Secarah harfiah demokrasi berarti
pemerintahan yang dilakukan dengan
menjadikan rakyat (demos) sebagai pemegang
kekuasaan (kratos) tertinggi. Secara formal
demokrasi sebagai pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat.
Menurut Harrison demokrasi memiliki nilai-
nilai dasar yang memiliki aspek universal,
artinya diakui oleh banyak orang sebagai nilai-
nilai yang baik yaitu:
NILAI-NILAI DASAR DEMOKRASI
MENURUT HORRISON
1. Nilai Pengetahuan
Semua kebijakan dalam masyarakat demokrasi harus
berpijak pada pengetahuan yang bisa
dipertanggungjawabkan dan diterapkan dengan
pengetahuan yang menyeluruh tentang konteks yang
ada.
2. Nilai Otonomi
Setiap orang berkuasa atas dirinya sendiri, mampu
mengatur dan mengontrol diri sendiri lalu bekerja sama
untuk membuat kebijakan publik untuk kepentingan
bersama
3. Nilai Kesetaraan
Dimana semua orang punya kedudukan dan hak yang
sama
Kebijakan publik & permasalahannya

Analisis kebijakan publik


1. Fokus utamanya adalah penjelasan kebijakan
2. Sebab dan konsekuensi dari kebijakan publik
diselidiki dan diteliti dengan menggunakan metode
ilmiah
3. Analisis dikembangkan agar bisa diterapkan sesuai
dengan kebijakan-kebijakan pada lembaga
tertentu.
Permasalahan kebijakan
publik

Suatu masalah akan menjadi masalah publik jika melibatkan
banyak orang dan mempunyai akibat pada orang-orang yang
terlibat maupun tidak terlibat.
Menurut Theodore J. Lowi masalah publik
1. Masalah Prosedural cara pemerintah/organisasi melakukan
tugas-tugasnya dan Masalah Substantif yaitu akibat nyata dari
kegiatan manusia
2. Asal-usul masalah yaitu masalah Luar Negeri & Masalah Dalam
Negeri
3. Jumlah orang yang dipengaruhi yaitu masalah Distributif
(sekolompok kecil dan dapat di selesaikan satu per satu), Masalah
Regulasi ( timbulnya tuntutan-tuntutan) dan Masalah Redistributif
( keinginan terjadinya perubahan terjadi pada konflik kelas)
WILLIAM DUNN TAHUN 1999 CIRI
POKOK MASALAH

SALING
SUBJEKTIFITAS
KEBERGANTUNGAN

DINAMIKA
SIFAT BUATAN MASALAH
KEBIJAKAN
WILLIAM DUNN
METAMASALAH

PENCARIAN PENDEFINISIAN
MASALAH MASALAH

SITUASI
FASE-FASE MASALAH
MASALAH PERUMUSAN SUBSTANSI

MASALAH

PENGENALAN SPESIFIKASI
MASALAH MASALAH

MASALAH
FORMAL
OPPURTUNITY
RULE (PERATURAN)
(KESEMPATAN)

CAPACITY COMMUNICATION
(KEMAMPUAN) (KOMUNIKASI)

INTEREST INTEREST
(KEPENTINGAN) (KEPENTINGAN)

IDEOLOGY ( NILAI
PROCESS (PROSES)
/SIKAP)
BAB II KONSEP DASAR
KEBIJAKAN PUBLIK
Kebijakan Publik adalah keputusan yang mengikat bagi orang
banyak padaa tataran strategis atau bersifat garis besar yang ibuat
oleh pemegang otoritas publik.

Kebijakan Publik menurut para ahli:


1. Thomas R. Dye (1992) Public Policy is whatever the
government choose to do or not to do (Kebijakan Publik adalah
apapun pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu.
2. James E. Anderson (1970) Publik Policies are those policies
developed by governmental bodies and officials ( Kebijakan
Publik adalah kebijakan yang dikembangkan oleh badan dan
pejabat pemerintah)
3. David Easton Publik Policy is the authoritative allocatioan of
values for the whole society ( Kebijakan Publik adalah
pengalokasian nilai-nilai secara sah kepada seluruh anggota
masyarakat)
KRITERIA PENENTUAN
KEBIJAKAN PUBLIK
1. efektivitas, mengukur suatu alternatif, sasaran
yang dicapai dengan suatu alternatif kebijakan
dapat menghasilkan tujuan akhir yang diinginkan.
2. Efisien, dana yang digunakan harus sesuai dengan
tujuan yang dicapai
3. Cukup, suatu kebijakan dapat mencapai hasil yang
diharapkan dengan sumber daya yang ada
4. Adil
5. Terjawab, kebijakan dibuat agar dapat memenuhi
kebutuhan suatu golongan atau suatu masalah
tertentu dalam masyarakat.
SAID ZAINAL ABIDIN 2004
TINGKATAN KEBIJAKAN

SECARA UMUM
1. Kebijakan Umum adalah kebijakan yang menjadi
pedoman atau petunjuk pelaksanaan, baik yang bersifat
positif maupun yang bersifat negatif, yang meliputi
kesuluruhan wilayah atau instansi yang bersangkutan
2. Kebijakan Pelaksanaan adalah kebijakan yang
menjabarkan kebijakan umum. Untuk tingkat pusat,
peraturan pemerintah tentang pelaksanaan suatu
undang-undang
3. Kebijakan Teknis adalah kebijakan operasional yang
berada di bawah kebijakan pelaksanaan.
SECARA TEKNIS

A. Tingkat Nasional
1. Kebijakan Nasional adalah kebijakan negara yang
bersifat fundamental dan strategis dalam pencapaian
tujuan nasional. MPR, Preiden dan DPR contoh UU,
PERPRU
2. Kebijakan Umum adalah kebijakan Presiden sebagai
pelaksanaan UUD. Presiden berwenang menetapkan
kebijakan umum. Contoh PP
3. Kebijakan Pelaksanaan penjabaran dari kebijakan
umum sebagai strategi pelaksanaan tugas dibidang
tertentu. Mentri/setingkat mentri, LPND. Contoh
keputusan atau instruksi pejabat berwenang
B. Lingkup Daerah

1. Kebijakan Umum adalah kebijakan pemerintah daerah


sebagai pelaksanaan asas desentralisasi dalam rangka
mengatur urusan Rumah Tangga Daerah. Dalam hal ini
Gubernur dan DPRD Provinsi yang berwenang, atau di
Kab/Kota Bupati,Walikota dan DPRD. Contoh perda
2. Kebijakan Pelaksanaan
- Kebijakan Pelaksanaan dalam rangka desentralisasi,
realisasi pelaksanaan Perda
- Kebijakan Pelaksanaan dalam rangka dekonsentrasi,
pelaksanaan kebijakan nasional di daerah
- Kebijakan Pelaksanaan dalam rangka tugas
pembantuan (Medebewind), pelaksanaan tugas
Pemerintah Pusat di daerah yang diselenggarakan
oleh pemerintah daerah
Aspek-aspek penting dalam
kebijakan publik
1. Kebijakan Sebagai Suatu Konsep
- Ketetapan, suatu kebijakan didalamnya
mengandung ketentuan- ketentuan tertentu
yang memiliki pengaruh mengikat, baik ke
dalam maupun keluar dari pembuat
kebijakan
- Maksud, adanya kebijakan adalah untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu atau
mengatasi permasalahan tertentu
- Keputusan, untuk melakukan ataupun tidak
melakukan sesuatu
- Suatu proses pelaksanaan dari hal-hal yang
telah ditetapkan
2. Kebijakan Publik Merupakan Produk
Pemerintah
Kebijakan Publik merupakan produk dari
pemerintah yang ditujukan untuk
memberikan arah dan pedoman untuk
melakukan suatu tindakan atau tidak
melakukan tindakan yang berkaitan
dengan proses penyelenggaraan
pemerintahan.
3. Elemen-Elemen dalam Sistem Kebijakan Publik

- Lingkungan Kebijakan (Policy Environments) yaitu


keadaan yang melatarbelakangi atau
peristiwa yang menyebabkan timbulnya sesuatu
isu (Masalah) Kebijakan, yang mempengaruhi
dan dipengaruhi oleh para pelaku
kebijakan dan kebijakan tersebut
- Kebijakan Publik (Publik Policies) yaitu keputusan
atas sejumlah atau serangkaian pilihan yang
berhubungan satu sama lain (Termasuk keputusan
untuk tidak berbuat yang dibuat oleh badan-
badan atau kantor-kantor pemerintah dan
dimaksudkan untuk tujuan tertentu
- Pelaku Kebijakan (Policy Stakeholders) yaitu individu
atau kelompok yang mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh keputusan- keputusan
pemerintah
4. Aspek-Aspek Yang Berkaitan Dengan Sistem
Kebijakan Publik
Menurut Burdock ada 3 aspek kebijakan yang perlu
diperhatikan :
- Aspek Kesejarahan. Perubahan kebijakan
terjadi dalam konteks kebijakan yang
sama yang pernah dibuat pada masa
lalu
- Aspek Lingkungan. Kebijakan publik tidak
mungkin terlepas dari pengaruh
lingkungan, yaitu ketika kebijakan tersebut
dibangun dan dilaksanakan
- aspek Kelembagaan. Suatu kebijakan publik
pasti akan selalu berhubungan dengan
berbagai lembaga/institusi
VARIABEL-VARIABEL DALAM
MENYUSUN KEBIJAKAN (JONES
1976)
1. Persepsi/Definisi yaitu Substansi/materi kebijakan perlu
diuraikan secara jelas, termasuk latar belakang dan
permasalahan yang mendorong perlunya mengangkat
gagasan kebijakan tersebut.
2. Agregasi yaitu Identifikasi ruang lingkup dan kuantitas
berbagai pihak yang akan terkena dampak kebijakan.
3. Organisasi/Lembaga yaitu para pelaku yang terlibat
dalam pengusulan sebuah kebijakan
4. Agenda Setting yaitu tata cara atau prosedur yang
ditempuh dalam mencapai agenda. Sosialisasi dan
internalisasi kepada stakeholders dan shareholders.
5. Formulasi yaitu lembaga yang mengusulkan sebuah
kebijakan, sumber data/informasi termasuk ketersediaan
anggaran, dasar hukum yang dijadikan acuan, dan
prosedur penetapan kebijakan
HAKIKAT SEBUAH KEBIJAKAN
PUBLIK
Menurut Inu Kencana, Publik adalah sejumlah
manusia yang memiliki kebersamaan berpikir,
perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan
baik berdasakan nilai-nilai norma yang mereka miliki.

Istilah Publik :
1. Inner Public: pihak yang membuat, melaksanakan,
dan mengendalikannya serta mengevaluasinya
2. Outer Public: mencakup masyarakat luas yang
berkepentingan dan terimplikasi oleh kebijakan
publik
PRINSIP-PRINSIP DALAM MEMBANGUN
KEPERCAYAAN PUBLIK
1. Kebijakan publik harus diformulasikan karena adanya
kebutuhan masyarakat/publik untuk menyelesaikan masalah-
masalah publiknya (responsibilitas)
2. Kebijakan Publik harus dibangun dengan memperhatikan nilai-
nilai publik yang berlaku
3. Muatan/Materi kebijakan publik harus mampu
mengakomodasikan keseimbangan kepentingan yang berbeda
secara proporsional, objektif dan berkeadilan
4. Kebijakan Publik juga harus bersifat antisipatif dan prediktif
terhadap perkembangan pada masa yang akan datang
5. Pada tataran implementasi, kebijakan publik harus diterapkan
secara konsisten, tegas, dan akuntabel, serta mengikat semua
pihak yang berkepentingan tanpa pembedaan
6. Adanya proses internalisasi dan sosialisasi yang intensif agar
pemahaman dan persepsi publik tehadap kebijakan dapat
terbangun dengan baik
7. Proses pengawasan dan pengendalian atas implementasi
kebijakan publik harus dilakukan secara sistematis dan
terkoordinasi dengan baik
JENIS-JENIS KEBIJAKAN PUBLIK
(JAMES E. ANDERSON)
1. Substantive and Procedural Policies : Substantive Policy yaitu kebijakan dilihat dari
substansi masalah yang dihadapi oleh pemerintah, Procedural Policy yaitu kebijakan
dilihat dari pihak yang terlibat dalam perumusannya
2. Distributive, Redistributive, and Regulatory Policies
- Distributive Policy yaitu kebijakan yang mengatur tentang pemberian
pelayanan/keuntungan kepada individu, kelompok atau perusahaan.
Contoh Tax Holiday
- Redistributive Policy yaitu kebijakan yang mengatur tentang
pemindahan alokasi kekayaan, pemilikan, atau hak-hak. Contoh kepbijakan
tentang pembebasan tanah untuk kepentingan umum
- regulatory policy yaitu kebijakan yang mengatur tentang pembatasan/larangan
terhadap perbuatan/tindakan. Contoh kebijakan larangan memiliki dan
menggunakan senjata api
3. Material Policy : kebijakan yang mengatur tentang pengalokasian/penyediaan
sumber-sumber material yang nyata bagi penerimanya. Contoh kebijakan
pembuatan rumah sederhana
4 Publik Goods and Private Goods Policies
- Public goods policy yaitu kebijakan yang mengatur tentang penyediaan barang-
barang/pelayanan oleh pemerintah untuk kepentingan orang banyak. Contoh
kebijakan tentang perlindungan keamanan dan penyediaan jalan umum
- Private goods policy yaitu kebijakan yang mengatur tentang penyediaan barang-
barang/pelayanan oleh pihak swasta untuk kepentingan individu (perseorangan) di
pasar bebas dengan imbalan beban biaya. Contoh tempat hiburan, hotel
PENDEKATAN MODEL
POLITIK

1. Model Kelembagaan : Kebijakan sebagai hasil dari lembaga
2. Model Proses : Kebijakan sebagai suatu aktivitas politik
3. Model Rasionalisme : Kebijakan sebagai pencapaian
keuntungan sosial secara maksimal
4. Model Inkremental : Kebijakan sebagai variasi dari kebijakan
sebelumnya
5. Model Kelompok : Kebijakan sebagai keseimbangan
kelompok
6. Model Elite : Kebijakan sebagai Preferensi Elite
7. Model Teori Permainan : Kebijakan sebagai pilihan rasional
dalam situasi kompetitif
8. Teori Pilihan Publik : Kebijakan sebagai pengambilan
keputusan kolektif oleh kepentingan diri individu

SEKIAN DAN TERIMAKASIH…
SALAM SUKSES

Anda mungkin juga menyukai