Anda di halaman 1dari 15

Disusun oleh :

Sasmita Mustofa 2016-62-201-016


Sandi Irawan 2016-62-201-019
Sara Kindukurop 2016-62-201-024
Stevanus Jamlean 2017-62-201-090
Jopi L. Siburian 2017-62-201-093
Fransiska Lingansere 2017-62-201-104
Lusius Evodius M. Keban 2017-62-201-125
 Masih rendahnya kesadaran korporasi untuk mengimplementasikan program
csr yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat dan lingkungan lestari;
 Masih rendahnya kesadaran korporsai tentang kontribusi csr terhadap
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara;
 Masih kurangnya komitmen dan kebersamaan korporasi dan pemangku
kepentingan dalam mewujudkan kehidupan masyarakat sejahtera.
Dilansir dari www.wikipedia.com
Pertamina (dahulu bernama perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi negara)
atau nama resminya PT Pertamina (Persero) adalah sebuah BUMN yang bertugas
mengelola pertambangan minyak dan gas bumi di indonesia. Produk bahan bakar,
pelumas, dan petrokimia. Pertamina masuk urutan ke 122 perusahaan terbaik dalam
fortune global 500 pada tahun 2013. Didirikan 10 desember 1957, kantor pusat
Jl.Medan Merdeka, Timur, Jakarta, Indonesia.
Direktur Nicke Widyawati 2018-sekarang
Kepala Pertamina Cabang Merauke, Teddy Manuputy
Dilansir dari www.pertamina.com
Progam CSR pertamina
Tujuan strategis program csr pertamina adalah meningkatkan
reputasi dan kredibilitas pertamina melalui kegiatan tanggung
jawab sosial lingkungan (TJSL) yang terintegrasi dengan strategi
bisnis. Untuk mewujudkan tujuan ini, pertamina
mengimplementasikan strategi-strategi besar, seperti
• Saling memberi manfaat
• Berkelanjutan
• Prioritas wilayah beroperasi dan daerah terkena dampak
• Pengembang energi hijau sebagai tanggung jawab
terhadap dampak operasi
• Sosial dan publikasi yang efektif pada tahun 2016,
pertamina memfokuskan pelaksanaan CSR guna mendukung
tercapainya PROPER dengan mengedepankan aspek
lingkungan, baik alam dan masyarakat sesuai persyaratan
yang ditetapkan oleh dewan PROPER (kementrian
lingkungan hidup dan kehutanan indonesia).
Selian itu pertamina juga mempunyai program bina lingkungan,
dalam bina lingkungan terdapat 7 sektor klasifikasi bantuan
sebagai berikut:
• Bantuan kebakaran dan bencana alam
• Bantuan pendidikan dan pelatihan
• Bantuan peningkatan dan kesehatan
• Bantuan pelestarian alam
• Bantuan sarana ibadah
• Bantuan sarfas (sarana dan fasilitas) umum
• Bantuan soskem (sosial kemanusiaan) peningkatan kemiskinan
1. Kelangkaan BBM solar dan premium !
2. Dugaan penyeludupan BBM ke perusahaan kepala sawit !
Dilansir dari BUMIPAPUA.COM
Leo, salah satu pemilik SPBU yang terletak di Jalan A. Yani, Merauke
mengaku, praktis penjualan BBM Subsidi dilakukan hanya setengah hari,
karena kuota yang diberikan Pertamina terbatas. Dari kuota yang biasa 16 kilo
liter (KL) per hari, kini menjadi 8 KL. “8 KL ini sudah termasuk Solar dan
Premium,” ujarnya, Jumat (1/11).

Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Merauke menepis adanya


kelangkaan BBM Subsidi. Menurut Sales Brent Manager (SBM) III
Jayapura, Risal Arsyad, pertamina hanya membatasi penyaluran BBM
Subsidi. Sebab penggunaan BBM Subsidi hingga September 2019 sudah
masuk kategori over.
Dilansir dari BUMIPAPUA.COM
Risal pun mengkalkulasi penyaluran BBM Subsidi dari Pertamina Merauke
kepada empat kabupaten, yakni Merauke, Mappi, Boven Digul dan
Pegunungan Bintang yang dinilai over pemakian itu.

Kabupaten Merauke mempunyai kuota solar subsidi sebesar 22.304 KL, yang
sudah disalurkan hingga September sudah mencapai 19.373 KL, sisa kouta saat
ini untuk tiga bulan kedepan sebesar 2.500 KL. Lalu kuota premium Subsidi
sebesar 26.948 KL, disalurkan 21.936 KL, sisa 5.012 KL.
Dilansir dari BUMIPAPUA.COM
Adanya kelangkaan BBM subsidi di Merauke menarik perhatian kepolisian di
daerah itu. Kapolres Merauke AKBP Bahara Marpaung menegaskan, masuknya
truk pengangkut barang dari kabupaten lain ke Merauke juga menjadi faktor
terjadinya kelangkaan. Terutama, kelangkaan BBM jenis solar.

Selain itu juga, Bahara menduga ada kendaraan pembeli BBM subsidi untuk
ditampung, lalu dijual dengan harga industri. “Yang repot itu ada yang beli
dengan harga subsidi, lalu dijual lagi di perusahaan dengan harga industri. Nah,
ini yang repot,” ungkapnya.
Dilansir dari Metro Merauke
Senin (18/11) Bupati Merauke, Frederikus Gebze didampingi Kapolres AKBP
Agustinus Ary Purwanto, Dandim 1707/Merauke, Letkol Inf Eka Ganta
Chandra serta Kasatpol PP, Elias Refra melakukan sidak di SPBU dalam kota
Merauke.

Bupati Frederikus Gebze mengatakan, hasil pantauan bersama di lapangan,


mendapatkan informasi dari Pertamina bahwasanya kondisi BBM di daerah
masih mencukupi dan mampu melayani kebutuhan masyarakat.
Dilansir dari Papua No. 1 News Portal | Jubi
Kontraktor Nasional Indonesia (Askonas) Kabupaten Merauke, Harry Ndiken,
angkat bicara. Karena ia ikut merasakan dampak saat antri berjam-jam di
SPBU untuk mengisi BBM mobilnya.

“Saya heran dengan Pertamina. Di satu sisi kita antri panjang mendapatkan
solar di sejumlah SPBU, tetapi di sisi lain, ada orang mendapatkan solar
dengan mudah untuk harga industri,” ungkap Harry kepada Jubi beberapa hari
lalu.
Dilansir dari Papua No. 1 News Portal | Jubi
Baginya, bukan karena kuota menipis di sejumlah SPBU, namun terindikasi
permainan kotor. Ada orang bermain, termasuk dugaan oknum aparat
keamanan.

Sejumlah pihak yang diduga melakukan penimbunan BBM, memasok atau


mendistribusikan ke beberapa perusahaan kelapa sawit yang sedang beroperasi
di Kabupaten Merauke.
Dilansir dari Papua No. 1 News Portal | Jubi
Harry mengaku pihaknya telah melakukan dialog bersama Ketua Sementara
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Merauke, Benjamin
Latumahina, sekaligus meminta adanya langkah cepat diambil. Hanya saja
tidak diketahui, apakah wakil rakyat sudah mengambil langkah atau tidak.

Sekretaris Daerah (Sekda) Merauke, Daniel Pauta, mengatakan selama ini


pemerintah tak mengetahui kuota BBM dalam setahun.

Anda mungkin juga menyukai