Kabupaten Merauke mempunyai kuota solar subsidi sebesar 22.304 KL, yang
sudah disalurkan hingga September sudah mencapai 19.373 KL, sisa kouta saat
ini untuk tiga bulan kedepan sebesar 2.500 KL. Lalu kuota premium Subsidi
sebesar 26.948 KL, disalurkan 21.936 KL, sisa 5.012 KL.
Dilansir dari BUMIPAPUA.COM
Adanya kelangkaan BBM subsidi di Merauke menarik perhatian kepolisian di
daerah itu. Kapolres Merauke AKBP Bahara Marpaung menegaskan, masuknya
truk pengangkut barang dari kabupaten lain ke Merauke juga menjadi faktor
terjadinya kelangkaan. Terutama, kelangkaan BBM jenis solar.
Selain itu juga, Bahara menduga ada kendaraan pembeli BBM subsidi untuk
ditampung, lalu dijual dengan harga industri. “Yang repot itu ada yang beli
dengan harga subsidi, lalu dijual lagi di perusahaan dengan harga industri. Nah,
ini yang repot,” ungkapnya.
Dilansir dari Metro Merauke
Senin (18/11) Bupati Merauke, Frederikus Gebze didampingi Kapolres AKBP
Agustinus Ary Purwanto, Dandim 1707/Merauke, Letkol Inf Eka Ganta
Chandra serta Kasatpol PP, Elias Refra melakukan sidak di SPBU dalam kota
Merauke.
“Saya heran dengan Pertamina. Di satu sisi kita antri panjang mendapatkan
solar di sejumlah SPBU, tetapi di sisi lain, ada orang mendapatkan solar
dengan mudah untuk harga industri,” ungkap Harry kepada Jubi beberapa hari
lalu.
Dilansir dari Papua No. 1 News Portal | Jubi
Baginya, bukan karena kuota menipis di sejumlah SPBU, namun terindikasi
permainan kotor. Ada orang bermain, termasuk dugaan oknum aparat
keamanan.