Anda di halaman 1dari 8

Suatu ketika, Arini mengajak Nadia dan Manajernya, Sheila untuk memenuhi undangan ke

Budapest, Hongaria untuk mempromosikan bukunya. Siapa sangka di kota antah berantah
itulah drama cinta segitiga Arini, Pras, Meirose kembali dimulai. Tanpa diduga Arini
bertemu Meirose bersama putranya Akbar, yang kini sudah tumbuh besar. Arini kaget
bukan main, Nadia justru bahagia buka kepalang karena bisa bertemu kembalin dengan
Akbar.
Ditengah kebahagiaan itu, suasana canggung turut mewarnai pertemuan
mereka. Maklumlah, Arini dan Meirose pernah dipertemukan dalam situasi
yang sulit dengan status istri tua dan istri muda yang tak diharapkan.

Ternyata setelah pergi dari kehidupan Pras dan Arini, Meirose move on ke
Budapest dan menata kehidupannya dari awal. Bahkan ia sudah punya kekasih,
seorang dokter tampan bernama Syarief yang juga tinggal di Budapest. Ia pun
berniat untuk bercerai dengan Pras dan membuang kenangan pahitnya.
Sayangnya niat itu tergoyahkan setelah pertemuannya dengan Pras untuk tidak
menceraikan Meirose.
Dibalik itu semua pasti ada rencana dari Arini. Karena arini
mengidap penyakit kanker yang sudah menyerang bagian
otaknya. Sehingga mau tak mau posisi nya sebagai ibunya
Nadia pasti akan tergantikan. Arini tidak mau sampai Nadia
tidak memiliki kasih sayang seorang ibu nantinya. Jadilah
Arini membujuk sang suami agar tidak menceraikan
Meirose.

Dan hari itu tiba, disaat Arini sudah tak lagi bersama mereka.
Arini meninggalkan segala kenangan yang indah bersama
mereka. Perjuangan Arini melawan kanker, dan menyembuhkan
anak-anak kanker adalah hal yang luar biasa. Dan pada akhirnya
Pras bersama Meirose, dan Dr. Syarief mengikhlaskan mereka
untuk kebahagiaan anaknya Nadia dan Akbar.
 Hanung menyelipkan komedi dalam film sedih ini.
 Pesan moral “Ikhlas” yang dimiliki Arini menunjukkan betapa tidak
mudah, dan betapa hanya Tuhan saja yang akan membalas kebaikannya.
 Di sekuel kedua ini, sekali lagi bunda Asma Nadia lewat novelnya
menunjukkan bahwa tidak selamanya istri kedua itu bersalah dan
serakah. Ada sosok Meirose yang benar-benar ingin melangkah
meninggalkan masa lalunya.
 “Namun hidup ini jangan berhenti hanya bila aku pergi” lagu sountrack
milik Tante Krisdayanti ini membuat baper dan sulit dilupakan.
 Di zaman global yang sudah nyata dan modern ini,
tentu tidak aka nada yang mau atau jarang sekalu
perempuan yang bersedia menjadi Arini.
 Dokter Syarief yang berakhir dengan
mengikhlaskan Meirose untuk Pras, kasihan sekali.
Alangkah lebih menyenangkan jika Dokter Syarief
di film ini bertemu dengan sosok lain yang
mempesona di satu atau dua menit sebelum film
berakhir.

Anda mungkin juga menyukai