LATAR BELAKANG
• Hasil survei BKKBN menyebutkan bahwa karakteristik umur
klien potensial yang rawan tertular HIV/AIDS terbanyak adalah
kelompok remaja yaitu 31% yang terdiri 7% berumur di bawah
20 tahun dan 24% berumur antara 20-24 tahun.
RUMUSAN MASALAH
• Terjadi peningkatan Pengetahuan remaja tentang perilaku
pencegahan HIV AIDS setelah dilakukan penyuluhan dengan
media audiovisual dan leaflet
• Terjadi perubahan sikap remaja terhadap perilaku
pencegahan HIV AIDS setelah dilakukan penyuluhan dengan
media audiovisual dan leaflet
• Untuk Mengetahui perbedaan nilai Pengetahuan Remaja
terhadap perilaku pencegahan HIV AIDS setelah dilakukan
penyuluhan pada kelompok intervensi dan kelompok control
• Untuk Mengetahui perbedaan nilai sikap Remaja terhadap
perilaku pencegahan HIV AIDSsetelah dilakukan penyuluhan
pada kelompok intervensi dan kelompok control
TUJUAN
MANFAAT
Bagi peneliti
• pengembangan dan praktek pada teori-teori yang telah diperoleh
untuk penelitian dan pengembangan program kesehatan lebih
lanjut.
Bagi Studi Ilmiah
• Sebagai sumbangsih karya dalam karya-karya ilmiah khususnya
Bagi instansi (Sekolah,Dinas Pendidikan,Dinas Kesehatan dan KPA
serta instansi terkait lainnya)
• Sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian
Bagi Masyarakat
• Dapat dijadikan bahan masukan untuk diperhatikan oleh orang
tua dan guru agar dapat ikut serta dalam pencegahan HIV AIDS
dilingkungan masing-masing terutama dilingkungan keluarga.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengetahuan dan Sikap
Perilaku
Remaja Dan Permasalahannya
HIV AIDS
Audiovisual
Keaslian Penelitian
Hipotesis
Kerangka Teori
Penelitian ini menggunakan quasi-experimental design dengan
pendekatan rancangan pretest-posttest control group design.
Penelitian eksperimen ini mencari hubungan sebab akibat dari
sesuatu yang dikenakan pada subjek penelitian, disebut quasi
karena merupakan variasi dari penelitian eksperimen klasik atau
true eksperimen ( prasetya, 2006)
METODELOGI PENELITIAN
Desain kelompok pembanding pretest dan postest
O1 X1 O2
• Kelompok perlakuan--->pretest---->intervensi--->Posttest
O3 X2 O4
• Kelompok perlakuan --->pretest ---> intervensi --->post test
O5 X3 O6
• Kelompok perlakuan --->pretest ---> intervensi ---> post test
O7 X4 O8
• Kelompok control --- > pretest ---> no intervensi ---> post test
( notoadmojo S. 2005)
LOKASI DAN WAKTU
Lokasi
POPULASI SAMPEL
Populasi dan sampel
Seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 11 Samarinda 167 siswa
Keterangan :
• n : Besar sampel
• Z1 – α : 1,645 dengan α = 5%
• Z1 – β : 0,842 dengan β = 80%
• Po : Menurut kollinko (2007) sebesar 5%
• Pa : Sebesar 15%
{𝑍1− α 𝑃𝑜 1−𝑃𝑜 + Z1−β 𝑃𝛼(1−𝑃𝛼) }2
• 𝑛=
(𝑃𝑎−𝑃𝑜)2
30
25
20
10
19.31
5
0 Eksperimen
Sebelum Sesudah Pengetahuan P Value n
eksperimen Sebelum Sesudah
SE 0.583 0.124
KELOMPOK KONTROL 1
27
26
26.65
25
24 Kontrol I sebelum
Kontrol I sesudah
23 21.84
22
21
20
sebelum sesudah
Kontrol I
Kontrol I
Pengetahuan P Value n
Pre Post
SE 0.506 0.123
• KELOMPOK KONTROL II
23.5
23
22.5
23.31
Kontrol II sebelum
22 Kontrol II sesudah
21.5
21
20.5 20.87
20
19.5
sebelum sesudah
Kontrol II
Kontrol II
Pengetahuan P Value n
Pre Post
SE 0.334 0.488
• KELOMPOK KONTROL III
21.2
21.18
21.16
21.14
21.08
21.06
21.04
21.02
sebelum sesudah
Kontrol III
Kontrol III
Pengetahuan P Value n
Pre Post
SE 0.440 0.459
RERATA
8
5
eksperimen
kelompok kontrol I
4
kelompok kontrol II
0
eksperimen kelompok kontrol kelompok kontrol kelompok kontrol
I II III
Pengetahuan Kelompok Perbedaan
Rerata P value n
Eksperimen Rerata
Sebelum
19.31
Sesudah 7.2 0.000 55
26.51
55
Sebelum 21.84
4.8 0.000
Sesudah 26.64
52
50
48
46
eksperimen Sebelum
44 eksperimen Sesudah
42 50.11
40
38
41.89
36
Sebelum Sesudah
eksperimen Eksperimen
Sikap P Value n
Pre Post
SE 0.463 0.747
• KELOMPOK I
60
50
40
Kontrol I Sebelum
30
Kontrol I Sesudah
57.58
20
45.13
10
0
Sebelum Sesudah
Kontrol I Kontrol I
Sikap P Value n
Pre Post
SE 0.734 1.444
• KELOMPOK III
55.5
55
54.5
Kontrol II Sebelum
54
Kontrol II Sesudah
53.5 55.27
53
53.65
52.5
Sebelum Sesudah
Kontrol II
Kontrol II
Sikap P Value n
Pre Post
SE 1.100 0.988
• KELOMPOK III
55.3
55.2
55.1
55
Kontrol III Sebelum
54.9
Kontrol III Sesudah
54.8
54.5
Sebelum Sesudah
Kontrol III
Kontrol III
Sikap P Value n
Pre Post
SE 0.977 0.988
RERATA SIKAP
14
12
10
eksperimen
8
kelompok kontrol I
kelompok kontrol II
0
eksperimen kelompok kontrol I kelompok kontrol II kelompok kontrol III
Sikap Kelompok Eksperimen Rerata Perbedaan Rerata P Value N
Sebelum 41.89
8.22 0.000 55
Sesudah 50.11
Sikap
Rerata Perbedaan Rerata P Value N
Kelompok Kontrol I
Sebelum 45.13
12.45 0.000 55
Sesudah 57.58
Sikap
Rerata Perbedaan Rerata P Value N
Kelompok Kontrol II
Sebelum 53.65
1.62 0.011 55
Sesudah 55.27
Sikap
Rerata Perbedaan Rerata P Value N
Kelompok Kontrol III
Sebelum 54.80
0.47 0.015 55
Sesudah 55.27
KESIMPULAN
• Adanya perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah
pada kelompok penyulahan kesehatan dengan menggunakan
audiovisual dan leaflet HIV AIDS pada siswa/I SMA Negeri di
Samarinda dengan perolehan nilai ρ value o.ooo < α (0.05).
• Adanya perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah
pada kelompok penyuluhan kesehatan dengan hanya
menggunakan audiovisual saja pada siswa/I SMA Negeri di
Samaridna dengan perolehan nilai ρ value 0.000 < α (0.05).
• Adanya perbedaan perubahan sikap sebelum dan sesudah pada
kelompok penyuluhan hanya menggunakan audiovisual saja
pada siswa/I SMA Negeri di Samarinda dengan perolehan nilai ρ
value 0.000 < α (0.05).
• Adanya perbedaan perubahan sikap sebelum dan sesudah pada
kelompok penyuluhan hanya menggunakan leaflet saja pada
siswa/I SMA Negeri di Samarinda dengan perolehan nilai ρ
value 0.011 < α (0.05).
• Adanya perbedaan perubahan sikap sebelum dan sesudah pada
kelompok yang tidak diberikan perlakuan apapun pada siswa/I
SMA Negeri di Samarinda dengan perolehan nilai ρ value 0.015
< α (0.05).
• Adanya perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah
pada kelompok penyuluhan kesehatan dengan hanya dengan
menggunakan leaflet saja pada siswa/I SMA Negeri di
Samaridna dengan perolehan nilai ρ value 0.000 < α (0.05).
• Tidak adanya perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah
pada kelompok tanpa diberi penyuluhan pada siswa/I SMA
Negeri di Samarinda dengan perolehan nilai ρ value 0.532 > α
(0.05).
• Adanya perbedaan perubahan sikap sebelum dan sesudah
pada kelompok penyuluhan menggunakan audiovisual dan
leaflet pada siswa/I SMA Negeri di Samarinda dengan
perolehan nilai ρ value 0.000 < α (0.05).
• Adanya pengaruh penyuluhan menggunkan audiovisual
terhadap tingkat pengetahuan pada siswa/i dengan
perbedaan rerata lebih tinggi pada penyuluhan kesehatan
menggunakan audiovisual dan leaflet (7.2) , penyuluhan
menggunakan audiovisual ( 4,8) , dan pada penyuluhan
kesehatan menggunakan leaflet (2,44) dengan nilai ρ value
sebesar 0.000 < α (0.05).
• Adanya pengaruh penyuluhan menggunkan audiovisual
terhadap tingkat sikap pada siswa/i dengan perbedaan rerata
pada penyuluhan menggunakan audiovisual ( 12.45),
penyuluhan kesehatan menggunakan audiovisual dan leaflet
(8.22) , dan pada penyuluhan kesehatan menggunakan leaflet
(1.62) dengan nilai ρ value sebesar 0.000 < α (0.05).
SARAN
• Upaya perubahan pengetahuan siswa/i SMAN
Samarinda tentang HIV AIDS adalah sebagai berikut :
• Pihak sekolah dapat melakukan bentuk
penyuluhan sebagai media promosi kesehatan
yang tidak membosankan dan kreatif serta
mudah dipahami oleh remaja contohnya
penyuluhan kesehatan menggunakan
audiovisual.
• Pihak sekolah dapat mencantumkan materi HIV
AIDS pada mata pelajaran pengampu maupun
melalui pendidikan tambahan dari petugas
kesehatan secara berkala dalam upaya
pencegahan HIV AIDS.
• Pihak sekolah dapat mengadakan kegiatan seperti event
remaja yang yang posistif dan memasukan kegiatan
kampanye/lomba HIV AIDS seperti kompetisi cerdas
cermat, lomba kreasi majalah dinding (Mading) antar kelas,
pada kelompok kegiatan ekstra kulikuler ataupun anatar
sekolah.
• Mempermudah akses informasi dan konseling kesehatan
reproduksi remaja dengan membentuk Pusat informasi dan
Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) atau
dengan menyisipkan konten materi HIV AIDS dalam
kelompok ekstra kulikuler.
• Upaya peningkatan perubahan sikap siswa SMAN Samarinda
tentang HIV AIDS dalam upaya pencegahan adalah sebagai
berikut :
• Penyuluahan kesehatan menggunakan audiovisual dapat
dibuat dalam beragam versi, pembutan audiovisual
hendaknya mempertimbangkan beberapa aspek yang
dapat langsung mengena kepada remaja seperti tema
percintaan dan tema-tema aktualisasi diri remaja yang lain.
• Kerja sama antar guru bidang studi dan wali kelas dalam
memberi himbauan kepada siswa dan siswinya dalam
menigkatkan prestasi belajar dan menghindari kegiatan-
kegiatan negative serta menutup diri dari informasi
kesehatan dikalangan remaja.
LAMPIRAN
• FOTO KEGIATAN
• AUDIOVISUAL