Anda di halaman 1dari 44

AUDIOVISUAL SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN

KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN


PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM
PERILAKU PENCEGAHAN HIV & AIDS DI SMA 1 DAN
SMA 10 SAMARINDA

CHOIRIL ANNAM TAUFIK


1312016039
• Secara kumulatif, jumlah kasus AIDS yang dilaporkan sampai
Maret 2011 sebanyak 24.482 kasus yang tersebar di 300
Kabupaten/Kota di 32 provinsi (Depkes, 2011).

• pada kelompok umur 20-29 tahun (47,2%), disusul kelompok


umur 30-39 tahun (31,3%), dan kelompok umur 40-49 tahun
(9,5%). Kasus AIDS terbanyak dilaporkan dari DKI Jakarta,
disusul Jawa Timur, Jawa Barat, Papua, Bali, Kalimantan Barat,
Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan DIY
(Depkes, 2011).

LATAR BELAKANG
• Hasil survei BKKBN menyebutkan bahwa karakteristik umur
klien potensial yang rawan tertular HIV/AIDS terbanyak adalah
kelompok remaja yaitu 31% yang terdiri 7% berumur di bawah
20 tahun dan 24% berumur antara 20-24 tahun.

• Kalimantan Timur terdapat sebanyak 2,437 kasus untuk HIV dan


332 untuk AIDS. Peringkat pertama ada di Kota Samarinda
dengan jumalah penderita 1.031 pengidap, Kota Balikpapan 503
orang, Kota Tarakan 314 orang, dan Kabupaten Kutai
Kartanegara (Kukar) terdapat 102 pengidap. ( KPA Prov. Kaltim).
Hasil penelitian PKBI Daerah Kalimantan Timur tahun 2010
menyebutkan bahwa sebanyak 25% anak usia remaja melakukan
seks pranikah. Sebanyak 70% melakukannya dengan pasangan
mereka atau pacar. Dan 57% hubungan seks dilakukan dirumah.

Metode pencegahan yang sudah biasa dilakukan melalui


penyuluhan dengan materi presentasi, brosur, poster, famflet
perlu dikembangan agar lebih menarik
• Kegiatan PIK R / M aktif

• Pemahaman yang berbeda tentang HIV AIDS

• Kegiatan penyuluhan dan kampanye kebanyakan hanya

sekedar target dan formalitas


• SMA 11, SMA 1, SMA 2 dan SMA 10 adalah SMA favorit dan
unggulan di samarinda dan di Kalimantan Timur yang
merupakan SMA selalu menonjol dengan prestasi-prestasinya.
Kegiatan-kegiatan eksul yang sangat aktif. Siswa yang
bersekolah di SMA tersebut pun tergolong dari keluarga
menengah keatas. Dengan kondisi tersebut maka akan
menjadi satu hal menarik ketika penelitian ini bisa dilakukan di
SMA tersebut.
Sejauh mana efektifitas audiovisual sebagai
media penyuluhan kesehatan terhadap
peningkatan pengetahuan dan sikap remaja
terhadap perilaku pencegahan HIV AIDS?

RUMUSAN MASALAH
• Terjadi peningkatan Pengetahuan remaja tentang perilaku
pencegahan HIV AIDS setelah dilakukan penyuluhan dengan
media audiovisual dan leaflet
• Terjadi perubahan sikap remaja terhadap perilaku
pencegahan HIV AIDS setelah dilakukan penyuluhan dengan
media audiovisual dan leaflet
• Untuk Mengetahui perbedaan nilai Pengetahuan Remaja
terhadap perilaku pencegahan HIV AIDS setelah dilakukan
penyuluhan pada kelompok intervensi dan kelompok control
• Untuk Mengetahui perbedaan nilai sikap Remaja terhadap
perilaku pencegahan HIV AIDSsetelah dilakukan penyuluhan
pada kelompok intervensi dan kelompok control

TUJUAN
MANFAAT
Bagi peneliti
• pengembangan dan praktek pada teori-teori yang telah diperoleh
untuk penelitian dan pengembangan program kesehatan lebih
lanjut.
Bagi Studi Ilmiah
• Sebagai sumbangsih karya dalam karya-karya ilmiah khususnya
Bagi instansi (Sekolah,Dinas Pendidikan,Dinas Kesehatan dan KPA
serta instansi terkait lainnya)
• Sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian
Bagi Masyarakat
• Dapat dijadikan bahan masukan untuk diperhatikan oleh orang
tua dan guru agar dapat ikut serta dalam pencegahan HIV AIDS
dilingkungan masing-masing terutama dilingkungan keluarga.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengetahuan dan Sikap
Perilaku
Remaja Dan Permasalahannya
HIV AIDS
Audiovisual
Keaslian Penelitian
Hipotesis
Kerangka Teori
Penelitian ini menggunakan quasi-experimental design dengan
pendekatan rancangan pretest-posttest control group design.
Penelitian eksperimen ini mencari hubungan sebab akibat dari
sesuatu yang dikenakan pada subjek penelitian, disebut quasi
karena merupakan variasi dari penelitian eksperimen klasik atau
true eksperimen ( prasetya, 2006)

METODELOGI PENELITIAN
Desain kelompok pembanding pretest dan postest

O1 X1 O2
• Kelompok perlakuan--->pretest---->intervensi--->Posttest
O3 X2 O4
• Kelompok perlakuan --->pretest ---> intervensi --->post test
O5 X3 O6
• Kelompok perlakuan --->pretest ---> intervensi ---> post test
O7 X4 O8
• Kelompok control --- > pretest ---> no intervensi ---> post test

( notoadmojo S. 2005)
LOKASI DAN WAKTU
Lokasi

• Adapun lokasi penelitian ini yakni di SMA Negeri 11 Samarinda


Waktu

• Tempat penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah


Atas Negeri 11 di jalan Pelita IV Sambutan Kota Samarinda.
Sedangkan waktu penelitian Maret – Mei 2015. Pemilihan
lokasi penelitian berdasarkan tingkat keaktifan kegiatan PIK-R (
pusat informasi dan konseling remaja ) (BKKBN 2015).
Siswa SMAN 11 Samarida

• Kreteria inklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti yaitu


sebagai berikut :
• Siswa/i kelas XI (sebelas) SMA Negeri
Samarinda
• Siswa/i yang aktif/pernah mengikuti kegiatan
PIK-R
• Siswi yang berusia 15 – 17 tahun
• Siswi yang bersedia diteliti

POPULASI SAMPEL
Populasi dan sampel
Seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 11 Samarinda 167 siswa
Keterangan :
• n : Besar sampel
• Z1 – α : 1,645 dengan α = 5%
• Z1 – β : 0,842 dengan β = 80%
• Po : Menurut kollinko (2007) sebesar 5%
• Pa : Sebesar 15%
{𝑍1− α 𝑃𝑜 1−𝑃𝑜 + Z1−β 𝑃𝛼(1−𝑃𝛼) }2
• 𝑛=
(𝑃𝑎−𝑃𝑜)2

{1,645 0,05(1−0.05) +0,842 0,15 (1−0,15) }2


• 𝑛=
(0,15−0,05)2
• N = 55
• Kelompok eksperimen akan diberikan perlakuan berupa penyuluhan
kesehatan dengan menggunakan audiovisual + Leaflet di SMA Negeri
11 Samarinda

• Kelompok control 1 akan diberikan perlakuan berupa penyuluhan


hanya dengan menggunakan Audiovisual di SMA Negeri 1 Samarinda

• Kelompok control 2 akan diberikan perlakuan berupa penyuluhan


hanya dengan menggunakan Leaflet di SMA Negeri 2 Samarinda

• Kelompok control 3 tidak diberikan perlakukan/tanpa penyuluhan di


SMA 10 Samarinda.
KERANGKA KERJA PENELITIAN
PROSEDUR PENGGUNAAN
MEDIA
• Pengumpulan informasi terkait media audiovisual tentang HIV
AIDS dari media internet atau lembaga yang berhubungan
dengan HIV AIDS

• Pengurusan perizinan terkait penggunaan media audiovisual


yang akan digunakan dalam kegiatan ini.

• Media audiovisual yang digunakan adalah yang diproduksi


oleh Spiritia Indonesia ( NGO yang konsen terhadap HIV AIDS)
ALUR KEGIATAN
• Pendahuluan diawali dengan perkenalan dan penjelasan
• Pengisian angket pretest
• Intervensi yang dilakukan ada beberapa tahap, yaitu :
• Pertama, sesuai kelompok
• Kedua, penyuluhan diskusi
• Ketiga, pemberian interverensi pada kegiatan ini akan berjalan
selama 3 kali dalam waktu 21 hari
• Pada saat hari ke 28 pemberian souvenir kepada responden
untuk ucapan terima kasih dan pengisian angket posttest.
DEFENISI OPRASIONAL
Hasil & Pembahasan
• Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Samarinda yang merupakan
salah satu SMA Negeri yang berada di jalan Pelita IV ,
Sambutan , Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Program
sekolah SMAN 11 Samarinda Sekolah berbasis Teknologi
Informasi , mantap dalam IMTAQ , unggul dalam IPTEK,
berprestasi dalam Olah Raga, Seni serta siap bersaing
mengahadapi era global dan Berbasis Lingkungan Hidup .
• SMAN 11 Samarinda memiliki slogan yaitu, kita bukan yang
pertama tapi kita yang terbaik dan berprestasi berdasarkan
iman dan taqwa.
KARAKTERISTIK RESPONDEN
ANALISIS UNIVARIAT

Pada analisa univariat terdiri dari distribusi kelompok


eksperimen, kelompok control I, kelompok kontrol II dan
kelompok kontrol III. Distribusi penyajian tabel analisa univariat
berdasarkan PENGETAHUAN dan SIKAP sebagai berikut:
ANALISIS BIVARIAT
KELOMPOK EKSPERIMEN

30

25

20

26.51 eksperimen Sebelum


15
eksperimen Sesudah

10
19.31
5

0 Eksperimen
Sebelum Sesudah Pengetahuan P Value n
eksperimen Sebelum Sesudah

Mean 19.31 26.51

SD 4.320 0.920 0.000 55

SE 0.583 0.124
KELOMPOK KONTROL 1

27

26
26.65
25

24 Kontrol I sebelum
Kontrol I sesudah
23 21.84
22

21

20
sebelum sesudah
Kontrol I
Kontrol I
Pengetahuan P Value n
Pre Post

Mean 21.84 26.64

SD 3.750 0.910 0.000 55

SE 0.506 0.123
• KELOMPOK KONTROL II

23.5

23

22.5
23.31
Kontrol II sebelum
22 Kontrol II sesudah

21.5

21

20.5 20.87
20

19.5
sebelum sesudah
Kontrol II

Kontrol II
Pengetahuan P Value n
Pre Post

Mean 20.87 23.31

SD 2.480 3.620 0.000 55

SE 0.334 0.488
• KELOMPOK KONTROL III

21.2

21.18

21.16

21.14

21.12 Kontrol III sebelum


Kontrol III sesudah
21.1

21.08

21.06

21.04

21.02
sebelum sesudah
Kontrol III

Kontrol III
Pengetahuan P Value n
Pre Post

Mean 21.09 21.20

SD 3.262 3.402 0.523 55

SE 0.440 0.459
RERATA
8

5
eksperimen
kelompok kontrol I
4
kelompok kontrol II

3 kelompok kontrol III

0
eksperimen kelompok kontrol kelompok kontrol kelompok kontrol
I II III
Pengetahuan Kelompok Perbedaan
Rerata P value n
Eksperimen Rerata

Sebelum
19.31
Sesudah 7.2 0.000 55
26.51

Pengetahuan Kelompok Perbedaan


Rerata P value N
Kontrol I Rerata

55
Sebelum 21.84
4.8 0.000
Sesudah 26.64

Pengetahuan Kelompok Perbedaan


Rerata P value N
Kontrol II Rerata

Sebelum 20.87 2.44 0.000


55
Sesudah 23.31

Pengetahuan Kelompok Perbedaan


Rerata P value N
Kontrol III Rerata

Sebelum 21.09 0.11 0.532


55
Sesudah 21.20
SIKAP
• EKSPERIMEN

52

50

48

46
eksperimen Sebelum
44 eksperimen Sesudah

42 50.11
40

38
41.89
36
Sebelum Sesudah
eksperimen Eksperimen
Sikap P Value n
Pre Post

Mean 41.89 50.11

SD 3.430 5.537 0.000 55

SE 0.463 0.747
• KELOMPOK I

60

50

40

Kontrol I Sebelum
30
Kontrol I Sesudah
57.58
20

45.13
10

0
Sebelum Sesudah
Kontrol I Kontrol I
Sikap P Value n
Pre Post

Mean 45.13 57.58

SD 5.440 10.708 0.000 55

SE 0.734 1.444
• KELOMPOK III

55.5

55

54.5

Kontrol II Sebelum
54
Kontrol II Sesudah

53.5 55.27

53

53.65
52.5
Sebelum Sesudah
Kontrol II
Kontrol II
Sikap P Value n
Pre Post

Mean 53.65 55.27

SD 8.154 7.324 0.011 55

SE 1.100 0.988
• KELOMPOK III

55.3

55.2

55.1

55
Kontrol III Sebelum
54.9
Kontrol III Sesudah

54.8

54.7 54.80 55.27


54.6

54.5
Sebelum Sesudah
Kontrol III

Kontrol III
Sikap P Value n
Pre Post

Mean 54.80 55.27

SD 7.248 7.324 0.015 55

SE 0.977 0.988
RERATA SIKAP
14

12

10

eksperimen
8
kelompok kontrol I
kelompok kontrol II

6 kelompok kontrol III

0
eksperimen kelompok kontrol I kelompok kontrol II kelompok kontrol III
Sikap Kelompok Eksperimen Rerata Perbedaan Rerata P Value N

Sebelum 41.89
8.22 0.000 55
Sesudah 50.11

Sikap
Rerata Perbedaan Rerata P Value N
Kelompok Kontrol I

Sebelum 45.13
12.45 0.000 55
Sesudah 57.58

Sikap
Rerata Perbedaan Rerata P Value N
Kelompok Kontrol II

Sebelum 53.65
1.62 0.011 55
Sesudah 55.27

Sikap
Rerata Perbedaan Rerata P Value N
Kelompok Kontrol III

Sebelum 54.80
0.47 0.015 55
Sesudah 55.27
KESIMPULAN
• Adanya perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah
pada kelompok penyulahan kesehatan dengan menggunakan
audiovisual dan leaflet HIV AIDS pada siswa/I SMA Negeri di
Samarinda dengan perolehan nilai ρ value o.ooo < α (0.05).
• Adanya perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah
pada kelompok penyuluhan kesehatan dengan hanya
menggunakan audiovisual saja pada siswa/I SMA Negeri di
Samaridna dengan perolehan nilai ρ value 0.000 < α (0.05).
• Adanya perbedaan perubahan sikap sebelum dan sesudah pada
kelompok penyuluhan hanya menggunakan audiovisual saja
pada siswa/I SMA Negeri di Samarinda dengan perolehan nilai ρ
value 0.000 < α (0.05).
• Adanya perbedaan perubahan sikap sebelum dan sesudah pada
kelompok penyuluhan hanya menggunakan leaflet saja pada
siswa/I SMA Negeri di Samarinda dengan perolehan nilai ρ
value 0.011 < α (0.05).
• Adanya perbedaan perubahan sikap sebelum dan sesudah pada
kelompok yang tidak diberikan perlakuan apapun pada siswa/I
SMA Negeri di Samarinda dengan perolehan nilai ρ value 0.015
< α (0.05).
• Adanya perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah
pada kelompok penyuluhan kesehatan dengan hanya dengan
menggunakan leaflet saja pada siswa/I SMA Negeri di
Samaridna dengan perolehan nilai ρ value 0.000 < α (0.05).
• Tidak adanya perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah
pada kelompok tanpa diberi penyuluhan pada siswa/I SMA
Negeri di Samarinda dengan perolehan nilai ρ value 0.532 > α
(0.05).
• Adanya perbedaan perubahan sikap sebelum dan sesudah
pada kelompok penyuluhan menggunakan audiovisual dan
leaflet pada siswa/I SMA Negeri di Samarinda dengan
perolehan nilai ρ value 0.000 < α (0.05).
• Adanya pengaruh penyuluhan menggunkan audiovisual
terhadap tingkat pengetahuan pada siswa/i dengan
perbedaan rerata lebih tinggi pada penyuluhan kesehatan
menggunakan audiovisual dan leaflet (7.2) , penyuluhan
menggunakan audiovisual ( 4,8) , dan pada penyuluhan
kesehatan menggunakan leaflet (2,44) dengan nilai ρ value
sebesar 0.000 < α (0.05).
• Adanya pengaruh penyuluhan menggunkan audiovisual
terhadap tingkat sikap pada siswa/i dengan perbedaan rerata
pada penyuluhan menggunakan audiovisual ( 12.45),
penyuluhan kesehatan menggunakan audiovisual dan leaflet
(8.22) , dan pada penyuluhan kesehatan menggunakan leaflet
(1.62) dengan nilai ρ value sebesar 0.000 < α (0.05).
SARAN
• Upaya perubahan pengetahuan siswa/i SMAN
Samarinda tentang HIV AIDS adalah sebagai berikut :
• Pihak sekolah dapat melakukan bentuk
penyuluhan sebagai media promosi kesehatan
yang tidak membosankan dan kreatif serta
mudah dipahami oleh remaja contohnya
penyuluhan kesehatan menggunakan
audiovisual.
• Pihak sekolah dapat mencantumkan materi HIV
AIDS pada mata pelajaran pengampu maupun
melalui pendidikan tambahan dari petugas
kesehatan secara berkala dalam upaya
pencegahan HIV AIDS.
• Pihak sekolah dapat mengadakan kegiatan seperti event
remaja yang yang posistif dan memasukan kegiatan
kampanye/lomba HIV AIDS seperti kompetisi cerdas
cermat, lomba kreasi majalah dinding (Mading) antar kelas,
pada kelompok kegiatan ekstra kulikuler ataupun anatar
sekolah.
• Mempermudah akses informasi dan konseling kesehatan
reproduksi remaja dengan membentuk Pusat informasi dan
Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) atau
dengan menyisipkan konten materi HIV AIDS dalam
kelompok ekstra kulikuler.
• Upaya peningkatan perubahan sikap siswa SMAN Samarinda
tentang HIV AIDS dalam upaya pencegahan adalah sebagai
berikut :
• Penyuluahan kesehatan menggunakan audiovisual dapat
dibuat dalam beragam versi, pembutan audiovisual
hendaknya mempertimbangkan beberapa aspek yang
dapat langsung mengena kepada remaja seperti tema
percintaan dan tema-tema aktualisasi diri remaja yang lain.
• Kerja sama antar guru bidang studi dan wali kelas dalam
memberi himbauan kepada siswa dan siswinya dalam
menigkatkan prestasi belajar dan menghindari kegiatan-
kegiatan negative serta menutup diri dari informasi
kesehatan dikalangan remaja.
LAMPIRAN
• FOTO KEGIATAN
• AUDIOVISUAL

Anda mungkin juga menyukai