Anda di halaman 1dari 48

BIOLOGI ORAL

LISNA UNITA, DRG.,M.KES


DEPARTEMEN BIOLOGI ORAL
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
EKOSISTEM DALAM RONGGA MULUT

Ekologi : Ilmu yangmempelajari hubungan


timbal balik diantara organisme dengan
lingkungan hidup (biotik) dan
tidak hidup (abiotik)

Ekosistem terdiri atas komunitas mikroba tinggal


dalam habitat tertentu dan lingkungan abiotik
mengandung elemen fisik dan kimia.
Ekosistem mulut terdiri atas :
mikroorganisme mulut dan lingkungannya
EKOSISTEM RONGGA MULUT

Pengertian dari ekologi rongga mulut


adalah penting untuk memahami
patogenesis penyakit, seperti karies
dan penyakit periodontal, yang
disebabkan oleh bakteri.
Ekosistem rongga mulut
Terdiri dari flora rongga mulut, tempat yang berbeda
dari rongga mulut (seperti habitat) dan meliputi hal
yang berhubungan.

Oral habitats
• Mukosa bukal
• Dorsum lidah
• Permukaan gigi (kedua supragingival dan subgingival)
• Epitel crevicular
• Aplikasi prostodonti dan orthodonti, jika ada.
Ekosistem pada mamalia

Mikrobiota rongga mikrobiota rongga mulut


Habitat Mulut pada individu dihubungkan dengan
yang sehat penyakit mulut.

Gigi Karies

Permukaan mukosa Penyakit


periodontal
Gigi
• Kolonisasi mikroorganisme:
• Plak gigi.
• Organisme yang utama diisolasi dari
supragingiva plak gigi merupakan bakteri
gram positif, fakultatif anaerob, terutama
sekali Actinomyces sp dan streptococcus.
Gigi
• Bakteri gram negatif: veilonella, haemofilus
dan bacteroides secara reguler diisolasi
(proporsi sedikit).
Krevis gingival yang sehat,
plak subgingival juga didominasi oleh
organisme gram positif (actinomyces dan
streptococcus). Kelihatannya mikrobiota dari
krevikular gingiva yang meluas dari plak
supragingiva
Permukaan mukosa
sedikit informasi yang tersedia
• Streptococcus: proporsi mikrobiota tinggi
pada tempat ini, dengan mikroorganisme
yang utama dari S. oralis dan S. sanguis.
• Juga dapat diisolasi genera neisseria,
haemophilus dan Veilonela sp merupakan
mikroorganisme yang utama.
• Lidah: Streptococcus sp (S. salivarius dan S.
mitis) dan veilonella. Grup lain yang diisolasi
yaitu: Peptosterptococcus sp, batang gram
positif (terutama Actinomyces sp) Bacteroides
sp dan batang gram negatif lainnya.
Rongga mulut bayi yang baru lahir  steril

Organisme pelopor

Streptococcus
(S. mitis biovar 1, S. salivarius).

Mengisi tempat dari lingkungannya yang baru dan mengubah


habitat dan hasilnya, populasi baru akan berkembang.
Saat lahir, rongga mulut neonatus mengalami
kontak dengan mikroba yang bervariasi
dalam jumlah yang sangat banyak dari
berbagai sumber lingkungan eksternal
seperti udara, air, makanan, tetapi yang
paling utama adalah dengan manusia lain
yaitu dengan tenaga medis, ibu, keluarga
dan teman-teman.
• Ketika bayi berusia enam bulan, insisivus
pertama bawah pertama erupsi dan akan
memberikan permukaan yang baru dan
unik untuk kolonisasi.
• Pada waktu inilah Streptococcus mutans
dan Streptococcus sanguis mulai
berkolonisasi dalam mulut.
• Pertumbuhan mikroorganisme rongga mulut
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti:
– temperatur
– pH
– potensial oksidasi-reduksi
– kesediaan nutrisi dan air
– struktur anatomi rongga mulut
– aliran saliva
– substansi antimikroba.
Faktor-faktor di rongga mulut tsb mempengaruhi
seleksi terhadap mikroorganisme mulut dan
membantu memelihara keseimbangan / saling
melengkapi diantara populasi bakteri.

Akibat dari tekanan seleksi tersebut terdapat
mikrobiota mulut pada tempat yang berbeda-beda
Proses yang kontinu, perbedaan dan
kompleksitas komunitas 

Perubahan akan berakhir jika tidak ada


tambahan tempat yang didapatkan pada
populasi yang baru, sekumpulan bakteri
yang relatif stabil tercapai dan dikenal
dengan komunitas klimaks

Konsep stabil atau komunitas klimaks tdk


menggambarkan kondisi statis

Stabilitas berdasarkan pd homeostasis


Konsep homeostasis dan perubahan bakteri
penting utk mikrobiologi mulut.
Sebagian faktor diet spt diet dengan sukrosa 

kerusakan irreversibel pada homeostasis


ekosistem mulut

Karies
EKOSISTEM PADA MAMALIA

1. Habitat
Rongga mulut 
– lingkungan lembab,
– temperatur konstan (34-360 C)
– pH mendekati netral
– Bukan lingkungan yang uniform
– Terdpt bbrp habitat dlm rongga mulut yg
dikarakteristikkan oleh perbedaan faktor
fisikokimia mendukung komunitas mikroba
yg berbeda
Rongga mulut

• Gigi: Banyak tempat berbeda untuk


kolonisasi bakteri supragingiva dan
subgingiva

• Mukosa mulut  dikarakteristikkan dgn


deskuamasi pd permukaan epitel
Rongga mulut
Permukaan gigi diliputi oleh cairan fisiologi,
saliva dan cairan sulkus gingiva 
memelihara ekosistem mulut, membekalkan
air, nutrien dan faktor antimikroba
Lingkungan supragingiva : saliva
subgingival : cairan sulkus
Saliva : campuran 3 kel.saliva, 90% air,
glikoprotein, protein, hormon, vitamin, urea
& beberapa ion
Cairan sulkus gingiva

Eksudat berasal dari plasma yg


melalui gingiva sampai ke sulkus
gingiva dan mengalir disepanjang gigi
- meningkat pada inflamasi gingiva
- komposisi = plasma  protein,
albumin, lekosit dan komplemen
2. Mikroba dalam mulut pada individu yang
sehat
Mikroba dlm mulut kompleks & bermacam-
macam. Terdiri atas lbh 300 spesies bakteri
termasuk protozoa, ragi dan mikoplasma
Distribusi berubah-ubah secara kualitatif dan
kuantitatif menurut habitat
Pada gigi: mutans streptococci (S.mutans,
S.sobrinus, S.cricetus & S.ratus) dan
S.Sanguis ditemukan lebih banyak pd gigi
Pada lidah: sebagian besar diisolasi
S.Salivarius
S.mutans dan S.sanguis muncul di rongga
mulut hanya sesudah erupsi gigi
1. Gigi

Mikroorganisme berkolonisasi dalam bentuk misel padat


pada plak gigi. Plak terdiri atas
 Komunitas mikrobial yg terorganisir dalam matrik
kompleks yang mengandung produk mikrobial
ekstraseluler dan komponen saliva.
 Banyak terbentuk pada tempat terlindung dari gesekan
mekanikal,
Seperti: permukaan aproksimal, sulkus gingiva,
pit & fissur
Organisme yg utama pd plak gigi di
supragingival : 
- bakteri gram positif,
- bakteri fakultatif anaerob terutama
Actinomyces sp dan streptococcus
- bakteri gram negatif: veillonella,
haemofilus & bacteroides juga sering
tapi pada porsi yg lebih rendah
Plak subgingival didominasi oleh:
Bakteri gram positif (Actinomyces &
streptococcus)
Mikroba dari sulkus gingiva adalah
perpanjangan dari plak supragingival.
gram negatif
Bakteri gram negatif bentuk batang :
Porfiromonas gingivalis, P.endodontalis,
Prevotella melaninogenika, Prevotella
intermedia, P. loescheii dan P.denticola jarang
diisolasi dari sulkus gingiva yg sehat
2. Permukaan mukosa

Gingiva

Palatum

Mukosa pipi

Dasar mulut

dikolonisasi oleh bbrp mikroorganisme


(0 – 25 CFU/epitelial sel)
Permukaan mukosa
Streptokokus proporsinya paling banyak
pada tempat itu dan yg predominan adalah
Streptococcus oralis dan Streptococcus
sanguis.
Genus neisseria, haemophilus dan veilonella
juga diisolasi.
Lidah
Lebih banyak densiti bakteri (100 CFU/sel
epitel)
Kelompok utama lainnya:
• Peptostreptokokus sp
• Batang gram positif: (sebagian besar
Actinomyces sp) , Bacteroides sp
Gram negatif batang lainnya
Batang anaeobik dan spirochetes dpt berkaitan
dengan penyakit periodontal
3. Mikroba dalam mulut yg berhubungan
dengan penyakit rongga mulut

Karies: merupakan kerusakan enamel,


dentin atau sementum gigi yang disebabkan
oleh aktivitas bakteri.
dimulai dari demineralisasi langsung enamel
gigi yang disebabkan oleh asam laktat dan
asam organik lain yang berakumulasi dalam
plak gigi
Plak : komunitas mikroorganisme yang
ditemukan di atas permukaan gigi sebagai
biofilm, tertanam dalam polimer matriks
host dan bakteri murni.
• Plak yang melekat pada gigi, terdiri atas sel-
sel bakteri (60%-70% dari plak), polimer
saliva, produk ekstraseluler bakteri dan
merupakan konstruksi alami biofilm yang
bila bergabung ketebalannya mencapai 300-
500 bakteri pada permukaan gigi.
Bakteri penyebab Karies

S.mutans: berperan penting pada proses


pembentukan karies disebabkan:
1 S.mutans, bakteri anaerob memproduksi
asam laktat sebagai bagian dari
metabolismenya.
2. Mempunyai kemampuan untuk melekat
pada permukaan gigi dengan adanya
sukrosa.
Diet dengan sukrosa yang tinggi

kerusakan irreversible pada homeostasis
ekosistem rongga mulut

permulaan terjadinya karies karena
peningkatan konsentrasi asam laktat

buffer tidak mencukupi untuk mencegah
larutnya enamel
Plak gigi  demineralisasi gigi
Enamel : bahan anorganik 92%-95%,
bahan organik 1% dan air 4%.
Kandungan anorganik terbesar adalah
kalsium (37%), dalam bentuk calsium
phosphate berupa kristal hidroksiapatit.
Ketika terpapar asam, calsium posphate
diubah menjadi suatu fase yang larut. Ion
kalsium dilepas dan hilang dalam saliva,
inilah demineralisasi.
Karies:
Permulaan karies
 Streptococci mutans (S.Mutans dan S
sobrinus)
Perkembangan karies
 Lactobacillus
Keduanya bersifat :acidogenic dan aciduric
Perkembangan karies dihubungkan dgn
plak gigi pada:
– permukaan korona yang licin,
– pit
– fisur
• Dapat juga ada pada permukaan akar gigi
yang terbuka ke lingkungan mulut akibat
resesi gingva
Penyakit Periodontal
Istilah yg menggambarkan inflamasi patologik pd
jaringan penyangga gigi
Dikelompokkan kedlm 2 kategori
 Gingivitis
 Periodontitis
Masing-masing dpt dibagi menurut
 umur (pubertas, muda, dewasa)
 Aktivitas penyakit & keparahan (cepat, akut, kronis)
• Gingivitis: peradangan pd gingiva
• Periodontitis: melibatkan kerusakan
perlekatan jaringan penghubung dan tulang
alveolar yg berdampingan

Selama periodontitis sulkus gingiva dalam utk


membentuk periodontal pocket karena
migrasi apikal junction epithelium sepanjang
permukaan akar
Induksi dan perkembangan kerusakan jaringan
periodontal merupakan proses yg kompleks
melibatkan
– penumpukan plak
– melepaskan substansi bakteri
– respon inflamasi host
Walaupun bakteri jarang menyerang jaringan,
mungkin melepaskan bahan yg menembus
gingiva  kerusakan secara langsung oleh
enzim dan endotoksin atau secara tdk langsung
oleh induksi peradangan
Kerusakan jaringan mungkin disebabkan
oleh pembebasan enzim lysosomal dari
fagosit oleh produksi cytokines yg
merangsang sel jaringan penghubung
untuk melepaskan metalloproteinase
(termasuk collagenase) atau cytokines
yang mengaktivasi resorbsi tulang.
Diantara bakteri yg biasa diisolasi dari
periodontal pocket umumnya bakteri
batang gram negatif termasuk:
– Porphyromonas
– Prevotella
– Fusobacterium
– Aggregatibacter
Actinomycetemcomitans
– Capnocytophaga
– Wolinella
Previous name Current name
• Bacteroides gingivalis • Porphyromonas
• Bacteroides intermedius gingivalis
• Bacteroides • Prevotella intermedia
melaninogenicus • Prevotella
• Bacteroides forsythus melaninogenica
• Wolinella recta • Tannerella forsythia
• Actinobacillus • Campylobacter rectus
actinomycetemcomitans • Aggregatibacter
actinomycetemcomitans
BIOFILM

 a microbially derived sessile community


characterized by cells that are irreversibly
attached to a substratum or interface or to
each other, are embedded in a matrix of
extracellular polymeric substances that
they have produced, and exhibit an altered
phenotype with respect to growth rate and
gene transcription.
CHANGING VIEWS OF DENTAL PLAQUE

 Over the past 50 years, the understanding and


characterization of dental plaque have undergone
significant evolution

 Loesche  the importance of the plaque ecosystem


and proposed both a nonspecific and
a specific plaque hypothesis for oral disease
progression.
Color designations were used to denote the
association of particular bacterial complexes
with periodontal infections
early colonizers of the
subgingival flora.

Orange and red complexes reflect late colonizers


associated with mature subgingival plaque.
FORMATION AND STRUCTURE OF DENTAL PLAQUE
BIOFILM
Fig. 3 Biofilm lodges in the crevices around the
teeth both above and below the gingival margin.
Accumulation of dental plaque biofilm can result
in dental caries and periodontal disease.(3)
Fig. 4 Subgingival plaque bacteria and/or their products may gain access to
distant sites in the body through the circulatory system and may potentially
contribute to systemic inflamation; in this way, a dental biofilm infection
may potentially contribute to various systemic disease and conditions.

Anda mungkin juga menyukai