Anda di halaman 1dari 24

Dasar Sistem Informasi

dalam Bisnis
Sistem adalah : Suatu susunan yang teratur dari kegiatan –
kegiatan yang saling berkaitan dan susunan prosedur yang
saling berhubungan, yang melaksanakan dan mempermudah
kegiatan – kegiatan utama organisasi / institusi

Informasi : data yang telah diproses / diolah sehingga


memiliki arti / manfaat yang berguna.

Data adalah fakta – fakta, angka – angka atau statistik –


statistik yang daripadanya dapat menghasilkan
kesimpulan
Informasi mempunyai tingkat kualitas :
Akurat,
Tepat pada waktunya,
Relevan,
Lengkap,
Jelas,
Manajemen adalah kegiatan yang dilakukan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama –
sama atau melibatkan orang lain demi mencapai
tujuan Bersama.
Sistem Informasi
Menurut Raymond McLeod :

Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan


untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan
menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi

Gordon B. Davis dalam bukunya yang berjudul Management Information System,


mengemukan pendapatnya sbb;
“Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem manusia
atau mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi manajemen dan pengambilan
keputusan dalam suatu organisasi”
John F. Nash dan Martin B. Robert
Sistem Informasi adalah suatu kombinasi dari orang-orang,
fasilitas teknologi, media, prosedur-prosedur dan
pengendalian ditujukan untuk mendapatkan jalur
komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin
tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang
lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal
yang penting dan menyediakan suatu dasar untuk
pengambilan keputusannya yang cerdik
Lucas(1994),SIM adalah seperangkat prosedur
yg tersusun dg baik yg pd saat
dijalankan,menghasilkan informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan dan
pengendalian dalam organisasi
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN adalah suatu
system berbasis computer Yng membuat
informasi tersedia bagi para pengguna yang
memiliki kebutuhan serupa. Para pengguna SIM
biasanya tersedia atas entitas-entitas
organiasi formal-perusahaan atau sub unit anak
perusahaannya.
 Beberapa point dari definisi SIM :
• Sistem Informasi Manajemen memiliki sub-sitem informasi.
 Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub-sistem,
dimana sub-sistem tersebut mendukung tercapainya sasaran
Sistem Informasi Manajemen dan organisasi sebagian dari sub-
sistem berperan hanya dalam satu kegiatan atau lapisan
manajemen, sementara yang lainya berperan ganda.
• Sistem Informasi Manajemen adalah menyeluruh.
 Sebuah Sistem Informasi Manajemen mencakup sistem informasi
formal maupun informal baik yang manual maupun berkomputer.
Komponen yang terpenting dalam Sistem Informasi Manajemen
adalah manajer yang pikirannya akan memproses dan menyebarkan
informasi secara berinteraksi dengan elemen-elemen lain dari
Sistem Informasi Manajemen.
• Sistem Informasi Manajemen adalah terkoordinasi.
 Sistem Informasi Manajemen di koordinasikan secara terpusat untuk
menjamamin bahwa data yang di proses dapat di operasikan secara
terencana dan terkoordinasi. Semuanya untuk menjamin bahwa
informasi melewati dan menuju sub-sistem yang diperlukan, serta
menjamin bahwa sistem informasi bekerja secara efisien.
• Sistem Informasi Manajemen terintegrasi secara rasional.
 Sub-sistem dalam Sistem Informasi Manajemen adalah terintegrasi
(terpadu) sehingga kegiatan dari masing-masing saling berkaitaan satu
dengan yang lainnya, integrasi ini dilakukan terutama dengan
melewatkan data diantara sub-sistem tersebut.
• Sistem Informasi Manajemen mentransformasikan data kedalam
informasi.
 Apabila data diolah dan berguna bagi manajer untuk tujuan tertentu,
maka ia akan menjadi informasi.
• Sistem Informasi Manajemen meningkatkan produktivitas.
 Sistem Informasi Manajemen dengan berbagai cara mampu
meningkatkan produktivitas, antara lain: dengan kemampuan
melaksanakan tugas rutin seperti penyajian dokumen dengan efisien,
mampu memberikan layanan bagi organisasi intern dan ekstern, serta
mampu meningkatkan kemampuan manajer untuk mengatasi masalah-
masalah yang tidak terduga
• Sistem Informasi Manajemen sesuai dengan gaya manajer
 Sistem Informasi Manajemen dikembangkan lewat pengenalan atas
sifat dan gaya manajerial dari personil yang akan menggunakannya.
Para perancang sistem apabila akan mengembangkan Sistem
Informasi Manajemen hendaknya mempertimbangkan faktor
manusiawi dengan cermat. Apabila tidak demikian, maka sistem yang
dihasilkan tidak efektif.
Ada beberapa manfaat sistem informasi manajemen. Antara lain
sebagai berikut :
1. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam
memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
2. Meningkatkan aksesbilitas data yang ada secara akurat dan
tepat waktu bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya
perantara sistem informasi.
3. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan
pendukung sistem informasi.
4. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
Perencanaan Sistem

Analisis Sistem

Rancangan Sistem General

Evaluasi dan Seleksi Sistem

Rancangan Sistem Terinci

Output Input Proses Database Kontrol Jaringan Komputer

Pengembangan Perangkat lunak dan Implementasi Sistem

Pemeliharaan Sistem

Tahapan Pengembangan Sistem (SDLC)


Ruang Lingkup Sistem Informasi Manajemen
Ruang lingkup sistem informasi ditentukan dari awal pembuatan yang
merupakan garis batas lingkup kerja sistem tersebut, sehingga sistem
informasi yang dimaksud tidak bersinggungan dengan sistem informasi
lainnya. Ruang lingkup sistem informasi manajemen sebenarnya tertuang
pada tiga kata pembentuknya, yaitu "sistem", "informasi", dan
"manajemen".
Sistem informasi manajemen pada masa sekarang mengalami masa
keemasan karena sistem ini merupakan salah satu vitalitas yang sangat
diperlukan. Hal ini disebebkan sistem informasi manajemen dapat
memberikan masukan serta mampu membantu para manajer dalam
mengambil keputusan ataupun pengelolaan suatu pekerjaan dengan
memerlukan teknologi informasi.
Pengguna Sistem Informasi Manajemen
Sebagai pengguna sistem informasi manajemen, tingkatan manajemen ini
dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tingkatan (Gambar 2 - 2), yaitu:
• Manajer tingkat perencanaan stratejik (strategic planning); merupakan
manajer tingkat atas, seperti para jajaran Menteri, para eselon I, di mana
keputusan-keputusan yang dibuatnya berkenaan dengan perencanaan
stratejik yang meliputi proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penetapan
tujuan organisasi, dan penentuan strategi organisasi.
• Manajer tingkat pengendalian manajemen (management control); yang
dikenal juga dengan istilah manajer tingkat menengah, mempunyai tanggung
jawab untuk menjabarkan rencana stratejik yang sudah ditetapkan ke dalam
pelaksanaannya dan meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan tercapai.
Termasuk dalam kelompok ini
• misalnya adalah Pejabat Eselon II, Kepala Kantor Wilayah, Kepala Dinas,
dan Eselon III, Kepala Bagian/Bidang.
• Manajer tingkat pengendalian operasi (operational control) merupakan
manajer tingkat bawah misalnya eselon IV dan V, bertanggung jawab
melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan oleh manajer tingkat menengah,
yang terwujud dalam operasi/kegiatan organisasi.
• Penggolongan manajer menurut tingkatnya mempunyai pengaruh signifikan
dalam mendisain sistem informasi yang berkaitan dengan sumber informasi,
cara penyajian, dan jenis keputusannya. Manajer tingkat perencanaan
stratejik akan lebih banyak menerima informasi yang berasal dari lingkungan
luar organisasi daripada informasi intern, dan sebaliknya untuk manajer
tingkat bawah. Dari segi penyajiannya, manajer
• tingkat atas lebih menyukai informasi dalam bentuk ringkas, bukan detil.
Sebaliknya, manajer tingkat bawah lebih menekankan pada informasi detil,
bukan ringkas. Sedang berdasarkan jenis keputusan yang diambil, keputusan
yang dibuat oleh manajer tingkat atas lebih tidak terstruktur dibandingkan
keputusan yang diambil oleh manajer tingkat yang lebih rendah.
Adapun elemen-elemen Sistem Informasi Manajemen dikemukakan
oleh Davis (2002:15) terdiri dari:
1. Hardware, terdiri dari komputer, peripheral (printer) dan jaringan.
2. Software, merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis
dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan
tugas tertentu.
3. Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akan
diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.
4. Manusia, yang terlibat dalam komponen manusia seperti operator,
pemimpin sistem informasi dan sebagainya. Oleh sebab itu perlu suatu
rincian tugas yang jelas.
5. Prosedur, seperti dokumentasi prosedur/proses sistem, buku
penuntun operasional (aplikasi) dan teknis.
Perkembangan Sistem Informasi Manajemen :
1. Fase yang Berfokus pada Pengolahan Data
Pada pertengahan abad ke-20, perusahaan-perusahaan masih mengabaikan pentingnya
sebuah informasi bagi para manajer, teknologi komputer pada saat itu digunakan terbatas
pada aplikasi akuntansi yang dikenal dengan sistem informasi akuntansi (SIA). Aplikasi
akuntansi yang berbasis Komputer itu dikenal dengan nama electronic data processing (
EDP ).
2. Fase Baru Berfokus pada Informasi
Pada tahun 1964, diperkenalkan generasi baru, komputer yang menggunakan sirkuit silicon
yang disebut silicon chip circuity yang memiliki daya proses lebih besar dan lebih baik dari
yang sebelumnya. Pada fase ini dipromosikan komputer untuk konsep sistem informasi
manajemen. Alat itu diciptakan dengan tujuan utama untuk menghasilkan informasi
manajemen, yang saat itu mulai terlihat kesenjangan akan alat bantu yang mampu
menyediakan informasi di dalam manajemen. Perkembangan teknologi ini tidak mulus
dikarenakan:
a. kurangnya pengetahuan para pemakai tentang komputer;
b. kurangnya pengetahuan tentang bidang informasi dan awam peran manajemen;
c. peralatan komputer terbatas dan mahal;
d. para pemakai terlalu ambisius bahwa sistem informasi dapat mendukung semua lapisan
manajemen.
3. Fase pada Pendukung Keputusan
Pada fase ini sejumlah ilmuwan Massachussets Institute of Technology memformulasikan
konsep baru yang diberi nama Descison Support System ( DSS) atau sistem pendukung
keputusan yang menghasilkan informasi yang ditujukan untuk menghasilkan keputusan yang
harus di buat oleh manajemen. Sistem informasi manajemen ini dimaksudkan untuk
menyediakan informasi pemecahan masalah bagi para manajer secara umum, sedangkan DSS
dimaksudkan untuk mendukung satu orang manajer secara khusus.
4. Fase pada Komunikasi
Perkembangan selanjutnya lahir aplikasi yang disebut otomatisasi kantor (Office
Automation,OA), yang mampu memberikan fasilitas komunikasi para manajer. Hal ini
memudahkan komunikasi dan produktivitas para manajer dan pekerja kantor melalui
penggunaan alat-alat elektronik. Pada tahun 1964 saat IBM mengumumkan produknya, yang
disebut Magnettic Tape, yaitu mesin tik yang dapat mengetik kata-kata yang telah direkam
dalam pitak magnet. Operasi pengetikan ini mengarah pada aplikasi OA yang disebut
pengolahan kata ( word processing ). Sistem OA ini berkembang meliputi aplikasi; konferensi
jarak jauh (teleconferencing), voice mail , surat elektronik, dan desktop publishing.
5. Fase Potensial pada Konsultasi
Perkembangan sekarang ini adalah penerapan kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI),
ditujukan untuk masalah-masalah bisnis. Ide ini timbul bahwa komputer dapat diprogram
untuk melaksanakan sebagian penalaran logis untuk memecahkan masalah karena dianggap
sama dengan otak manusia. Bagian sistem AI adal ah sistem pakar yang disebut expert
system, yaitu aplikasi yang memiliki fungsi sebagai spesialis dalam hal tertentu. Pada fase
ini,teknologi komputer memiliki kemampuan sebagai konsultan yang dapat memberikan
pemecahan masalah.
Secara umum peranan SIM ada dalam tiga hal yaitu :
1. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi
operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost leadership.
Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan
untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry)dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau
kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh
adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai
dengan mereka.
2. Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM. automated teller machine dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi
sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi
pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke
dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini
adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan
penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut,
maka mereka akan segan untuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
3. Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga
mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat
lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai