Anda di halaman 1dari 7

PUSKESMAS JEMURSARI

26 Nopember 2018
 SASARAN
Memberikan asuhan secara komprehensif pada
Ny.”M” pada kehamilannya pada periode Maret –
Juni.
 TEMPAT
Ruang KIA Puskesmas Jemursari
 WAKTU
Waktu yang dilakukan untuk memberikan Asuhan
Kebidanan Komprehensif pada Ny.”M” adalah
asuhan pertama (ANC 1) dilakukan pada tanggal 09
Maret 2015 sampai pada asuhan yang terahir (ANC
) yang dilakukan pada tanggal 14 Nopember 2018.
Tanggal 19 Maret 2018
 Data Subjektif :
Ibu mengatakan bahwa :
a. Hamil anak ke – 4
b. Melahirkan 2 kali
c. Ibu pernah keguguran 1 kali
d. Haid terakhir tanggal 26- 07 – 2014
e. Sering BAK dan susah tidur
 KU : Baik
 Kes : Composmentis
 TTV : TD : 120/70 mmhg, N : 80 x / menit, R :
20 x / menit, Suhu : 36,5
 BB : 63 kg,
 LILA : 24 cm,
 TB : 159 cm
 Pemeriksaan abdomen Leopold I , Leopold II ,
Leopold III , Leopold IV
 DJJ : 140 x/menit
 TBJ : (25-12) x 155= 2015 gram
 UK : 33 – 34 mg
 Diagnosa : G4P2A1 UK 33 – 34 minggu, janin
tunggal hidup intrauterine, dengan kehamilan
fisiologis
 Masalah : Tidak ada
 Diagnosa potensial : Tidak ada
 Kebutuhan tindakan segera : Tidak ada
1. Observasi KU, Kes, TTV dan BB
2. Jelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan tentang
kondisi ibu dan bayi saat ini
3. Berikan KIE kepada ibu tentang kebutuhan ibu
hamil TM III
4. Anjurkan ibu mengonsumsi tablet fe
5. Anjurkan ibu bersalin ditolong oleh dokter atau
bidan.
6. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan
ulang 1minggu lagi
7. Lakukan dokumentasi kebidanan
 Ny. M mengatakan sering BAK dan susah tidur.
 Pada saat yang sama, pembesaran terus menekan
kandung kemih, menimbulkan rasa ingin
berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi
sedikit urine. Pada akhir akhir kehamilan kepala
janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan
sering kencing akan timbul lagi karena kandung
kencing akan mulai tertekan kembali. (Yeni,
2009). Ketidaknyamanan Ny. M tentang sering
BAK adanya pembesaran uterus yang menekan
kandung kemih, oleh karena itu ada kesesuaian
teori dan praktek.

Anda mungkin juga menyukai