Anda di halaman 1dari 15

Pelatihan Calon Fasilitator

Penguatan Pendidikan Karakter

PERAN FASILITATOR

LPMP DKI Jakarta, 28 Februari– 3 Maret 2016

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Fasilitator
seseorang yang membantu orang dan/atau sekelompok
orang untuk memahami tujuan bersama mereka dan
membantu mereka membuat rencana guna mencapai
tujuan tersebut
Peserta Pelatihan

KEPALA KOMITE
SEKOLAH GURU SEKOLAH
TIGA ZONA KEGIATAN FASILITASI
MENGERANG
Belajar tampak menyakitkan, sulit, tak
terkontrol
Learn to change
Change to learn
TINGKAT KESULITAN DALAM BELAJAR

ZONA MENGALIR
Tampak menyenangkan, menantang

ZONA MENGANTUK
Belajar tampak membosankan, lambat

KEMAMPUAN ANDA, keterampialn, sikap, pemilihan


metode, dll.
Peserta fokus pada fasilitator

Perhatian
Menumbuhkan
(ATTENTION) rangsangan
minat
Sikap, perilaku (DESIRE)
(INTEREST)
pembicara

ACTION Peserta berani


mengambil
& keputusan
menerapkan (DECISION)
Peran Fasilitator
1. Membantu peserta memahami dan membuat rencana untuk
mencapai tujuan pembelajaran
2. Mengarahkan peserta untuk menggali, mendalami dan
mengembangkan pengalamannya secara maksimal.
3. Memfasilitasi peserta untuk dapat memahami dan
menemukan isi materi ajar melalui proses sesuai dengan
pengalaman belajar,
4. Pemandu dan menstruktur partisipasi peserta kegiatan
Belajar bersama,
mencari tahu

FASILITATOR MODERATOR

NARA
PENGAMAT
SUMBER
Memberi tahu
Sikap Fasilitator yang efektif
1. Menguasai materi
2. Dapat membangun kepercayaan peserta/audiens
3. Kelola forum dengan efisien dan efektif
4. Tidak monoton
5. Tidak membelakangi peserta, dan Gesture yang baik
6. Terbuka terhadap semua pandangan
7. Mampu memberikan stimulus interaksi yang positif dalam
membahas dan mengarahkan jawaban
8. Sebagai pendengar aktif untuk menggali potensi peserta
dalam pemecahan masalah
9. Mampu memberikan gambaran besar materi untuk
mengarahkan fokus pembelajaran
10. Mengklarifikasi pernyataan peserta yang belum jelas
Prinsip Komunikasi Efektif
1. Menggunakan teknik 7C:
• Jelas (clear)
• Singkat, padat, tak bertele-tele (Concise)
• Contoh-contoh pengalaman nyata dengan data, fakta yang mendukung (Concrete),
• Mengandung kebenaran, tidak menipu, tidak muslihat (Correct),
• Alur berpikir runtut dan runut (Coherent)
• Mengacu pada inti materi yang dibutuhkan agar pemahaman utuh(Complete),
• Sopan, santun dalam berbicara, murah senyum, bertindak, dan bersikap (Courteous)

2. Menghargai dan mengapresiasi pemahaman, pengalaman dan pengertian peserta, kalau


pun masih kurang sesuai dengan fokus pembelajaran, fasilitator dapat mengarahkan
jalannya diskusi
3. Sapa peserta dengan namanya
4. Mengenali karakter peserta (dinamis, suka omong, diam, rame, nglamun,cermat, dl)
Metode Pelatihan

Macam-macam metode pelatihan:

 Kuliah
 Demonstrasi
 Diskusi  Simulasi
 Studi kasus  Curah pendapat/gagasan
 Bermain peran  Kerja kelompok
 Pemecahan berbasis  Tanya jawab
masalah  Refleksi
Manajemen Pelatihan
A. Perencanaan Pembelajaran
1. Tujuan materi
2. Isi materi utama
3. Metode penyampaian
4. Model evaluasi
5. Audiens (target sasaran, jumlah, komposisi gender, karakteristik peserta)
6. Alat-alat, media yang digunakan (memeriksa kesiapa sejak awal)
7. Pemahaman ruangan (kecil, besar, sempit, dll)
Manajemen Pelatihan
B. Pelaksanaan Pembelajaran  Menggunakan metode Team Teaching
1. Pembukaan
• Penjelasan tujuan pembelajaran
• Penjelasan kegiatan pembelajaran
• Penggalian pengalaman peserta
2. Inti
• Pemaparan materi dan pendalaman (diskusi, dll)
3. Penutup
• Galeri Berjalan
• Pajangan/eksposisi karya

C. Evaluasi
• Evaluasi terhadap keseluruhan proses baik perencanaan maupun
pelaksanaan agar dalam pelatihan berikutnya kita bisa memperbaiki diri.
LK
Studi kasus
1. Tentukan metode yang tepat dan beri alasan, jika peserta heterogen
2. Jika jumlah peserta tidak sesuai dengan dengan fasilitas (ruangan,
alat/bahan).
Terima Kasih

foto: anakbersinar.com

Anda mungkin juga menyukai