Anda di halaman 1dari 19

SEPSIS NEONATORUM

DM. Nurmalinda K. Mappapa


Definisi
• Sepsis neonatorum, sepsis neonatus dan
septikemia neonatus merupakan istilah yang
telah digunakan untuk menggambarkan
respons sistemik terhadap infeksi pada bayi
baru lahir.
Klasifikasi
• Sepsis awitan awal
onset 5-7 hari, penyebab dari saluran genitalia
ibu, melibatkan multisistem organ, mortalitas
tinggi
• Sepsis awitan lanjut
7-30 hari, selain dari genital ibu atau
peralatan, biasanya melibatkan organ lokal
(risiko tinggi terjadi meningitis), mortalitas
rendah
Etiologi
• Sepsis awitan awal : streptokokus grup B dan
bakteri enterik
• Sepsis awitan lanjut : Streptokokus grup B,
virus herpes simplek, enterovirus, e. coli
Patogenesis
• Awitan awal : pada saat persalinan
mikroorganisme dalam saluran genitourinari
naik secara asending dan mencapai cairan
amnion yang telah ruptur.
– Transplasenta
– Asenderen kuman vagina
– Waktu melewati jalan lahir
• Awitan lanjut : transmisi secara horizontal,
kontak yang erat dengan ibu yang menyusui,
penularan transmisi nosokomial.
– Akibat tindakan manipulasi
– Defek kongenital
Faktor risiko
• Faktor ibu
– Ketuban pecah sebelum waktunya
– Infeksi peripartum
– Partus lama
– Infeksi intrapartum
• Faktor anak
– BBLR
– Prematur
– KMK
– Resusitasi saat melakukan intubasi
– gemeli
• Faktor mayor
– Ruptur membran ibu yang lama >24 jam
– Ibu dengan demam intrapartum > 380
– Korioamnionitis
– Fetal takikardia > 160 kali/min
• Faktor minor
– Ibu dengan demam intrapartum >37,50
– Kehamilan kembar
– Bayi prematur
– Ibu dengan leukositosis
– Ruptur membran > 12 jam
– Takipnea
– Kolonisasi SGB pada ibu
– APGAR rendah
– BBLR
– Lokia berbau busuk
Diagnosis
• Gejala : hilangnya aktifitas spontan, poor
sucking, apnea, bradikardia, instabilitas suhu,
distres pernapasan

• Laboratorium
– Skrining rutin : jumlah Leukosit dan hitung jenis
secara serial, ditemukan kuman dalam
pemeriksaan pengecatan gram dari darah,
gangguan metabolik, peningkatan kadar bilirubin.
Katagori A
• Kesulitan bernapas (apnea, napas < 40,
retraksi, grunting ekspirasi, sianosis sentral)
• Kejang
• Tidak sadar
• Suhu tubuh tidak normal
• Persalinan di tempat kurang higienis
• Kondisi memburuk secara cepat dan dramatis
Katagori B
• Tremor
• Letargi
• Mengantuk atau aktivitas berkurang
• Iritable atau rewel
• Muntah
• Perut kembung
• Tanda-tanda mulai muncul sesudah hari ke 4
• Air ketuban bercampur mekonium
• Malas minum sebelumnya minum dengan baik
• Dugaan sepsis : Satu katagori A dan satu atau dua
kategori B
• Curiga besar sepsis : bayi sampai 3 hari : riw ibu
dengan infeksi rahim, demam dengan kecurigaan
infeksi berat atau KPD atau bayi 2 atau lebih
kategori A atau 3 atau lebih kategori B
• Bayi umur > 3 hari : bayi punya 2 atau lebih
temuan kategori A atau 3 atau lebih temuan
kategori B.
Komplikasi
• Meningitis bakterialis
• Enterokolitis nekrotikan
• Koagulasi intravaskuler diseminata
• Syok septik
Terapi
• Umum : rawat ruang isolasi/ inkubator
– Cuci tangan sebelum dan sesudah memeriksa bayi
– Pemeriksa harus memakai pakaian ruangan yang
disediakan
– Pengaturan suhu dan posisi bayi
• Khusus : supportif (hemodinamik dan
oksigenisasi)
– Terapi O2 (sianosis, distres napas, apnea, kejang)
– Cairan dan elektrolit
– Atasi kejang
– Atasi hiperbilirubin
– Atasi anemia, syok
– Antibiotik
Antibiotik
• Ampisilin dan gentamisin  48 jam
menunjukkan tanda infeksi  ampisilin ganti
cefotaxim disamping tetap diberikan
gentamisin
• Ditemukan organisme? Antibiotik sesuai uji
kepekaan umum
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai