Anda di halaman 1dari 17

Tugas Kelompok IV

“Arsitektur Carolingian Dan Romanesque”

 LA ODE MUH. IKHLAS ( E1B1 15 026 )


 LINDA IRAWATI ( E1B1 15 028 )
 MOH. RIDHA SYAHRUDIN ( E1B1 15 032 )
 MUH. JAYADIN ( E1B1 15 034 )

S-1 ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
SEJARAH ARSITEKTUR CAROLINGIAN DAN
ROMANESQUE

ARSITEKTUR CAROLINGIAN DAN


ROMANESQUE SEJAK ABAD IX

Pada abad IX, Eropa Barat dan Wilayah Laut


Mediterania, terbagi dalam berbagai imperium. Wilayah dan
penguasaannya antara lain Carolingian di utara-barat,
Bisantin di tengah yaitu Mediterania dan Abbasiyah di
Wilayah Arab, Mesir dan Afrika Utara.

Carolingian adalah istilah yang dipakai untuk


menyebut wilayah, kekuasaan dan imperium.
Sedangkan Arsitektur Romanesque adalah gaya
arsitektur dari Eropa abad pertengahan (tahun 1517
M),ditandai oleh pelengkung setengah lingkaran, dan
berkembang menjadi gaya aristektur Gothic, ditandai dengan
pelengkung berujung, yang dimulai pada abad ke-12. Tidak
ada kesepakatan mengenai waktu berawalnya gaya
romanesque tetapi contoh-contohnya dapat ditemukan
diseluruh penjuru Eropa.
Istilah "Romanesque" pertama kali diciptakan pada
tahun 1818 oleh Charles-Alexis-Adrien de Gerville untuk
menggambarkan sebuah gaya arsitektur yang mendahului gaya
arsitektur Gothic. Istilah ini juga dikenal dengan sebutan gaya
“Roman” di Prancis, “Romanish” di Jerman, “Romanico” di
Italia, dan “Romanesk” di Indonesia.
Ciri Arsitektur Carolingian

Arsitektur Carolingian
mempunyai ciri tersendiri
terutama terdapat di Jerman
dan Prancis.
Contoh sangat representatif
dari arsitektur jaman tersebut
adalah Istana Aix-la chapelle di
mana di dalamnya terdapat
Kapel Palatine, di Aacen (792-
805).

Aacen saat ini menjadi bagian dari Republik


Federasi Jerman. Kompleks dibangun oleh
Charlemagne dalam kompleks seluas lebih
kurang 20 Ha. Secara keseluruhan, kompleks
terbagi menjadi tiga bagian berupa unit-unit
satu dengan yang lain terpisah, namun
dihubungkan oleh sebuah selasar cukup
panjang.
Karakteristik Arsitektur
Romanesque

ROMANESQUE ARSITEKTUR

Karakteristik Bentuk Atap

Jenis paling sederhana dari kubah atap


adalah kubah barel pada permukaan
melengkung memanjang dari satu
dinding ke dinding, panjang ruang akan
melompat, misalnya, nave.
KARAKTERISTIK DINDING

Karena sifat dinding romantik


penopang yang sangat
signifikan, karena mereka
dalam arsitektur Gothic.
Romantik penopang profil
persegi panjang umumnya
datar dan tidak banyak proyek
luar tembok.
MENARA

Menara, yang merupakan ciri


penting dari gereja Roma dan
sejumlah besar dari mereka
masih berdiri. Mereka mengambil
banyak bentuk, persegi, bulat dan
segi delapan, dan diposisikan
secara berbeda dalam kaitannya
dengan gereja di negara yang
berbeda.
Ciri Arsitektur Romanesque

Berikut ini beberapa ciri khasnya.

1. Adanya Busur Lengkung


Inilah ciri utama gaya Romanesque
yang membedakannya dengan gaya
lain, yaitu adanya busur lengkung.
Busur lengkung adalah pertemuan
antara dua pilar yang membentuk
busur setengah lingkaran.
2. Bangunan tampak bulky (sangat
besar) dan kokoh

3. Bahan bangunannya berupa


potongan-potongan batu berukuran
besar dan berat. Bahan ini membuat
gereja bergaya Romanesque tahan
lama karena kekuatannya.

4. Dinding sangat tebal dan masif


(padat) untuk memperkuat struktur.
5. Memiliki jendela yang berukuran
kecil.
6. Adanya arcade
Arcade adalah barisan
busur (arches) yang
berfungsi sebagai jendela.
7. Adanya vault
Vault adalah langit-langit
yang berbentuk
melengkung. Adanya vault
ini memungkinkan
dibuatnya atap dari batu
untuk menggantikan atap
dari kayu yang mudah
terbakar.
8. Fasad bagian depan umumnya
“miskin” dekorasi.

9. Terdapat banyak menara,


umumnya berujung lancip.
Karakteristik Romanesque

KARAKTERISTIK

Kesan umum yang


diberikan oleh Romantik
Arsitektur
baik, gerejawi dan sekuler
bangunan merupakan
kekuatan besar yang baik
Arsitektur Carolingian dan Romanesque menggunakan
bentuk yang ada pada Arsitektur Romawi yaitu bentuk
lengkungan. Sedangkan bentuk kubah pada Arsitektur
Carolingian dan Romanesque di adaptasi dari Arsitektur
zaman Byzantyn.
Kesimpulan :

 Dinding tebal, kokoh, terkesan kuat, masiv, struktur


lengkung, menara tinggi, dan kubah atau setengah
kubah.
 Menara tiggi untuk pengawas juga menara gereja,
merupakan tanda/simbol, berdenah segi empat, dengan
atap piramida runcing.
 Dekorasi cenderung memakai yang di ambil dari
konstruksi elemen pertahan seperti bastion, battlement,
dan lengkung-lengkung kecil.
 Umumnya denah berbentuk salib.

Anda mungkin juga menyukai