Anda di halaman 1dari 14

Mata Kuliah : BIOKIMIA

Pokok Bahasan :

ANTIBODI

DR.H.A.RACHMAN PEPA
Pengantar
Sistem kekebalan tubuh terdiri atas dua
komponen utama : limfosit B dan linfosit T
Limfosit B terutama berasal dari sel-sel
“bone marrow”
Limfosit T berasal dari “thymus”.
Sel-sel B bertanggung jawab untuk sitesis
“antibodi humoral” yang bersirkulasi, juga dikenal
sebagai imunoglobulin.
Sel-sel T terlibat dalam berbagai proses
imunologik cell-mediated yang penting seperti
“penolakan transplantasi”,
“reaksi-reaksi hipersensitivitas”, dan “pertahanan
terhadap sel-sel ganas dan sejumlah besar virus”.
Molekul-molekul antibodi dihasilkan oleh suatu
organisme sebagai tanggapan terhadap invasi
senyawa-senyawa asing, seperti protein, karbohidrat
dan polimer-polimer asam nukleat. Molekul antibodi
bergabung secara nonkovalen pada substansi asing,
mengawali suatu proses oleh mana substansi asing
disingkirkan dari organisme.
Bahan-bahan yang menimbulkan produksi
antibodi dalam suatu organisme dinamakan antigen.
Suatu antigen dapat mengandung determinan
antigenik multipel, yang adalah daerah-daerah kecil
dari molekul antigen yang secara spesifik
menimbulkan produksi antibodi pada mana antigen
terikat.
Dalam protein, misalnya suatu determinan antigenik
dapat terdiri hanya dari 6 atau 7 asam amino dari
protein total.
Hapten adalah molekul kecil yang tak dapat
sendirian menimbulkan produksi antibodi yang
spesifik terhadapnya. Tetapi, jika terikat secara
kovalen pada suatu molekul yang lebih besar, dia
dapat beraksi sebagai determinan antigenik dan
menimbulkan sistesis antibodi.
Diperkirakan bahwa setiap manusia secara potensial
dapat memproduksi ~ 1x108 struktur antibodi yang
berbeda, tetapi semua antibodi ini memiliki struktur
dasar yang serupa.
~ Molekul-molekul antibodi
(Imunoglobulin) mempunyai suatu struktur tetramerik

Gambar: Molekul antibodi IgG


Ikatan disulfida menghubungkan heavy chain (H),
dan light chain (L) pada H chain
Disamping itu ikatan disulfida intra chain terdapat
dalam masing-masing domain. Domain-domain dari
constant region (C) dari H chain adalah CH1, CH2 dan
CH3.
Constant region dari L chain disebut CL, dan variable
region (V) adalah VH dan VL masing-masing H dan L
chain. Semua molekul immunoglobulin terdiri atas 2
rantai L yang identik (23 KDa) dan 2 rantai H yang
identik (53-75 KDa), diikat bersama oleh ikatan
disulfida sebagai suatu tetramer (L2H2).
Setiap rantai dapat dibagi kedalam domain atau
region spesifik, yang memiliki makna struktural dan
fungsional. Seperdua dari rantai L berhadapan
dengan terminal karboksil disebut region constant
(CL), sedangkan seperdua terminal amino adalah
region variable dari rantai L (VL). Kira-kira
seperempat dari rantai H pada ujung terminal amino
disebut VH dan tiga perempat sisanya dari rantai H
disebut region constant dari rantai H (CH1, CH2, CH3).
Bagian molekul imunoglobulin yang mengikat antigen
spesifik dibentuk oleh bagian terminal amino (region
variable) dari rantai H maupun rantai L, yakni VH dan
VL domain.
Domain dari rantai protein secara sederhana tidak
berada dalam bentuk deretan linier dari asam-asam
amino tetapi membentuk region globuler dengan
struktur sekunder dan tersier dengan tujuan untuk
mempengaruhi pengikatan antigen-antigen spesifik.
Terdapat 2 tipe umum dari rantai L, kappa (k)
dan lambda (), yang dapat dibedakan berdasarkan
perbedaan struktural dalam region CL nya.
Suatu molekul imunoglobulin tertentu selalu
mengandung dua rantai L k atau dua rantai L 
tidak pernah suatu campuran dari k dan 
Pada manusia, rantai k adalah lebih sering daripada
rantai 
~ Tipe Heavy Chain menentukan Kelas
Imunoglobulin
5 kelas dari rantai H telah ditemukan pada
manusia, dan mereka dapat dibedakan berdasarkan
perbedaan dalam region CH nya yaitu , , , ,
dan  ,dan bervariasi dalam massa molekuler dari
50 kDa sampai 70 kDa.
Rantai  dan  masing-masing memiliki 4 CH
domain dibanding 3 yang biasa.
Tipe H Chain menentukan kelas imunoglobulin dan
dengan demikian fungsi efektornya. Ada 5 kelas
imunoglobulin yaitu : IgG, IgA, IgM, IgD dan IgE.
Banyak dari kelas H chain dapat dibagi lebih lanjut
kedalam sub kelas - sub kelas berdasarkan
perbedaan struktural yang kecil dalam CH region.
Kelas-kelas Imunoglobulin
Kelas Berat Isotipe Berat Kadar dalam
dari Molekul Rantai KH Serum
Imunoglobulin Rata-rata H (%) (mg/100 ml)
IgG 150  53.000 2–3 600 – 1800
IgA 170.000-720.000 *  64.000 7 –12 90 – 420
IgD 160  58.000 0.3 – 40
IgE 190  75.000 10 –12 0.01 – 0.10
IgM 950.000 *  70.000 12-Oct 50 - 190

* Membentuk struktur polimer dari unit struktural dasar


Ciri-ciri Imunoglobulin Manusia

IgG IgA IgM IgD IgE

Kelas H chain     
Subkelas H chain 1, 2, 3, 4  1 &  2 1 & 2
Type L chain k dan  k & k& k & k&
Kadar dalam serum 1000 200 120 3 0.05
Placental transfer + 0 0 0 0
Reaginic activity ? 0 0 0 ++++
Antibacterial lysis + + +++ ? ?
Antiviral activity + +++ + ? ?
~ Fungsi dari Kelas Antibodi
Kelas IgA dari immunoglobulin terutama
ditemukan dalam “sekresi mukosa“ - bronkial, nasal,
mukus intestinal, air mata, kolostrum.
Imunoglobulin ini adalah “pertahanan awal” terhadap
virus dan bakteri patogen sebelum mereka masuk
kedalam plasma atau ruang-ruang internal lainnya.
Kelas IgM terutama dijumpai dalam plasma.
Mereka adalah antibodi pertama yang ditimbulkan
dalam jumlah bermakna dengan masuknya antigen
asing kedalam plasma host. Imunoglobulin ini dapat
meningkatkan fagositosis mikroorganisme oleh
”makrofag” dan ”lekosit polimorfonuklear” dan juga
adalah aktivator kuat dari komplemen.
Kelas IgG ditemukan dalam kadar yang tinggi dalam
plasma. Responsnya terhadap antigen asing
memerlukan waktu yang lebih panjang dibanding
IgM.
Sama seperti IgM, antibodi IgG dapat meningkatkan
fagositosis oleh sel-sel fagositik dalam plasma dan
dapat mengaktifkan komplemen.
Fungsi biologik normal dari kelas IgD dan IgE
belum diketahui, tetapi jelas bahwa antibodi IgE
memegang peran penting pada respons alergik, yang
adalah penyebab dari ”syok anafilaksis”, ”hay fever”,
dan ”asma”.
SELESAI
Ada Pertanyaan ??

Komentar ??

DR.H.A.RACHMAN PEPA

Anda mungkin juga menyukai