Farmasi Fisika
F' dv F
.
A dr G
Di mana : = koefisien viskositas ~
viskositas
Kloroform 0,563
Etanol 1,19
air 1,009
Contoh soal :
Dengan viskometer Ostwald, didapat
viskositas aseton 0,313 cp pada 25 oC.
Kerapatan aseton (25 oC) = 0,788
g/cm3. Berapa viskositas kinematis
aseton?
Jika diketahui viskositas air (25 oC) =
0,8904 cp. Berapa viskositas aseton
relatif terhadap air pada 25 oC?
Ketergantungan Temperatur dan
Teori viskositas
Viskositas gas meningkat dengan
naiknya temperatur
Viskositas cairan menurun jika
temperatur dinaikkan
Fluiditas kebalikan dari viskositas
Fluiditas cairan meningkat jika
temperatur dinaikkan
Persamaan kinetika Arrhenius
Ea
Ae RT
Rate of shear
f
Rate of shear
Shearing stress Shearing stress
Disebut sebagai
Bingham bodies
Rate of shear
Kurva plastis tidak
melewati titik
(0,0), tetapi f
memotong sumbu
shearing stress, Shearing stress
dikenal dengan
harga yield (yield
value).
Harga stress dibawah yield value, zat
bertindak sebagai bahan elastis (seperti
zat padat
Kemiringan rheogram disebut mobility ≈
fluiditas pada sistem Newton.
Kebalikannya adalah viskositas plastis = U
U
F f
f= yield value
G
Contoh soal :
Suatu bahan plastis diketahui
mempunyai yield value 5200 dyne cm-2.
Pada shearing stress di atas yield value,
F ditemukan meningkat secara linear
dengan meningkatnya G. Jika rate of
shear 150 dt-1 pada saat F = 8000 dyne
cm-2, hitung viskositas plastis sampel
tsb !
Contoh :
Partikel terflokulasi pada suspensi
Yield value
Ikatan pecah aliran padat terjadi
2. Aliran Pseudopastis
Contoh : dispersi
cair dari tragakan,
Na alginat, metil
selulosa, CMC Na
Rate of shear
Viskositas
berkurang dengan
meningkatnya rate
of shear (cairan
menjadi encer)
Shearing stress
Disebut shear
thinning system
F ' G
N
Shearing stress
t2
ln (
t1 )
B= konstanta
thiksotropi
Shearing stress
2. Menentukan pemecahan struktural
karena meningkatnya shear rate.
2 ( U1 U 2 )
1/U1 M
ln ( V2 )2
V1
Rate of shear
1/U1
M = konstanta
thiksotropi
Shearing stress
Thiksotropi negatif atau
antithiksotropi
Menyatakan
kenaikan
konsistensi pada
kurva yang
menurun.
Contoh : magma
magnesia
Pada kesetimbangan, sistem bersifat gel-like
tetapi mudah dituang.ketika didiamkan, bahan
kembali bersifat sol-like
Penyebab :
Meningkatnya frekuensi tumbukan dari
partikel-partikel terdispers, atau
molekul-molekul polimer dalam suspensi,
menyebabkan ikatan antar partikel naik,
sehingga dalam keadaan keseimbangan
membentuk gumpalan-gumpalan besar.
Dalam keadaan diam, gumpalan pecah
menjadi partikel-partikel.
Rheopeksi
Suatu gejala di mana suatu sol
membentuk gel lebih cepat jika diaduk
perperlahan-lahan atau kalau dishear
daripada jika dibiarkan tanpa
pengadukan
Visk. Bola
Visk. Cone &
Jatuh plate
1. Viskometer kapiler
Disebut sebagai viskometer ostwald
Dasar : Hukum Poiseuille
r t P
4
8l V
1 1 t 1
2 2 t 2
Contoh soal
Jika waktu yang dibutuhkan aseton
untuk mengalir antara kedua tanda pada
viskometer Ostwald adalah 45 detik,
untuk air adalah 100 detik (25 0C).
Diketahui kerapatan aseton 0,788 gram
cm-3, kerapatan air 0,997 gram cm-3
dan viskositas air 0,8904 cps.
Berapa viskositas aseton ?
2. Viskometer Bola Jatuh
Disebut viskometer Hoeppler
Prinsip :
Suatu bola gelas/besi jatuh ke bawah
dalam suatu tabung gelas yang hampir
vertikal, mengandung cairan uji pada
temperatur konstan. Laju jatuhnya bola
dengan dan tertentu adalah
kebalikan fungsi viskositas sampel
tersebut.
t ( S b Sf ) B
Dimana :
t : waktu (lamanya bola jatuh)
Sb : Gravitasi jenis dari bola
Sf : Gravitasi jenis dari cairan
B : Konstanta bola
3. Viskometer ‘Cup’ and ‘Bob’
Prinsip :
Sampel di’shear’ dalam ruang antara
dinding luar, ‘bob’ (rotor) dan dinding
dalam mangkuk (‘cup’).
Viskometer Couette, mis : visk. Mac
Michael
Mangkuk yang berputar
Viskometer Searle, mis : visk. Rotovisco,
visk. Stormer
Rotor yang berputar
Viskometer stormer
Untuk aliran plastis
w w wf
Kv U Kv
v v
Dimana : Dimana :
Kv : Konstanta alat Wf : intersep yield
W : berat beban value dalam gram
V : rpm
Yield value f Kf wf
2 1
Kf Kv x x
60 2,303 log (R c )
Rb
Dimana :
Rc : jari-jari mangkok
Rb : jari-jari rotor
Contoh soal :
Suatu sampel gel dianalisis dengan viskometer
Stormer yang dimodifikasi. Berat w sebesar
450 gram menghasilkan kecepatan rotor v 350
rpm. Suatu seri kecepatan diperoleh dengan
menggunakan berat pengendali lainnya,
diperoleh suatu rheogram aliran plastis.
Intersep yield value wf diperoleh dengan
mengekstrapolasi kurva tersebut terhadap
sumbu shearing stress di mana v = 0, wf = 225
gram. Konstanta alat Kv = 52,0 dan Kf = 20,0.
Berapakah vikositas plastis dan yield value
sampel tersebut?
4. Viskometer Kerucut dan Lempeng