Huriyah
Mifta Cahya
Ricka Rianti
Rizma Safira
Selfia Lestary
Sonia Khairul R
DEFINISI LABORATORIUM
- Terkena bromin
Segera dicuci dengan larutan amonia encer
Luka itu ditutup dengan pasta Na2CO3.
- Terkena phospor
Kulit yang terkena segera dicuci dengan air sebanyak-banyaknya
Lalu cuci dengan larutan 3% CuSO4.
Luka bakar akibat benda panas
Diolesi dengan salep minyak ikan atau levertran
Mencelupkan ke air es secepatnya atau dikompres sampai rasa nyeri agak berkurang.
Luka pada mata
Terkena percikan larutan asam
Bila terkena percikan asam encer,
Mata dapat dicuci dengan air bersih kurang lebih 15 menit terus-menerus
Dicuci dengan larutan 1% Na2C3
Terkena percikan larutan basa
Dicuci dengan air bersih kurang lebih 15 menit terus-menerus
Dicuci dengan larutan 1% asam borat dengan gelas pencuci mata
Keracunan
Keracunan zat melalui pernafasan
Akibat zat kimia karena hirup Cl2, HCl, SO2, NO2, formaldehid, ammonia.
Menghindari korban dari lingkungan zat itu, lalu pindahkan korban ke tempat yang berudara segar.
Bila korban tidak bernafas, selekasnya berikanlah pernafasan buatan melalui cara menekan sisi
dada atau pemberian pernafasan buatan dari mulut ke mulut korban
Bila berlangsung kecelakaan laboratorium, sebaiknya segera menghubungi Badan
Layanan/personel seperti :
1. Biological Safety Officer
2. Pejabat laboratorium
3. Engineering/Water/Gas/Electrical
4. Satpam
SUMBER BAHAYA
Max 31 praktikan
ATURAN DASAR LABORATORIUM
Iritasi
Iritasi sebagai akibat kontak bahan kimia korosif seperti asam sulfat,
asamklorida, natrium hidroksida, gas klor, dll. Iritasi dapat berbentuk luka atau
peradangan pada kulit, saluran pernapasan dan mata.
Bahaya lainnya
Seperti sengatan listrik, keterpaan pada radiasi sinar spesifik dan
pencemaran lingkungan. Jadi jelas kalau laboratorium kimia mengandung
banyak potensi bahaya, tetapi potensi bahaya apapun sebenarnya dapat
dikendalikan sampai tidak menyebabkan kerugian. Satu contoh, bahan
bakar bensin dan gas cair memiliki potensi bahaya kebakaran yang sangat
besar. Tetapi dengan penanganan dan pengendalian yang baik,
transportasi jutaan ton sehari-hari yaitu hal biasa. Demikian pula dalam
produksi dan pemakaian pestisida yang memiliki potensi racun, hanya
mengakibatkan petaka bila salah perlakuan atau karena kecerobohan.