Anda di halaman 1dari 57

Waktu : 6 x 45 Menit

(Keseluruhan KD)

Kompetensi Dasar :
Standar 5.1. Mendeskripsikan sistem
hukum dan peradilan
Kompetens internasional.
i: 5.2. Menjelaskan penyebab
5. tim-bulnya sengketa
Menganalisi internasional dan cara
s Sistem penyelesaian oleh
Hukum dan Mahkamah Internasional.
Peradilan
5.3. Menghargai putusan
Internasiona
Mahkamah
Waktu : 2 x 45 Menit

Standar Kompetensi :
Menganalisis Sistem Hukum dan
Peradilan
Internasional
Kompetensi Dasar :
5.1. Mendeskripsikan sistem
hukum dan peradilan
internasional.
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :
 Menguraikan pengertian sistem hukum dan asal
mula hukum internasional.
 Menjelaskan hukum internasional dalam arti
modern, asas-asas, sumber hukum dan subjek
hukum internasional.
 Mendeskripsikan hubungan hukum internasional
dengan hukum nasional dan proses ratifikasi hukum
internasional.
 Menganalisis tentang peradilan internasional.
Sistem Hk.
Internasional

Pengertian Hk. Internasional

Asal Mula
SISTEM HUKUM
Arti Modern
DAN PERADILAN Hukum
Asas-asas
INTERNASIONAL Internasional
Sumber Hukum
Subjek Hukum

Hub. Hukum Internasional dgn Hk. Nasional


Proses ratifikasi Hk. Int menjadi Hk. Nasional
Peradilan Internasional
1. Sistem Hukum dan Peradilan Internasional

a. Sistem Hukum
Internasional
Sistem hukum internasional, adalah satu kesatuan
hukum yang berlaku untuk komunitas
internasional (semua negara-negara di dunia)
yang harus dipatuhi dan diataati oleh setiap
negara.
Sistem hukum internasional juga merupakan
aturan-aturan yang telah diciptakan bersama oleh
negara-negara anggota yang melintasi batas-
batas negara.
Kepatuhan terhadap sistem hukum internasional
tersebut, adakalanya karena negara tersebut
terlibat langsung dalam proses pembuatan dan
b.Pengertian Hukum
Internasional
Hukum internasional (HI) adalah bagian hukum yang
mengatur aktivitas entitas berskala internasional.
1. J.G. Starke, Hukum internasional, adalah sekumpulan hukum
(body of law) yang sebagian besar terdiri dari asas-asas dan
karena itu biasanya ditaati dalam hubungan antar negara.
2. Wirjono Prodjodikoro, Hukum internasional, adalah hukum yang
mengatur perhubungan hukum antara berbagai bangsa di
berbagai negara.
3. Mochtar Kusumaatmadja, Hukum internasional, adalah
keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur
hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara
antara :
 negara dan negara
 negara dan subjek hukum lain bukan negara atau subjek
hukum bukan negara satu sama lain.
c. Asal Mula Hukum
Internasional
Bangsa Romawi sudah mengenal hukum
internasional sejak tahun 89 SM, dengan istilah
Ius Gentium (hukum antar bangsa).

Ius Gentium yang kemudian berkembang menjadi


Ius Inter Gentium ialah hukum yang diterapkan
bagi kaula negara (orang asing), yaitu orang-
orang jajahan atau orang-orang asing.

Kemudian berkembang menjadi


Volkernrecht (bahasa Jerman), Droit des
Gens (bahasa Prancis) dan Law of Nations
atau International Law (Bahasa Inggis).
Lanjutan ………….

Dalam perkembangan berikutnya, pemahaman


tentang hukum internasional dapat dibedakan dalam
2 (dua) hal, yaitu :
 Hukum perdata Internasional, yaitu hukum
internasional yang mengatur hubungan hukum
antar warga negara suatu negara dan warga
negara dari negara lain (antar bangsa).
 Hukum Publik Internasional, yaitu hukum
internasional yang mengatur negara yang satu dan
negara yang lain dalam hubungan internasional
(hukum antar negara).
d.Hukum Internasional Dalam Arti
Modern
Terwujudnya Hukum Internasional yang kita
kenal sekarang mrp hasil konferensi di Wina
Hukum
1969. Tertulis :
 Bahwa ruang lingkup hukum internasional
hanya berlaku utk perjanjian-perjanjian
antar negara.
 Menghasilkan suatu perjanjian tertulis
yang dikenal dengan nama Vienna
Convention on the Law of Treaties.
 Perjanjian Internasional tertulis tunduk
pada ketentuan hukum kebiasaan
internasional dan yurisprudensi atau
prinsip-prinsip hukum umum.
Lanjutan ………….

Hukum Tidak Tertulis :


 Masih terdapat hukum kebiasaan internasional
(hukum tidak tertulis) yg ruang lingkupnya
hanya utk perjanjian antar negara.
 Perjanjian-perjanjian antar negara dengan subjek
hukum lain, ada pengaturan tersendiri seperti
perjanjian antar negara dan organisasi-
organisasi internasional.
 Dalam perjanjian tidak tertulis (International
Agreement Not in Written Form), contohnya
adalah Prancis (1973) mengadakan percobaan
nuklir di Atol Aruboa yg banyak menuai protes
dari negara lain bahkan, masalahnya diajukan
kepada Mahkamah Internasional di Den Haag.
 Selanjutnya negara Prancis tidak lagi melakukan
percobaan sejenis dan bila ingkar janji, negara
e.Asas-asas Hukum
Internasional
Dalam menjalin hubungan antar bangsa, setiap negara
harus memperhatikan asas-asas hukum internasional :
1. Asas Teritorial
2. Asas Kebangsaan
3. Asas Kepentingan Asas lain sebagai
Umum berikut :
1. Pacta sunt servanda
2. Egality rights
3. Reciprositas
4. Courtesy
5. Right sig stantibus
f. Sumber Hukum
Internasional
Mochtar Kusumaatmadja, membedakan sumber hukum
dalam arti material dan sumber hukum dalam arti formal.

SUMBER
HUKUM INTERNASIONAL

DALAM ARTI DALAM ARTI FORMAL :


MATERIAL : Adalah sumber dari mana
Adalah sumber hukum kita mendapatkan atau
yang membahas dasar menemukan ketentuan-
berlakunya hukum ketentuan hukum
suatu negara. internasional.
Lanjutan ………….

Sumber-sumber hukum internasional sesuai Piagam


Mahkamah Internasional Pasal 38, sebagai berikut :
1. Perjanjian Internasional (Traktat = Treaty),
2. Kebiasaan-kebiasaan internasional yang terbukti
dalam praktek umum dan diterima sbg hukum,
3. Asas-asas umum hukum yang diakui oleh bangsa-
bangsa beradab,
4. Keputusan-keputusan hakim dan ajaran-ajaran
para ahli hukum internasional dari berbagai
negara sebagai alat tambahan untuk menentukan
hukum, dan
5. Pendapat-pendapat para ahli hukum terkemuka.
g.Subjek Hukum
Internasional

1. Negara
2. Tahta Suci
Subjek
3. Palang Merah Internasional
4. Organisasi Internasional
5. Orang Perseorangan
6. Pemberontak dan Pihak
Hukum dalam Sengketa
Internasional
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 1
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pengertian, Asal Mula,
Asas-asas dan Subyek Hubungan Internasional, serta hubungan antara
Hukum Internasional dan Hukum Nasional, dilanjutkan penugasan
dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut :

1. Berikan ulasan kembali tentang pengertian “Hukum Internasi-


onal” sesuai pendapat anda dan tokoh-tokoh terkenal !
Pendapat anda tentang hubungan internasional ? ......................

No Tokoh Uraian Singkat


Sam .................................................................................
1.
Suhaedi .............................................................................
.................................................................................
2. Wirjono P.
.............................................................................
Lanjutan ………….

2. Menurut J.G. Starke Hukum internasional, adalah sekumpulan


hukum (body of law) yang sebagian besar terdiri dari asas-asas
dan karena itu biasanya ditaati dalam hubungan antar negara.
Berikan penjelasan singkatnya ! !
a. Terdiri dari asas-asas: ............................................................
b. Hubungan antar negara: .........................................................

3. Perjanjian Internasional tertulis, tunduk pada ketentuan hukum


kebiasaan internasional dan yurisprudensi atau prinsip-prinsip
hukum umum.
Beri penjelasan singkat ! .......................................................

Hukum Kebiasaan Internasional Yurisprudensi


....................................... .......................................
4. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa dalam hukum
internasional pemberontak dan pihak dalam sengketa dapat
menjadi salah satu subjek hukum
internasional ! ................................................................................
...........................
5. Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara hukum
perdata internasional dan hukum publik internasional di
bawah ini !

Persamaan Perbedaan
.................................................... ....................................................
.................................................... ....................................................
h.Hubungan Hukum Internasional dengan
Hukum Nasional

Terdapat 2 (dua) aliran (monoisme dan dualisme) yang


memberikan gambaran bagaimana keterkaitan antara
hukum internasional dengan hukum nasional :

1. Aliran Monoisme (tokohnya Hanz Kelsen dan


Georges Scelle), bahwa antara hukum
internasional dan hukum nasional merupakan
satu kesatuan, disebabkan :
 Walaupun kedua sistem hukum itu
mempunyai istilah yang berbeda, tetapi
subjek hukumnya tetap sama, yaitu individu-
individu yang terdapat dalam suatu negara.
 Sama-sama mempunyai kekuatan hukum
yang mengikat.
2. Aliran Dualisme (tokohnya Triepel dan Anzilotti), berang-
gapan bahwa hukum internasional (HI) dan hukum nasio-
nal (HN) mrp dua sistem terpisah yg berbeda, karena :
 Perbedaan Sumber Hukum, HN bersumber pada hukum
kebiasaan dan tertulis suatu negara, sedangkan HI
berdasarkan pada hukum kebiasaan dan kehendak
bersama negara-negara dlm masyarakat internasional.
 Perbedaan Mengenai Subjek, subjek HN adalah
individu-individu yg terdapat dlm suatu negara, sedang-
kan subjek HI adalah negara-negara internasional
 Perbedaan Mengenai Kekuatan Hukum, HN mempunyai
kekuatan mengikat yang penuh dan sempurna jika
dibandingkan dengan HI yang lebih banyak bersifat
mengatur hubungan negara-negara secara horizontal.
h.Proses Ratifikasi Hukum Internasional
menjadi Hukum Nasional

Dalam UU No. 24 tahun 2000 tentang


Perjanjian Internasional, bahwa dalam
pembuatan perjanjian internasional harus
didasarkan pada prinsip-prinsip
persamaan, saling menguntungkan dan
memperhatikan hukum nasional atau
hukum internasional yang berlaku.
Harus didahului dengan konsultasi
dan koordinasi dengan menteri luar
negeri, dan posisi pemerintah
harus dituangkan dalam suatu
pedoman delegasi.
Tahap-tahap Dalam Pembuatan Perjanjian
Internasional
Negar
Negar a
a Penjajakan B,C,D
A dst.

Perundinga Penandatanga
n nan

Perumusan Penerimaa
naskah n

Penandatanganan suatu perjanjian internasional


dapat merupakan persetujuan atas naskah yang
dihasilkan dan merupakan pernyataan untuk
mengikatkan diri secara definitif.
Pengesahan perjanjian internasional mrp tahap
penting dalam proses pembuatan perjanjian
internasional, karena suatu negara telah menyatakan
diri untuk terikat secara definitif.

Tentang pengesahan
perjanjian internasional,
dapat dibedakan antara
pengesahan dengan undang-
undang dan pengesahan
dengan keputusan presiden.
PENGESAHAN
PERJANJIAN
INTERNASIONAL

DENGAN UNDANG- DENGAN KEPUTUSAN


UNDANG PRESIDEN

Apabila berkenaan dengan : Jenis-jenis perjanjian yang


a. Masalah politik, perdamaian, pengesahannya melalui
pertahanan, dan keamanan keputusan presiden pada
negara; umumnya memiliki materi
b. Perubahan wilayah atau yang bersifat prosedural dan
penetapan batas wilayah; memerlukan penerapan
c. Kedaulatan negara; dalam waktu singkat tanpa
d. Hak asasi manusia dan mempengaruhi peraturan
lingkungan hidup; perundang-undangan
e. Pembentukkan kaidah hukum nasional, di antaranya adalah
baru; perjanjian induk yang
f. Pinjaman atau hibah luar negeri. menyangkut kerjasama di
bidang Iptek, ekonomi dan
Pengesahan perjanjian internasional teknik, perdagangan,
dilakukan berdasarkan materi kebudayaan, pelayaran niaga,
perjanjian kerjasama penghindaran
dan bukan berdasarkan bentuk atau pajak berganda, dll.
Suatu perjanjian internasional dapat berakhir
bila :
1. Terdapat kesepakatan para pihak melalui
prosedur yg ditetapkan dalam perjanjian;
2. Tujuan perjanjian tersebut telah dicapai;
3. Terdapat perubahan dasar yang mempengaruhi
pelaksanaan perjanjian;
4. Salah satu pihak tidak melaksanakan atau
melanggar ketentuan dalam perjanjian;
5. Dibuat suatu perjanjian baru yang
menggantikan perjanjian lama;
6. Munculnya norma-norma baru dalam hukum
internasional;
7. Hilangnya objek perjanjian
8. Terdapat hal-hal yg merugikan kepentingan
Pasal 11 UUD 1945 menyatakan bahwa “Presiden dengan
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang,
membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain”.

Bahwa perjanjian yang harus disampaikan kepada DPR untuk


mendapat persetujuan sebelum disahkan oleh presiden ialah
perjanjian-perjanjian yang lazimnya berbentuk treaty dan
mengandung materi :
1. Soal-soal politik atau soal-soal yang dapat mempengaruhi
haluan politik negara (perjanjian persahabatan, perubahan
wilayah, atau penetapan tapal batas.
2. Ikatan-ikatan yang sedemikian rupa sifatnya dapat
mempengaruhi haluan politik negara, perjanjian kerjasma
ekonomi, atau pinjaman uang.
3. Soal-soal yang menurut UUD atau menurut sistem
perundangan harus diatur dengan undang-undang, seperti
soal-soal kewarganegaraan dan soal-soal kehakiman.
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 2

Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran,


majalah, internet, buletin & sebagainya, kemudian lakukan
hal-hal berikut :
1. Rumuskan kembali pemahaman tentang proses ratifikasi
hukum Internasional menjadi hukum nasional !
2. Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam pelakasanaan
perundingan suatu perjanjian internasional terlebih dahulu
dilakukan oleh delegasi yang dipimpin serorang menteri !
3. Berikan penjelasan makna “penandatangan” suatu
perjanjian internasional !
4. Berikan penjelasan, mengapa suatu ratifikasi (pengesahan)
perjanjian internasional ada yang dengan Undang-Undang
dan ada yang cukup dengan Keputusan Presiden !
5. Berikan penjelasan bagaimana ratifikasi suatu perjanjian
internasional menurut Pasal 11 UUD 1945 !
i. Peradilan
 Internasional
Komponen-komponen
Lembaga Peradilan
Internasional
 Komposisi terdiri dari 15 orang
Hakim dan masa jabatan 9 tahun.
Dipilih oleh MU & DK (5 ang dari
1) Mahkamah negara anggota tetap DK PBB)
Internasion  Berfungsi, menyelesaikan kasus –
al (The kasus persengketaan
Internation internasional yang subjeknya
al Court of negara.
Justice)  Yurisdiksi adalah kewenangan MI
untuk memu-tuskan perkara-
perkara pertikaian dan memberi
opini yang bersifat nasihat.
Mahkamah Internasional dalam mengadili
suatu perkara, berpedoman pada perjanjian-
perjanjian internasional (traktat-traktat dan
kebiasaan-kebiasaan internasional) sebagai
sumber hukum.
Keputusan Mahkamah Internasional,
merupakan keputusan terakhir walaupun
dapat diminta banding.
Di samping pengadilan Mahkamah
Internasional, terdapat juga pengadilan
arbitrasi internasional.
Arbitrasi internasional hanya untuk
perselisihan hukum, dan keputusan para
2) Mahkamah Pidana
Internasional
(The International Criminal
Court) Yurisdiksi adalah
Komposisi adalah 18
kewenangan untuk
orang hakim yang masa menegakkan aturan
jabatannya 9 tahun. hukum internasional
Dipilih berdasarkan 2/3 terhadap pelaku
suara Majelis Negara kejahatan berat.
Pihak.
 Kejahatan Genosida
4 Jenis  Kejahatan terhadap
Kejahatan
kemanusiaan
(Pasal 5-8
Statuta
 Kejahatan perang
Mahkamah  Kejahatan agresi
)
3)Panel Khusus dan Spesial Pidana
Internasional ( The International Criminal
Tribunals/ICT)

Berwenang mengadili
para tersangka
kejahatan berat Contoh :
internasional yang • International
Criminal Tribunal
bersifat tidak
for Former
permanen, artinya Yugoslavia
setelah selesai • Special Court for
mengadili, peradilan cambodia
dibubarkan
Waktu : 2 x 45 Menit

Standar Kompetensi :
Menganalisis Sistem Hukum dan
Peradilan
Internasional
Kompetensi Dasar :
5.2. Menjelaskan penyebab timbulnya
sengketa internasional dan cara
penyelesaian oleh Mahkamah
Internasional.
5.3. Menghargai putusan
Mahkamah Internasional.
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :

 Mendeskripsikan tentang sengketa nasional,


faktor penyebabnya dan dalam menyelesaikan
sengketa internasional.
 Menganalisis peran hukum Internasional dalam
menjaga perdamaian dunia dan berdampingan
secara damai.
 Menghargai keputusan Mahkamah Internasional
dalam menyelesaikan masalah internasional.
Sengketa internasional dan faktor penyebabnya

Penyelesaian
Sengketa
SENGKETA Prosedur
Peran
INTERNASIONAL Mahkamah
Penyelesaian
DAN MAHKAMAH Internasional Keputusan
INTERNASIONAL Sengketa
Menjaga
Perdamaian Dunia

Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai

Menghargai Keputusan Mahkamah Internasional


1. Penyebab Timbulnya Sengketa
Internasional oleh Mahkamah Internasional
a. Sengketa Internasional dan Faktor Penyebabnya

Sengketa internasional adalah sengketa atau


perselisihan yang terjadi antar negara baik yang
berupa masalah :
 Wilayah, Faktor politis atau
perbatasan wilayah,
 Warganegara, mrp faktor potensial
 Hak Asasi Manusia, timbulnya ketegangan
 Terorisme, dll. dan sengketa
internasional yg dapat
memicu terjadi perang
terbuka.
1. Segi Politis (Adanya Pakta
Pertahanan atau Pakta
Perdamaian)
2. Hak Atas Suatu Wilayah Teritorial
Beberapa 3. Pengembangan Senjata Nuklir
Faktor atau Senjata Biologi
Penyebab :
4. Permasalahan Terorisme
5. Ketidakpuasan Terhadap Rezim
Yang Berkuasa.
6. Adanya Hegemoni (pengaruh
kekuatan) Amerika.
b. Peran mahkamah Internasional Dlm Menyelesaikan
Sengketa Internasional

Dalam prosedur penyelesaian sengketa internasional


melalui Mahkamah Internasional, dikenal dengan
istilah Adjudication, yaitu suatu teknik hukum untuk
menyelesaikan persengkataan internasional dengan
menyerahkan putusan kepada lembaga peradilan.
Adjudikasi berbeda dari arbitrase, karena adjudikasi
mencakup proses kelembagaan yang dilakukan oleh
lembaga peradilan tetap, sementara arbitrase
dilakukan melalui prosedur ad hoc.
Lanjutan ………….

 Wewenang ratione personae, yaitu


siapa-siapa saja yang dapat menga-
jukan perkara ke mahkamah, dan
Mahkamah
Internasio  Wewenang ratione materiae, yaitu
nal mengenai jenis sengketa-sengketa
yang dapat diajukan.
Wewenang wajib (compulsory jurisdiction), yaitu
hanya dapat terjadi jika negara-negara sebelumnya
dalam suatu persetujuan menerima wewenang tsb.
 Berdasarkan Ketentuan Konvensional
 Klausula Opsional
Lanjutan ………….

Fungsi konsultatif, yaitu


memberikan pendapat-pendapat
yang tidak mengikat atau apa yang
Mahkamah disebut advisory opinion :
Internasio
nal 1.Natur Yuridik Pendapat
Hukum (Advisory
Opinion)
2.Permintaan Pendapat
Mahkamah Internasional :
 Badan yang dapat
meminta pendapat
mahkamah
 Pemberian pendapat
Beberapa istilah penting yang berhubungan dengan
upaya-upaya penyelesaian Internasional.
1. Advisory Opinion, suatu opini hukum yang dibuat oleh
pengadilan dalam melarasi permasalahan yang diajukan oleh
lembaga berwenang.
2. Compromis, suatu kesepakatan awal di anatara pihak yang
bersengketa yang menetapkan ketentuan ihwal persengketaan
yang akan diselesaikan, melalui :
 Penetapan ihwal persengketaan,
 Menetapkan prinsip untuk memandu peradilan, dan
 Membuat aturan prosedur yang harus diikuti dalam
menentukan kasus.
 Suatu putusan dapat bersifat nihil bila peradilan melampaui
otoritasnya seperti yang ditentukan oleh pihak yang
bersangkutan dalam compromis.
3. Ex Aequo Et Bono, asas untuk menetapkan keputusan oleh
pengadilan internasional atas dasar keadilan dan keterbukaan.
c. Prosedur Penyelesaian Sengketa
Internasional Melalui Mahkamah Internasional
D E
Pemeriksaan Proses
Dan Peradilan s.d. MAHKAMAH
Penyeledikan INTERNASIONAL
Pemberian
C Sanksi

Komisi Tinggi
HAM PBB/ Negara-
Lembaga Negara
HAM Anggota/Buk
Internasional an
B A PBB

Ada
Telah Terjadi
Pengaduan
Terjadi Sengket
Dari Negara
Pelanggara a/
Yang
n HAM Konflik
Dirugikan
Lanjutan ………….

Beberapa hal terkait dengan prosedur


penyelesaian
sengketa Internasional melalui Mahkamah
Internasional.

 Wewenang Mahkamah, yaitu dapat mengambil


tindakan sementara dalam bentuk ordonasi
(melindungi hak-hak dan kepentingan pihak-pihak
yang bersengketa sambil menunggu keputusan dasar
atau penyelesaian lainnya secara defenitif.

 Penolakan Hadir di Mahkamah, bahwa sikap salah


satu pihak tidak muncul di mahkamah atau tidak
mempertahankan perkaranya, pihak lain dapat
meminta mahkamah mengambil keputusan untuk
mendukung tuntutannya. Jika negara bersengketa
tidak hadir di mahkamah, tidak menghalangi organ
Lanjutan ………….

d.Kep Mahkamah Internasional dlm


Menyelesaikan Sengketa Internasional

Keputusan Mahkamah Internasional diambil dengan


suara mayo
ritas dari hakim-hakim yang hadir. Jika suara seimbang,
suara
ketua atau wakilnya yg menentukan. Terdiri dari 3
bagian :
 Pertama berisikan komposisi mahkamah, informasi
mengenai pihak-pihak yang bersengketa, serta wakil-
wakilnya, analisis mengenai fakta-fakta, dan
argumentasi hukum pihak-pihak yang bersengketa.
 Kedua berisikan penjelasan mengenai motivasi
mahkamah yang merupakan suatu keharusan karena
penyelesaian yuridiksional sering merupakan salah
satu unsur dari penyelesaian yang lebih luas dari
sengketa dan karena itu, perlu dijaga sensibilitas
e.Peranan Hukum Internasional Dalam
Menjaga Perdamaian Dunia

Berikut ini ada beberapa contoh mengenai peranan


hukum internasional (berdasarkan sumber-sumbernya)
dalam menjaga perdamaian dunia :
1. Perjanjian pemanfaatan Benua Antartika secara
damai (Antartika Treaty) pada tahun 1959.
2. Perjanjian pemanfaatan nuklir untuk kepentingan
perdamaian (Non-Proliferation Treaty) tahun 1968.
3. Perjanjian damai Dayton (Ohio- AS) tahun 1995 yang
mengharuskan pihak Serbia, Muslim Bosnia, dan
Kroasia untuk mematuhinya. Untuk itu, NATO
menempatkan pasukannya guna meneggakkan
hukum internasional yang telah disepakati.
f. Prinsip Hidup Berdampingan Secara
Damai Berdasarkan Persamaan
Derajat
Prinsip penyelesaian sengketa internasional secara damai dida-
sarkan pada prinsip-prinsip hukum internasional yang berlaku
secara universal :
1. Bahwa negara tidak akan menggunakan kekerasan yang
bersifat mengancam integritas teritorial atau kebebasan
politik suatu negara, atau menggunakan cara-cara lainnya
yang tidak sesuai dengan tujuan-tujuan PBB.
2. Non-intervensi dalam urusan dalam negeri dan luar negeri
suatu negara.
3. Persamaan hak menentukan nasib sendiri bg setiap bangsa.
4. Persamaan kedaulatan negara.
5. Prinsip hukum internasional mengenai kemerdekaan,
kedaulatan, dan integritas teritorial suatu negara.
6. Itikad baik dalam hubungan internasional.
7. Keadilan dan hukum internasional.
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 3

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Penyebab Timbulnya


Sengketa Internasional dan Cara Penyelesaian Oleh Mahkamah
Internasional, lakukan Strategi Pembelajaran dengan Penugasan
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) atau
Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis.
Langkah-langkah :
1. Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 – 5 orang.
2. Diberikan “wacana” atau kliping sesuai topik bahasan.
3. Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan
menemukan ide pokok serta memberi tanggapan terhadap
wacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas.
4. Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok.
5. Buatlah kesimpulan bersama.
6. Penutup.
2. Menghargai Keputusan Internasional
Pihak-Pihak
No Yang Uraian Kasus atau Kejadian Keterangan
Terlibat
1. Amerika  Tahun 1906, tentara Amerika Para pelaku
Serikat di telah melakukan kejahatan ke-jahatan
Filipina, perang dengan membunuh perang telah
Indo China warga Filipina (moro diajukan ke
& Jepang massacre). pengadilan
mili-ter,
 Tahun 1968, peristiwa yang namun tidak
lebih dikenal dengan My Lai lama
Massacre, sebuah kompi kemudian
Amerika menyapu warga desa banyak yang
dengan senjata otomatis di-bebaskan.
hingga menewaskan sekitar (Mah-kamah
500 korban. interna-
sional belum
 Pada tahun 1945, lebih dari dapat
40.000 rakyat Jepang yang berbuat
tidak berdosa telah banyak).
terpanggang dengan
dijatuhkannya bom atom di
2. Jerman &  Periode antara tahun 1933 s.d. Sebelum
Jepang 1939 Jerman di bawah pimpinan Perang Dunia
dalam Adolf Hitler telah melakukan II, kolonia-
aksinya di pembasmian terhadap lawan lisme Barat
Eropa dan politik maupun orang-orang de-ngan
Asia. Yahudi serta penyerbuan jutaan kor-
terhadap negara Austria, ban tidak
Polandia dan Cekoslowakia tersen-tuh.
dengan cara-cara yang sangat Baru setelah
biadab (holocaust). sekutu
membuka
 Pasukan Jepang baik di Pengadilan
Indonesia, Korea maupun di Nu-remberg
China yang sangat kejam (1945-1946)
selama pendudukan. Di untuk Nazi
Indonesia, selama pendudukan dan Jepang,
Jepang Tidak kurang dari di-mulailah
10.000 rakyat hilang dan tidak proses
pernah kembali selama pelembagaan
berlangsungnya romusha untuk
tersebut. kejahatan
perang
3 Serbia di  Kurun waktu antara tahun Tahun 1994
Kroasia dan 1992-1995, pasukan Serbia pe-ngadilan
Bosnia telah melakukan pemmbersihan terhadap para
Herzegovina etnik (etnic cleansing) terutama penjahat pe-
(Yugoslavia) terhadap warga sipil muslim rag telah
Bosnia (di Sarajevo) dan terbukti di
daerah-daerah lain serta di Den Haag
Kroasia yang ingin melepaskan (Belanda).
diri dari Serbia setelah
bubarnya negara federasi Proses
Yugoslavia. Tidak kurang pengadilan
700.000 warga sipil telah terus
disiksa dan dibunuh dengan berlangsung,
kejam. Beberapa nama yang namun
harus bertanggungjawab atas hasilnya
perbuatan kejahatan perang belum sesuai
tersebut antara lain : Stanislav harapan.
Galic, Gojko Jankovic, Janco Banyak yang
Janjic, Dragon Zelenovic, masih gagal
Karadzic, Mladic, dan lain-lain. ditangkap.
4 Pemerintah  Dalam waktu tiga bulan di PBB
Rwanda tahun 1994, tidak kurang menggelar
terhadap 500.000 etnis Hutu dan Tutsi pengadilan
etnis Hutu telah terbunuh. Pemerintah keja-hatan
dan Tutsi Rwanda bertanggung-jawab perang yang
atas kasus terbunuhnya kedua digelar di
etnis tersebut. Arusha (Tan-
zania), namun
hanya mampu
menyerat 29
orang yang
diadilli.

Catatan :
Berdasarkan modal Pengadilan Rwanda ini, akhirnya PBB menggelar
pengadilan untuk penjahat-penjahat perang. Internasionalisasi
pengadilan penjahat perang semakin menjadi penting dengan
disetujuinya oleh 91 negara sebuah Statuta Roma 1998, sebuah
langkah untuk membentuk ICC (International Criminal Court) yang
permanen. Namun, banyak pengamat mengkritik pengadilan di Den
Haag saja, lebih banyak gagal daripada suksesnya, apalagi model
ICC.
SOAL ESSAY/URAIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !

1. Berikan alasan, mengapa dalam kehidupan antar bangsa


diperlukan hukum internasional ?
2. Rumuskan kembali tentang hukum internasional dari berbagai
pendapat para ahli !
3. Berikan 2(dua) contoh tentang penerapan asas kebangsaan
kebangsaan dalam hukum internasional !
4. Jelaskan perbedaan antara hukum internasional tertulis dan
tidak tertulis !
5. Tuliskan kembali sumber-sumber hukum internasional
berdasarkan Pasal 38 Piagam Mahkama Internasional !
Lanjutan ……………….

6. Jelaskan bagaimana proses ratifkasi yang dilakukan di


negara Indonesia !
7. Jelaskan bagaimana proses/prosedur penyelesaian
sengketa Internasional yang melibatkan 2(dua) atau lebih
negara yang terliibat !
8. Tuliskan kembali apa yang menjadi tugas dan fungsi
Mahkamah Internasional dalam upaya menyelesaikan
sengketa-sengketa internasional !
9. Jelaskan mengapa setiap bangsa atau negara menghendaki
hidup berdampingan secara damai!
10.Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa kita harus
menghormati keputusan Mahkamah Internasional !
STUDI KASUS
Tugas Pengadilan Internasional

Kongo: Satu-satunya pengadilan kejahatan perang internasional yang


permanen memulai perkara pertamanya, dalam kasus pemimpin milisi di
Republik Demokratik Kongo. Para hakim di Pengadilan Kejahatan Internasional
(ICC) akan memutuskan apakah Thomas Lubanga akan diadili atas tuduhan
merekrut tentara anak-anak. Konflik di Kongo yang terjadi selama empat tahun
menyebabkan sekitar empat juta orang tewas.
Amerika Serikat dengan keras menentang pembentukan ICC, karena
khawatir tentaranya akan diadili secara politik. ICC dirancang untuk
menggantikan berbagai pengadilan ad hoc kejahatan perang yang didirikan di
beberapa negara, termasuk pengadilan yang menangani kejahatan perang di
bekas Yugoslavia dan pembantaian etnik di Rwanda. Thomas Lubanga, 45 tahun,
memimpin milisi Persatuan Patriot Kongo (UPC) di distrik Ituri di Kongo timur
laut, tempat peperangan terus pecah setelah perang lima tahun secara resmi
berakhir pada tahun 2003.
Jaksa mengatakan dia mengunjungi kamp latihan bagi tentara milisi etnik
Hema, yang termasuk anak-anak mulai umur 10 tahun, sewaktu mereka
mempersiapkan diri untuk bertempur dengan lawan mereka, milisi etnik Lendu.
“Sambil mendorong mereka untuk bertempur, mereka -- Lubanga dan wakilnya
-- juga mengancam anak-anak itu akan dibunuh jika berusaha melarikan diri
dari kamp,” kata pernyataan kantor jaksa yang dikutip oleh kantor berita AFP.
Tentara anak-anak itu kemudian diperintahkan “untuk membunuh
semua etnik Lendu termasuk pria, wanita dan anak-anak”, tambah
pernyataan itu, berdasarkan kesaksian dari enam orang anak.
Lubanga menyangkal tiga dakwaan kejahatan perang. Para
pengacaranya mengatakan Lubanga berusaha menghentikan
konflik dan dia dihukum oleh masyarakat internasional karena
menolak untuk memberi kemudahan bagi perusahaan-perusahaan
asing di daerah pertambangan yang dia kuasai.
Berbicara tentang musuh-musuhnya, Lubanga pernah mengatakan
kepada pasukan penjaga perdamaian PBB: “Mereka yang
melakukan melakukan genosida atau pembantaian harus dihukum.”
Wartawan BBC Mark Doyle mengatakan konflik di Ituri terlihat
seperti perang antar etnik, tetapi akar permasalahannya adalah
penambangan emas dan mineral lainnya.

Sumber: BBCIndonesia (Faisal - Tempo News Room)


http://acehlong.wordpress.com/2006/11/09/tugas-pengadilan-int
ernasional/
Tagihan Tugas :
Berdasarkan wacana studi kasus di atas, berikan pendapat, tanggapan
atau analisis anda !
1. Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa telah ditulis sesuai
dengan persepsi yang ada dibenak anda !
2. Berikan beberapa penjelasan tentang judul berita yang dimaksud “Tugas
Pengadilan Internasional” dan hubungannya dengan tentara Amerika Serikat
yang ada di Kongo !
3. Jelaskan dengan memberi alasan, apa sesungguhnya yang dilakukan
Thomas Lubanga memimpin milisi Persatuan Patriot Kongo (UPC)
sehubungan dengan “keberadaan pengadilan internasional” !
4. Tentukan langkah-langkah nyata dalam upaya mengurangi konflik atau
sengketa internasional yang terjadi di Kongo !
5. Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna meningkatkan
kesadaran para pemimpin di Kongo agar menghormati hukum internasional,
jika anda :
a. Sebagai salah satu rakyat Kongo !
b. Sebagai perwakilan tetap negara Indonesia di PBB !
c. Sebagai salah satu hakim di Mahkamah Internasional PBB !
INQUIRI (TUGAS KELOMPOK)
1. Carilah referansi lebih lanjut atau dari kliping untuk bahan
diskusi tentang peranan Mahkamah Internasional dalam
menyelesaikan sengketa intarnasional terutama yang
berhubungan dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh
negara Indonesia !
2. Berikan pendapat atau pandangan anda tentang :
a. Mahkamah Internasional yang memutuskan bahwa
pulau Sipadan dan Ligitin menjadi bagian wilayah
Malaysia !
b. Bagaimana upaya-upaya bangsa Indonesia yang telah
dilakukan !
c. Apa dan bagaiamana yang harus kita lakukan terhadap
negara Malaysia !
3. Carilah informasi dari berbagai sumber tentang bagaimana
prosedur untuk menyelesaikan sengketa internasional
melalui Mahkamah Internasional !

Anda mungkin juga menyukai