Anda di halaman 1dari 26

TRANSMISI RODA GIGI

Pada mesin presisi, di mana rasio kecepatan


tertentu sangat penting (seperti pada mekanisme
arloji), satu-satunya penggerak positif adalah
dengan roda gigi atau roda bergigi. Penggerak
roda gigi juga tersedia, ketika jarak antara
penggerak dan yang digerakkan sangat kecil.
Pergerakkan dengan roda gigi merupakan
pergerakkan yang paling banyak digunakan, baik
untuk poros sejajar, sumbu poros bersilangan,
maupun untuk sumbu poros berpotongan.
Dibandingkan sistem transmisi yang lain, transmisi
roda gigi mempunyai beberapa keuntungan, antara lain :
1. Konstruksi menjadi lebih ringkas.
2. Putaran dapat lebih tinggi dan tepat, karena tidak
terjadi slip makà roda gigi memberikan perbandingan
kecepatan konstan.
3. Umur panjang.
4. Mampu menerima beban lebih, à Daya lebih besar.
5. Efisiensinya tinggi.

Kelemahannya :
1. Memerlukan ketelitian yang lebih besar dalam
pembuatan dan pemasangan.
2. Harga mahal dan suara berisik.
Klasifikasi Roda Gigi ditinjau menurut 4 bagian :
A. Kedudukan poros.
B. Kecepatannya.
C. Type roda gigi.
D. Bentuk gigi pada permukaan roda gigi.

A). Menurut kedudukan porosnya :


• Poros sejajar
• Poros berpotongan.
• Poros bersilangan.
• Poros sejajar
• Poros berpotongan
• Poros bersilangan
B). Menurut kecepatan keliling dari roda gigi :
- Untuk kecepatan rendah : s/d 5 m/det
- Untuk kecepatan sedang : 5 s/d 20 m/det
- Untuk kecepatan tinggi : 20 m/det. keatas
C). Menurut type roda gigi :
- External gear.
- Internal gear.
- Batang bergigi (Rack) dan pinion.
D. Menurut Bentuk Gigi
Menurut bentuk gigi pada permukaan :
- Lurus
- Miring, dan
- Melengkung
Istilah-istilah pada roda gigi :
b = lebar gigi.
ha = tinggi kepala gigi (umumnya = Modul gigi)
= 5 mm
hf = tinggi kaki gigi (1,1 s/d 1,3.M) = diambil hf =
1,2.5 = 6 mm
h = Tinggi gigi = ha + hf.
pc = pitch gigi (jarak antara gigi satu dengan
yang lain).
Z = jumlah gigi.
D = Diameter lingkaran pitch (jarak bagi).
tc = Tebal gigi pada lingkaran pitch.
tr = Tebal celah antara gigi (pada lingkaran
pitch).
tr – tc = back – lash
Da = diameter lingkaran kepala
Df = diameter lingkaran kaki
1. Involute :
Suatu garis lengkung yang dibentuk dengan
jalan membuat suatu garis, kemudian
merollingkan (menggulingkan) diatas suatu
lingkaran yang fix (tetap). Tempat kedudukan
suatu titik pada garis itu akan membentuk suatu
lengkungan (involute).
2. Cycloida :
Merupakan sebuah lengkungan yang
dibuat dengan jalan menggulingkan suatu
lingkaran diatas garis lurus.
Sifat : gesekan rendah, tetapi kekuatan
terhadap lenturan & proses pembuatannya
kurang menguntungkan.
• Involute :
- Lebih baik dari pada cycloida, karena sudut
kontak  konstant, maka lebih baik
- Putaran halus, dan keausan kecil.
• Cycloida :
- Sudut kontak  berubah, awal kontak  max
sampai nol, kemudian akhir kontak membesar
lagi.
 = sudut tekan, yaitu sudut yang dibentuk oleh
garis normal pada titik normal dengan garis
singgung lingkaran pitch yang lewat titik 0.
Kontak berakhir bila titik 1 sampai pada titik A.
(B  roda gigi mulai kontak dan berakhir kontak
di titik A).
Undercuting pada gigi involute :  (= pemotongan bawah).
Jika puncak gigi diperpanjang dari suatu harga tertentu,
maka saat roda gigi kontak, puncak gigi ini akan
menggores/memotong bagian dasar dari gigi pasangannya.
Keadaan ini disebut keadaan Undercuting.
Supaya tidak terjadi undercuting, maka jumlah gigi minimum
dalam suatu roda gigi yang berpasangan itu dibatasi.
• Gaya-gaya pada gigi (roda gigi lurus).
Perhitungan kekuatan gigi menurut AGMA
(American Gear Manufacturing Association)

Anda mungkin juga menyukai