1. AHMAD SOBARI 2. ADE ACHMAD 3. MEMEN 4. ARIS ANDAYANI 5. IKE SETIYOWATI 6. HETI KUS HERAWATI TB PARU ADALAH
Infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis yang dapat menyerang pada berbagai organ tubuh mulai dari paru dan organ di luar paru seperti kulit, tulang, persendian, selaput otak, usus serta ginjal yang sering disebut dengan ekstrapulmonal TBC (Chandra,2012). ANATOMI PERNAFASAN NORMAL ANATOMI PERNAFASAN PADA TB PARU ETIOLOGI TUBERKOLOSIS • Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. • Basil ini tidak berspora sehingga mudah dibasmi dengan pemanasan sinar matahari dan sinar ultraviolet. • Basil tipe human bisa berada di bercak ludah (droplet) di udara yang berasal dari penderita TBC terbuka dan orang yang rentan terinfeksi TBC akan tertular bila menghirup bercak ini. PATOFISIOLOGI • Menurut Somantri (2008), infeksi diawali karena seseorang menghirup basil Mycobacterium tuberculosis. Bakteri menyebar melalui jalan napas menuju alveoli lalu berkembang biak dan terlihat bertumpuk. Perkembangan Mycobacterium tuberculosis juga dapat menjangkau sampai ke area lain dari paru (lobus atas). Basil juga menyebar melalui sistem limfe dan aliran darah ke bagian tubuh lain (ginjal, tulang dan korteks serebri) dan area lain dari paru (lobus atas). PATHWAY TUBERCOLOSIS MANIFESTASI KLINIS TB PARU a. Demam b. Malaise c. Anoreksia d. Penurunan berat badan e. Batuk ada atau tidak (berkembang secara perlahan selama berminggu– minggu sampai berbulan – bulan) f. Peningkatan frekuensi pernapasan g. Ekspansi buruk pada tempat yang sakit h. Bunyi napas hilang dan ronkhi kasar, pekak pada saat perkusi i. Demam persisten j. Manifestasi gejala yang umum: pucat, anemia, kelemahan, dan penurunan berat badan PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Sputum Culture b. Ziehl neelsen: Positif untuk BTA c. Skin test (PPD, mantoux, tine, and vollmer, patch) d. Chest X-ray e. Histologi atau kultur jaringan: positif untuk Mycobacterium tuberculosis f. Needle biopsi of lung tissue: positif untuk granuloma TB, adanya sel- sel besar yang mengindikasikan nekrosis g. Elektrolit h. Bronkografi i. Test fungsi paru-paru dan pemeriksaan darah PENATALAKSANAAN MEDIS a. Tahap intensif (2-3 bulan) Pada tahap awal penderita mendapatkan obat terutama Rifampisindan harus diawasi untuk mencegah terjadinya kasus Multi drug resistent TB, biasanya penderita menjai tiak menular alam wakyu 2 minggu b. Tahap lanjutan 4-7 bulan Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persisten (dormant) sehingga mencegah terjadinya kekambuhan. Rekomendasi WHO adalah Rifampisin, INH, Pirasinamid, Streptomisin dan Etambutol. Sedangkan jenis obat tambahan adalah Kanamisin, Kuinolon, Makrolide, dan Amoksilin + Asam Klavulanat, derivate Rifampisin/INH KOMPLIKASI • Komplikasi dini: pleurutis, efusi pleura, empiema, laringitis, usus, Poncet’s arthropathy • Komplikasi lanjut: obstruksi jalan napas -> SOFT (Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis), kerusakan parenkim berat -> SOPT/fibrosis paru, kor pulmonal, amiloidosis, karsinoma paru, sindrom gagal napas dewasa (ARDS), sering terjadi pada TBC milier dan kavitas TBC. Komplikasi penderita stadium lanjut adalah hemoptisis berat (perdarahan dari saluran napas bawah) yang dapat mengakibatkan kematian karena syok, kolaps spontan karena kerusakan jaringan paru, penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian, ginjal, dan sebagainya