Anda di halaman 1dari 85

• Indikator Hasil belajar.

1. Mendefinisikan pengertian Antropologi


2. Menjelaskan fase fase perkembangan ilmu
antropologi.
3. Menjelaskan pengertian antropologi .
4. Menjelaskan pengertian Suku bangsa
5. Mendefinisikan pengertian masyarakat luas
6. Menjelaskan konsep mayoritas, dominan
dan minoritas
7. Menjelaskan pengertian stereotip
• Jelaskan Asal – usul dan
perkembangan antropologi ?
Jadi apa
Antropologi itu ?
ANTROPOLOGI  BAHASA YUNANI
ANTROPOS : MANUSIA
LOGOS : ILMU
Antropologi : ilmu yg mempelajari manusia sbg
makhluk Biologis sekaligus makhluk sosial

• William A. Havilland :
studi ttg umat manusia, berusaha sun
generalisasi yg bermanfaat ttg manusia &
perilakunya serta utk peroleh pengertian yg
lengkap ttg keanekaragaman manusia.
•David Hunter :
Antropologi : ilmu yg lahir dr keingintahuan yg tdk
terbatas ttg umat manusia.
•Koentjaraningrat :
Antropologi: ilmu yg pelajari manusia pd
umumnya, dgn pelajari aneka warna, bentuk fisik
serta kebudayaan yg dihasilkan.
Pengertian sederhana Antropologi :
Sebuah ilmu yg mempelajari manusia dari segi
keanekaragamn fisik serta kebudayaan
(cara prilaku, tradisi, nilai2) yg dihasilkan
shg tiap manusia yg satu dgn lainnya
berbeda
Ruang lingkup atau bidang kajian Antropologi
Asal usul manusia
Evolusi fisik manusia
Keragaman bentuk fisik manusia / ras
Kebudayaan, termasuk unsur2 nya,
perkembangan, dan penyebarannya
Berbagai kemampuan manusia
menyesuaikan diri dengan
lingkungannya
Apa Manfaat
mempelajari
antropologi secara
umum ?
Manfaat mempelajari antropologi secara umum:

 Lebih mengakui Kebesaran Tuhan Sang


Pencipta, karena kita mampu mendalami
ciptaanya yang paling sempurna.
 Menghindari ethnosentrisme yang sempit,
karena dengan mempelajari antropologi kita
mampu memahami berbagaiperbedaan ras
dan ethnic yang berbeda sehingga
menghindari kesalahpahaman antar budaya
yang berbeda.
Apa arti Suku Bangsa ?
Apa ciri-ciri Suku Bangsa ?
Suku Bangsa adalah :
Suatu golongsn manusia yg anggota2nya
mengidentifkasikan dirinya dengan
sesamamnya, biasanya berdasarkan garis
keturunan yg dianggap sama.
Identitas suku ditandai oleh pengakuan dari
orang lain akan ciri khas pok tsb, spt:
kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku
dan ciri2 biologis.
SUKU BANGSA
 Suatu gol yg khusus yaitu ASKRIPTIF (keanggotaan yg didapat
dengan begitu saja bersamaan dgn kelahirannya, yg mengacu kpd
kesukubangsaan ortu yg melahirkannya dan atau daerah tempat
kelahiran)
Patokan Obyektif utk tunjukkan beda suku bangsa
 Pengakuan ttg identitas
 Bahasa
 Kebudayaan & wujud ungkapan
CIRI – CIRI SUKU BANGSA
 Satuan kehidupan secara biologi mampu berkembang biak dan lestari
 mempunyai kebudayaan serta pranata yang merupakan pedoman
 Keanggotaan bersifat askriptif

Pengetahuan mengenai apa / siapa dan mengapa


yang merupakan pengetahuan yang di punyai oleh
STEREOTIF suatu golongan sosial yang isinya adalah ciri – ciri
utama yang dipunyai oleh suatu golongan sosial
lainnya dan bersifat subjektif
Apa yg diketahui ttg :
• Masyarakat majemuk
• Pok minoritas
• Pok mayoritas
MASYARAKAT LUAS
 Masyarakat suku bangsa hidup dalam sebuah wilayah yang diakui hak
miliknya juga diakui oleh suku bangsa yang hidup bertetangga baik jauh /
dekat

HUBUNGAN ANTAR SUKU BANGSA


1. Pertemanan / Perkawinan
2. Permusuhan

MASYARAKAT MAJEMUK
Masyarakat yang terjadi atas sejumlah masyarakat suku bangsa,
yang dipersatukan dan di atur oleh sistem nasional
 contoh : Indonesia , Hindia Belanda

Indonesia masyarakat majemuk lebih dari 500 suku bangsa,


diantaranya jawa, batak minang , sunda dll

Berbeda dengan Jepang Suku Bangsa dan Bangsa Jepang


MAYORITAS : Golongan dengan populasi besar
MINORITAS : Golongan dengan populasi sedikit
DOMINAN : Golongan yang mempunyai kekuatan besar

LOUIS WIRTH ( 1943 )

GOLONGAN MINORITAS
GOLONGAN MAYORITAS
- Kelompok yang diasingkan
- Kelompok yang terkenal
- Direndahkan derajatnya
- Ditinggikan derajatnya
- Sasaran Diskriminasi /
- Posisinya diuntungkan
Posisinya tidak diuntungkan
BLUMER ( 1961 )
Perasaan2 penuh prasangka bg pok mayoritas:
- Superior (merasa paling hebat)
- Kelompok subordinasi mempunyai hak berbagai fasilitas ( istimewa )
- Kelompok subordinasi ingin ambil alih fasilitas kelompok dominan

HUBUNGAN DOMINAN - MINORITAS


 Struktur kekuatan yang mendefinisikan hubungan antar individu2
berbagai suku bangsa dalam sebuah lingkaran sosial tertentu.
 Struktur mental memberikan tanggapan terhadap sistem hubungan
kekuatan.

Kelompok dominan, biasanya minoritas dibanding pok lainnya


MASYARAKAT :
 Kelompok orang yang mempunyai sebuah kebudayaan dan
institusi sosial / pranata2 sosial bersama, mempunyai sebuah
wilayah dengan batas yang jelas.
Sebuah masyarakat dapat mempertahankan keberadaannya dan
kelestariannya melalui : reproduksi, pemeliharaan kesehatan, militer dll
Sebuah masyarakat dapat terdiri dari sejumlah komuniti

KOMUNITI : Sekelompok orang yang anggotanya saling kenal / akrab


satu sama lain ;
KOMUNITI dapat berupa kumpulan orang yang tidak berada dalam sebuah
kelompok hunian Misalnya : komuniti ilmiah, komuniti waria dll

FERDINAND TONNIES ( Sosiologi Jerman )

 MASYARAKAT / GESSELLSCHAFT : corak impersonal tdk langgeng


, bersifat kontrak
 KOMUNITI / GEMEINSCHAFT : corak intim , sifat askriptif
- Gesellchaft (Patembayan) : Hubungan yg
dilakukan oleh individu atau pok dengan pok
lain utk waktu tertentu. (hub formal, orientasi ekonomi dan
tidak kekal, nilai guna)

- Gemeinschaft (Paguyuban) : Hubungan yg


dilakukan antar individu atau pok yg memiliki
ikatan kuat, biasanya yg memiliki ikatan
darah, ideology atau kesamaan daerah asal.
(Hub kasih sayang, katkan kebersamaan, konservatif, ikatan bathin yg
kuat, informal)
Institusi Sosial
sebuah sistem antar hubungan norma - norma dan
peranan - peranan yang dibangun dan digunakan untuk
mempermudah kebutuhan - kebutuhan hidup yang dianggap
penting oleh masyarakat yang bersangkutan

Norma - norma yang ada dalam pranata sosial, yaitu aturan - aturan
yang mengatur hubungan antar orang dalam sebuah pranata, berisikan
patokan - patokan etika dan moral serta estetika yang harus ditaati dan
dilaksanakan dalam tindakan - tindakan oleh para pemeran kebutuhan.
Norma - norma dalam pranata sosial mencerminkan nilai-nilai budaya
dari masyarakat yang bersangkutan, yang merupakan patokan atau
pedoman bertindak mengenai apa yang sebaliknya dilakukan, atau
sepantasnya dilakukan, atau dihindari untuk dilakukan.
Apa yg diketahui ttg :
1. Arti Kebudayaan ?
2. Unsur2 kebudayaan universal
3. Definisi Suku bangsa
4. Ciri – ciri suku bangsa
KEBUDAYAAN
 Keseluruhan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, keilmuan
1. E.B. TAYLOR ( 1871 )
 Keseluruhan yang komplek termasuk di dalamnya ilmu
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat
dan konsep lainnya serta kebiasaan yang di dapat manusia sebagai
anggota

2. Prof. SELO SOEMARDJAN ( 1964 )

 Hasil karya, rasa , cipta masyarakat


Karya : kemampuan manusia untuk menghasilkan benda lainnya
Rasa : Unsur ekspresi jiwa manusia yang mewujudkan nilai2 /
norma2
Cipta : Kemampuan mental dan berfikir yang menghasilkan iptek
3. Prof. KOENTJARANINGRAT ( 1990 )
KEBUDAYAAN ADL : Keseluruhan sistem gagasan,
tindakan, dan hasil karya manusia dalam kehidupan
yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar

Wujud kebudayaan menurut . Prof.


KOENTJARANINGRAT
Digambarkan dlm 4 lingk konsentris :
1.Lingkaran inti adl nilai2 budaya (Sistem Ideologis)
2.Lingkaran kedua system budaya (system gagasan)
3.Lingkaran ketiga adl Sistem Sosial (system
Tingkah laku)
4.Lingkaran keempat adl kebudayaan fisik (benda2
fisik)
Unsur-Unsur Budaya Universal
(Koentjaraningrat)

Bahasa.
Sistem pengetahuan.
Organisasi sosial.
Sistem peralatan hidup & teknologi.
Sistem mata pencarian.
Sistem religi.
Kesenian.
KEBUTUHAN KEHIDUPAN
MANUSIA
 Primer
 Skunder ( sosial )
 Kemanusiaan

KEBUTUHAN LAINNYA

 Membedakan benar / salah, adil / tidak, suci / kotor, pahala


/ dosa
 Ungkapan perasaan dan sentimen perorangan / kebersamaan
 Jati diri, keyakinan dan perorangan / kebersamaan
 Ungkapan estetika, etika, moral
 Rekreasi dan hiburan
 Rasa aman, tentram
Suku Bangsa
suatu kesatuan manusia yg scr sadar mempunyai suatu
kebudayaan, gol sosial yg khusus, sama coraknya dgn gol
umur & jenis kelamin, kekhususan dr suku bangsa sbg
sebuah gol sosial ditandai oleh hal-hal yang spesifik.
Ciri - ciri suku bangsa
(Barth :1996)
- Diperoleh scr askriptif
- Muncul dalam interaksi atas pengakuan suku bangsa yg
bersangkutan
- Diakui warga suku bangsa lainnya
- Berkenaan dengan asal muasal manusia
- Digunakan sbg acuan identitas atau jatidiri pribadi/pok
APA SAJA SISTEM YANG
DIGUNAKAN SEBAGAI
ACUAN / PEDOMAN DALAM
KEHIDUPAN MASYARAKAT ?
SISTEM YANG DIGUNAKAN SEBAGAI ACUAN / PEDOMAN
DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

1. SISTEM NASIONAL
Pedoman / acuan yang seragam bagi dan
berlaku dalam kehidupan sebuah masyarakat
negara
2. SISTEM SUKU BANGSA
Sebuah tatanan kehidupan yang digunakan sebagai
acuan / pedoman untuk hidup sebagai warga suku
bangsa baik pribadi / masyarakat.
3. SISTEM TEMPAT UMUM
Sebuah ruang fisik yang digunakan bagi
kegiatan bersama untuk umum/ siapa saja
untuk kepentingan pribadi, sosial, ekonomi,
politik, budaya
KEYAKINAN / PERASAAN HUKUM INDIVIDU (SELAKU
ANGG MASY) DAN JUGA PENDAPAT UMUM YG MRPKN
FAKTOR2 YG DPT M,PENGARUHI PEMBENTUKAN
HUKUM : KEBIASAAN / HUKUM TAK TERTULIS.
KEBIASAAN ADL SEMUA ATURAN YG WALAUPUN TDK
DITETAPKAN OLEH PEMERINTAH, TETAPI DITAATI OLEH
RAKYATNYA, KRN MEREKA YAKIN BHW ATURAN ITU
BERLAKU SBG HUKUM, PERSYARATANYA ADL :
A.HARUS ADA PERBUATAN ATAU TINDAKAN TERTENTU
YG DILAKUKAN BERULANG KALI DLM HAL YG SAMA DAN
DIIKUTI OLEH ORG BANYAK.
B.HRS ADA KEYAKINAN HUKUM DARI ORG2 /
GOLONGAN2 YG BERKEPENTINGAN BHW ATURAN2 YG
DITIMBULKAN OLEH KEBIASAAN ITU MEMUAT HAL2 YG
BAIK DAN LAYAK UTK DITAATI SERTA MEMPUNYAI
KEKUATAN MENGIKAT.
JATI DIRI / IDENTITAS
Pengenalan / pengakuan terhadap seseorang, termasuk
dalam suatu golongan yang dilakukan berdasarkan
serangkaian ciri – ciri yang merupakan satu kesatuan yang
bulat dan menyeluruh

ATRIBUT JATI DIRI


Segala sesuatu yang terseleksi baik di sengaja / tidak
digunakan untuk identitas / jati diri

HUBUNGAN ANTAR SUKU BANGSA


Hubungan yang dilakukan oleh para pelaku yang
menjadi warga dari suku bangsa yang berbeda
( bertetangga )
INDONESIA mrpkn masyarakat majemuk yang
terwujud secara dejure dan de facto pada waktu
proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945

AGAMA tradisi besar di


Indonesia :
Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, Konghuchu

Ke – 6 agama tersebut di terima secara universal


dan memiliki kitab suci masing – masing yang
berisikan ajaran – ajaran suci mengenai keyakinan
agama
Pada saat agama menjadi operasional dalam
kehidupan manusia, teks suci tersebut tidak
dapat begitu saja digunakan dalam kehidupan
yang nyata, ajaran tersebut harus
diinterprestasi dan di pahami oleh para
pemeluk / calon pemeluknya
Dalam kehidupan sosial agama dapat berfungsi
sebagai :
Atribut bagi jati diri yang menghasilkan golongan-
golongan sosial berdasarkan atas corak keyakinan
keagamaan dan tingkat keahlian / ke dalam pengetahuan
keagamaan
Contoh : kelompok
santri
Agama Sbg Kebudayan Suku Bangsa
Agama Sbg Gejala Sosial Dlm Hub Antar Suku Bangsa
Kebudayaan sbg pedoman bagi kehidupan manusia, yg
isinya konsep - konsep, teori - teori, dan metode - metode,
yg merupakan pengetahuan & keyakinan kita, yg kita
gunakan scr selektif dlm menghadapi & memanfaatkan
lingkungan beserta isinya guna pemenuhan kebutuhan2
sebagai manusia “ (Suparlan 1956).

Inti kebudayan dlm antropologi dinamakan sebagai


world view (pandangan hidup) berisikan pedoman
moral & etika ini pd waktu digunakan dlm kehidupan
yg nyata oleh para pendukung kebudayaannya
dinamakan ethos ( etos ).
Apa yg dimaksud :
1.Kerja sama
2.Persaingan
3.Konflik
KERJA SAMA
Tindakan – tindakan bersama antara 2 orang atau lebih, 2
kelompok / lebih untuk satu tujuan tertentu

PERSAINGAN
Sebuah proses perjuangan untuk memperoleh sesuatu
yang berharga dilakukan 2 orang / lebih ( kelompok )

KONFLIK SECARA SEDERHANA


Inti dari setiap konflik di mulai dari adanya perbedaan
kepentingan, perbedaan tersebut dapat menjadi satu
gangguan yang luar biasa bila tidak ada satu dasar
kebersamaan
DEFINISI KONFLIK MENURUT PARA AHLI :
•Sarlito Wirawan Sarwono, 1999

KONFLIK adalah pertentangan antara dua belah


pihak atau lebih,yang dapat terjadi antar individu, antar
kelompok kecil bahkan antar bangsa dan Negara.
•(Wikipedia,2007)

KONFLIK merupakan bentuk pertentangan, ketidak-


sepakatan, ketidakcocokan antara dua orang atau lebih,
antar kelompok, yang biasanya ditandai oleh kekerasan
fisik.
•Pruitt dan Robin, 2004
KONFLIK merupakan persepsi mengenai perbedaan
kepentingan.
KONFLIK
Sebagai tindakan permusuhan antar 2
pihak ( perorangan / kelompok )
yang terwujud sebagai tindakan saling
menghancurkan untuk memenangkan
satu tujuan
Wujud / bentuk
Konflik ?
KONFLIK DAPAT TERWUJUD DALAM
BENTUK
 KONFLIK FISIK
Para pelaku saling menghancurkan sehingga
menghasilkan kemenangan dan kekalahan serta dendam
yang berkepanjangan

 KONFLIK SIMBOLIK
Konflik masa lalu yang menciptakan simbol- simbol
mengenai keperkasaan, kehormatan dan jati diri pihak
lawan
Fungsi konflik simbolik untuk mempertahankan
berlangsungnya konflik yang pernah terjadi untuk di
simpan dalam memori para pelaku
Apa yg diketahui ttg :
• Latar belakang munculnya konflik dlm
kelompok ?
• faktor-faktor yang dapat mengubah konflik
menjadi kekerasan ?
• Resolusi / penyelesaian konflik
LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK DALAM
KELOMPOK MENURUT SARWONO(2001) SBB :

•Dilema Social : adanya sikap yang tidak mau


dirugikan dan keinginan untuk mempertahankan diri,
dimana setiap individu mempunyai latar belakang
berbeda, individu yang tergabung dalam suatu
kelompok seringkali “ditunggangi” tertentu dan
senantiasa mengupayakan tercapainya tujuan dari
kepentingan tersebut.
LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK DALAM
KELOMPOK MENURUT SARWONO(2001) SBB :

• Kompetisi : menurut realistic group conflict,


kompetisi menyebabkan adanya permusuhan yang
kemudian bermuara pada adanya saling berprasangka
satu dengan yang lainya serta saling memberikan
evaluasi yang negatif.
• Ketidakadilan : adanya ketidakseimbangan antara
input dan output.

• Kesalahan persepsi : kesalahan persepsi seringkali


muncul karena cara pandang yang subyektif.
DALAM MEMAHAMI INTI KONFLIK PERLU
3 PERTANYAAN YANG MENDASAR :

1.Dimana letak perbedaan kepentingan


2.Adakah satu kesamaan nilai, satu
kesepahaman mengenai prioritas / wajarnya
kepentingan yang diperjuangkan
3.Apakah kekuatan kesamaan nilai masih
mampu mengalahkan perbedaan kepentingan,
kedudukan, kekuasaan, kebiasaan yang
melatarbelakangi konflik / pihak yang kuat
fisik, uang, senjata, massa akan selalu
dimenangkan
faktor-faktor yang dapat mengubah konflik
menjadi kekerasan, tandanya adlah :
– Meningkatkan frustrasi, ancaman, dan intimidasi.
– Tidak adanya forum, prosedur, atau pihak ke-tiga yang dapat
dipercaya.
– Di terimanya ideologi kekerasan (“kekerasan dapat digunakan”)
– Kontrol sosial yang lemah (masyarakat/keluarga tidak mencegah
konflik yang berbahaya).
– Hilangnya norma-norma kelompok, agama dan budaya.
– Tidak adanya alternatif solusi atas masalah yang dapat diterima
semua pihak.
– Adanya persepsi akan adanya ketidakadilan.
– Adanya persepsi bahwa tidak ada tanggung jawab atas diri sendiri.
– Adanya persepsi pihak lain bertindak tidak manusiawi.
– Adanya sejarah kekerasan.
RESOLUSI KONFLIK MENURUT
SARWONO (1999) :
• Kontak atau hubungan langsung.
• Komunikasi :
- Bargaining atau tawar menawar
- Mediasi : mediator, win – lose
menjadi win – win
- Arbitrasi : pihak ketiga tidak hanya
menawarkan, jika perlu memaksa.
Apa positif dan negatifnya
dari konflik itu ?
POSITIF DAN NEGATIFNYA KONFLIK :
• POSITIF (PRODUKTIF)
- Persemaian yang subur bagi terjadinya
perubahan sosial
- Memfasilitasi tercapainya kesepakatan atas
berbagai kepentingan.
- Dapat mempererat persatuan kelompok
- Memperkuat identitas kelompok asal
- Meningkatkan prestasi kelompok asal
- Memberi peluang untuk belajar
POSITIF DAN NEGATIFNYA KONFLIK :

• NEGATIF(DESTRUKTIF)
- Terjadinya ketidakadilan dan solusi yang
digunakan seringkali destruktif seperti
win-lose solution, peperangan dll.
- Penyelesaian masalah secara destruktif
semakin terbuka sehingga memperkeruh
keadaan.
Tugas siswa pelajaran
kedepan (3 unit)
• Modul Pelajaran berikutnya adalah “Fenomena konflik di
Indonesia dan Peran Kepolisian”
• Tugas Siswa:
– Mencari bahan (Tulisan, klipping koran, internet, copy buku)
setidaknya satu contoh konflik yang terjadi di Indonesia.
– Bahan yg sdh didapat dipelajari dan dibawa kekelas (bahan
tidak boleh sama dg teman sekelas)
– Siswa menyiapkan bahan paparan dengan slide transparan
(plastik) dan akan ditunjuk secara acak utk paparan didepan
kelas
– Dalam paparan jg menjelaskan tentang apa peran kepolisian
yg telah dilakukan, dg bahasan utama mengapa berhasil ato
mengapa gagal dalam menyelesaikan konflik?
• Hari ini masing2 Pok memaparkan hasil
diskusi didepan kelas selama 15 menit.
• Siswa lain menanggapi
• Dosen memberikan nilai penugasan
secara obyektif
• Penilaian dari naskah yg dibuat dan
keaktifan diskusi
M’jlskan hbng antara
pok, yaitu:
• Kategorisasi dan pemberian prioritas kognitif (kognitif
priming) katkan persepsi ttg homogenitas dlm pok
• Ekstrimis selalu berfikir melakukan kategorisasi 2 kutub
(hitam-putih)
• Kelompok yang punya harga diri rendah tidak bisa
melepaskan diri dari pengalaman masa lalu
• Identitas sosial bisa menggunakan berbagai kriteria
kategorisasi. Yang paling sering adalah ras, etnik dan
warna kulit. Tetapi bisa juga kelas sosial ekonomi, kasta
dan agama (di Indonesia dikategorisasiberdasarkan agama
sangat kuat)
KETERKAITAN KONFLIK SOSIAL
DG HUBUNGAN ANTAR
SUKUBANGSA
Sekilas mengulang beberapa
pengertian dalam pelajaran HASB
• Masy Indonesia a/ masy yg majemuk
• Ciri khas Masy Majemuk disatukan o/ penjajah
• Dlm perkembangannya mengacu kpd 3 sistem, yi
– Sistem Kebudayaan Nasional
– Sistem Kebudayan Sukubangsa
– Sistem Kebudayan umum - lokal
• Sistem Nasional dalam perjalanannya dianggap tdk adil
• Masy mengaktifkan jatidiri kesukubangsaan sbg landasan
solidaritas pengakumulasian kekuatan utk pertahankan &
merebut haknya
• Potensi konflik yg demikian a/ ciri utama masy majemuk
Ciri khas Masyarakat Majemuk
• Kekuasaan Sistem Nasional bersifat absolut/ otoriter, feodalistik, &
paternalisti
• Pertentangan/ konflik antara pemerintah pusat dg pemerintah lokal
maupun pok2 sukubangsa setempat scr terbuka dan tertutup
khususnya dalam hal pendistribusian sumberdaya
• Konflik pusat dan daerah terwujud dlm gerakan separatisme,
keyakinan keagamaan, dan biasanya tercermin antara penduduk
asli dan pendatang
• Jenjang sosial yg dalam dan tajam antara sukubangsa asli dan
pendatang krn adanya diskriminasi
• Interaksi antar orang/ pok yg berbeda sukubangsa didasari o/
steorotip dan prasangka
Masyarakat
• Definisi:
– Warga masyarakat yg tinggal dalam suatu
wilayah, hidup dan berkembang SERTA satu
sama lain memanfaatkan sumberdaya yg ada
dalam wilayahnya
• Contoh: Masyarakat Desa, kota
• Anggota2nya merasa sbg sebuah satuan khdpn
yg berbeda dg masy lain, krn:
– Kebudayaan berikut pranata2 sosial yg dimiliki
– Keterikatan pada wilayah
– Keterikatan solidaritas
Agama, Kebudayaan
dan Sukubangsa
• Bersifat Askriptif (Bawaan sejak lahir
pemberian dari Tuhan)
• Agama yang ada berkait dg sukubangsa
(krn tahap penyebarannya mllui
sukubangsa)
 Agama adalah kebudayaan sukubangsa
 Menjadi atribut jatidiri
 Keyakinan agama yg sama dr 2 atau lebih suku bangsa dpt
mengendorkan/ meniadakan perbedaan kesukubangsaan yg
jg dapat meniadakan potensi konflik
 Keyakinan keagamaan sama fungsinya dg sukubangsa dan
kebudayaannya dpt diaktifkan jatidirinya sesuai dg kondisi ttt
Agama,
Kebudayaan dan
Sukubangsa
• Jatidiri keagamaan diaktifkan ketika corak interaksi pelakunya berkait dg agama pula
• Apabila pelaku menonjolkan jatidiri keagamaannya, maka pihak lain akan mengaktifkan
jatidiri keaagamaannya pula.
• Jatidiri keagamaan dapat diaktifkan atau disimpan ssuai dg motivasi dari pelakunya dan
stimuli yg dihadapi o/ pelaku ketika berinteraksi
• Kekuatan sosial dari keyakinan keagamaan adalah penggalangan solidaritas
• Jatidiri keagamaan sangat primordial
Hubungan Antar Sukubangsa

Adalah hbngn yg berlangsung diantara warga


atau pok dr 2 sukubangsa atau lebih, yg
hbgnnya terwujud melalui kegiatan yg
dilakukan bersama
Hubungan Antar
Sukubangsa
• Dalam melkkn HASB mereka saling mengoperasionalkan
struktur status dan peranan
• HASB ada dlm tatanan khdpn sosial ato hbngn2 sosial di jalan,
pemukiman tempat2 umum dan pasar
• Ditempat umum su/ pok sukubangsa dpt mendominasi corak
khdpn sosial dimana simbol2 kebudayaan tsb mjd acuan utama
dlm berkomunikasi
• Dalam berinteraksi ditempat umum, maka ada pranata2 sosial
yg terbentuk berdasarkan pola hubungan ditempat umum,
termasuk pranata keamanan (polisi, premanisme, copet, kuli
dsb)
Hubungan Antar
Sukubangsa
• Dalam melkkn HASB mereka saling berteman, persahabatan
bekerja sama, persaingan, konflik dan permusuhan
termasuk perkawinan antar sukubangsa
• Kerjasama a/ tindakan bersama dan saling membantu satu
sama lain (sukarela dan saling menguntungkan)
• Persaingan a/ proses perjuangan utk raih sesuatu yg
berharga dan terbatas jumlahnya (ada aturan main yg ditaati
bersama)
Konflik Sosial
Konflik = Tindakan permusuhan antara dua pihak
(perorangan/ pok) yg terwujud sbg tindkn saling
menghancurkan utk memenangkan su/ tujuan.

 Tujuan tsb bisa dlm btk sumberdaya, rejeki, kehormatan,


jatidiri ato semuanya
 Konflik bs dlm btk konflik fisik ato simbolik
 Dlm konflik fisik mrk saling menghancurkan
 membunuh ato stdk2nya mencederai
 Menghancurkan harta benda pihak lawan (ato atribut)
 Ketika aksi penghancuran terhenti, mk menimbulkan
dendam dan menimbulkan konflik baru
Peran Kepolisian Dalam
Penanganan Konflik

• 4 Unsur Yang dapat Membantu


Mengelola konflik :
– Memahami inti konflik (Ingat 9 alat analisa konflik)
– Menghayati nilai-nilai yang hidup bersama;
– Kesadaran dan kemauan untuk tunduk pada nilai-nilai yang
diakui bersama, sikap pertobatan bila perlu (unsur sikap
baik sikap pribadi maupun kelompok)
– Melibatkan segala pihak yang berkepentingan dalam
penyelesaian suatu konflik sambil memberdayakan masing-
masing pihak supaya mampu mengambil peranan seperlunya
(unsur partisipasi)
Problemnya bahwa keempat unsur tersebut belum
dapat dilaksanakan apabila tensi konflik masih
dalam temperatur yang tinggi dimana sikap saling
mengalahkan, saling merusak, saling
menghancurkan bahkan saling menyakiti dan
saling membunuh masih terjadi.
Untuk itu sebagaimana ilmu yang dikembangkan
oleh dunia kedokteran, maka peran kepolisian
menjadi mengemuka dalam rangka meredakan
gejala (symptom) yang terjadi sehingga pihak
yang berkait dengan penyelesaian konflik dapat
menjalankan perannya.
Upaya paksa sebagai langkah
peredaman, langkah2nya sbb:
1. Mampu membaca Potensi konflik
2. Mampu membaca gejala konflik
3. Melaksanakan 4 unsur penanganan konflik
4. Melakukan langkah konkrit Upaya paksa secara terukur,
bertahap dan proporsional
5. Melakukan Rehabilitasi terhadap akibat upaya paksa
Sebelum GUNRAS dan Senpi dlm Rush
Mass Ptgs Polri Harus :

• Beri peringatan (teriakan) dan anjuran


dengan cara :
- Suara harus cukup keras
- Suara harus jelas dan dpt dimengerti
- Kalimat harus singkat
- Peringatan dg suara tsb hrs sungguh2
Setelah peringatan teriakan dilaksanakan

• Tembakan Peringatan ke atas 3X


• Tembakan terarah ke bawah pinggang dg
Peluru Karet utk melumpuhkan
• Tembakan dg Peluru Tajam dg Sasaran
Pinggang ke bawah
GUNRAS DAN SENPI OLEH
APARAT PENEGAK HUKUM :
(SESUAI RESOLUSI PBB, TGL 17 DES 1979)

• LEGALITAS
• NESESITAS
• PROPORSIONALITAS
• TINDAKAN2 LAIN TIDAK EFEKTIF LAGI
PRINSIP-PRINSIP GUNRAS DAN SENPI
OLEH PENEGAK HUKUM
(KONGRES VI PBB TGL 27 AGUSTUS-2 SEP 1990 DI HAVANA KUBA)

SENPI DPT DIGUNAKAN DLM HAL :


1. MEMBELA DIRI ATAU MEMBELA ORANG LAIN THP ANCAMAN
KEMATIAN / LUKA PARAH
2. MENCEGAH KEJAHATAN YG LEBIH SERIUS
3. MENCEGAH PELAKU KJHTN MELARIKAN DIRI
4. BILA CARA2 YG KURANG EXTREME TDK EFEKTIF
LAGI
Setelah Penggunaan Senpi, Tind yg
dilaks adalah :
• Memberi Perawatan Medis
• Mengizinkan dilaks Penyidikan
• Menjaga TKP
• Memberitahu Keluarga dan Teman2 yg
terluka
• Melaporkan kejadian (buat Laporan)
MEMBANGUN BUDAYA DAMAI DLM
PENYELESAIAN MASALAH :

• PARTISIPASI
• KEBERSAMAAN DAN TOLERANSI
• KOMUNIKASI INFORMASI
• KESEJAHTERAAN
• RASA AMAN DAN NYAMAN
• KEADILAN DAN KEBENARAN
• KEMANDIRIAN
• PENGAKUAN DAN HARGA DIRI
• HARMONI KEUTUHAN
MENGELOLA KONFLIK, PRINSIP2
PENANGANAN KASUS KONFLIK :

• TDK SEMUA KASUS KONFLIK PERLU PENENGANAN CEPAT


• PERLU KEWASPADAAN DAN KEHATI2 AN
• PERLU PENGKAJIAN DAN PENELITIAN YANG KOMPERHENSIF
• KEMUNGKINAN MOTIF LAIN
• JANGAN TERGESA-GESA DLM MENGAMBIL KESIMPULAN
• JANGAN DIBIARKAN BERKEMBANG BERLARUT-LARUT
• PENANGANAN SECRA SISTEMATIS, TERUKUR DAN TERARAH
• ADANYA KESAMAAN KETERPADUAN TINDAKAN SESUAI PROSEDUR
YG BERLAKU
• MENGHARGAI NILAI2 BUDAYA, AGAMA SERTA KETENTUAN HKM YG
BERLAKU
MENGELOLA KONFLIK, LANGKAH2 DLM
MENANGANI KASUS KONFLIK :

1. PEMBIARAN SUASANA KONFLIK


2. PENCIPTAAN GARIS PEMISAH DAN BLOKADE
3. PEREDAAN DAN PENGHENTIAN KONFLIK: MELALUI TEKANAN
POLITIK, KEKUASAAN DAN GUN KUAT BERSENJATA
4. PENYALURAN POTENSI KONFLIK : MENCIP PIGUR EXTERNAL SBG
MUSUH SHG ADA SOLIDARITAS & KERJASAMA DLM MENCEGAH
KONFLIK
5. UPAYA PEREDAMAN/PENGERUTAN/PENGECILAN THP
DAMPAK/PENGARUH PERISTIWA KONFLIK
6. PENGALIHAN FOKUS PERHATIAN DG MENGANGKAT PERSOALAN
LAIN YG LEBIH PENTING UTK DIHADAPI BERSAMA
7. MENGAMBIL KEBIJAKAN STRATEGIS DLM MENENGANI MASALAH
8. LOKALISASI (LOKALISIR) WILAYAH KONFLIK
9. BINA KERJASAMA DAN KOORDINASI ANTAR INSTANSI/KOMPONEN
MASY
10. TINGKAT ESKALASI PENANGANAN KONFLIK
10. TINGKAT ESKALASI PENANGANAN KONFLIK
a. MANAJEMEN NORMAL, KEADAAN NORMAL (TERTIB SIPIL)
MENGGUNAKAN PROSEDUR YG BERLAKU MELALUI
RENORLAKDAL DG PENDANAAN YG TELAH DIPROGRAMKAN

b. MANAJEMEN KEADAAN SIAGA, PENANGANAN YG PERLU


PERHATIAN KHUSUS SESUAI TINGKATAN KONDISI
KERAWANAN WILAYAH (LINGKUP NASIONAL, PROPINSI,
KAB, KECAMATAN ATAU DESA) RENORLAKDAL DG
PENDANAAN YG TELAH DIPROGRAMKAN, PELAKSANAANNYA
SESUAI KERAWANAN WILAYAH YAITU :
- KEADAAN SIAGA 3 PERLU PERHATIAN KHUSUS
- KEADAAN SIAGA 2 PERLU PERHATIAN SANGAT KHUSUS
- KEADAAN SIAGA 3 PERLU PERHATIAN AMAT SANGAT
KHUSUS

C. MANAJEMEN KEADAAN DARURAT/KRISIS PENANGANAN DLM


KONDISI GAWAT/KRISIS AKIBAT KONFLIK, DPT DITENT SCR
TERBATAS OLEH PEMERINTAH THP WIL TTT, SEPERTI :
(LINGKUP NASIONAL, PROPINSI, KAB, KEC ATAU DESA)
RENORLAKDAL DG PENDANAAN YG TELAH DI PROGRAM SCR
KHUSS DAN DARURAT
TINGKATAN KEBIJAKAN
PENANGANAN (konflik), YAITU :
a. PENANGANAN KEADAAN DARURAT SIPIL, BILA PIHAK
YG BERKONFLIK KALANGAN MASY SIPIL &
DIPERKIRAKAN DPT DITANGANI PROSEDUR
MANAJEMEN SIPIL (PELAKSANANYA PEMERINTAHAN
DARURAT SIPIL)

b. PENANGANAN KEADAAN DARURAT MILITER, KONFLIK


BERSENJATA & DIPERKIRAKAN DPT DITANGANI
PROSEDUR MANAJEMEN MILITER (PELAKSANANYA
PEMERINTAHAN DARURAT MILITER)

c. PENANGANAN KEADAAN DARURAT PERANG, KONFLIK


BERSENJATA DG MELIBATKAN NEGARA ASING &
DIPERLUKAN PENANGANAN SCR KHUSUS MANAJEMEN
DARURAT PERANG (PELAKSANANYA PEMERINTAHAN
DARURAT PERANG)
• REKONSILIASI : SERUAN UTK MENGAKHIRI KEKERASAN
DAN PERPECAHAN / MEMBANGUN KEMBALI SUATU
MASY YG TELAH MENGALAMI KERUNTUHAN DAN
KONFLIK YG HEBAT / SERUAN UTK MELUPAKANMASA
YG LALU, BENTUK KKETIDAK ADILAN DAN
MENYARANKAN TDK BOLEH TERJADI LAGI.

ADA KOMPENSASI DARI SIKAP MEMAAFKAN YG DIBERI


OLEH NEGARA :
- PENEGAKAN HKM BAGI PARA PELAKUNYA
- GANTI RUGI YG LAYAK
Daftar Suku Bangsa di Indonesia diikuti dengan nama
wilayah yang dijadikan tempat tinggal mayoritas suku
masing-masing :

A B
Suku Aceh di Aceh : Kabupaten Aceh Suku Bali di Bali terdiri :
besar. -Suku Bali Majapahit di sebagian besar
Suku Alas di Kabupaten Aceh Tenggara Pulau Bali.
-Suku Bali Aga di Karangasem dan
Suku Alor di NTT : Kabupaten Alor
Kintamani.
Suku Ambon di Kota Ambon
Suku Balantak di Sulawesi tengah
Suku Amapana di Sulawesi Tengah
Suku Banggai di Sulteng: Kab. Banggai
Suku Anak Dalam di Jambi Kepulauan.
Suku Aneuk Jamee di Kab. Aceh Selatan, Suku Baduy di Banten
Kabupaten Aceh Barat Daya. Suku Bajau di Kalimantan Timur
Suku Arab – Indonesia Suku Bangka di Bangka Belitung
Suku Aru di Maluku : Kepulauan Aru Suku Banjar di Kalimantan Selatan
Suku Asmat di Papua Suku Batak di Sumatera Utara,terdiri dari :
Suku Abung di Lampung - Suku Karo di Kabupaten Karo
- Suku Mandailing di Kabupaten Mandailing
Natal
- Suku Angkola di Kab. Tapanuli Selatan
Sambungan Daftar Suku Bangsa di Indonesia

- Suku Toba di Kabupaten Toba Samosir Suku Buol di Sulteng : Kabupaten Buol
- Suku Pakpak di Kabupaen Pakpak Barat Suku Buton di Sultra : Kab. Buton dan
- Suku Simalungun di Kab. Simalungun Bau-bau
Suku Batin di Jambi Suku Bonai di Riau
Suku Bawean di Jawa Timur D
Suku Belitung di Bangka Belitung Suku Damal di Mimika
Suku Bentong di Sulawesi Selatan Suku Dampeles di Sulteng
Suku Berau di Kalimantan Timur : Kab. Suku Dani di Papua : Lembah Baliem
Berau Suku Dairi di Sumatera Utara
Suku Betawi di Jakarta Suku Dayak terdiri dari :
Suku Bima di NTB :Kota Bima -Suku Dayak Ahe di Kalbar
Suku Boti di Kab. Timor Tengah Selatan -Suku Dayak Bajere di Kalbar
Suku Bolang Mogondow di Sulawesi Utara -Suku Dayak Damea di Kalbar
Kabupaten Bolaang Mongondow -Suku Dayak Banyadu di Kalbar
Suku Bugis di Sualwesi Selatan -Suku bakati di Kalbar
Orang Bugis Pagatan di Kalsel, Kusan -Suku Punan di Kalteng
Hilir, Tanah Bumbu -Suku kanayat di Kalbar
Suku Bungku di Sulteng : Kab. Morowali -Suku Iban di Kalbar
Suku Burudi Maluku
Sambungan daftar Suku bangsa di Indonesia

-Suku Mualang di kalbar : Sekadau, -Suku Bukit di kalsel


Sintang Orang Dayak Pitap di Tebing Tinggi
-Suku Bidayuh di Kalbar : Sanggau balangan Kalsel
-Suku Mali di Kalbar -Suku Dayak Balangan di Kalsel
-Suku Seberuang di Kalbar : Sintang -Suku Dusun Deyah di Kalsel
-Suku Sekujam di Kalbar : Sintang -Suku Ngaju di Kalteng : Kab. Kapuas
-Suku Sekubang di Kalbar : Sintang -Suku Siang Murung di kalteng:Murung
-Suku ketungau di Kalbar Raya
-Suku Desadi Kalbar -Suku Bara Dia di Kalteng : Barito Selatan
-Suku Kantuk di Kalbar -Suku Ot Danum di Kalteng
-Suku Ot Danum atau Dohoi di Kalbar dan -Suku Lawangan di kalteng
Kalteng
-Suku Dayak Bawo di Kalteng : Barito
-Suku Limabai di Kalbar Selatan
-Suku Kebahan di Kalbar -Suku Tunjung, Kutai Barat, rumpun Ot
-Suku Pawan di Kalbar Danum
-Suku Tebidah di Kalbar -Suku Benuaq, Kutai Barat, rumpun Ot
-Suku Bakumpai di Kalsel Barito Kuala Danum
-Suku Barangas di Kalsel Barito Kuala -Suku Bentian, Kutai Barat, rumpun Ot
-Suku Dayak Hulu Banyu di Kalsel Danum
-Suku Bukat, Kutai Barat
Sambungan Daftar Suku bangsa di Indonesia

-Suku Busang, Kutai Barat -Suku Pasir di kaltim, Kab. Pasir


-Suku Ohong Kutai Barat -Suku Maanyan di Kalteng, Barito Timur
-Suku Kayan, Kutai Barat, rumpun Apo Orang Maanyan Paju Sapuluh
Kayan Orang Maanyan Paju Epat
-Suku Bahau, Kutai Barat, rumpun Apo Orang Maanyan Dayu
kayan Orang Maanyan Paku
-Suku Penihing, Kutai Barat, rumpun Orang Maanyan Benua Lima Maanyan
Punan
Paju Lima
-Suku Punan, Kutai Barat, rumpun Punan
Orang Dayak Warukin di Tanta,
-Suku Modang, Kutai Timur, rumpun Punan Tabalong, Kalsel
-Suku Basap, Bontang-Kutai Timur Suku Samihim, Pamukan Utara, kota
-Suku Ahe di Kab. Berau Baru Kalsel
-Suku Tagol, Malinau, rumpun Murut Suku Dompu NTB : Kab. Dompu
-Suku Brusu, Malinau, rumpun Murut Suku Donggo, Bima
-Suku Kenyah, Malinau, rumpun Apo Suku Donggala di Sulteng
Kayan Suku Dondo di Sulteng : Kab. Toli-Toli
-Suku Lundayeh, Malinau Suku Duri terletak dibagian utara Kab.
-Suku Dusun di Kalteng Enrekang berbatasan dengan Kab.
Tana Toraja, meliputi tiga kecamatan
Induk Anggeraja, Baraka dan Alla di
Sulsel.
Sambungan Daftar Suku Bangsa di Indonesia

E Suku Tengger di JawaTimur


Suku Eropa-Indonesia (orang Indo atau Suku Osing di Jawa Timur : Banyuwangi
peranakan Eropah-Indonesia) Suku Samin di Jawa Tengah : Purwodadi
F K
Suku Flores di NTT :Flores Timur Suku Kei di Maluku Tenggara : Kabupaten
G Maluku Tenggaradan Kota Tual
Suku Gayo di Aceh : Gayo Leus Aceh Suku Kaili di Sulteng : Kota Palu
Tengah Bener Meriah Suku Kaur di Bengkulu : Kab. Kaur
Suku Gorontalo di Gorontalo : Kota Suku Kayu Agung di Sumatera Selatan
Gorontalo Suku Kerinci di Jambi : Kab. Kerinci
Suku Gumai di Sumatera Selatan : Lahat Suku Komering di Sumsel : Kab. Ogan
I Komering Ilir, Baturaja
Suku India-Indonesia Suku Konjo Pegunungan, Kab. Gowa
J Sulsel
Suku Banten di Banten Suku Konjo Pesisir,Kab. Bulukumba, Sulsel
Suku Cirebon di Jawa Barat : Kota Cirebon Suku Kubu di Jambi dan Sumsel
Suku Jawa di Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Suku Kulawi di Sulteng
Yogyakarta Suku Kutai di Kaltim : Kutai Kartanegara
Sambungan Dafar Suku bangsa di Indonesia

Suku Kluet di Aceh : Aceh Selatan Kab. Maros(sebagian) Kab. Pangkep


(sebagian) Kota Makassar.
Suku Krui di Lampung
Suku Mamasa (Toraja Barat di Sulbar) :
L Kab Mamasa
Suku Laut di Kepulauan Riau Suku Mandar di Sulbar : Polewali Mandar
Suku Lampung di Lampung Suku Melayu
Suku Lematang di Sumsel -Suku Melayu Riau di Riau
Suku Lembak, Kab. Rejang Lebong, -Suku Melayu Tamiang di Aceh : Aceh
Bengkulu Tamiang
Suku Lintang, Sumsel Suku Mentawai di Sumbar : Kab.
Suku Lom, Babel Kepulauan Mentawai
Suku Lore, Sulteng Suku Minahasa di Sulut : Kab. Minahasa
Suku Lubu, daerah perbatasan antara terdiri dari 9 subetnik :
Propinsi Sumut dan Sumbar -Suku Babontehu
M -Suku Bantik
Suku Madura di Jawa Timur -Suku Pasan Ratahan
Suku Makassar di Sulsel : Kab. Gowa, -Suku Ponosakan
Kab. Takalar, Kab. Jeneponto, Kab. -Suku Tonsea
Bantaeng, Kab.Bulukumba (sebagian), -Suku Totemboan
Kab. Sinjai (bagian perbatasan Kab.
-Suku Toulour
Gowa)
-Suku Tonsawang
-Suku Tombulu
Sambungan Daftar Suku Bangsa di Indonesia

Suku Minangkabau, Sumatera Barat Suku Pamona di Sulteng : Kab. Poso


Suku Mori,Kab. Morowali, Sulteng Suku Pasemah di Sumsel
Suku Muko-Muko di Bengkulu : Suku Pesisi di Sumut : Tapanuli Tengah
Kab.Mukomuko Suku Pasir di Kaltim : Kab. Pasir
Suku Muna di Sulawesi Tenggara Suku Papua/Irian
Suku Muyu di Kab. Boven Digoel, Papua -Suku Asmat di Kab. Asmat
Suku Mekongga di Sultra, Kab. Kolaka -Suku Biak di Kab. Biak Numfor
dan Kab. Kolaka Utara -Suku Dani, Lembah Baliem, Papua
N -Suku Ekagi, daerah Paniai, Abepura
Suku Nias di Sumatera Utara : Kab. Nias, -Suku Amungme di Mimika
Nias Selatan
-Suku Bauzi, Mamberamo Hilir
O
-Suku Arfak di Manokwari
Suku Osing di Banyuwangi Jatim
-Suku Kamoro di Mimika
Suku Ogan di Sumsel
R
Suku Ocu di Kab. Kampar
Suku Rawa, Rokan Hilir, Riau
P Suku Rejang di Bengkulu : Kab.
Suku Padu di Sulteng Kepahiang,Kab. Lebong dan Kab. Rejang
Suku Palembang di Sumsel : Kota Leong
Palembang Suku Rote di NTT : Kab. Rote Ndao
Suku Rongga di NTT Kab. Manggarai Tmr
Sambungan Daftar Suku Bangsa di Indonesia
S T
Suku Saluan di Sulteng Suku Talaud di Sulut : Kepulauan Talaud
Suku Sambas (Melayu Sambas)di Kalbar : Suku Talang Mamak di Riau: Indragiri Hulu
Kab. Sambas Suku Tamiang di Aceh : Kab. Aceh
Suku Sangir di Sulut : Kepulauan Sangihe Tamiang
Suku Sasak di NTB, Lombok Suku Tengger di Jatim Kab. Pasuruan dan
Suku Sekak di Bangka Probolinggo Lereng G. Bromo
Suku Sekayu di Sumsel Suku Ternate di Maluku utara :Kota
Ternate
Suku Semendo di Bengkulu, Sumsel :
Muara Enim Suku Tidoredi Maluku Utara: Kota Tidore
Suku Serawai di Bengkulu : Kab. Suku Timor di NTT, Kota Kupang
Bengkulu Selatan dan Kab. Seluma Suku Tionghoa-Indonesia
Suku Simeulue di Aceh : Kab. Simeulue Orang Cina Parit di Pelaihari , Tanah Laut
Suku Sigulai di Aceh : Kab. Simeulue Kalsel
Utara Suku Tojo di Sulteng : Kab. TojoUna-una
Suku Sumbawa di NTB : Kab. Sumbawa Suku Toraja di Sulsel : Tana Toraja
Suku Sumba di NTT : Sumba Barat, Suku Tolaki di Sultra : Kendari
Sumba Timur Suku Toli-Toli di Sulteng : Kab. Toli-Toli
Suku Sunda di Jawa Barat Suku Tomini di Sulteng : Kab. Parigi
Moutong
Sambungan Daftar Suku Bangsa di Indonesia

U
Suku Una-una di Sulawesi Tengah : Kab. Tojo Una – Una
Suku Ulu di Sumatera Utara : Mandailing Natal

W
Suku Wolio di Sulawesi Tenggara : Buton

Anda mungkin juga menyukai