3.Terlindunginya kepentingan
pemangku kepentingan
2.Tercapainya imbal hasil secara wajar. 4.Terlaksananya suksesi kepemimpinan
(return) yang optimal bagi yang wajar demi kesinambungan
pemegang saham manajemen di semua lini organisasi
1.Terlaksananya dengan baik
kontrol internal dan manajemen
risiko.
Sesuai dengan visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan, Dewan
Komisaris dan Direksi perlu bersama-sama menyepakati
Komite Audit
Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris Komite Audit memproses calon Jumlah anggota Komite Audit harus
untuk memastikan bahwa: (i) laporan keuangan auditor eksternal termasuk disesuaikan dengan kompleksitas
disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip imbalan jasanya untuk Perusahaan dengan tetap memperhatikan
akuntansi yang berlaku umum, (ii) struktur disampaikan kepada Dewan efektifitas dalam pengambilan keputusan
Komisaris.
pengendalian internal perusahaan dilaksanakan
dengan baik, (iii) pelaksanaan audit internal maupun
eksternal dilaksanakan sesuai dengan standar audit
yang berlaku, dan (iv) tindak lanjut temuan hasil
audit dilaksanakan oleh manajemen.
Komite Penunjang Dewan Komisaris
Hubungan kerja Komite Audit dengan Hubungan Komite Audit dengan auditor
manajemen internal
Prinsip Komite Audit
Karakteristik Pembentukan komite audit
Pemahaman umum utama ekonomi, bisnis, operasi perusahaan, dan risiko keuangan
Evaluasi direksi.
4. Rasio Pengembalian
Laporan Komite Kompensasi
3. Detail tentang setiap individu dari direktur dan 6. Masukan yang diberikan pemegang
pekerja, termasuk gaji, bonus, saham dan opsi saham terkait rencana kompensasi
Komite Tata Kelola Perusahaan
Mereview agenda sebelumnya untuk memastikan waktu yang memadai dan diskusi yang
dikhususkan untuk setiap permasalahan
Meninjau kembali agenda seperti biasa dan mengatur prioritas untuk pertemuan
Memastikan topik agenda telah didukung oleh dokumen yang relevan dan tepat
waktu.
1. Mereview kinerja dari direktur saat ini 5. Melakukan proses nominasi yang objektif untuk
kandidat yang wajar.Dalam OECD, tanggung jawab
ini diperjelas, yaitu memastikan proses nominasi
2. Menilai kebutuhan atas direktur baru dan pemilihan yang formal dan transparan.
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Latar Belakang
Terdeteksi adanya kecurangan dalam penyajian laporan keuangan.
Diduga terjadi manipulasi data dalam laporan keuangan PT KAI tahun 2005,
perusahaan BUMN itu dicatat meraih keutungan sebesar Rp 6,9 Miliar. Padahal
apabila diteliti dan dikaji lebih rinci, perusahaan justru menderita kerugian sebesar
Rp63 Miliar.
Kasus PT KAI berawal dari pembukuan yang tidak sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan. Sebagai akuntan sudah selayaknya menguasai prinsip akuntansi
berterima umum sebagai salah satu penerapan etika profesi. Kesalahan karena
tidak menguasai prinsip akuntansi berterima umum bisa menyebabkan masalah
yang sangat menyesatkan.
Pembahasan Kasus
Creative Accounting adalah praktek akuntansi
yang mengikuti peraturan dan undang-undang
yang diperlukan, tetapi menyimpang dari
standar apa yang mereka berniat untuk
menyelesaikan.
Pembahasan Kasus
* Pada kasus PT. KAI berawal dari perbedaan pandangan
antara Manajemen dan Komisaris, khususnya Ketua
Komite Audit dimana Komisaris menolak menyetujui dan
menandatangani laporan keuangan yang telah diaudit
oleh Auditor Eksternal. Komisaris meminta untuk
dilakukan audit ulang agar laporan keuangan dapat
disajikan secara transparan dan sesuai dengan fakta
yang ada.
* Menurut pendapat kami, aktivitas manipulasi
pencatatan laporan keungan yang dilakukan
manajemen tidak terlepas dari bantuan akuntan.
Pembahasan Kasus
PT KAI melanggar Pasal 90 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, dalam
kegiatan perdagangan efek, setiap pihak dilarang secara langsung maupun
tidak langsung :
Menipu atau mengelabui Turut serta menipu atau Membuat pernyataan tidak benar
Pihak lain dengan mengelabui Pihak lain. mengenai fakta yang material atau
menggunakan sarana dan tidak mengungkapkan fakta yang
atau cara apapun. material agar pernyataan yang dibuat
tidak menyesatkan mengenai
keadaan yang terjadi pada saat
pernyataan dibuat dengan maksud
untuk menguntungkan atau
menghindarkan kerugian untuk diri
sendiri atau Pihak lain atau dengan
tujuan mempengaruhi Pihak lain untuk
membeli atau menjual Efek.
Pembahasan Kasus
Selain itu, sanksi dan denda sesuai Pasal 5 huruf N Undang-
Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, maka :
PT KAI dapat dikenakan sanksi sesuai Pasal 107 UU
1. Direksi PT KAI saat itu yang terlibat diwajibkan membayar
No. 8 Tahun 1995 yang menyatakan :
sejumlah Rp 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) untuk
“Setiap Pihak yang dengan sengaja bertujuan menipu
disetor ke Kas Negara, karena melakukan kegiatan
atau merugikan Pihak lain atau menyesatkan
praktek penggelembungan atas laporan keuangan.
Bapepam, menghilangkan, memusnahkan, menghapu
2. Auditor PT. KAI diwajibkan membayar sejumlah
skan, mengubah, mengaburkan, menyembunyikan,
Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah) untuk disetor ke
Atau memalsukan catatan dari Pihak yang
Kas Negara, karena atas risiko audit yang tidak berhasil
memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran mendeteksi adanya penggelembungan laba yang
termasuk Emiten dan Perusahaan Publik diancam dilakukan oleh PT. KAI tersebut. KAP S. Manan & Rekan
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan tetap diwajibkan membayar denda karena dianggap telah
denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar gagal menerapkan persyaratan profesional yang
rupiah).” disyaratkan di SPAP SA Seksi 110 – Tanggung Jawab &
Fungsi Auditor Independen, paragraf 04 Persyaratan
Profesional, dimana disebutkan bahwa persyaratan
profesional yang dituntut dari auditor independen adalah
orang yang memiliki pendidikan dan pengalaman
berpraktik sebagai auditor independen.
Pembahasan Kasus
Beberapa teori etika yang Egoisme Etis
sudah dilanggar yaitu :
Dalam kasus ini, Komite Audit tidak mau menandatangani laporan keuangan yang
telah diaudit, setelah laporan audit diterbitkan. Padahal seharusnya Komite Audit
melakukan review bersama dengan auditor eksternal sebelum laporan auditor
diterbitkan, sehingga laporan keuangan tersebut langsung bisa dilakukan audit
investigasi dan koreksi apabila terjadi kesalahan pencatatan.
Pembahasan
Kasus