LANDASAN ULIN
Gambaran Umum Puskesmas Landasan Ulin
4705 8836
Landasan Ulin
23,86 4131
Tengah
8515 16273
Landasan Ulin
19,50 7758
Utara
13220 25109
TOTAL 43,36 11889
Kegiatan Utama Puskesmas Landasan Ulin memiliki bisnis utama
nya adalah pelayanan medis, yaitu: dalam Usaha Pelayanan
Kesehatan Perorangan (UKP) dengan pendekatan pelayanan medis,
tindakan medik dan keperawatan, pelayanan penunjang medik, dan
upaya rujukan.
Dalam upaya menghadapi persaingan global, terutama terhadap
kompetitor layanan sejenis di Kota Banjarbaru, Puskesmas
Landasan Ulin berusaha memenangkan persaingan dengan cara
menjaga mutu layanan, Leader, SDM dan Sarana Prasarana, serta
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Dengan berbekal sumber daya yang ada dan didukung dengan
peralatan dan lokasi wilayah yang strategis, Puskesmas Landasan
Ulin diharapkan mampu mengundang minat masyarakat baik di
wilayah Kelurahan Landasan Ulin Tengah dan Landasan Ulin Utara
atau diluar wilayah kerja Puskesmas
Dalam perencanaan strategis, dipengaruhi oleh
beberapa asumsi sebagai dasar untuk evaluasi,
penyusunan program kegiatan dan penganggaran.
Rencana Strategis Bisnis (RSB) Puskesmas Landasan
Ulin Kota Banjarbaru tahun 2018 sd. 2022 didasarkan
atas asumsi-asumsi yang bersifat makro dan mikro.
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 5 (lima) tahun
belakangan ini sempat menunjukkan kondisi yang semakin
tahun semakin menurun yaitu pada tahun 2012-2016, hal
ini disebabkan oleh situasi global. Hal ini terlihat pada
tahun 2016 yang menunjukkan persentase 5,1% yang
merupakan pertumbuhan terendah dalam lima tahun
terakhir. Tapi pada tahun 2016 menunjukkan signifikan
yang bagus yaitu naik di angka 5,7% yang menunjukkan
kebangkitan dari keterpurukan kondisi ekonomi
Indonesia. Iklim pertumbuhan ekonomi Indonesia ini
diprediksikan akan terus berkembang pada tahun
berikutnya.
Selama tahun 2012 sampai dengan 2016
perkembangan nominal PDRB Kota Banjarbaru
terus meningkat dari sebesar 1.696,61 milyar
rupiah menjadi 2.360,08 milyar dan pada tahun
2013 meningkat sebesar 2.657,29 milyar rupiah.
Besaran PDRB ini dari tahun ke tahun terus
mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa
aktifitas kegiatan ekonomi Kota Banjarbaru
mengalami peningkatan baik dari nilai nominal
maupun realitas produksinya.
Pertumbuhan ekonomi Kota Banjarmasin pada
tahun 2016 sebesar 3,69 persen atau turun 0,15
persen dari 2015 yaitu sebesar 3,84 persen.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi itu karena
ketidakstabilan ekonomi global, serta melemahnya
kinerja sektor utama khususnya pertambangan.
Tetapi kota Banjarmasin tetap optimis dan masih
memiliki peluang, serta harapan untuk mencapai
perkembangan perekonomian yang lebih maju, jika
pilar-pilar perekonomian bisa dikelola dengan lebih
baik lagi.
Sepanjang tahun 2012 sampai dengan tahun 2016, laju
inflasi mengalami kenaikan dan penurunan. Di tahun 2012 sampai
2013 lalu kemudian turun pada tahun 2014. Inflasi pada tahun 2016
merupakan defisi paling rendah selama kurun waktu 5 tahun
tersebut. Penurunan laju inflasi pada tahun 2016 disebabkan oleh
terjadinya deflasi pada barang-barang yang harganya ditetapkan
oleh pemerintah, seperti bensin, daging ayam ras, kayu balokan,
telur ayam ras, tarip listrik, papan, ikan nila, kentang, apel dan ikan
patin.
Gambaran inflasi Indonesia tahun 2012 s/d 2016 sebagai berikut :
3. Nilai Tukar Rupiah
1. Manajemen
Penilaian terhadap Manajemen meliputi: Manajemen Operasional,
Manajemen Alat dan Obat, Manajemen Keuangan, dan Manajemen
Ketenagaan.
Manajemen Operasional : 70
Manajemen Alat dan Obat : 38
Manajemen keuangan : 20
Manajemen Ketenagaan : 31
2. Mutu Pelayanan
A. PROYEKSI PENDAPATAN
Pendapatan yang dikelola oleh Puskesmas sebagai sebuah
Badan Layanan Umum Daerah terdiri dari:
Penerimaan dari jasa layanan;
Pinjaman baik dari dalam maupun luar negeri;
Hibah/Donasi/Kerjasama dengan mitra baik dari dalam
maupun luar negeri;
Rupiah murni yang berasal dari Pemerintah Pusat (DIPA)
Belanja sesuai dengan ketentuan dalam Standar Akuntansi
Pemerintah (PP 24 Tahun 2005) terdiri atas :
Belanja Operasinal, dengan rincian belanja yang terdiri
atas; Belanja Pegawai, Belanja Barang, Bunga, Subsidi,
Hibah dan Bantuan Sosial
Belanja Modal, dengan rincian belanja yang terdiri atas;
Belanja Aset Tetap dan belanja Aset lainnya
Belanja lain-lain tak terduga