Anda di halaman 1dari 59

BIOLOGI SEL

Ni Ketut Mendri
FISIOLOGI SEL

Sel adalah satu unit dasar dari tubuh


manusia dimana setiap organ merupakan
agregasi/penyatuan dari berbagai macam
sel yang dipersatukan satu sama lain oleh
sokongan struktur-struktur interselluler.
Lanjut.

Setiap jenis sel dikhususkan untuk melakukan suatu


fungsi tertentu. Misalnya sel darah merah yang
jumlahnya 25 triliun berfungsi untuk mengangkut
oksigen dari paru-paru ke jaringan.

Disamping sel darah merah masih terdapat sekitar 75


triliun sel lain yang menyusun tubuh manusia, sehingga
jumlah sel pada manusia sekitar 100 triliun sel.
Lanjutan...

Walaupun banyak sel yang berbeda satu sama lainnya,


tetapi umumnya seluruh sel mempunyai sifar-sifat dasar
yang mirip satu sama lain, misalnya :
- oksigen akan terikat pada karbohidrat, lemak atau
protein pada setiap sel untuk melepaskan energi
- mekanisme umum merubah makanan menjadi energi
Lanjutan.....

- setiap sel melepaskan hasil akhir reaksinya ke


cairan disekitarnya
- hampir semua sel mempunyai kemampuan
mengadakan reproduksi dan jika sel tertentu
mengalami kerusakan maka sel sejenis yang
lain akan beregenerasi
Lanjutan....

Secara umum sel-sel yang menyusun tubuh manusia


mempunyai struktur dasar yang terdiri dari
membran sel, protoplasma dan inti sel (nukleus).

Ketiganya mempunyai komposisi kimia yang terdiri dari


air, elektrolit, protein, lemak dan karbohidrat.
LIMA BAHAN DASAR SEL

a. Air
Medium cairan utama dari sel adalah air,
yang terdapat dalam konsentrasi 70-85%.
Banyak bahan-bahan kimia sel larut
dalam air, sedang yang lain terdapat
dalam bentuk suspensi atau membranous
Lanjut...

b.Elektrolit
Elektrolit terpenting dari sel adalah Kalium,
Magnesium, Fosfat, Bikarbonat, Natrium,
Klorida dan Kalsium.

Elekrolit menyediakan bahan


inorganis untuk reaksi selluler dan terlibat dalam
mekanisme kontrol sel
c. Protein

Memegang peranan penting pada hampir semua proses


fisiologis dan dapat diringkaskan sebagai
berikut :
1. Proses enzimatik
2. Proses transport dan penyimpanan
3. Proses pergerakan
4. Fungsi mekanik
5. Proses imunologis
6. Pencetus dan penghantar impuls pada sel saraf
7. Mengatur proses pertumbuhan dan regenerasi
Lanjut....

d. Lemak
Asam lemak yang merupakan komponen membran
sel adalah rantai hidrokarbon yang panjang, sedang
asam lemak yang tersimpan dalam sel adalah
triasilgliserol, merupakan molekul yang sangat
hidrofobik.
Lanjutn....

Karena molekul triasilgliserol ini tidak larut


dalam air/larutan garam maka akan
membentuk lipid droplet dalam sel lemak
(sel adiposa) yang merupakan sumber energi.
Lanjutan...

Molekul lemak yang menyusun membran sel


mempunyai gugus hidroksil ( fosfolipid dan
kolesterol) sehingga dapat berikatan dengan air,
sedangkan gugus yang lainnya hidrofobik (tidak
terikat air) sehingga disebut amfifatik.
Lanjutan.....

e. Karbohidrat

Suatu karbohidrat tersusun atas atom C,H, dan


O. Karbohidrat yang mempunyai 5 atom C
disebut pentosa, 6 atom C disebut hexosa adalah
karbohidrat-karbohidrat yang penting untuk fungsi
sel.
Lanjutan....

Karbohidrat yang tersusun atas banyak unit


disebut polisakarida.

Polisakarida berperan sebagai sumber energi


cadangan dan sebagai komponen yang
menyusun permukaan luar membran sel
Lanjutan....

Karbohidrat yang berikatan dengan protein (glikoprotein)


dan yang berikatan dengan lemak (glikolipid) merupakan
struktur penting dari membran sel.

Selain itu glikolipid dan glikoprotein menyusun struktur


antigen golongan darah yang dapat menimbulkan reaksi
imunologis.
Sitoplasma dan organel
Sel bukanlah semata-mata suatu kantong yang berisi
cairan, enzim dan bahan kimia, tetapi juga mengandung
struktur-struktur fisis yang tersusun dengan sangat
sempurna, yang disebut sebagai organel dan sangat
penting bagi fungsi sel.

Misalnya tanpa adanya mitokhondria, maka lebih dari


95 % enersi yang disuplai oleh sel akan segera
menghilang.
Lanjutan.....

Di dalam sitoplasma inilah tersebar berbagai


bahan, yaitu globulus lemak netral, granula-
granula glikogen, ribosome, granula sekretoris,
dan lima macam organel terpenting yaitu
retikulum endoplasma, aparatus Golgi,
mitokhondria, lisosom dan peroksisom.
INTI SEL (NUCLEUS)
Inti sel merupakan pusat pengatur berbagai aktifitas sel.
Nukleus mengandung DNA dalam jumlah besar yang
disebut gen.
Gen yang terdapat pada kromosom berfungsi untuk
sintesa RNA yang mengatur karakteristik dari protein
yang diperlukan untuk berbagai aktifitas enzimatik,
serta mengatur reproduksi sel. Inti sel terdiri atas
nukleolus, nukleoplasma dan membran inti sel.
Membran dari inti sel terdiri 2 lapis, dimana
lapisan luar berhubungan dengan membran
retikulum endoplasma. Pada membran inti sel
terdapat porus yang mempunyai diameter yang
cukup besar sehingga dapat dilalui oleh
molekul protein yang disintesa dalam inti sel.
DEOXYRIBONUCLEIC ACID (DNA)

DNA yang terdapat pada kromosom merupakan


struktur double stranded (double helix) yang
terdiri dari : 1) gugus posfat 2) gugus pentose
(gula) yaitu deoksiribosa dan 3) basa nitrogen
yaitu purine : adenine dan guanine; pirimidine :
sitosine dan thymine. Gugus posfat dan pentose
membentuk struktur fisik DNA, sedangkan 4
basa yang berbeda ini membawa informasi
genetik.
Pada DNA, adenin selalu berikatan dengan thymine
dan guanin selalu terikat dengan sitosine.
Karena DNA berlokasi pada inti sel sedang hampir
semua aktifitas sel terjadi pada sitoplasma, maka
dibentuklah RNA yang dapat berdifusi menuju
sitoplasma untuk mengatur sintesa protein yang
spesifik. Proses pembentukan RNA diatur oleh DNA
melalui proses transkripsi.
RIBONUCLEIC ACID (RNA)

Terdapat 3 jenis RNA yang dibentuk oleh DNA, dimana


tiap jenis RNA mempunyai fungsi yang berbeda, yaitu :
1.Messenger RNA (mRNA), berfungsi membawa kode
genetik ke sitoplasma untuk mengatur sintesa protein.
2.Transfer RNA (tRNA) untuk transport asam amino
menuju ribosom untuk digunakan menyusun molekul
protein
3.Ribosomal RNA (rRNA) untuk membentuk ribosom
bersama dengan 75 protein lainnya.
Bila molekul mRNA kontak dengan
ribosom, maka akan dibentuklah molekul
protein disepanjang ribosom. Proses
pembentukan protein ini disebut translasi.
Jadi pada ribosom terjadi proses kimia
penyusunan asam amino untuk
membentuk protein.
RETIKULUM ENDOPLASMA (RE)

Merupakan organel yang mempunyai


permukaan membran yang sangat
luas . Retikulum endoplasma terdiri
dari vesikel dan tubulus dan
berfungsi sebagai tempat sintesa
protein dan lemak.
Permukaan membran RE ada yang
mengandung granula-granula ribosom
dan disebut RE granuler / Rough RE dan
ada yang tidak mengandung granula
disebut RE agranuler / smooth RE.
Ribosom yang terdapat pada granuler RE
berfungsi sebagai tempat sintesa protein,
sedang agranuler RE berfungsi untuk
sintesa dan metabolisme asam lemak dan
fosfolipid.
APPARATUS GOLGi

Apparatus Golgi (AG) disebut juga


golgi kompleks yang mempunyai
hubungan yang erat dengan RE
granuler. Beberapa menit setelah
protein disintesa oleh RE, akan
ditransport ke golgi vesikel yang
lokasinya dekat inti sel.
AG mempunyai fungsi memodifikasi
unit glikoprotein dari karbohidrat dan
sebagai polisi yang menyortir dan
mengarahkan protein sesuai dengan
tempatnya yang tepat.
LISOSOM

Merupakan organel vesikuler yang dibentuk pada


Apparatus golgi yang akan disebarkan ke seluruh
sitoplasma. Lisosom berfungsi sebagai sistim
pencernaan intrasel yang akan mencerna dan
membuang bahan-bahan yang tidak dibutuhkan atau
benda asing seperti bagian sel yang mati, atau
bakteri. Lisosom mempunyai pH yang lebih rendah
dari sitoplasma .
Fungsi pencernaan dari lisosom dilakukan
melalui enzim acid hydrolase, yang dapat
mencerna berbagai bahan organik
menjadi bahan yang lebih sederhana
seperti protein menjadi asam amino atau
glikogen menjadi glukosa.
Mekanisme oksidase-katalase-H202
sangat penting untuk mensintesis asam
lemak menjadi acetyl -coenzym A yang
selanjutnya masuk dalam siklus Krebs
untuk pembentukan energi. Organel
peroksisom ini juga banyak terdapat
dalam hati dan ginjal yang berperan pada
proses glukoneogenesis (pembentukan
glukosa dari lemak/protein).
PEROKSISOM

Merupakan organel kecil yang terdapat


pada sitoplasma dengan diameter 0,5 m
dan mempunyai membran. Mengadung
enzim oksidase yang akan bereaksi
dengan hidrogen membentuk hidrogen
peroksidase
(H202), juga mengandung enzim katalase
yang akan mengubah H202 menjadi air
dan oksigen
. Mekanisme oksidase-katalase-H202 sangat
penting untuk mensintesis asam lemak menjadi
acetyl -coenzym A yang selanjutnya masuk
dalam siklus Krebs untuk pembentukan energi.
Organel peroksisom ini juga banyak terdapat
dalam hati dan ginjal yang berperan pada
proses glukoneogenesis (pembentukan glukosa
dari lemak/protein).
MITOKONDRIA

Merupakan sumber energi (powerhouse)


dari sel berfungsi mengekstrak energi dari
makanan. Mitokondria merupakan
organel yang besar dalam sel dan
menempati sekitar 25% volume
sitoplasma.
Mitokondria mempunyai 2 lapisan
membran, membran luar dan membran
dalam.
Membran ini mengandung krista yang
mengandung banyak enzim-enzim oksidatif
fosforilase. Enzim ini berperan pada proses
oksidasi glukosa dan lemak serta sintesa ATP
dari ADP. Pada bagian dalam mitokondria
(matriks) juga terdapat banyak enzim yang
diperlukan untuk ekstrsksi energi dari bahab-
bahan makanan. Energi yang dilepaskan
digunakan untuk sintesa ATP.
MEMBRAN SEL

Sel dan organel yang terdapat dalam sel,


dilapisi oleh membran yang terutama
tersusun oleh lemak dan protein. Lemak yan
terdapat pada membran memungkinkan
membran berfungsi sebagai barrier yang
membatasi pergerakan molekul yang dapat
larut dalam air melewati membran.
Molekul protein yang dapat menembus
membran sel, berfungsi sebagai tempat
lewatnya bahan-bahan tertentu. Selain itu
protein yang terdapat pada permukaan
membran seperti reseptor, enzim dan pump
(pompa) masing-masing berfungsi sebagai
katalisator dan pompa yang melakukan
transport aktif ion-ion tertentu kedalam maupun
keluar sel.
Lemak pada membran sel

Membran sel komposisnya terutama


terdiri dari protein 55%, lemak 42% dan
karbohidrat 3%, tetapi persentase ini
bervariasi pada berbagai sel. Terdapat
3 jenis lemak yang terdapat pada
membran sel yaitu fosfolipid, kolesterol
dan glikolipid.
Pada membran sel fosfolipid membentuk
dua lapisan (lipid bilayer) dimana lapisan
hidrofilik terletak pada bagian luar
(berhadapan dengan cairan ekstrasel)
dan bagian dalam sel (berhadapan
dengan sitoplasma), sementara bagian
hidrofobik terletak antara kedua lapisan
hidrofilik ini.
Lipid bilayer
Protein dan karbohidrat pada membran sel

Protein pada membran sel terbagi atas protein


integral dan protein perifer. Sebagian besar protein
integral membentuk channel pada membran atau
membentuk pompa sebagai tempat lewatnya ion-ion.
Sementara protein perifer biasanya hanya terikat
dengan protein integral atau dengan bagian hidrofilik
membran, dan umumnya protein perifer ini
membentuk enzim.
Karbohidrat pada membran
umumnya dalam bentuk glikolipid
dan glikoprotein. Karbohidrat ini
berfungsi meningkatkan hidrofilisitas
lemak dan protein, mempertahankan
stabilitas membran oleh adanya
struktur yang disebut glikokaliks.
Glikokaliks akan berinteraksi dengan
glikokaliks sel lain sehingga berfungsi
melekatkan satu sel dengan sel yang
lainnya. Glikolipid yang terdapat pada
membran sel juga berperanan dalam
reaksi imunologis, dengan membentuk
antigen golongan darah.
TRANSPORT LINTAS MEMBRAN

Proses transport melalui membran terjadi


melalui 2 mekanisme, yaitu transport aktif dan
transport pasif. Transport pasif terjadi tanpa
memerlukan energi sedangkan transport aktif
memerlukan energi.
Yang termasuk transport pasif adalah :
a. difusi sederhana,
b. transport dengan fasilitas,
c. transport lewat ion channel.
Difusi fasilitas

Transport dengan cara difusi fasilitas


mempunyai perbedaan dengan difusi
sederhana yaitu difusi fasilitas terjadi
melalui carrier spesifik dan difusi ini
mempunyai kecepatan transport
maksimum (Vmax).
Suatu bahan yang akan ditransport
lewat cara ini akan terikat lebih
dahulu dengan carrier protein yang
spesifik, dan ikatan ini akan
membuka channel tertentu untuk
membawa ikatan ini ke dalam sel.
Jika konsentrasi bahan ini terus
ditingkatkan, maka jumlah carrier
akan habis berikatan dengan
bahan tersebut sehingga pada
saat itu kecepatan difusi menjadi
maksimal (Vmax)
Pada difusi sederhana hal ini
tidak terjadi, makin banyak bahan
kecepatan transport bahan
maakin meningkat tanpa batas.
Transport Ion Channel
Transport lewat ion channel khusus bagi ion-ion
yang sulit ditransport secara difusi akibat
muatan listriknya. Ion channel ini mempunyai
sifat yang sangat selektif dan terbukanya
channel tersebut akibat potensial listrik
sepanjang membran sel dan melalui ikatan
channel dengan hormon atau neurotransmitter.
Transport Aktif

Transport aktif terbagi atas transport


aktif primer dan sekunder. Transport
aktif sekunder juga terdiri atas co-
transport dan counter transport
(exchange).
Transport aktif primer memakai energi
langsung dari ATP, misalnya pada Na-K
pump dan Ca pump. Pada Na-K pump, 3
Na akan dipompa keluar sel sedang 2 K
akan dipompa kedalam sel. Pada Ca
pump, ca akan dipompa keluar sel agar
konsentrasi Ca dalam sel rendah.
Transport sekunder co-transport

Pada transport sekunder co-transport


glukosa atau asam amino akan
ditransport masuk dalam sel
mengikuti masuknya Natrium.
Natrium yang masuk akibat
perbedaan konsentrasi mengikutkan
glukosa atau asam amino ke dalam
sel,
asam amino atau glukosa di dalam sel
konsentrasinya lebih tinggi dari luar sel,
tetapi asam amino atau glukosa ini
memakai energi dari Na (akibat perbedaan
konsentrasi Na). Sehingga glukosa atau
asam amino ditransport secara transport
aktif sekunder co-transport.
Transport sekunder counter-
transport

Pada proses counter


transport/exchange, masuknya ion
Na ke dalam sel akan menyebabkan
bahan lain ditransport keluar.
Misalnya pada Na-Ca exchange dan
Na-H exchange. Pada Na-Ca
exchange, 3 ion Na akan ditransport
kedalam sel untuk setiap 1 ion Ca
yang ditransport keluar sel,
hal ini untuk menjaga kadar Ca
intrasel, khususnya pada otot jantung
sehingga berperan pada kontraktiitas
jantung. Na-H exchange terutama
berperan mengatur konsentrasi ion
Na dan Hidrogen dalam tubulus
proksimal ginjal, sehingga turut
mengatur pH dalam sel.
Fagositosis dan Pinositosis

Untuk partikel-partikel besar,


misalnya bakteri tidak dapat
ditransport seperti yang
dikemukakan di atas. Transport
molekul besar lewat mekanisme
fagositosis (eksositosis, endositosis)
dan pinositosis.
Pinositosis disebut juga drinking sel, sebab yang
ditransport adalah molekul yang mengandung
cairan ekstrasel. Molekul tadi ditelan seluruhnya
dan terbentuk dalam vesikel pinositik. Mekanisme
ini sama dengan proses fagositosis, hanya saja
molekul pada fagositosis lebih padat misalnya
bakteri atau bagian sel yang rusak.

Anda mungkin juga menyukai