Anda di halaman 1dari 23

Kelompok 4

1. FANI PRINGGAWUNI
2. CHINDY DWI CLAUDIA
3. SATRIA NURMAICING
4. WAHYU RAHMADAI
5. YOLA ENGLA DECITA KURNIA
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM SARAF

 Hampir semua fungsi pengendalian tubuh manusia dilakukan oleh sistem saraf. Secara umum
sistem saraf mengendlikan aktivitas tubuh yang cepat seperti kontraksi otot.
 Bagian – Bagian Sel Saraf
1.Neuron
Adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan sitoplasma
Neuron terdiri dari Badan sel atau perikarion,dendrit dan akson
next

2.Sel Neuroglia
Neuroglia (berasal dari nerve glue) mengandung berbagai macam se yang secara keseluruhan
menyokong, melindungi, dan sumber nutrisi sel saraf pada otak dan medulla spinalis
Ada empat sel neuroglia yaitu Astrosit, Oligodendrosit, Mikroglia, Sel ependimal
3.Selaput Myelin
Merupakan suatu kompleks protein lemak berwarna putih yang mengisolasi tonjolan saraf. Mielin
menghalangi aliran Natrium dan Kalium melintasi membran neuronal .Selubung myelin tidak kontinu
di sepanjang tonjolan saraf dan terdapat celah-selah yang tidak memiliki myelin, dinamakan nodus
ranvier,
Struktur Myelin dan Nodus
4.Synaps
Synaps merupakan tempat dimana neuron mengadakan kontak dengan neuron
lain atau dengan organ-organ efektor, dan merupakan satu-satunya tempat
dimana suatu impuls dapat lewat dari suatu neuron ke neuron lainnya atau efektor.
5.Impuls Saraf
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan
menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor
Impuls > Reseptor > Saraf Sensorik > Otak > Saraf Motorik > Efektor (Otot)

Impuls Saraf Gerak sadar

Gerak refleks
 Pembagian Sistem Saraf
PENGKAJIAN NEUROLOGIK
BERDASARKAN POLA FUNGSI

Pengkajian Klien Dengan Gangguan Sistem Persarafan


Pengkajian merupakan salah satu urutan/bagian dari proses keperawatan yang sangat
menentukan keberhasilan asuhan keperawatan yang diberikan. Tanpa pengkajian yang baik,
maka rentetan proses selanjutnya tidak akan akurat, demikian pula pada pasien dengan
gangguan persarafan.
Komponen utama pengkajian persarafan adalah :
 Riwayat kesehatan klien secara komprehensif
 Pemeriksaan fisik yang berhubungan dengan status persarafan
 Diagnostik test yang berhubungan dengan persarafan baik bersifat spesifik maupun bersifat
umum.
1.Riwayat Kesehatan
Tujuan diperolehnya riwayat kesehatan klien adalah menentukan status kesehatan saat ini dan
masa lalu dan memperoleh gambaran kapan mulainya penyakit yang diderita saat ini.
Riwayat kesehatan ini meliputi :
1. data biografi,
2. keluhan utama dan riwayat penyakit saat ini,
3. riwayat kesehatan masa lalu,
4. riwayat keluarga,
5. riwayat psikososial dan pemeriksaan sistem tubuh.
2.Pengkajian Fisik Dan Test Diagnostik
Pemeriksan fisik sehubungan dengan sistem persarafan untuk mendeteksi gangguan fungsi
persarafan. Dengan cara inspeksi, palpasi dan perkusi menggunakan refleks hammer.
Pemeriksaan pada sistem persarafan secara menyeluruh meliputi :
1. status mental,
2. komunikasi dan bahasa,
3. pengkajian saraf kranial,
4. respon motorik,
5. respon sensorik dan tanda-tanda vital.
Mengkaji gerak motoric (kekuatan dan
koordinasi)
 motoric yaitu segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh yang
didalamnya terdapat tiga unsur yang menentuakanya itu otot,syaraf,otak.Dari pendapat diatas
dapat disimpulkan bahwa perkembangan motoric menyebabkan terjadinya suatu gerak
 Unsur –Unsur Keterampilan Motorik
1.Kekuatan
Adalah keterampilan sekelompok otot untuk menimbulkan tenaga sewaktu kontraksi. Kekuatan
otot harus ada sejak dini,apabila tidak memiliki kekuatan otot tentu tidak dapat melakukan aktifitas
bermain yang menggunakan fisik seperti berlalri ,melompat ,melempar , memanjat, berganung
dan mendorong.
2.Koordinasi
Adalah keterampilan untuk mempersatukan atau memisahkan dalam satu tugas yang komplek.
Dengan ketentuan bahwa gerakan koordinas imeliputi kesempurnaan waktu antara otot dengan
system sayaraf
Pengkajian pergerakan bola
mata(EOM)
 Otot penggerak mata berfungsi untuk menggerakkan mata .otot penggerak bola mata
disebut juga otot ekstraokuler yang sangat kecil ukurannya namun sangat kuat dan efisien
gerakannya
 Otot-otot tersebut yaitu:
1.Medial rectus (MR)
Menggerakkan mata kearah dalam atau mendekati hidung (edduction)
2.Lateral Rectus(LR)
Menggerakkan mata kearah luar atau menjauhi hidung (abduction)
3.Superior Rectus (SR)
Menggerakkan mata keatas (elevation)membantu otot superior oblique dan memutarkan
bagian atas mata kearah pendekatan hidung (intorsion)
4.Inferior Rectus(IR)
Menggerakkan mata kebawah (depression),membntu otot inferior oblique memutarkan efektifitas
senam mata (aprilia 2013)
5.Superior oblique(SO)
Memutarkan bagian atas mata mendekat ihidung (intorsion) dan membantu gerakan depression
dan abduction
6.Inferior oblique(IO)
Memutarkan bagian atas mata menjauhi hidung (extorsion)dan membantu gerakan elevation .
 Pemeriksaan Otot Ekstra Okuler
Alat yang digunakan:
 Senter
 Jari telunjuk
 Ballpen/pensil
Cara pemeriksaan:
1.Pemeriksa dudukdi depan pasien dalam jarak antara 60 cm, berhadapan, samatinggi
2.Pemeriksa duduk ,memandan gobjek yang letaknya jauh +-6cm
3.Nyalakan senter dari jarak 60 cm sinar diarah kan pada glabella penderita Perhatikan refleksi
tersebut pada kornea bila simetris berarti pasangan bola mata dalam orbita sejajar(tampak
pantulan sinar tengah pupil sedikit medial)
4.Kemudian penderita diminta mengikuti gerakan ujung jari pemeriksa pensil/ballpen yang
digerakkan dari central keperiferke 6 arah cardial tanpa menggerakkan kepala (melirik saja)
5.Diperhatikan gerakan kedua mata ,keduanya bebas kesegala arah ataukah ada yang
tertinggal
6.Khusus untuk melihat gerakan bola mata kebawah,angkatlah kedua kelopak atas dengan
ibujari dan jari telunjuk Untuk tes konvergensi ujung jari/senter /ballpen/pensildarijarak+-45 cm
didepan pangkal hidung didekatkan kearah pangkal hidung jarak 5cm sampai 8cm untuk menilai
kekuatan konvergensi.
Tes refleks okulosefalix

 Refleks okulo-sefalik (Doll’s eyes phenomena) negative: pemeriksaan ini hanya dikerjakan jika tidak ada fraktur atau
tidak stabilnya tulang leher secara jelas.
 Cara pemeriksaan Gerakan Bola Mata
1.Perhatikan sikap bola mata, fenomena ‘mata-boneka’ (doll’s eye)
2.Bola mata dibuka, kepala diputar dr samping kiri ke kanan, dan sebaliknya, kemudian ditekuk dan ditengadah.
Reaksi (+) :
 Bila pada pemutaran kepala ke kanan mata berdeviasi ke kiri
 Mata berdeviasi keatas bila kepala ditekuk ke leher
 Mata dengan cepat kembali ke posisi semula walaopun kepala masih dalam sikap berputar / terfleksi
Reaksi (-) :
 Bola mata tidak bergerak/gerakan asimetrik
 Dijumpai pada kerusakan pontin-mesensefalon
 Kontra indikasi :fraktur tulang servikal tes tdk boleh dilakukan
Tes refleks okulovestibular

 Merupakan test untuk memeriksa fungsi batang otak disebut juga test reflex okulovestibuler.
 Cara:
1. pasien dibaringkan dengan tubuh bagian atas dan kepala membentuk sudut 30% dengan bidang
horizontal,
2.kemudian disuntukkan 50- 100 cc air dingin pada salah satu telinga, yang akan berefek sama jika
kepala digerakkan ke sisi yang berlawanan, mata pasien akan menghadap pada sisi dimana air
dimasukkan.
3.Posisi mata ini akan bertahan beberapa waktu.
4.Jika hasil pemeriksaan negatif, kemungkinan terdapat lesi pada pons, medulla dan pada kasus
yang jarang pada lesi N. III, N.IV, N.VI, atau N. VIII
Alat diagnostic kolaboratif

 Lima Prosedur diagnostik yang lazim dilakukan yaitu Lumbal Pungsi, Angiografi, Elekto
Encephalografi, Elektromiografi, Computerized Axial Tomografi Scan (CT Scan) Otak
1,Lumbal Pungsi
Adalah suatu cara pengambilan cairan cerebrospinal melalui pungsi pada daerah lumbal
2.ANGIOGRAFI
Melihat secara langsung sistem pembuluh darah otak. Zat kontras dimasukkan melalui arteri.
Biasanya pada arteri carotis dan arteri vertebra, atau mungkin juga pada arteri brchialis dan arteri
femoralis
3.ELEKTRO ENCEPHALOGRAFI (EEG)
Adalah suatu cara untuk merekam aktifitas listrik otak melalui tengkorak yang utuh.
4.ELEKTROMYEGRAFI (EMG)
Adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengukur dan mencatat aliran listrik yang ditimbulkan oleh
otot-otot skeletal. Dalam keadaan istirahat otot tidak melepaskan listrik, tetapi bila oto berkontraksi
secara volunter potensial aksi dapat direkam.
5.COMPUTERIZED AXIAL TOMOGRAFI (CT SCAN)
CT Scan adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut
kecil dari tulang tengkorak dan otak.
Obat-obatan yang membantu
meringankan gejala
Obat Anestetik
 Obat anestetik adalah obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dalam
bermacan-macam tindakan operasi.
1.Anestetik Lokal : Obat yang merintangi secara reversible penerusan impuls-impuls syaraf ke
SSP (susunan syaraf pusat) pada kegunaan lokal dengan demikian dapat menghilangkan rasa
nyeri, gatal-gatal, panas atau dingin.
Secara kimiawi anestetik local dibagi 3 kelompok yaitu :
 Senyawa ester, contohnya prokain, benzokain, buvakain, tetrakain, dan oksibuproka
 Senyawa amida, contohnya lidokain, mepivikain, bupivikain,, cinchokain dll.
 Semua kokain, semua obat tersebut diatas dibuat sintesis.
2.Anestetika Umum
Obat yang dapat menimbulkan suatu keadaan depresi pada pusat-pusat syaraf tertentu yang
bersifat reversible, dimana seluruh perasaan dan kesadaran ditiadakan.
Menurut penggunaannya anestetik umum digolongkan menjadi 2 yaitu:
 Anestetik injeksi, contohnya diazepam, barbital ultra short acting ( thiopental dan heksobarbital )
 Anestetik inhalasi diberikan sebagai uap melalui saluran pernafasan. Contohnya eter, dll.
3.Obat Hipnotik dan Sedatif
Hipnotik atau obat tidur berasal dari kata hynops yang berarti tidur, adalah obat yang diberikan
malam hari dalam dosis terapi dapat mempertinggi keinginan tubuh normal untuk tidur,
mempermudah atu menyebabkan tidur
Yang termasuk golongan obat sedative-hipnotik adalah: Ethanol
(alcohol),Barbiturate,fenobarbital,Benzodiazepam, methaqualon.

4.Obat Psikofarmaka / psikotropik


Obat psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif pada susunan saraf pusat (SSP) dan
mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan perilaku, dan digunakan untuk terapi
gangguan psikiatrik.
5.Ataraktika/ anksiolitika
 yaitu obat yang bekerja sedative, relaksasi otot dan anti konvulsi yang digunakan pada gangguan
akibat gelisah/ cemas, takut, stress dan gangguan tidur, dikenal dengan Minor Tranquilizer.
6.Obat Antikonvulsan
 Obat mencegah & mengobati bangkitan epilepsi.
Contoh : Diazepam, Fenitoin,Fenobarbital, Karbamazepin, Klonazepam.
7.Obat Pelemas otot / muscle relaxant
 Obat yg mempengaruhi tonus otot
8.Obat Analgetik atau obat penghalang nyeri
 Obat atau zat-zat yang mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri tanpa menghilangkan
kesadaran. Sedangkan bila menurunkan panas disebut Antipiretika.

Anda mungkin juga menyukai