Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 5:

AFIPAH APRILIA
AHMADAN NUR
PURNAMA SUCI LISTIANTI
LATAR
BELAKANG

World Health Organization (WHO) memasukkan osteoporosis


dalam daftar 10 penyakit degeneratif utama di dunia.

Tercatat bahwa terdapat kurang lebih 200 juta pasien di seluruh


dunia yang menderita osteoporosis (Wardhana, 2012)

Di Indonesia, sebanyak 23 persen wanita berusia 50-80 tahun dan


53 persen wanita berusia 70-80 tahun mengidap osteoporosis
(Lemer UH, 2016, dalam Saryono et al, 2017)

Di atas umur 50 tahun, jumlah kandungan kalsium dalam tubuh akan


menyusut sebanyak 30%. Kehilangan akan mencapai 50% ketika mencapai
umur 70 tahun dan selanjutnya akan mengalami masalah kekurangan
kalsium (Yulia, 2014)
LATAR
BELAKANG

International Osteoporosis Foundation (IOF)


diperkirakan prevalensi osteoporosis 28,7%
pria di atas 50 tahun dan 32,3% wanita di
atas 50 tahun. Wanita usia 50-an pada
umumnya sudah mengalami menopause
(Kurniawan et al, 2017).

Membudayakan perilaku hidup sehat


dengan mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang yang memenuhi kebutuhan
nutrisi dengan unsur kaya serat, rendah
lemak dan kaya kalsium (1000-1200 mg
kalsium per hari) (Depkes,2008).
TUJUAN
ANALISA DATA

Dalam jurnal pertama yang saya baca penelitian dilakukan di Kotamadya


Bogor tahun 2011. Data yang dikumpulkan meliputi data asupan kalsium
melalui wawancara menggunakan instrumen semi kuantitatif FFQ (Food
Frekuency Questionaire)

Dalam jurnal ke dua penelitian dilakukan dengan menggunakan metode


penelitian deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional. Tempat
penelitian dilakukan di Badan Layanan Umum RSUP Prof. R. D. Kandou
Manado pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2011.

Dalam jurnal ke tiga penelitian ini merupakan penelitian intervensi kesehatan


(action research). Subjek dalam penelitian ini adalah para kader kesehatan dan
lansia yang tinggal di desa Linggasari, Kecamatan Kembaran, Kabupaten
Banyumas.
ANALISA DATA

Pada jurnal ke empat penelitian ini merupakan penelitian observasional


dengan pendekatan kasus kontrol. Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr.
Kariadi Semarang dari bulan Maret sampai Juli 2012, yang diperiksa dengan
dual energy x-ray absorptiometry (DEXA) selama periode bulan Januari 2008 –
Desember 2011.

Metode pertama
menggunakanPenelitian Kepustakaan
(library research)

Pada jurnal ke lima menggunakan Metode ke dua menggunakan


beberapa metode Penelitian Lapangan (field research)

Metode ke tiga menggunakan


Penelitian Laboratorium (laboratory
research)
CLINICAL
SIGNIFIKAN

Jurnal pertama sekitar 9 dari 10 Jurnal ke dua pengetahuan wanita


mengonsumsi kalsium kurang dari tentang penyakit osteoporosis paling
kecukupan yang dianjurkan (kurang banyak pada kategori baik yaitu 17
dari 500 mg/orang/hari). orang (57%).
Jurnal ke lima membantu klien
dalam mengenali gejala-gejala
penyakit Osteoporosis yang mereka
rasakan, serta dengan adanya sistem
pakar ini dapat dijadikan Jurnal
solusike empat bahwa jenis
Jurnal ketiga kepadatan tulang para
kelamin, usia, menopause dini, dan
alternatif bagi masyarakat
lansia termasuk dalam kategori
diabetes melitus merupakan faktor
sedang-rendah, sehingga diduga
risiko terjadinya osteoporosis. Usia
kadar kalsium para lansia juga
menjadi faktor risiko tertinggi pada
rendah. Intake kalsium yang rendah
penelitian ini, yaitu usia lebih dari 65
akan berdampak pengeroposan
tahun memiliki risiko 5,46 kali lebih
tulang.
besar daripada usia 51-65 tahun.
KESIMPULAN
Penutup

Anda mungkin juga menyukai