Anda di halaman 1dari 81

KONSEP CAIRAN

TUBUH DAN
ELEKTROLIT
Yudi Purnomo, M.Kes, Apt
Blok KCEAB
Program Pendidikan Dokter
Universitas Islam Malang
AIR (“SOLVEN OF LIFE”)
 Air  bahan paling banyak dlm sel hidup
(70 % berat sel).

 Sebagian besar reaksi biokimiawi dalam sel


berlangsung di lingkungan air.

 Hampir semua organisme memiliki struktur


~ sifat khusus air kemampuan membentuk
ikatan Hidrogen, Polaritas & Tegangan
permukaan.
FUNGSI AIR
 Medium untuk reaksi-reaksi biokimia yg
mendasari kehidupan suatu sel
 Memindahkan berbagai senyawa melintas
membran sel
 Mempertahankan suhu tubuh
 Membuat cairan-cairan pencernaan
 Melarutkan sisa-sisa metabolisme untuk
dibuang
KELUAR MASUKNYA CAIRAN TUBUH

INTAKE OUTPUT

METABOLISME G.I, KULIT, PARU


300 ml 1000 ml

AIR MINUM
1000 ml GINJAL
1500 ml

MAKANAN
1200 ml

TOTAL TOTAL
2500 ml 2500 ml
INPUT HARIAN
1. Metabolisme 10% (pemecahan nutrisi
menghasilkan CO2 & H2O)
2. Asupan Makanan 30%
3. Minuman 60%

OUTPUT HARIAN
1. Feses 4%
2. Keringat 8%
3. Kehilangan cairan tak terhitung/
insensible water loss via kulit & paru
(28%)
4. Urine 60%
Keterangan keseimbangan cairan pada
individu sehat

Nutrien + O2  metabolic water (out via


Urine) + CO2/hari (lwt paru & evaporasi)

H+ + HCO3- H2CO3  H2O + CO2

Makanan + minuman  masuk GIT 


absorbsi  plasma darah  ginjal 
ekskresi urine
Plasma  sekresi GIT bersama feces

DEWASA = cairan tubuh 2500ml/70 kg BB =


36ml/kgBB
BAYI = 1200ml/5kg = 240ml/kgBB
KEPENTINGAN BIOLOGIS AIR :
Mempertahankan konstannya suhu
internal dg tingginya panas penguapan &
kemampuan panas spesifik

Panas penguapan  banyak kalori yang


diserap bila satu gram cairan menguap

Kemampuan panas spesifik  banyak


kalori yang diperlukan untuk kenaikan
satu gram senyawa 10C
KEPENTINGAN BIOLOGIS AIR

 Tubuh : - 60 % air
- 40 % zat padat : KBH : 1,5 %,
Protein : 17 %
Lipid : 13,8 %
 Volume cairan tubuh bervariasi menurut :
- Usia
- Jenis Kelamin
- Prosentase Lemak tubuh
KEPENTINGAN BIOLOGIS AIR

 Proposi cairan tubuh ↓ seiring :


- Pertambahan usia
- Wanita < Pria o.k jaringan lipid  sedikit air

 Neonatus & bayi rentan kehilangan air, misal


kasus dehidrasi akut o.k diare, matahari
KEPENTINGAN BIOLOGIS AIR

 Dengan sifat air tersebut organisme dapat


membuang atau menyerap panas sesuai
kondisi lingungannya,

 Air juga berguna sebagai pelarut senyawa-


senyawa ion seperti garam maupun bukan
ion seperti gula dan senyawa alkohol
sederhana.
CAIRAN TUBUH DAN
DISTRIBUSINYA

Cairan Intrasel : 40%


Cairan Tubuh : 60 %

Cairan Ekstrasel : 20 %

• Plasma darah : 5 %
• Cairan Interstisiel :12%
• Cairan Limphe : 2,5 %
• Cairan Serebrospinal : 0,5 %
A. PLASMA
B. CAIRAN
INTERSTISIAL
C. CAIRAN
INTRASEL
KOMPOSISI CAIRAN PADA PRIA & WANITA
DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH
DAN FUNGSINYA
 Air melintasi membran sel dengan bebas
 Transpor elektrolit & zat lain (organik)
terbatas melalui membran.
 Makromolekul : protein plasma (albumin)
tak mampu melintasi dinding kapiler
 Mikromolekul : air, elektrolit, asam amino
dapat melintasi dinding kapiler
DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH
DAN FUNGSINYA
 Perubahan volume darah sirkulasi  cairan
ekstraseluler ↓ dikompensasi cairan intrasel
 Cairan intra sel : terlibat proses metabolik yg
mengubah nutrien  energi.
 Cairan ekstra sel :
- Mempertahankan sistem sirkulasi
- Mengangkut nutrien ke dalam sel
- Membuang zat sisa
PENGUKURAN CAIRAN TUBUH
 Mengukur BB (1 kg BB ~ 1 lt air)

 Pengukuran distribusi cairan tubuh :


 Cairan tubuh total dengan :
 Deuterium oksida (D2O)

 Tritium oksida

 Cairan ekstrasel dengan :


 Evans blue
PENGUKURAN CAIRAN TUBUH
Plasma / darah
 Eritrosit dengan fosfor radioaktif (32p)

 Albumin dengan Yod RA (131 Y)

 Cairan interstisel
 Dengan manitol dan inulin

(dikoreksi ± 25% dari ekstrasel jaringan


penyambung padat & tulang rawan)
ZAT TERLARUT (SOLUT)
DALAM CAIRAN TUBUH
- Pengarahan distribusi cairan
 - Mempertahankan keseimbangan asam &
basa

Unit konsentrasi yang sama

Ekuivalen
(Eq/L  mEq/L)
ZAT KIMIA DALAM CAIRAN TUBUH
 Tak disosiasi (urea, dekstrose, kreatinin)

 Disosiasi  Elektrolit / Ion Kation (Na+, K+, Ca++)

Anion (Cl-, HCO3-, HPO4-, SO4-)


mgr / L  Valensi
mEq / L 
BA

Contoh : 100 ml plasma mengandung 10 mgr Ca (BA Ca = 40, valensi = 2)

Dalam plasma mengandung :


10  10  2
= 40 mengandung : = 5 mEq/L.Ca

Valensi Ca = 2  Tiap m mol Ca ~ 2mEq


CONTOH SOAL

Plasma mengandung 2 mEq/L Mg


BA Mg = 24
valensi Mg =2
Berapa : mgr/dl plasma
Mmol mg/dl plasma

ELEKTROLIT VALENSI BA
Na+ 1 23
K+ 1 39
Ca++ 2 40
Mg+ 2 24
Cl- 1 35,5
HPO42 (80%) 2 96
H2PO4 (20%) 1 97
SO42 2 96
mg% mEq/L mEq/L mg%
Elektrolit
Dikalikan Dibagi Dikalikan Dibagi

Na+ 0,435 2,30 2,3 0,435

K+ 0,256 3,91 3,91 0,256

Mg++ 0,820 1,22 1,22 0,820

Ca- 0,500 2,00 2,00 0,500

Cl- 0,282 3,55 3,55 0,282

HCO3- 0,164 6,10 6,10 0,164

PERUBAHAN mg % ke mEq / L dan SEBALIKNYA


ELEKTROLIT PLASMA (mEq / L)

Na+ 136 – 145


K+ 3.5 – 5
Ca++ 4.3 – 5.3
Mg++ 1.5 – 2.5
Cl- 100 – 106
HPO43 2.6 – 3.2
HCO3- 24 – 31
CAIRAN INTRASEL
KATION ANION m.Eq/L
Na+ 10
K+ 160
Mg++ 35
Cl- 2
HCO3- 8
HPO42 140
PROTEIN- 55
TOTAL KATION : 205 m. Eq / L
ANION : 205 m. Eq / L
CAIRAN EKSTRASEL
PLASMA CAIRAN INTERSTISIAL
KATION ANION m.Eq/L KATION ANION m.Eq/L
Na+ 142 Na+ 145
K+ 4 K+ 4
Mg++ 3 Mg++ 2
5 Ca++ 3
Cl- 103 Cl- 115
HCO3- 27 HCO3- 30
HPO42 2 HPO42 2
SO4- 1 SO4- 1
QS. ORGANIK 5 QS. ORGANIK 5
PROTEIN- 16 PROTEIN- 1

TOTAL KATION = 154 m. Eq / L TOTAL KATION= 154 m. Eq / L


ELEKTROLIT INTRA & EKSTRA
SELULER
 Kadar elektrolit di dalam & luar sel berbeda
o.k membran sel mengatur transpor
elektrolit.

 Cairan intrasel dominan : Kalium (K),


Magnesium (Mg), ion Fosfat (HPO4)

 Cairan Ekstraselular dominan : ion Natrium


(Na) dan Klorida (Cl).
ELEKTROLIT INTRA & EKSTRA
SELULER
 Cairan interstisial & plasma  Sama2
cairan ekstraselular tapi kadar protein beda.
 Plasma darah mengandung protein
 Cairan interstisial sangat sedikit protein
 Protein plasma juga “memegang” air di
dalam pembuluh darah
 Plasma ? Serum ? Hematokrit ?
PERBANDINGAN ELEKTROLIT
EKSTRA & INTRA SEL
CALCIUM

 Mineralisasi Tulang & Gigi


 Pembekuan darah
 Transmisi impuls saraf
 Kontraksi Otot
KALIUM

 Kalium mrpk elektrolit terpenting dalam


cairan intraselular.
 Dg Na mengontrol keseimbangan cairan
tubuh
 Menghantar impuls saraf
 Merangsang saraf
 Kontraksi jantung
NATRIUM

 Memelihara cairan ekstraselular


 Mempertahankan tekanan osmotik cairan
(Na ↑ tek osmotik ↑  haus)
 Dg K mengontrol keseimbangan cairan
tubuh
 Kebutuhan Na : 1-1,7 mEq/kgBB/hari
MAGNESIUM
 Elektrolit dominan di intrasel
 Formasi tulang dan gigi
 Transmisi impuls saraf
 Kontraksi Otot
 Aktifasi beberapa enzim
 Konversi gula darah menjadi energi
 Regulasi temperatur tubuh
BIKARBONAT & POSFAT

 Menjaga derajat asam basa darah


KEBUTUHAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
 Kebutuhan cairan : 40 -50 cc/kg BB
 Kebutuhan Na : 2 - 4 meq/kg BB
 Kebutuhan K : 1 - 2 meq/kg BB
Semuanya dihitung dalam 24 jam.
Contoh
 Wanita 32 tahun, 50 kg puasa total
selama 24 jam.
 Kebutuhan cairannya adalah :
Volume : 2000 - 2500 cc
Natrium : 100 - 200 meq
Kalium : 50 - 100 meq
REGULASI CAIRAN
CASCADE RAAS
Input
 Volume CES
 Osmolalitas & [NaCl]
 tonus simpatis

Makula densa  Juxtaglomerular sel (JG
Cells & B receptors)

Angiotensinogen Renin Angiotensin I

Angiotensin I ACE Angiotensin II

Cortex adrenal  Aldosteron

 Reabs Na & Air &  Sekresi K
di Tubulus distal
Larutan Garam Fisiologis LOCKE
Macam Zat Jumlah (dalam g/100 mL)
- KCl 0,042
- CaCl2 0,024
- NaHCO3 0,02
- NaCl 0,9
- Glukosa 0,1

Ion-ion yang juga diperlukan untuk fungsi tubuh


yang normal antara lain ion-ion : Mg, Fe, Cu, Mn, Zn,
dan Fosfat
LARUTAN ELEKTROLIT
 Larutan elektrolit di dalam pelarutnya
mempunyai kemampuan untuk mengion.

 Hal ini mengakibatkan larutan elektrolit


mempunyai jumlah partikel yang lebih
banyak daripada larutan non elektrolit
pada konsentrasi yang sama
LARUTAN ELEKTROLIT
 Larutan 0.5 molal glukosa dibandingkan dengan
larutan 0.5 molal garam dapur.

- Untuk larutan glukosa dalam air jumlah partikel


(konsentrasinya) tetap, yaitu 0.5 molal.

- Untuk larutan garam dapur:


NaCl(aq) --> Na+ (aq) + Cl- (aq) karena terurai
menjadi 2 ion, maka konsentrasi partikelnya
menjadi 2 kali semula = 1.0 molal.
REGULASI VOLUME, TEKANAN
DARAH & SEKRESI GARAM
Keterangan Gambar Kiri

CES (Blood Volume & pressure)


 Simpatis
 Resistensi vaskular ginjal

 pelepasan Renin

 Reabsorbsi Na

 Aliran Urin dan ekskresi garam

Keterangan Gambar Kanan


Kebalikan gambar kiri
LARUTAN ELEKTROLIT
 Ukuran langsung dari keadaan (kemampuan)
untuk mengion adalah derajat ionisasi.

 Besarnya derajat ionisasi ini dinyatakan


sebagai:
α = jumlah mol zat yang terionisasi/jumlah mol
zat mula-mula

 Untuk larutan elektrolit kuat, harga derajat


ionisasinya mendekati 1, sedangkan untuk
elektrolit lemah, harganya berada di antara 0
dan 1 (0 < α < 1).
SIFAT-SIFAT AIR YANG PENTING
Adapun sifat-sifat air yang penting adalah :
1. Struktur air
2. Ikatan Hidrogen
3. Molekul Hidrofilik & Hidrofobik
4. Asam dan Basa
5. Osmosis
STRUKTUR AIR
 Molekul air bergabung kait mengkait &
membentuk sebuah kisi berikatan
hidrogen.
 Sifat kohesif air yg alami
bertanggungjawab terhadap sifat air
seperti :
- tegangan permukaan,
- panas spesifik dan
- panas penguapan.
STRUKTUR AIR
IKATAN HIDROGEN AIR
 Air terdiri atas atom Hidrogen & Oksigen
 Air adalah pelarut yg baik utk sejumlah
senyawa organik & non organik.
 Air mrp media terbaik bagi makromolekul
untuk berinteraksi satu dg yg lain melalui
reaksi biokimia yg tjd pada semua
kehidupan sel.
 Beberapa interaksi tsb difasilitasi oleh
kemampuannya membentuk ikatan
hidrogen dengan air.
IKATAN HIDROGEN AIR
 Karena terpolarisasi dua molekul H2O yg
berdampingan dapat membentuk ikatan
Hidrogen.

 Kekuatan Hidrogen hanya sekitar 1/20


kekuatan ikatan kovalen.

 Ikatan Hidrogen paling kuat jika ketiga


atomnya berada dalam satu garis lurus.
IKATAN HIDROGEN AIR
HIDROFILIK & HIDROFOBIK AIR
 Air bersifat polar  perbedaan
keelektronegatifan yg besar antara H & O
serta bentuk sudut yg dibentuk O – H.

 Polaritas molekul air menghasilkan ikatan


hidrogen.
HIDROFILIK & HIDROFOBIK AIR

 Molekul yg dpt ditempatkan dalam


struktur ikatan Hidrogen milik air bersifat
hidrofil dan larut dalam air.

 Seny Hidrofilik  afinitas ↑ thd air

 Seny Hidrofobik  afinitas ↓ thd air


HIDROFILIK & HIDROFOBIK AIR

 Molekul Non polar menginterupsi struktur


ikatan Hidrogen Air sehingga tdk
berinteraksi dg molekul air.

 Molekul tersebut bersifat hidrofobik dan


tidak larut air.
HIDROFILIK & HIDROFOBIK AIR
OSMOSIS AIR
 Jika dua larutan air dipisahkan oleh sebuah
membran semipermeabel yg hanya dpt
ditembus oleh molekul air

 Air akan berpindah dari larutan Hipotonik


ke larutan yg konsentrasi zat terlarut tinggi
(hipertonik)

 Peristiwa tersebut diatas  “ Osmosis”


TEKANAN OSMOSE

 m.Eq = unit pengukuran aktivitas kemis dan


fisiologis elektrolit
 m.Osm = unit pengukuran aktivitas osmotik
suatu larutan
 m.Osm = besarnya kekuatan partikel yang
terlarut dalam larutan yang melalui
membran semipermeabel.
TEKANAN OSMOSE

 Tekanan osmotik : tekanan yang dibutuhkan


untuk mencegah difusi (perembesan) cairan
melalui membran semipermeabel ke cairan
dengan konsentrasi lebih tinggi

 Makin banyak partikel ion yang dikandung


larutan makin tinggi tekanan osmotiknya
TEKANAN OSMOSE

 Tekanan osmotik dalam cairan tubuh


dipetahankan : 285 ± 5 mOsm/L.
 Larutan dg tekanan osmotik sama cairan
tubuh  larutan isotonik ex : NaCl 0,9 %, RL
 Larutan dg tekanan osmotik < < cairan tubuh
 hipotonik, ex : Dextrosa 5 %
 Larutan dg tekanan osmotik >> cairan tubuh
 hipertonik ex : ???
TEKANAN OSMOSE

 Sel darah yg berada di larutan :


- Isotonik  tak ada perpindahan air
- Hipotonik  air masuk ke dlm sel  lisis
- Hipertonik  air keluar sel  krenasi
TEKANAN OSMOSE

DEHIDRASI
Cairan dan elektrolit disekresi ke saluran
pencernaan : > 8 lt/hari
 Kehilangan air > elektrolit  cairan ekstrasel
> pekat (Hipertonik) air dalam sel keluar.
 Kehilangan elektrolit > air  cairan ekstrasel
< pekat (Hipotonik)  air masuk ke dalam
sel.
REHIDRASI  - Cairan
- Elektrolit
KONTRIBUSI DARI BERMACAM-MACAM
KONSTITUEN DALAM SERUM NORMAL TERHADAP
TEKANAN OSMOSENYA
KONSTITUEN KONSENTRASI TEK.OSMOSE %TEK.OSMOSE
m.Eq/L m.mol/Kg TOTAL
Natrium 142.0 139.0 48.3
Kalium 5.0 4.9 1.7
Kalsium 2.5 1.2 0.4
Magnisium 2.0 1.0 0.3
Klorida 102.0 99.8 34.7
Bikarbonat 27.0 26.4 9.2
Proteinat 16.0 1.0 0.3
Phosphat 2.0 1.1 0.4
Sulfat 1.0 0.5 0.2
Organik 3.5 3.4 1.2
Urea 30mg/100mL 5.3 1.8
Glukosa 70mg/100mL 4.1 1.4
Total 287.7 m Osm/Kg 99.9%
REGULASI OSMOSIS &
RETENSI AIR
Kekurangan Cairan

Osmolalitas plasma Tinggi

Stimulasi Osmoreseptor hipotalamus &
Reseptor pusat rasa haus (angiotensin
II)

Neurosekresi ADH dari Neurohipofise
(hipofise posterior)

 ADH Plasma

 rasa haus & minum >>
Retensi Cairan & anti diuresis Aktif
Kanan  Kebalikan gambar kiri
ASAM BASA

 Manfaat pH (derajat keasaman)


1. Optimalisasi metabolisme.
2. Optimalisasi oksigenasi.
3. Optimalisasi hemodinamik.
4. Optimalisasi farmakodinamik.
SIFAT ASAM- BASA AIR
 Air terurai menjadi H+ dan OH-.
 Konsentrasi H dinyatakan sbg pH atau
derajat keasaman.
 Penyangga pada cairan biologis berfungsi
menghalangi perubahan pH
 Penyangga tdd pasangan asam-basa yg
bergabung reversibel dg ion Hidrogen
Teori Svante Arrhenius (1884)
 Elektrolit yang dilarutkan dalam air menjadi ion
 Elektrolit kuat terurai sempurna
 Elektrolit lemah akan terurai sebagian
 Zat terurai menghasilkan ion H + disebut Asam
HCl H+ + Cl -
 Zat terurai menghasilkan ion OH - disebut Basa
NaOH Na + + OH-
Reaksi Netralisasi
HCl + NaOH NaCl + H2O
asam basa garam air
TEORI Bronsted-Lowry
 Asam = Pemberi/Donor Proton
 Basa = Penerima/Akseptor Proton

NH4Cl + NaNH2 NaCl + 2NH3


NH4+ + NH2- NH3 + NH3
Asam 1 Basa 2 Asam 2 Basa 1

Asam 1 kehilangan PROTON menjadi Basa 1


Basa 2 mendapat PROTON menjadi Asam 2
REAKSI asam-basa Bronsted-Lowry
Jika basa 1 mendapat kembali sebuah Proton terbentuk
asam 1,, basa 1 disebut basa konjugat dari asam 1 dan
asam 2 disebut asam konjugat dari basa 2

HClO2 + H2O H3O+ + ClO2-

HClO2 kehilangan Proton menjadi ClO2-


HClO2 = asam dan ClO2- = basa konjugatnya
H2 O mendapat Proton menjadi H3O+
H2 O = basa dan H3O+ = asam konjugatnya
KEKUATAN DARI ASAM DAN BASA
Kekuatan asam dan basa tergantung pada
kemampuan ionisasi dari kedua elektrolit tersebut:

Ionisasi primer > ionisasi sekunder > ionisasi


tertier-
H3PO4 > H2PO4 > =
H2PO4
Ionisasi molekul netral (H3PO4) lebih mudah
dibanding ionisasi ion (H2PO4-).
KESEIMBANGAN ASAM – BASA

pH = 7  pH netral
 KonsentrasiH+ = 10-7 gr / L
 Jumlah H+ ~ OH-

pH < 7  asam

pH > 7  basa

Cairan ektrasel pH = 7,35 – 7,45


(dipertahankan secara kemis dan fisiologis)
 Buffer
:
Kombinasi Zat-zat kimia tertentu yang
mempertahankan kestabilan pH cairan.
Asam lemah dengan garamnya (H2CO3 :
NaHCO3 =1 : 20)

 Pada peningkatan H+ :
HCl + Na HCO3 NaCl + H2CO3
H2CO3 C.A H O + CO
2 2
paru
BUFER

 Sistem Bufer darah : Bikarbonat, Fosfat


 Sistem Pernapasan : Bikarbonat
 Ginjal : Regulasi H3O dalam darah
PEMERIKSAAN GAS DARAH

 Parameter normal :
pH : 7,35 - 7,45
pCO2 : 35 - 45
pO2 : 80 - 100
HCO3 : 21 - 25
BE : -3 s/d +3
DERAJAT ASAM BASA

Komponen respirasi : CO2


CO2 > 45 → asidosis respiratorik
CO2 < 35 → alkalosis respiratorik

Komponen metabolisme : HCO3


HCO3 < 20 → asidosis metabolik
HCO3 > 25 → alkalosis metabolik
Hubungan antara pH darah dengan
Nisbah konsentrasi HCO3 - / H2CO3
HCO3 - / H2CO3 pH Keterangan
50:1 7,8 ----> pH tertinggi untuk hidup
40:1 7,7
32:1 7,6
25:1 7,5 ----> Sedikit alkalosis
20:1 7,4 ----> pH darah NORMAL
16:1 7,3 ----> Sedikit asidosis
12,5:1 7,2
10:1 7,1
8:1 7,0
6,25:1 6,9
5:1 6,8 ----> pH terendah untuk hidup
FAKTOR PENYEBAB ASIDOSIS

 Diare
 Jantung
 Ginjal
 DM
 Makanan Protein ↑ jangka lama
FAKTOR PENYEBAB
ALKALOSIS
 Muntah
 Hiperventilasi : cemas & histeris
 Berada ditempat tinggi
Tipe deviasi gangguan asam – basa
Komponen Komponen pH darah
respirasi metabolik (HCO3-
(PCO2 plasma) plasma)

Respirasi asidosis   

Respirasi alkalosis   

Metabolik asidosis   

Metabolik alkalosis   
Θ Nisbah HCO3 - / H2CO3 dan juga pH darah,
dapat meningkat dengan :
 Meningkatkan konsentrasi HCO3 –
 Menurunkan konsentrasi H2CO3

Θ Nisbah HCO3 - / H2CO3 dan juga pH darah,


dapat diturunkan dengan :

 Menurunkan konsentrasi HCO3 –


 Meningkatkan konsentrasi H2CO3
REAKSI KIMIA DALAM AIR
Reaksi utama yang terjadi di air
 Reduksi
 Oksidasi
 Presipitasi
 Asam-Basa Ionisasi
 Hidrolisa
 Dehidrasi
REAKSI PRESIPITASI

 an anion and a cation contact each other


and an insoluble ionic compound
precipitates out of solution
 For example, when aqueous solutions of
silver nitrate, AgNO3, and salt, NaCl, are
mixed, the Ag+ and Cl- combine to yield a
white precipitate of silver chloride, AgCl:
 Ag+(aq) + Cl-(aq) --> AgCl(s)
REAKSI REDUKSI - OKSIDASI

 In an oxidation-reduction or redox
reaction, there is an exchange of electrons
between two reactants.
 The species that gains electrons is said to
be reduced.
 An example of a redox reaction occurs
between hydrochloric acid and zinc metal,
REAKSI REDUKSI - OKSIDASI

 where the Zn atoms lose electrons and are


oxidized to form Zn2+ ions:
Zn(s) --> Zn2+(aq) + 2e-
 The H+ ions of the HCl gain electrons and
are reduced to H atoms, which combine to
form H2 molecules
2H+(aq) + 2e-  H2 (g)
The overall equation for the reaction becomes:
Zn(s) + 2H+(aq)  Zn2+(aq) + H2 (g)
REAKSI DEHIDRASI
 Dalam kimia, reaksi dehidarsi biasanya
didefinisikan sebagai reaksi yang melibatkan
pelepasan air dari molekul yang bereaksi.
 Reaksi dehidrasi merupakan subset dari reaksi
eliminasi.
 Karena gugus hidroksil (-OH) adalah gugus lepas
yang buruk, pemberian katalis asam Brønsted
sering kali membantu protonasi gugus hidroksil,
menjadikannya gugus lepas yang baik, -OH2+.
REAKSI DEHIDRASI

 Dalam kimia organik, terdapat banyak


contoh reaksi dehidrasi:
 Konversi alkohol menjadi eter:
 2 R-OH → R-O-R + H2O
REAKSI ASAM BASA

 when hydrochloric acid, HCl, and sodium


hydroxide, NaOH, are mixed, the H+
reacts with the OH- to form water:
H +(aq) + OH –(aq)  H2O
 HCl act as an acid by donating H+ ions or
protons and NaOH acts as a base,
furnishing OH- ions

Anda mungkin juga menyukai