Anda di halaman 1dari 22

Diagnosa dan Tatalaksana

Abses Hati Amebik


Oleh
Kelompok D4

Prilia Pratiwi Munda ( 102010150 )


Elseyra Rebecca parhusip ( 102012116 )
Virginia Marshella T ( 102014041 )
Dhanny jovindho ( 102014059 )
Haryaty Kaseh ( 102014069 )
Yoan caroline saron Kapressy ( 102014132 )
Raffella Jeffry ( 102014235 )
Alfoncius Rolando Sondakh ( 102015245 )
Skenario :

 Laki-laki usia 38 tahun datang dengan


keluhan nyeri perut kanan atas sejak 1
hari smrs.
 Identifikasi istilah yang tidak diketahui
 tidak ada

 Rumusan masalah
 Laki-laki 38 tahun nyeri perut kanan atas sejak 1 hari
smrs.
 Analisis masalah

4.
Etiologi
3.
Diagnosi 5.
s Epidemi
ologi

2. 6.
Pemerik Patofisio
saan logi

Abses hati
amebik

1. 7.
Anamne Manifest
sia asi Klinis

10. 8.
Prognosi Penatala
s 9. ksanan
Komplik
asi
 Hipotesis
 Laki-laki 38 tahun pada kasus diatas menderita abses
hati amebik.
Anamnesis :
 Identitas :
laki-laki, 38 th
 Keluhan utama :
Nyeri perut kanan atas sjk 1 hr smrs
 Riwayat penyakit sekarang (RPS) :
Nyeri memburuk saat tidur terlentang dan berkurang bila kaki
ditekuk/agak membungkuk
 Riwayat penyakit dahulu (RPD) :
Diare lendir darah 2 minggu sebelumnya
 Riwayat kesehatan keluarga atau riwayat penyakit menahun
 Riwayat lingkungan tempat tinggal, sosal ekonomi
Anamnesis
 Yang perlu ditanyakan :
 Apakah kulit kuning (ikterus)
 Apakah pasien demam serta merasakan lelah, nyeri otot, lemas,
sakit kepala, tidak bisa makan, mual
 Apakah pasien mengalami hematemesis melena (muntah + BAB
darah)
 Adakah sakit perut dikuadran kanan atas
 Adakah bengkak-edema dikaki, perut membuncit, berat badan
turun, gatal-gatal
 Apakah warna urin pasien gelap seperti air teh dan warna tinja
apakah seperti dempul/putih.
Pemeriksaan

KU : sakit berat, TB 174 cm BB 60 kg.


TD : 100/70 mmHg
FN : 86x/menit
Suhu : 37,5 C
FP : 19x/menit
Fisik :
1. Inspeksi
2. Palpasi
Hepar teraba 3 jr di bawah arcus costae, 2 jr di bawah processus xyphoideus,
tepi tumpul, lunak, nyeri tekan, fluktuasi (+), perm. licin. Nyeri tekan abdomen
kanan atas (+); Murphy sign (-)
3. Perkusi
4. Auskultasi
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah lengkap, tes faal hati, tes serologi dan kultur
darah
Hasil : Hb = 11 g/dL, leukosit = 14.000, trombosit = 354.000
2. Pemeriksaan foto polos thoraks dan abdomen
3. Pemeriksaan USG/CT SCAN/MRI
Hasil : space occupying lesion hipoechoic inhomogen batas tegas
5,7x6,4 cm. Sugestif abses hati
Diagnosis Kerja
 Bentuk infeksi pada hati yg disebabkan oleh
karena infeksi bakteri, parasit, jamur maupun
nekrosis steril yg bersumber dari system
gastrointestinal yg ditandai dgn adanya proses
supurasi dengan pembentukan pus yg terdiri dari
jaringan hati nekrotik, sel-sel inflamasi atau
sel darah di dalam parenkim.
Lanjutan ....
 Abses hepar terbagi 2 secara umum, yaitu Abses
Hepar Amuba (AHA) dan Abses Hepar Piogenik
(AHP).
 AHA merupakan salah satu komplikasi amebiasis
ekstraintestinal, dan paling sering terjadi di
daerah tropis/subtropik.
Diagnosis Banding
Abses hati piogenik Hepatoma
Etiologi Kuman gram – (E.coli) Alkohol, obesitas,
penyakit hati lain.
Epidemiologi Pria > wanita, usia Pria > wanita, usia
antara 40-60 tahun antara 50-60 tahun
Manfestasi klinis Demam ringan-tinggi, Demam, ikterus, atrifi
hepatomegali nyeri otot, nyeri/tidak
tekan, ikterus, tanda- nyaman di kuadran
tanda hipertensi kanan atas.,
portal. hepatomegali.
Pemeriksaan Leukositosis tinggi, AFP : peningkatan 60-
penunjang anemia, LED ↑, 70% (normal > 400
bilirubin ↑, albumin ↓, ng/mL)
foto toraks : diafragma
kanan meninggi, efusi
pleura, abses hati.
Etiologi
 AHA terutama disebabkan oleh E. Histolytica.
Entamoeba Histolytica juga dapat menyebabkan
massa pada dinding abdomen (ameoboma)
seperti halnya disentri akut.
Epidemiologi

Pria : wanita berkisar 3:1 sampai 22:1

Usia berkisar 20-50 tahun


Patofisiologi
E. Histolitika

Komensal di lumen usus


besa

Daya tahan tubuh menurun

Trofozot → patogen

Nembus mukosa usus

Dari ulkus di dinding usus


besar

Amoba nyebar ke hati

Melalui cabang-cabang
v.porta

Abses hati
Manifestasi Klinis
 Abses hepar amuba sering terjadi pada umur 20-45
tahun. Terjadi sering 7 sampai 9 kali pada laki-laki.
 Sebagian besar pasien datang dengan penyakit akut
dan durasi gejalanya kurang dari 2 minggu.
 Nyeri perut, demam dan anorexia.
 Asites terdapat pada pasien abses hepar amuba
dengan obstruksi vena cava inferior, dan batuk
dengan dahak berlebihan menunjukkan putusnya
hubungan dengan bronkus lobus kanan bawah hati.
 1/3-1/2 didahului dengan diare darah+lendir.
Penatalaksanaan
 Medikalmentosa
 Metronidazole : 3x750 mg selama 5-10 hari dan
ditambah dengan
 Kloroquin fosfat : 1 g/hr selama 2 hari dan diikuti
500/hr selama 20 hari, ditambah;
 Dehydroemetine : 1-1,5 mg/kg BB/hari
intramuskular (maksimum 99 mg/hr) selama 10
hari.
 Tindakan Pembedahan
Pembedahan dilakukan bila :
 Abses disertai komplikasi infeksi sekunder.
 Bila terapi medikamentosa tidak berhasil.
Komplikasi
 Infeksi sekunder
 Ruptur atau penjalaran langsung
 Komplikasi vaskuler
 Parasitemia, amoebiasis serebral
Prognosis
 Prognosis yang buruk, apabila terjadi
keterlambatan diagnosis dan pengobatan, jika
hasil kultur darah yang memperlihatkan
penyebab bacterial organisme multiple, tidak
dilakukan drainase terhadap abses, adanya
ikterus, hipoalbuminemia, efusi pleural atau
adanya penyakit lain.
Kesimpulan

 Laki-laki usia 38 tahun datang dengan keluhan nyeri perut


kanan atas sejak 1 hari smrs di diagnosis dengan Abses Hati
Amebik.
 Abses hati merupakan infeksi pada hati yang di sebabkan
bakteri, jumur,maupun nekrosis steril yang dapat masuk
melalui kandung kemih yang terinfeksi,infeksi dalam perut,
dsb. Adapun gejala-gejala yang sering timbul diantaranya
demam tinggi, nyeri pada kuadran kanan atas abdomen, dll.
Dan pada umumnya diagnosis yang di pakai sama seperti
penyakit lain yaitu pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, dan laboratorium. Secara konvensional
penatalaksanaan dapat dilakukan dengan drainase terbuka
secara operasi dan antibiotik spektrum luas.
 Hipotesi diterima
Terimakasih.....

Anda mungkin juga menyukai