Anda di halaman 1dari 23

SIROSIS HATI

ET CAUSA HEPATITIS B
Oleh
Kelompok D4

Prilia Pratiwi Munda ( 102010150 )


Elseyra Rebecca parhusip ( 102012116 )
Virginia Marshella T ( 102014041 )
Dhanny jovindho ( 102014059 )
Haryaty Kaseh ( 102014069 )
Yoan caroline saron Kapressy ( 102014132 )
Raffella Jeffry ( 102014235 )
Alfoncius Rolando Sondakh ( 102015245 )
SKENARIO 8
 Seorang laki-laki, 58 tahun datang ke UGD RSUD
dengan keluhan perut membesar disertai sesak sejak 1
minggu SMRS
Laki laki, berusia
58 tahun datang
Tidak Ada dengan keluhan Pasien
perut membesar Didiagnosa
disertai sesak mengalami
sejak 1 minggu oenyakit Sirosis
SMRS Hati ec Hep B

Rumusan
Identifikasi Masalah
Hipotesis
Istilah yang
tidak diketahui
ANAMNESIS
 Identitas pasien Pasien (Nama,  Ada mual atau muntah ?
alamat, umur, dan pekerjaan)
 Bagaimana Warna urine dan
 Keluhan Utama warna fesesnya?
 Sudah berapa lama perutnya
 Apakah ada keluhan lain?
membesar ?
 Riwayat penyakit dahulu.
 Apakah ada semakin hari perutnya
membesar atau tidak ?  Riwayat sosial.
 Apakah pasien merasa nyeri?  Riwayat penyakit keluarga

Hasil anamnesis:
Ada kembung dan mual, BAK biasa, ada riwayat hep. B
3 tahun yang lalu
PEMERIKSAAN FISIK
 Inspeksi
 Palpasi
 Perkusi
 Auskultasi

Undulasi

Shifting Dullness
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan Darah Lengkap

 Tes Fungsi Hati


Hb : 10 g/dl, Leukosit 2200/uL, Ht
 USG Abdomen
29%, Trombosit 58000/uL
 CT Scan / MRI
WORKING DIAGNOSIS

Sirosis hati et causa hepatitis


B
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Nama penyakit Manifestasi Klinis

Sirosis hati anoreksi, mual, muntah dan diare, demam, berat badan menurun,
cepat lelah Asites, dan edema, Ikterus, warna urine menjadi lebih tua
atau kecoklatan

Hepatoma tumor ganas hati primer yg berasal dari hepatosit


Tersering pada umur 50-60 th, predominasi pada ♂
Gejala: nyeri di RUQ, asites, hematemesis, BB , hepatomegali,
splenomegali, ikterus, atrofi otot.
Tuberkulosis Peradangan peritoneum parietal/viseral krn bakteri Mycobacterium
Peritonitis tuberculosis
Mrpk kelanjutan proses Tb di tempat lain terutama dari paru
Keluhan: nafsu makan , batuk, demam, asites, nyeri abdomen,
pucat, kelelahan.
TATALAKSANA

 Istirahat di tempat tidur sampai terdapat perbaikan ikterus, asites dan


demam.
 Diet rendah protein ( diet hati III :protein 1g/kg BB, 55 g
protein,2.000 kalori). Ada asites diberikan diet rendah garam II
(600-800mg) atau III (1.000-2.000 mg).
 Mengatasi infeksi dengan antibiotik.

 Dilarang makan dan minum bahan yang mengandung alkohol.

Tatalaksana asites dan edema adalah :


 Istirahat dan diet rendah garam (200-500 mg/hari) dan membatasi
jumlah pemasukan cairan selama 24 jam
 Berikan pengobatan diuretik (spironolakton 50-100mg/hari) dan
dapat ditingkatkan sampai 300mg/hari bila tidak ada perubahan.
 Pengendalian cairan asites.
PENCEGAHAN

Senantiasa menjaga kebersihan diri


dan lingkungan
Hindari penularan virus hepatitis

Gunakan jarum suntik sekali pakai.

Pemeriksaan darah donor

Tidak mengkonsumsi alkohol


PROGNOSIS Child-Turcotte-Pugh
Parameter Ringan Sedang Berat
(1 point) (2 point) (3 point)
Bilirubin serum <2 2-3 >3
(mg/dl)
Albumin serum >3,5 2,8-3,5 <2,8
(g/dl)
Masa protrombin <3,5 4-6 >6
(detik)
INR <1,7 1,8-2,3 >2,3
Asites - Terkontrol Tidak
Terkontrol
Ensefalopati - Minimal Berat
KOMPLIKASI
 Kegagalan hati (hepatoseluler)
 Hipertensi porta
SIROSIS HATI

Sirosis hati merupakan perjalanan


akhir berbagai macam penyakit hati,
dengan fibrosis hati progresif
ditandai oleh distorsi arsitektur
hati dan pembentukan nodul
regeneratif, perubahan arsitektur
lobular, dan pembentukan hubungan
vascular intra hepatic antara
pembuluh darah hati aferen (vena
porta dan arteri hepatica) dan
eferen (vena hepatica).
HEPATITIS B KRONIK
MANIFESTASI KLINIS

 Anoreksi, mual, muntah dan diare,


demam, berat badan menurun, cepat  Kelainan pembuluh darah kolateral di
lelah Asites, dan edema dinding abdomen dan toraks, kaput
 Ikterus, warna urine menjadi lebih medusa, wasir, dan varises esofagus.
tua atau kecoklatan
 Hepatomegali, bila telah lanjut hati
dapat mengecil karena fibrosis.
 Spider nevi dan eritema
MANIFESTASI KLINIS
 Fase Kompensasi  lemas, mudah lelah, nafsu
makan berkurang, kembung, mual, berat badan
menurun
 Fase Dekompensasi  icterus, perdarahan
varises, asites, atau ensefalopati

Stadium 1 Varises (-) & Asites (-)

Stadium 2 Varises (+) & Asites (-)

Stadium 3 Varises (+/-) & Asites (+)

Stadium 4 Perdarahan & Asites (+/-)


Spider
Nevi
PATOFISIOLOGI
ekstraselular matriks Timbul jaringan parut serta
Hati luka yang mengandung terbentuknya septa fibrose difus dan
kolagen, glikoprotein, nodul sel hati dan ada
dan proteoglikans, pembengkakan pada hati.

Sel stellata menjadi


penekanan pada Kontraksi yang besar penghasil kolagen
banyak vena di hati

Sel hati mati Ukuran hati menyusut


PATOFISIOLOGI
ETIOLOGI

 Penyebab sirosis hati adalah malnutrisi, alkoholisme, virus hepatitis,


kegagalan jantung yang menyebabkan bendungan vena hepatika,
penyakit wilson, hemokromatosis, zat toksik, dan lain-lain.
EPIDEMIOLOGI
Angka kejadian sirosis hati dari hasil autopsi sekitar 2,4% (0,9%-5,9%) di
Barat. Hepatitis B (40-50%), Hepatitis C (30-40%). Angka kejadian di
Indonesia menunjukan pria lebih banyak menderita sirosis dari wanita (2-
4,5 :1). Terbanyak di dapat pada dekade kelima.
KESIMPULAN

Berdasarkan anamnesis (riw. Penyakit hep B, usia yang


bersangkutan), pemeriksaan fisik (splenomegali, ikterik,
tanda asites) dan pemeriksaan penunjang (leukopenia,
anemia) yang dilakukan, seorang laki laki berusia 58 tahun
didiagnosis mengalami penyakit sirosis hati ec Hep B.
Sirosis hati adalah suatu keadaan patologis yang
menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatik yang
berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari
arsitektur hepar dan pembentukan nodulus regeneratif

Anda mungkin juga menyukai