Anda di halaman 1dari 31

PRESENTASI KASUS

union fraktur tibia fibula 1/3 medial dextra


post OREF
Oleh:
Dr. Muarrifa Muflihati

Pembimbing:
Dr. Zainu Rachman, Sp.OT, MARS
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Tn. S

 Umur : 62 tahun

 Jenis kelamin : laki-laki

 Status perkawinan : menikah

 Pekerjaan : pensiunan

 Alamat : Kuaro

 No RM : 00.4x.xx

 Tanggal masuk RS : 5 September 2016

 Jam masuk RS : 10.00


ANAMNESIS
 Keluhan Utama
Kontrol post OREF 1,5 tahun yang lalu.

 Riwayat Penyakit Sekarang


OS datang ke poli ortho dengan keluhan kontrol post operasi
eksternal fiksasi sekitar 1,5 tahun yang lalu pada kaki kanan.
Nyeri pada kaki kanan (-), terpasang eksternal fiksasi (+). Pasien
juga dapat berjalan dengan baik.
Riwayat Penyakit Dahulu

• Pasien mengalami Kecelakaan Lalu Lintas pada


tanggal 7 November 2014. Saat itu pasien sedang
berjalan menyebrang jalan kemudian dengan tiba-
tiba ditabrak oleh motor. Terdapat luka dan patah
tulang terbuka pada kaki kanan disertai
perdarahan aktif.
Riwayat operasi

• Pasien dilakukan operasi OREF pada tanggal 10 November 2014


di RS Panglima Sebaya, dengan diagnosis open fraktur grade 3A
tibia fibula dextra 1/3 medial.

• Post operasi OREF: pada bulan juni 2015 kaki pasien mulai bisa
menapak di lantai. Pada bulan agustus- september 2015 pasien
mulai melepas kruk dan bisa berjalan perlahan.

• Pada bulan oktober 2015 - September 2016: pasien dapat


berjalan perlahan dengan sedikit keterbatasan sampai dengan
tidak ada keterbatasan.

• Pasien hanya pernah kontrol 1 kali ke poli orthopedi ( 1 bulan


post OREF)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis

 Keadaan umum
 Kesadaran : compos mentis

 Tanda vital
 Tekanan darah : 120/80mmHg
 Nadi : 84x/menit
 Suhu : 36,5oC
 Pernapasan : 20x/mnt
Kepala/Leher
Tidak ada kelainan

Thoraks
Tidak ada kelainan

Abdomen
Tidak ada kelainan

Extremitas
Sinistra tidak ada kelainan
Dextra: sesuai status lokalis
Status Lokalis

Regio cruris dextra


Look : terpasang eksternal fiksasi a/r
cruris dextra. edema (-), hiperemis (-).

Feel : nyeri tekan (-), krepitasi (-), akral hangat (+)

Move : keterbatasan gerak (-) / range of


movement baik.

Neurovaskular : sensibilitas (+/+), warna kulit distal


kemerahan, a.dorsalis
pedis, a. tibialis posterior teraba
Kekuatan otot 5/5
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Laboratorium Tanggal 5 September 2016
Radiologi tanggal 11 November 2014
Rongent Cruris Dextra AP lateral:
Radiologi tanggal 5 September 2016

Rongent Cruris Dextra AP lateral:


Kesan Rongent Cruris Dextra AP lateral:
• Tampak fiksasi eksternal terpasang pada os tibia dextra
dengan posisi baik.
• Tampak faktur lama pada 1/3 tengah os tibia dan os fibula
kanan dengan kedudukan baik. Callus forming positif.
• Mineralisasi tulang berkurang
• Tak tampak tanda-tanda osteomyelitis
• Soft tissue normal. Tak tampak lesi lusen maupun kalsifikasi.
Cruris dextra
DIAGNOSA KERJA
 Union fraktur tibia fibula 1/3 medial dextra Post OREF
PENATALAKSANAAN
Initial treatment
 Medikamentosa :
 IVFD RL 20 tetes/menit
 Inj Ceftriaxon 1 gr/12 jam/IV (Skin test)
 Inj Ketorolac 30 mg/12 jam/IV

 Edukasi Keluarga Pasien


 dijelaskan kondisi pasien: sudah terpasang OREF selama
1,5 tahun, tulangnya sudah menyatu, harus segera
dilakukan Remove of Implant ( pencabutan pen ) agar dapat
berjalan normal kembali dan menghindari komplikasi seperti
infeksi
 Keluarga diminta untuk berunding, jika setuju tanda tangan
persetujuan tindakan ROI
 Dijelaskan persiapan operasi ( pemeriksaan lab darah
lengkap, rawat inap, puasa sekitar 6-8 jam)
 Dijelaskan detail operasi: operasi dengan spinal anestesi
dan dilakukan pencabutan pen serta penjahitan luka.
 Post operasi ROI disarankan untuk kontrol luka jahitan
operasi
Definitif treatment

 jenis operasi elektif


 dilakukan ROI (Remove of Implant) OREF os tibia fibula
dextra
PROGNOSIS
 BAIK
LAPORAN OPERASI REMOVAL OF
IMPLANT OREF
 Identifikasi lokasi OREF
 Remove of implant OREF
 Jahit luka, bersihkan dan tutup luka
TINJAUAN PUSTAKA
FRAKTUR
• Fraktur adalah patah tulang atau terputusnya kontinuitas jaringan
tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya (Smeltzer, 2002)

 Manifestasi Klinis
• Tidak dapat menggerakkan anggota gerak / Gangguan fungsi anggota
gerak
• Nyeri pembengkakan
• Terdapat riwayat trauma (kll, jatuh dari tempat tinggi, penganiayaan,
tertimpa benda berat, kecelakaan kerja, trauma olahraga)
• Deformitas
• Krepitasi , instability, tenderness
Klasifikasi fraktur (Menurut Gustilo)
Derajat 1:
 Luka < 1cm
 Kerusakan jaringan sedikit, tidak ada tanda luka remuk
 Fraktur sedarhana, transversal, atau komunitif ringan
 Kontaminasi minimal
Derajat II:
 Laserasi >1cm
 Kerusakan jaringan lunak, tidak luas, flap/avulsi
 Fraktur komunitif sedang
 Kontaminasi sedang
Derajat III:
 Terjadi kerusakan jaringan lunak yang luas meliputi struktur
 kulit, otot, dan neurovaskuler serta kontaminasi derajat tinggi
Prinsip Penatalaksanaan Fraktur Secara Umum
Terdapat 4R prinsip penatalaksanaan fraktur

Riwayat kecelakaan,
a. Recognition derajat keparahan

Reduksi tertutup
b. Reduction Reposisi Reduksi terbuka

Traksi

c. Retention Fiksasi interna


Imobilisasi
Fiksasi eksterna

d. Rehabilitation
Mengembalikan aktifitas fungsional semaksimal
mungkin untuk menghindari atropi
atau kontraktur
OREF (OPEN REDUCTION EXTERNAL
FIXATION)
• OREF: reduksi terbuka dengan Fiksasi eksterna.

• Fiksasi eksterna adalah alat yang diletakkan diluar kulit untuk


menstabilisasikan fragmen tulang dengan memasukkan pin metal
perkutaneus menembus tulang pada bagian proksimal dan distal dari
tempat fraktur dan pin tersebut dihubungkan satu sama lain dengan
menggunakan eksternal bars.
PROSES PENYEMBUHAN FRAKTUR
 Faktor yang mempengaruhi
Faktor lokal: faktor sistemik :

• Lokasi fraktur • Keadaan umum


• Jenis tulang yang pasien
mengalami fraktur. • Umur
• Reposisi anatomis • Malnutrisi
dan immobilasi yang • Penyakit sistemik
stabil.
• Adanya kontak antar
fragmen.
• Ada tidaknya infeksi.
• Tingkatan dari fraktur.
Perkiraan penyembuhan fraktur pada orang dewasa

Lokalisasi Waktu penyembuhan


Falang/metacarpal/metatarsal/kosta 3-6 minggu
Distal radius 6 minggu
Diafisis ulna dan radius 12 minggu
Humerus 10-12 minggu
Clavikula 6 minggu
Panggul 10-12 minggu
Femur 12-16 minggu
Kondilus femur/tibia 8-10 minggu
Tibia/fibula 12-16 minggu
Vertebra 12 minggu
PROSES PENYEMBUHAN FRAKTUR
Penilaian Penyembuhan Fraktur

pemeriksaan pada daerah fraktur dengan melakukan


KLINIS pembengkokan pada daerah fraktur, pemutaran dan kompresi
untuk mengetahui adanya gerakan atau perasaan nyeri pada
penderita. Keadaan ini dapat dirasakan oleh pemeriksa atau
oleh penderita sendiri. Apabila tidak ditemukan adanya
gerakan, maka secara klinis telah terjadi union dari fraktur.

pemeriksaan rontgen pada daerah fraktur dan dilihat


adanya garis fraktur atau kalus dan mingkin dapat
RADIOLOGIS ditemukan adanya trabekulais yang sudah menyambung
pada kedua fragmen.
KOMPLIKASI OREF

 Pin tract infection (mulai dari peradangan yang berasal


dari luka hingga osteomyelitis)

 Gangguan neurovaskuler jika terjadi kesalahan


pemasangan pin.
Indikasi ROI

OREF bersifat sementara, jika infeksi hilang diganti


dengan internal fiksasi.

 Indikasi ROI ( Removal of implant ) adalah jika


tulang telah union.
…TERIMAKASIH…

Anda mungkin juga menyukai