Anda di halaman 1dari 21

Assalamualaikum Wr.

Wb
Tugas Mikro
Konsep Fungi
Kelompok 3:
1. Anagita Pertiwi (B2019005)
2. Gilang Nur Fadhilah (B2019032)
Ciri-ciri Fungi (Jamur)
Berikut ini adalah ciri-ciri fungi (jamur):
1.Tumbuhan Eukariota
Jamur merupakan tumbuhan eukariota yakni telah memiliki
membran nukleous dan organel membran lainnya. Salah satu ciri-ciri
sel eukariotik yang terdapat pada jamur (fungi) adalah memiliki
membran nukleus akan tetapi memiliki nukleoplasma dan sitoplasma
terpisah. Mempunyai organel seperti mitokondria golgi, retikulum
endoplasma, ribosom, dan kloroplas pada tumbuhan. Bahan gen
(DNA) seperti pita ganda dan tersusun spiral saling melilit (double
heliks).Bahan gen terdapat dalam inti di dalam. Transfor molekul
yang dilakukan oleh sel yang melalui membran sel yang memiliki
sifat selektif permiabel, artinya membran sel haya dapat di dilalui
oleh zat atau molekul tertentu sesuai yang diperlukannya. Transfor
molekul melalui membran dapat terjadi secara pasif atau tidak
memerlukan energi dari ATP (juga transpor pasif) selain itu dapat
dapat pula terjadi secara aktif (juga disebut transpor aktif).
2. Multiseluler dan Uniseluler
Hampir seluruh jenis jamur adalah tumbuhan multiseluler
yang artinya adalah tumbuhan yang memiliki banyak sel. Akan
tetapi terdapat jenis jamur yang hanya memiliki satu sel
(uniseluler). Contoh jamur yang memiliki sel satu adalah
Sacharomyces yang mampu menghasilkan tuak, yaitu salah
satu minuman beralkohol. Selain itu jamur Sacharomyces juga
dapat digunakan untuk membuat roti, tape, peuyeum, shake,
minuman anggur, dan bir.

3. Bersifat Heterotrof
Tumbuhan jamur pada umumnya bersifat heterotrof,
yaitu tidak dapat membuat makanan sendiri. Jamur adalah
tumbuhan konsumen yang mengandalkan hidup dengan
menyerap nutrisi dari organisme yang lainnya. Jamur adalah
salah satu tumbuhan yang nencerna makananya di luar tubuh
dan menyerap zat-zat bernutirisi di dalam selnya.
4. Tidak berklorofil
Meskipun termasuk tumbuhan
multiseluler, fungi merupakan tumbuhan yang
tidak memiliki zat hijau daun (klorofil). Jamur
merupakan tumbuhan konsumen dan
bergantung hidup pada organisme lainnya.
Jamur bergantung pada substrat yang
menyediakan karbohidrat, protein, vitamin,
dan senyawa kimia lainnya, semua zat itu
diperoleh dari lingkungannya.
5. Tubuhnya berupa Hifa
Fungi memiliki tubuh berbentuk hifa. Hifa yaitu struktur
bentuk seperti tabung yang tersusun atas spora dan konidia. Hifa
dapat dengan mudah dilihat dengan mata jika berbentuk
miselimum. Miselium adalah hifa yang terkumpul menjadi massa
yang sanagat banyak sehingga dapat dilihat dengan mata
telanjang. Struktur berbentuk mirip payung yang biasa dikenal
orang sebagai jamur tidak lain hanyalah alat reproduksi yang
dikenal sebagai karpus atau tubuh buah, yang muncul hanya
sewaktu-waktu. Berdasarkan fungsinya, hifa dibedakan menjadi
dua fungsi, yaitu hifa vegeratif dan hifa reproduktif.
Bagian hifa yang berfungsi mengambil nutrien disebut hifa
vegetatif. Hifa vegetatif tumbuh ke dalam substrat atau rebah di
atas substrat. Hifa yang berfungsi untuk reproduksi disebut hifa
reproduktif atau hifa fertil atau hifa aerial. Hifa reproduktif
berada tegak pada miselium di permukaan substrat. Hifa
reproduktif dapat berupa sporangifor, konidiofor atau tubuh
buah.
6.Terdapat Miselium
Tubuh jamur terdapat miselium yang berperan dalam
kelangsungan hidup jamur. Miselium adalah bagian jamur
multiseluler yang dibentuk oleh kumpulan beberapa Hifa.
Sebagian miselium berfungsi sebagai penyerap makanan
dari organisme lain atau sisa-sisa organisme. Miselium yang
menyerap makanan di sebut miselium vegetatif. Sementara
itu terdapat miselium yang merupakan tempat
pembentukan spora
7. Tubuhnya dilindungi Zat Kitin
Seperti tumbuhan multiseluler yang lainnya, tubuh
jamur terlihat dapat tumbuh dengan dinding sel kokoh. Zat
kitin adalah zat penyusun utama dari sel-sel pada jamur.
Berbeda dengan dinding sel tumbuhan lainnya yang
tersusun dari selulosa, dinding sel pada jamur lebih kokoh
karena sebagian besar terbuat dari zat kitin.
8.Hidup di Tempat Lembab
Hampir semua jenis fungi hidup di tempat
lembab, agak masam, hidup di bahan organik,
serta hidup pada saprofit, parasit pada
tumbuhan, hewan, dan manusia. Jamur hidup
ditempat lembab karena untuk mengurangi
proses penguapan air di dalam tubuh jamur. Dan
tidak menutup kemungkinan jamur hidup di
tempat yang asam. Jika jamur banyak yang
berhabitat di tempat yang olembab itu adalah
suatu kewajaran karena, pada umumnya jamur
memanfaatkan bakteri yang ada di tempat
lembab untuk memperttahankan hidupnya,
jamur tidak dapat hidup ditempat yang kering.
9. Hidup Bersimbiosis
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis
mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap
makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu
yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme
jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu
jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan.

10. Hidup Sebagai Parasit


Jamur hidup di macam-macam tempat. Banyak jamur
yang hidup di darat, namun banyak juga jamur yang hidup di
tempat yang berair dan tempat yang lembab. Pada umumnya
jamur bersifat parasit atau merugikan organisme lainnya.
Jamur menyerap zat-zat bernutisi pada organisme-organisme
lainnya. Kita dapat mengamati kulit manusia yang terkena
penyakit panu. Hal tersebut dapat terjadi karena jamur
tumbuh subur di kulit manusia, jamur tersebut menyerap zat-
zat yang bernutrisi dari inangnya.
Bagian Fungi dan Fungsinya
■ Talus merupakan bentuk keseluruhan dari jamur hal ini
dikarenakan jamur belum mempunyai akar, batang, dan daun
sejati. Talus jamur ada yang membentuk struktur mirip atau
menyerupai akar, batang dan daun tumbuhan.
■ Dinding sel jamur tersusun atas zat kitin dan beta-glukan. Kitin
merupakan polimer karbohidrat mengandung nitrogen. Zat ini
juga terdapat pada eksoskeleton hewan arthropoda, seperti
laba-laba dan serangga. Senyawa kitin bersifat kuat, tetapi
fleksibel. Ini berbeda dengan tumbuhan umum yang dinding
selnya tersusun dari selulosa dan bersifat kaku.
■ Septa (tunggal: septum) adalah dinding pemisah antara satu
atau beberapa nukleus dengan nukleus yang lainnya.
■ Enzim hidrolitik ekstraseluler merupakan enzim untuk
menguraikan zat makanan yang masih berupa senyawa
kompleks sebelum diabsorbsi oleh jamur. Proses penguraian zat
makanan tersebut terjadi di luar sel.
■ Hifa merupakan deretan sel yang membentuk benang
pada jamur bersel banyak (multiseluler). Berdasarkan
ada tidaknya sekat atau septa dikenal adanya hifa
aseptat, hifa septat uninukleus, dan hifa septat
multinukleus. Beberapa jenis jamur memiliki hifa yang
tidak bersekat. Di dalam hifa tersebut terdapat banyak
intisel (multinukleus) yang menyebar didalam
sitoplasmanya. Bentuk hifa yang demikian disebut
soenositik.
macam macam bentuk hifa jamur
Berikut ini adalah penjelasan mengenai hifa aseptat,
hifa septat uninukleus, hifa septat multinukleus.
Hifa aseptat atau hifa tidak bersepta yaitu hifa yang
tidak mempunyai sekat atau septum dari dinding sel.
Istilah lain dari hifa tipe ini adalah senosit. Contoh:
Rhizopus oryzae dan Mucor mucedo.
Hifa septat uninukleus atau hifa bersepta berinti
tunggal yaitu hifa yang disusun oleh sel-sel berinti
tunggal dan memiliki sekat yang membagi hifa menjadi
ruang-ruang, dan setiap ruang memiliki satu inti sel.
Meskipun demikian, inti sel dan sitoplasma dari ruang
yang satu dapat berpindah ke ruang lainnya. Hal ini
dimungkinkan oleh adanya pori pada sekat-sekat
tersebut. Contoh: Puccinia graminis.
Hifa septat multinukleus atau hifa bersepta berinti
banyak yaitu hifa yang disusun oleh sel-sel berinti
banyak dan memiliki sekat yang membagi hifa menjadi
ruang-ruang, dan setiap ruang memiliki inti sel lebih
dari satu. Contoh: Nectria cinnabarina.
■ Pori adalah lubang pada bagian septa yang
memungkinkan sitoplasma bergerak dari sel satu ke sel
lainnya untuk mendistribusikan nutrisi.
■ Haustoria adalah bentuk hifa modifikasi yang dimiliki
oleh jamur yang sifat hidupnya parasit. Haustoria
merupakan organ yang berfungsi untuk menyerap
makanan dari substrat atau inang tempat hidup jamur,
dan organ ini memiliki kemampuan untuk menembus
jaringan substrat.
■ Miselium adalah kumpulan dari hifa-hifa yang
bercabang. Miselium merupakan tempat pembentukan
spora dan juga sebagai alat reproduksi serta alat untuk
mendapatkan makanan. Terdapat dua macam miselium
pada jamur yaitu sebagai berikut.
Miselium vegetatif/somatik berfungsi menyerap zat
organik dari lingkungannya
Miselium generatif/reproduktif berfungsi
Menghasilkan spora untuk perkembangbiakan
■ Badan buah (sporofor) merupakan kumpulan hifa yang
muncul dari dalam tanah atau kayu yang lapuk. Badan
buah dijumpai pada kelompok jamur tertentu.
Sporofor ini merupakan bagian jamur yang tampak
sehari-hari. Sporofol memiliki variasi dalam hal ukuran,
bentuk, warna dan ketahanan hidupnya.
Pada beberapa jenis jamur tubuh buah berukuran
sangat kecil yang hanya dapat diamati dengan
mikroskop, misalnya sel-sel khamir lebarnya berkisar
antara 1 – 5 mikrometer dengan panjang 5 – 30
mikrometer atau lebih. Biasanya berbentuk bulat
seperti bola atau bulat memanjang dan tidak
mempunyai alat gerak. Jenis jamur yang lain tubuh
buahnya dapat mencapai diameter 20 – 25 cm dan
panjang 25 – 30 cm. Jamur terbesar yang pernah
ditemukan diameternya mencapai 150 cm.
■ Spora merupakan alat perkembangbiakan jamur
yang utama. Spora jamur dibedakan menjadi dua
jenis yaitu spora aseksual dan spora seksual. Dan
masing-masing jenis spora tersebut juga ada
beberapa macamnya yang memiliki perbedaan
dalam hal fungsi seperti berikut
Jenis Spora Aseksual Jamur
Konidiospora
Merupakan konidium yang terbentuk di ujung
atau di sisi hifa. Ada yang berukuran kecil, bersel
satu yang disebut mikrokonidium, sebaliknya
konidium yang berukuran besar dan bersel
banyak disebut makrokonidium.
Sporangiospora
Merupakan spora bersel satu yang terbentuk dalam
kantung yang disebut sporangium, pada ujung hifa
khusus. Ada dua macam sporangiospora yang tidak
bergerak (nonmotil) disebut aplanospora dan
sporangiospora yang dapat bergerak karena
mempunyai flagela yang disebut zoospora.
Oidium/artrospora
Yaitu spora bersel tunggal yang terbentuk karena
terputusnya sel-sel hifa.
Klamidospora
Merupakan spora bersel satu, berdinding tebal, dan
sangat resisten terhadap keadaan yang buruk. Spora ini
terbentuk dari sel-sel hifa yang somatik.
Blatospora
Merupakan tunas/kuncup pada sel-sel khamir.
Jenis Spora Seksual Jamur
Askospora
Merupakan spora bersel satu yang terbentuk di dalam
kantung yang dinamakan askus. Dalam setiap askus
terdapat askospora
Basidiospora
Merupakan spora bersel satu yang terbentuk di atas
struktur berbentuk gada yang dinamakan basidium.
Zygospora
Merupakan spora besar berdinding tebal, terbentuk dari
ujung-ujung dua hifa yang serasi yang dinamakan
gametangia.
Oospora
Merupakan spora yang terbentuk dari pertemuan antara
gamet betina (oogonium) dan gamet jantan
(anteridium), sehingga akan terjadi pembuahan
(oosfer) dan akan menghasilkan oospora.
Penyakit yang disebabkan oleh jamur
1. Panu
Penyakit kulit pertama yang dipicu oleh
infeksi jamur adalah panu. Ya, penyakit kulit yang
ditandai dengan munculnya bercak berwarna
putih, pink, cokelat, atau cokelat gelap ini
disebakan oleh jamur Malassezia furfur. Biasanya,
panu muncul di beberapa area tubuh, punggung,
dada, leher, lengan atas, dan wajah.jika tidak
segera ditangani, panu dapat menyebar dan
memicu timbulnya rasa gatal; terutama saat
tubuh berkeringat.
2. Kurap
Jenis penyakit kulit lainnya yang disebabkan oleh jamur adalah
kurap.Menggaruk di bagian yang terasa gatal justru dapat membuat
kurap melebar ke area disekitarnya.Usut punya usut, infeksi jamur
jenis Dermatophytes memicu penyakit kulit yang satu ini.
Penularannya sendiri pun sangat beragam, mulai dari kontak
langsung dengan penderita, penggunaan barang secara bersamaan
dengan penderita, hingga kontak dengan hewan yang menjadi
induk jamur penginfeksi.Ternyata, kurap dibagi menjadi beberapa
jenis, yaitu:
Kurap di Kulit Kepala
Kurap yang timbul di area kulit kepala akan menimbulkan ruam,
terasa menonjol bila diraba, berwarna kemerahan, serta berbentuk
seperti cacing atau cincin.
Kurap pada jenggot
Meskipun jarang terjadi, tapi dalam beberapa kasus, kurap dapat
muncul pada jenggot. Biasanya jenis ini menimpa kaum pria yang
kurang memperhatikan kebersihan jenggot sehingga rentan
terinfeksi jamur.
3. Kurap di kuku
Kurap pada kuku sering menimpa mereka yang sering
melakukan kegiatan yang berhubungan dengan air. Jenis kurap ini
dapat memicu penebalan di lapisan kuku, menyebabkan kuku
terlihat kusam, rapuh, dan mudah terlepas.

4. Kurap pada badan


Ini dia jenis kurap yang paling sering ditemui! Kurap pada kulit
badan biasanya ditandai dengan munculnya ruam berbentuk
bundar yang berwarna pink atau merah.

5. Jock Itch
Jock itch adalah infeksi jamur yang biasanya muncul di paha
bagian dalam, sekitar kelamin, serta bokong. Gejala yang umumnya
muncul pada kurap jenis ini adalah timbulnya warna kemerahan
berbentuk setengah lingkaran yang terasa gatal pada kulit.
6. Kurap di Selangkangan
Kurap di area selangkangan umumnya dipicu oleh 2
faktor utama, yaitu kebiasaan memakai celana ketat serta
obesitas. Selain terasa gatal, kurap jenis ini juga dapat
meninggalkan bekas kerutan pada kulit yang terinfeksi.
7. Athlete’s Foot
Istilah athlete’s Foot mengacu pada jenis kurap yang
ditemukan di antara jari-jari kaki.kurap ini dapat memicu
timbulnya ruam yang terasa gatal, kulit bersisik dan kasar,
serta nyeri di sela-sela jari kaki. Bahkan, dalam beberapa
kasus, athlete’s foot dapat membuat kulit melepuh.
8. Jerawat
Jerawat yang disebabkan oleh infeksi jamur biasanya
timbul di area tubuh tertentu, seperti punggung, dada, dan
lengan atas.jerawat ini disebabkan oleh infeksi jamur
Malassezia folikulitis.
Sekian dari kami
Wassalamualaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai