KELOMPOK 1
1. Di dalam KUHD
• Buku I Bab IX tentang pertanggungan pada
umumnya (Pasal 246- 268).
• Buku II Bab X tentang pertanggungan kebakaran
dan bahaya hasil panen dan pertanggungan jiwa
(Pasal 287-308).
• Buku II Bab IX tentang pertanggungan terhadap
bahaya laut (Pasal 592-685).
• Buku II Bab X tentang pertanggungan terhadap
bahaya dalam pengangkutan darat dan perairan
darat (Pasal 686-695).
2. Di luar KUHD
• UU Nomor 2 Tahun 1992 ttg Usaha Perasuransian
• Peraturan Pemerintah No 73 Tahun 1992 ttg Penyelesaian Usaha
Perasuransian.
• Kepres No 230 Tahun 1968 dan No 13 Tahun 1981 ttg Kesehatan Pegawai
Negeri dan Penerima Pensiunan Beserta Keluarganya
• UU No 33 Tahun 1964 ttg Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan
Penumpang (Askep)
• UU No 34 Tahun 1964 ttg Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (Askel)
• UU No 3 Tahun 1992 ttg Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Astek)
• Peraturan Pemerintah No 25 Thn 1981 ttg Asuransi Sosial Pegawai Negeri
Sipil
• Peraturan Pemerintah No 67 Tahun 1991 ttg Asuransi Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia (ASABRI)
• Peraturan Pemerintah No 69 Tahun 1991 ttg Pemeliharaan Kesehatan
Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun, Veteran, Perintis kemerdekaan,
beserta keluarganya.
Jenis Dan Macam Asuransi
Jenis asuransi menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang terdapat dua jenis
asuransi yaitu:
1. Asuransi Kerugian Umum
• Asuransi Pengangkutan
• Asuransi Kebakaran
• Asuransi Kredit
• Asuransi Kendaraan Bermotor.
Premi Premi
Dasar Tambahan
Reduksi Tarif
Premi Kompeni
1. Premi Dasar
yt premi asuransi yang dibebankan kepada
tertanggung ketika polis dibuat atau dikeluarkan,
dimana perhitungannya berdasarkan pada :
• Data dan keterangan yang diberikan oleh
tertanggung kepada penanggung pada waktu
penutupan asuransi pertama.
• Luasnya resiko yang dijamin oleh penanggung
sebagaimana yang dikehendaki tertanggung.
2. Premi Tambahan
yt data atau keterangan disampaikan oleh
tertanggung kpd penanggung ketika menutup
asuransi atau interestnya tdk selalu sama dgn
keadaan yg sebenarnya atau pd waktu polis
ditanda tangani, disebabkan pd saat itu data
atau informasinya belum lengkap dan
tertanggung menghendaki perubahan kondisi
pertanggungan.
3. Reduksi Premi
yt penanggung dpt memberikan reduksi thd
premi yg dikenakan, dan Dewan Asuransi
Indonesia menentukan bahwa dapat diberikan
potongan 50 % atas premi dasar dan 20 % atas
premi tambahan untuk pengangkutan dengan
tujuan negeri Belanda, Belgia dan Inggris..
4. Tarif Kompeni
yt di Indonesia tarif kompeni disusun oleh
Dewan Asuransi Indonesia, yang bertujuan
standarisasi tarif premi & syarat-syarat
pertanggungan, disamping utk menghindari
persaingan yang tidak sehat.
Tujuan Asuransi
Mengalihkan sgl resiko yg ditimbulkan peristiwa-peristiwa yg tidak
diharapkan tjd kpd org lain yg mengambil resiko utk mengganti
kerugian.
Lebih ringan & mudah apabila yg menanggung resiko dari
kekurangan nilai benda-benda itu beberapa orang daripada satu
orang sj.
Akan memberikan suatu kepastian mengenai kestabilan dari nilai
harta bendanya, jk ia akan mengalihkan resiko itu kpd suatu
perusahaan, yg dia sndiri tidak berani menanggungnya.
Yg disebut penanggung bukanlah semata-mata melakukan itu
demi prikemanusiaan sj & bukanlah pula bhw dgn tindakan itu
kepentingan-kepentingan mereka yg mjd korban utk membayar
sejumlah uang yang besar mengganti kerugian-kerugian yang
ditimbulkan oleh peristiwa-peristiwa itu.
Terjadinya Asuransi
• Untuk menyatakan kapan perjanjian asuransi yang dibuat dari sudut
pandang ilmu hukum terdapat 2 (dua) teori perjanjian tersebut: