Materi Keperawatan Gerontik TK 3
Materi Keperawatan Gerontik TK 3
GERONTIK TK.3
• Kebutuhan Jasmani
Kemampuan toleransi thdp pada stp org sakit
berbeda. Tindkakan yg memungkinkan rasa
nyaman bagi klien lansia (mis: sering mengubah
tidur, perawat fisik, dsb).
• Kebutuhan Emosi
utk menggambarkn ungkapan sikap & perasaan
klien lansia dalam menghadapi kematian:
a. Mungkin klien lansia mengalami ketakutan yg
hebat (bhw dirinya tdk mampu mencegah
kematiannya).
b. Mengkaji hal yg diinginkn klien selama men-
dampinginya mis: lansia ingin membicarakan
masa lalunya & kemudian hari. (luangkan wkt
sejenak).
c. Mengkaji pengaruh kebudayaan a/agama
thdp klien.
Pertimbangan Khusus Dalam Perawatan
Tahap IV (Depresi)
lansia memaqhami bhw tdk mgkin menolak lagi
kematian yg tdk dpt dihindarkan itu, & kini
kesedihan akan kematian itu sdh membayangix.
a. Jangan mencoba menyenangkan klien lansia
Ingat bhw tindakn ini sebenarx hanya memenuhi
memenuhi keb petugas. Jangan takut menyaksi
kan klien lansia a/kelx menangis. Hal ini mrpk
ungkapan pengekspresian kesedihanx. Anda
boleh saja ikut berduka cita.
b. “Apakah saya akan mati”. Sebab sebetulnya
pertanyaan klien lansia tsb hanya sekedar
mengisi & menghabisx wkt u/memperbincangx
perasaanx, bukan mencari jawaban. Biasanya
klien lansia menanyakan ssuatu, ia sebenarx
sdh tahu jawabannya. Apakah Anda merasa
akan meninggal dunia?.
• Tahap V (Menerima):
Membedakan antara sikap menerima kematian
& penyerahan thdp kematian yg akan terjadi.
Sikap Menerima: klien lansia tlh menerima, dpt
mengatakn bhw kematian akan tiba & ia tak
boleh menolak.
Sikap Menyerah: sebenarx klien lansia tdk
menghendaki kematian ini terjadi, ttp ia tahu
bhw hal itu akan terjadi. Klien lansia tdk merasa
tenang dan damai.
a. Luangkan wkt u/klien lansia (mgkn dlm bbrp
kali dlam sehari).
sikap kel akan berbeda dgn sikap klien lansia.
Oki, sediakan wkt u/mendiskusikan perasaan
mereka.
b. Beri kesempatan kpd klien lansia u/menga-
rahkan perhatianx sebanyak mungkin. Tindakan
ini akan memberi ketenangan & perasaan aman.
.
Hak Asasi Pasien Menjelang Ajal
• Pengkajian
Sblm prwt dpt merencanakan As-Kep pd ps yg
tdk ada harapan sembuh, prwt hrs mengidenti-
fikasi & menetapkn mslh ps terlebih dahulu. Oki
tahap ini meliputi: pengumpulan data, analisa
data mengenai status kes, berakhir dgn penega-
kan diagnosis kep.
• Diagnosa Keperawatan
• Pengumpulan data dimulai dgn upaya u/menge-
nal ps & keluargax.
• Siapa ps itu & bgmn konsix akan membahaya-
kan jiwanya.
• Rencana pengobatan apa yg tlh dilaksanakan ?
• Tindakan apa saja yg telah diberikan ?
• Adakah bukti mengenai pengetahuanx, proknosi
nya, & pd tahap proses kematian yg mana ps
berada?.
• Apakah ia menderita rasa nyeri?
• Apakah anggota kel mengetahui prognosisnya &
bgmn reaksi mereka?
• Filsafat apa yg dianut o/ps & kelx mengenai
hidup & mati.
• Pengkajian keadaan, kebutuhan, & mlsh kes/kep
ps khususx.
• Sikap ps thdp pnyx, antara lain apakah ps tabah
thdp penyakitx, apakah ps menyadari ttg pnyx?.
1. Perasaan takut :
disebabx o/penyakit yg ganas shg muncul takut
thdp rasa nyeri, wlpn scr teori nyeri tsbt dpt di
atasi dgn obat sep; aspirin, dehidrokodein, dsb.
kematian mrpk berhentix kehidupan. Dlm meng-
hadapi kematian ini pd umumx org merasa takut
dan cemas dpt membuat ps tegang & stres.
2. Emosi : yg muncul pd tahap menjelang kema-
tian, antara lain mencela & mudah marah.
3. Tanda Vital: Perubahan fgs tbh seringkali
tercermin pd: SB, DN, P, TD. Mekanisme fisiolo-
gis yg mengaturx berkaitan satu sama lain. Shg
setiap perubahan yg berlainan dgn keadaan yg
normal dianggap sbg indikasi yg penting u/me-
ngenalikeadaan kes seseorang.
4. Kesadaran : Yg sehat & adekuat dikenal sbg
awas waspada, yg mrpk ekspresi ttg apa yg
dilihat, didengar, dalami, & perasaan keseimba-
ngan, nyeri, suhu, raba, getar, gerak, gerak
tekanan & sikap, bersifat adekuat, yaitu tepat &
sesuai.
5. Fgs tubuh : tbh terbentuk atas banyak organ
& jaringan. Jadi setiap organ mempnyai fgs
khusus.
Tingkat Kesadaran :
1. Komposmentis : sadar sempurna
2. Apatis : tdk ada perasaan/kesadaran menurun
(masa bodoh).
3. Somnolen : kelelahan (mengantuk berat)
4. Soporus : tidur lelap patologis (tidur pulas)
5. Subkoma : kesadaran tdl sadar/hampir koma
6. Koma: keadaan pingsan lama disertai dgn
penurunan daya reaksi (tdk dpt disadarkan
walaupun dirangsang dgn apapun).
• Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah masalah
aktual/potensial yg dimiliki seseorg dalam
memenuhi atau kegiatan hidup sehari-hari &
yang berhubungan dengan kes.
• Perencanaan
Perencanaan ad/langkah kedua dlm proses kep.
Termasuk penentuan apa yg dapat dilakukan
perawat terhadap pasien dan pemilihan
intervensi keperawatan yg tepat.
Perawatan Palatif Pd Lansia Menjelang Ajal
• Dlm kpd lansiamemberi As-kep , yg menjadi
obyek ad/lansia (Core), disusul aspek peng-
obatan medis (Cure), & yg terakhir prwt dlm arti
yg luas (Care).
• Core, Cure, & Care mrpk 3 aspek yg saling
berkitan & saling berpengaruh.
• Kapanpun ajal menjemput, semua org hrs siap.
• Namun ternyata, semua org, tmsk lansia, akan
merasa syok berat saat dokter memvonis bhw
pny yg dideritax tdk bisa disembuhx a/tdk ada
harapan utk sembuh.
• Perawatan paliatif ad/semua tindakan aktif u/
meringankn beban penderita, terutama yg tdk
mungkin disembuhx.
• Yg dimaksud tindakan aktif al: mengurangi/
menghilangkan rasa nyeri & keluhan lain serta
memperbaiki aspek psikologis, sosial, & spiritual
Tujuan Perawatan Palitatif
. Mencapai kualitas hidup maksimal bagi si sakit
(lansia) & keluargax.
. Perwtn paliatif tdk hanya diberikn kpd lansia yg
menjelang akhir hayatx, ttp juga diberikn segera
stlh dokter mendiagnosis pny yg tdk ada
harapan sembuh (ps yg menderita kanker).
• Dlm memberi prwt palitatif tim hrs berpijak pd
pola dasar yg digariskan o/WHO; yaitu:
1. Meningkatx kualitas hidup & menganggap
kematian sbg proses yg normal.
2. Tdk mempercepat & menunda kematian
lansia.
3. Menghilangkn nyeri & keluahan lain yg
mengganggu.
4. Menjaga keseimbangan psikologis & psiritual
5. Berusaha agar lansia yg sakit ttp aktif sampai
akhir hayatnya.
6. Berusaha membantu mengatasi suasana
duka cita keluarga klien lansia.
• Pola dasar tsbt hrs diterapkn langkah demi
langkah dgn mengikutsertakan keluarga,
pemuka agama, relawan, pekerja sosial, dokter,
psikolog, ahli gizi, ahli fisioterapi, ahli terapi
okupasi, dan perawat.
• Prinsip pemberian perawatan palitatif adalah
memberikan perawatan paripurna kepada klien
lanjut usia dengan pengawasan dari tim
profesional.
Bbrp kekhusussan ps lansia dlm stadium paliatif:
1. Lansia menghadapi kondisi yg penyakitx tdk
dpt disembuhx. Artix, terapi yg diberikn hanya
bersifat simtomatis a/paliatif (bukan kuratif).
2. Lansia cenderung mengalami kelemahan &
kerapuhan baik fisik maupun mental.
3. Dgn demikian, kemungkinan ps lansia tdk
mampu menghadapi stres fisik & mental yg
timbul dr luar atau dr lingkungannya.
4. Lansia berada diambang kematian yg terutama
akan menimbulx ketakutan & kegelisahan , yg
sdh tentu perlu mdpt simpati & dukungan
mental atau spiritual.
5. Bila proses kematian berlangsung lama (makan
wkt panjang), fktr etika dpt menjadi mslh yg hrs
diatasi.
Dr uraian tsb, fkt medis yg menjadi mslh besar,
jadi petugas/perawat, keluarga & kerabat
terdekat yg diharapkan dpt meringankn beban
penderitaan lansia.
• Tugas tim prwtn paliatif sbg penyeimbang di
antara keduanya.
• Kel ps (lansia yg menderita kanker) ad/subyek
suasana tegang & stres, baik fisik maupun scr
psikologis, disertai ketakutan & kekhawatiran
kehilangan org yg dicintainya.
• Dari pengamatan yg dilakukan, diperoleh hsl
bhw sikap/kebutuhan keluarga adalah:
1. Ingin membantu lansia sepenuhnya
2. Ingin mdpt informasi ttg kematian
3. Ingin selalu bersaa lansia
4. Ingin mdpt kepastian bhw ps ttp nyaman
5. Ingin mdpt informasi ttg perkembangan lansia
6. Ingin melepaskan/mencurahkan isi hati
7. Ingin mdpt dukungan & pendampingan
anggota kel/kerabat lain.
8. Ingin diterima, mdpt bimbingan, & dukungan
dr pd petugas medis/perawat.
• Kelelahan fisik & psikis pd anggota kel sering
mengakibatx penurunan kualitas pel-prwt di
rumah.
• Bila hal ini terjadi, sebaikx u/sementara wkt
lansia “dititipkan” di RS, memberi kesempatan
kpd kel u/beristirahat.
• Dukungan pd kel saat masa sulit sangan penting
1. Pd saat perawatan
2. Pd saat mendekati kematian
3. Pd saat kematian
4. Pd saat masa duka
Kiutipan Dame Cecely Saunders :
“You matter because are you, you matter to the
last moment of your life, and we will do all we
can, not only to help you die peacefully, but to
live until you die”
Artinya :
Pengertian BAHAGIA
B = BB berlebihan dihindari
A = Atur makanan yang seimbang
H = Hindari fktr resiko penyakit jantung iskemik &
situasi menegangkan.
A = Agar terus merasa berguna dgn mengembang
kan kegiatan/hobi yg bermanfaat.
G = Gerak badan teratur & sesuai kemampuan
I = Ikuti nasihat dokter
A = Awasi kes dgn pemeriksaan secara berkala