Anda di halaman 1dari 19

Penentuan Kadar Difenhidramin HCl

Dengan Metode KCKT


Apa itu KCKT?
• Kromatografi : pemisahan campuran
menjadi komponen-komponen suatu
sample, karena adanya perbedaan polaritas.

• Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT):


Dikenal juga dengan istilah High
Performance Liquid Chromatography (HPLC).
KCKT merupakan metode yang tidak
destruktif dan dapat digunakan baik untuk
analisis kualitatif maupun kuantitatif.
Prinsip KCKT
• Pemisahan analit-analit berdasarkan kepolarannya,
alatnya terdiri dari kolom (fase diam) dan larutan
tertentu sebagai fase geraknya.

• Yang paling membedakan HPLC dengan


kromatografi lainnya adalah pada HPLC digunakan
tekanan tinggi untuk mendorong fasa gerak.
Tujuan KCKT
Menetapkan kadar suatu senyawa
tertentu

Mengisolasi/memurnikan senyawa dari


suatu campuran

Memisahkan suatu polimer

Menentukan distribusi berat


molekulnya dalam suatu campuran
Instrument KCKT
Wadah
Fase Gerak

Fase Gerak
Fase Diam
(eluent)

Pompa Kolom

Detektor
Komponen-komponen KCKT
Jenis KCKT
• Pemisahan dengan :
• Fase diam : (normal
bersifat polar) misalnya;
Fase silika gel
Normal • Fase gerak : bersifat non
polar

• Fase diam : sifatnya non


Fase polar, misalnya; silika gel
direaksikan dgn klorosilan
Terbalik • Fase gerak : bersifat polar
Kelebihan KCKT
Cepat

Mudah
rekoveri Selektif
sample

Ideal Peka

Kolom
dapat
dipakai lagi
Kekurangan KCKT

Sulit untuk mengidentifikasi senyawa

Jika sampel yang digunakan kompleks

Mahal

Perlu tenaga ahli untuk mengoperasikan


Difenhidramin HCl

• (2-(difenilmetoksi)-N,N-dimetiletilamina)hidroklorida
• C17H21NO.HCl
• BM : 291,82
• Pemerian, serbuk hablur, putih; tidak berbau.
Jika terkena cahaya warnanya lama-lama
menjadi gelap. Larutannya praktis netral
terhadap kertas lakmus P
• Kelarutan, mudah larut dalam air, etanol dan
kloroform, agak sukar larut dalam aseton,
sangat sukar larut dalam benzen dan eter
• Penetapan kadar, dengan cara Kromatografi
cair kinerja tinggi (KCKT)
• Fase gerak, campuran asetonitril P-air-
trietilamina P (50 : 50 : 0,5)
• Generasi I obat antihistamin
• Terapi : antidotum, rx hipersensitivitas,
antihistamin dan sedatif
• Untuk mengatasi gejala alergi pernapasan &
alergi kulit, antitusif, anti mual, dan anestetik
topikal
• ES : pusing, mengantuk, mulut kering, mual,
muntah, diare, insomnia, penglihatan kabur,
dan susah buang air kecil
Prosedur Kerja
Alat Bahan
• Neraca analitik • Aquadest
• Pipet volume dan pipet filler • Asetonitril
• Labu ukur • Trietilamin
• Syringe • Baku difenhidramin HCl
• Botol vial
• Wadah fase gerak
• Kolom
• pH meter
Pembuatan Fase Gerak
1. Asetonitril, air dan trietilamin perbandingan
(50 : 50 : 0,5)
2. Ukur pH campuran (pH= 6,5)
3. Disaring dengan kertas PTFE 0,5 mcm.
Pembuatan Larutan Baku
• Ditimbang baku Difenhidramin 4mg, masukkan ke
dalam labu ukur 100 mL
• Diencerkan dengan aquadest ad tanda batas,
homogenkan
• Disaring menggunakan Syringe dengan kertas
saring Whatman 0,45 mcm
• Masukkan ke dalam botol vial
Larutan Sampel
• Dipipet 20 mL sample ke dalam labu ukur
• Tambahkan aquadest ad tanda batas,
homogenkan
• Disaring menggunakan Syringe dengan kertas
saring Whatman 0,45 mcm
• Masukkan ke dalam botol vial
Cara Kerja
Kesimpulan
• Metode yang digunakan untuk
menentukan kadar difenhidramin HCl
dalam obat batuk adalah Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi (KCKT)
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai