Lapmen Pantoloan
Lapmen Pantoloan
PEMBIMBING:
DR. I NJOMAN WIDAJADNJA, M.KES
PEMBIMBING LAPANGAN
DR. KETUT SUJANA
PENDAHULUAN
Indonesia saat ini menghadapi pergeseran pola penyakit dari penyakit menular
menjadi penyakit tidak menular (PTM). Peningkatan pevelensi PTM menjadi
akibat gaya hidup tidak sehat, yang di pacu oleh urbanisasi, modernisasi dan
globalisasi. Bertabahnya usia harapan hidup sejalan dengan perbaikan sosio-
ekonomi dan pelayanan kesehatan , membawa konsekuensi peningkatan
penyakit degeneratif.
Gambaran kejadian Hipertensi di pusekesmas pantoloan sampai saat ini masih
cukup tinggi dalam kasus penyakit tidak menular (PTM). Dimana didapatkan
kunjungan kasus baru pada semester 1 tahun 2017 hipertensi menduduki
peringkat pertama PTM dengan 115 kasus baru. pada kunjungan kasus lama,
hipertensi masih menempati peringkat pertama dengan 603 kasus. Serta kasus
kematian akibat hipertensi menempati peringkat ketiga dengan 3 kasus
kematian. Hal ini yang menjadi dasar mengapa penulis ingin membahas
tentang manajemen hipertensi di puskesmas pantoloan.
GAMBARAN UMUM PKM
PANTOLOAN
kelurahan Pantoloan
5.740 jiwa
kelurahan Pantoloan
Boya 3.193 jiwa
Identifikasi Masalah
Man
Machine Money
Material Method
Man
• Dalam hal ini Man merupakan SDM yang bertanggung jawab atas
terlaksananya program PTM khususnya dalam hal hipertensi. Saat
ini, SDM yang bertanggung jawab atas program PTM di Puskesmas
pantoloan masih sangat kurang. Hal ini menyebabkan munculnya
kendala pada saat pelaksanaan program tersebut.
Money
• Program ini tidak mengalami kendala dalam proses pendanaan
METHOD
Penemuan
subjek
Germas
(Gerakan Diagnosis
masyarakat
Sehat)
Promosi
Pengobatan
kesehatan
Pos
Pelayanan
Terpadu
Penemuan subjek
Penemuan subjek di puskesmas singgani dilaksanakan secara pasif. Secara
pasif, pasien ditemukan karena datang ke puskesmas atas kemauan sendiri atau
saran orang lain dan dicurigai sebagai penderita hipertensi. Pada tahun 2017
penemuan penderita hipertensi mencapai 173 0rang
Diagnosis
Penegakan diagnosis hipertensi di puskesmas singgani berdasarkan
pemeriksaan fisik yang dilakukan saat pasien datang berobat ke poliklinik.
Yaitu dengan cara mengukur tekanan darah menggunakan alat
spygmomanometer.
Pengobatan
Pasien yang terjaring dan telah didiagnosis dengan hipertensi maka akan
diterapi dengan pemberian obat penurun tekanan darah yang tersedia di
Puskesmas. Pasien diedukasi tentang jenis obat, waktu minum obat. Pasien
kemudian dianjurkan untuk datang kembali setiap 1 bulan/saat obat habis
diminum.
Promosi kesehatan
Promosi kesehatan tentang Hipertensi dilakukan pada saat melakukan
kegiatan kunjungan rumah pada ,posyandu lansia, senam lansia atau Prolanis.
Salah satu bentuk promosi kesehatan yaitu dengan membagikan pamflet
tentang penyakit Hipertensi dan menjelaskannya kepada masyarakat.
• Material
• Tidak ada kendala dalam pendistribusian alat dan bahan dalam
menjalankan program ini, semua akomodasi dalam kegiatan program
menggunakan kendaraan operasional puskesmas pantoloan.
Planing
Actuating
PLANING