Dermatosis Eritroskuamosa Edit
Dermatosis Eritroskuamosa Edit
KK
DEFINISI
Penyakit kulit, ditandai dengan adanya ERITEMA
dan SKUAMA
Tdd:
1. Psoriasis
2. Parapsoriasis
3. Pitiriasis Rosea
4. Eritroderma
5. Dermatitis Seboroik
6. Lupus Eritematosus
7. Dermatofitosis
1. PSORIASIS
DEFINISI :
Penyakit peradangan kulit kronik dengan dasar
genetik kuat dengan karakteristik perubahan
pertumbuhan dan diferensiasi sel epidermis
disertai manifestasi vaskuler, diduga ada pengaruh
sistem saraf.
ETIOPATOGENESIS
PSORIASIS
Pembagian Psoriasis
Psoriasis 1 : onset usia < 40 tahun,
kaitan dengan genetik (HLA CW6, HLA DR7, HLA
B13, HLA BW57)
Psoriasis 2 : onset usia > 40 tahun
3 TANDA:
Fenomena Tetesan Lilin : kulit digores putih
seperti lilin
Fenomena Koebner : munculnya lesi psoriasis setelah
trauma / mikrotrauma
Tanda auspits : skuama dikerok perlahan sampai
terlihat titik – titik perdarahan
MACAM – MACAM
PSORIASIS
Psoriasis Plakat
Dimulai dari makula kemerahan < 1 cm / papul
melebar dan bersatu, diameter 1 s/d bbrp cm
Woronoff’s ring : lingkaran putih pucat
mengelilingi lesi psoriasis plakat
Predileksi : skalp, siku, lutut, punggung,
lumbal, retroaurikuler
Psoriasis Psoriasis
annular rupioid
Psoriasis
ostraseus
Sumber : fitzpatrick ed 5
PSORIASIS INVERSA
• Predileksi : daerah
intertriginosa
• Bentuk nyaris tidak
ber-skuama, merah
merona, batas tegas,
mirip dengan ruam
intertrigo
MACAM – MACAM
PSORIASIS
Psoriasis Gutata
Khas pada dewasa muda
33% pada anak berkembang jadi psoriasis plakat
Bentuk : lesi papul eruptif, uk 1 - 10 mm, warna
merah salmon, diskret secara sentripetal
, t.u di badan, ekstremitas, kepala
Diawali oleh Infeksi
Streptococcus β hemolitikus
(faringitis, laringitis, tonsilitis)
Sumber : fitzpatrick ed 5
MACAM – MACAM
PSORIASIS
Psoriasis Pustulosa
Komplikasi lesi klasik dengan pencetus putus obat
kortikosteroid sistemik, infeksi, obat topikal
2 jenis :
1. Psoriasis pustulosa Von Zumbusch : pustul
seluruh tubuh, gejala konstitusi (+), mengancam
nyawa. Bentuk : kulit merah, nyeri, radang +
pustul milier (lake of pustules)
2. Psoriasis pustulosa lokalisata : pada palmoplantar.
Lesi kronik residif vesikel bening,
vesikopustul, pustul, makulopapular cokelat
Psoriasis pustulosa von - zumbusch
Sumber : fitzpatrick ed 5
AKRODERMATITIS KONTINUA
SUPURATIVA DARI HALLOPEAU
Bentuk kronis Psoriasis pustulosa lokalisata
Berupa pustul pada ujung jari tangan / kaki
mengering jadi skuama
Destruksi lempeng kuku & osteolisis falang distal
MACAM – MACAM
PSORIASIS
Eritroderma, ada 2 jenis
Psoriasis universalis : lesi vulgaris nyaris di seluruh
bagian tubuh, karena kegagalan terapi psoriasis
Bentuk lebih akut karena vasodilatasi generalisata,
dicetuskan oleh infeksi, tar, obat, putus obat
kortikosteroid sistemik
Salah satu bentuk kegawatdaruratan
Sumber : fitzpatrick ed 5
MACAM – MACAM
PSORIASIS
Psoriasis Kuku
Pits (sumur – sumur dangkal)
Oil spots
Yellowish discoloration
Onikolisis
Hiperkeratosis subungual
Psoriasis Artritis
Bermanifestasi pada sendi
(kekakuan dan nyeri sendi)
Histopatologi
Akantosis
Hiperkeratosis
Parakeratosis
Pembuluh darah
dermis ↑
Infiltrasi sel
radang limfosit,
makrofag, sel
dendrit, sel mast
Mikroabses
munro
Faktor Pencetus
Ketegangan emosional
Infeksi bakteri, virus, jamur
Aktivasi sel limfosit T, makrofag, sel langerhans,
keratinosit
Kegemukan, obesitas, DM, sindroma metabolik
Trauma
Terapi
TOPIKAL SISTEMIK FOTOTERAPI
Kortikosteroid Metotrexate UVB
topikal Asitretin
Kalsipotriol Siklosporin
Retinoid topikal
ter
2. PARAPSORIASIS
Penyakit kulit yang belum diketahui penyebabnya,
tanpa keluhan, kelainan kulit tdd eritema dan
skuama, perjalanan penyakit kronik
Dibagi menjadi 3 bagian :
a. Parapsoriasis gutata
b. Parapsoriasis variegata
c. Parapsoriasis en plaques
a. Parapsoriasis gutata
Terdapat pada dewasa muda, t.u laki
Ruam tdd papul miliar & lentikular, eritema,
skuama, hemoragik, kadang berkonfluens &
simetris
Sembuh spontan tanpa sikatriks
Biasanya berjalan kronis, tetapi dapat akut
(parapsoriasis gutata akut)
Jika meninggalkan sikatrik spt variola
(parapsoriasis varioliformis akuta / pitiriasis
likenoides et varioliformis)
Sumber : fitzpatrick ed 5
b. Parapsoriasis variegata
Kelainan pada badan, bahu, tungkai, tdd skuama &
eritema bergaris – garis spt kulit zebra.
Sumber : fitzpatrick ed 5
c. Parapsoriasis en plaque
Pada orang kulit berwarna
Usia pertengahan, laki – laki, terus menerus/ remisi
Predileksi : badan & ekstremitas
Lesi berupa bercak eritematosa, permukaan datar,
bulat, lonjong, d: 2 -5 cm, sedikit skuama, warna
merah jambu / coklat / agak kuning
Sering berkembang menjadi mikosis fungoides.
Sumber : fitzpatrick ed 5
HISTOPATOLOGI
Parapsoriasis gutata
Terdapat sedikit infiltrat limfohistiotik di sekitar
pembuluh darah superfisial, hiperplasia epidermal
yang ringan dan sedikit spongiosis setempat.
Parapsoriasis variegata
Epidermis tampak menipis disertai parakeratosis
setempat – setempat. Pada dermis terdapat infiltrat
menyerupai pita terutama terdiri dari limfosit.
Parapsoriasis en plaques
gambarannya tak khas, mirip dermatitis kronik
Diagnosis Banding
Parapsoriasis
Pitiriasis rosea
Psoriasis
TERAPI
Dapat membaik dengan penyinaran ultraviolet /
kortikosteroid topikal (sementara, sering kambuh)
Obat lain : kalsiferol, preparat ter, obat anti-
malaria, derivat sulfon, obat sitostatik, vit E
Parapsoriasis gutata akut : eritromisin 40 mg/kgBB
ATAU tetrasiklin (efek menghambat kemotaksis
neutrofil)
3. Pitiriasis Rosea
DEFINISI : erupsi kulit akut yang sembuh sendiri,
dimulai dengan lesi inisial berbentuk eritema dan
skuama halus, kemudian disusul lesi yang lebih kecil
di badan, lengan, tungkai atas yang tersusun sesuai
lipatan kulit
Sembuh dalam waktu 3 – 8 minggu
ETIOLOGI :
Diduga karena virus HHV 7 & HHV 6
Pemberian obat (bismut, arsenik, kaptopril, dll)
Vaksin difteri, cacar, pneumokokus, hep B, BCG,
influenza
Gejala Klinis
Gejala konsitusi : malese,
demam, nyeri kepala,
artralgia, nafsu makan turun
Herald patch (bentuk oval &
anular, d 3 cm, soliter, di
badan)
4 – 10 hari setelah lesi
pertama : timbul lesi lebih
kecil, susunan spt pohon
cemara
Predileksi : batang tubuh,
lengan atas bagian
proksimal, tungkai atas
Diagnosis Banding
Tinea Korporis
Sifilis sekunder
Dermatitis numularis
Psoriasis gutata
Pitiriasis lichenoides chronica
Dermatitis seboroik
Erupsi obat menyerupai pitiriasis rosea
Terapi
Bedak asam salisilat dibubuhi mentol ½ - 1 %
Asiklovir 5x 800 mg
Fototerapi UVB : mempercepat penyembuhan
karena menghambat fungsi sel langerhans
4. Eritroderma
SINONIM : dermatitis eksfoliativa
DEFINISI : kelainan kulit yang ditandai dengan
eritema universalis (90 – 100%) disertai skuama
PATOFISIOLOGI
Suatu agen tubuh bereaksi, pelebaran pembuluh
darah kapiler universal ERITEMA (aliran darah
kulit ↑ kehilangan panas badan)
Eritroderma kronis : hipotermia, gagal jantung,
dehidrasi
Kehilangan skuama (9 gr /m2) : kehilangan protein
(albumin berkurang, globulin meningkat)
Gejala Klinis & Diagnosis
Eritroderma akibat alergi obat sistemik
Masuknya obat ke dalam tubuh dengan
berbagai cara (mulut, hidung, rektum, vagina,
suntikan / infus)
Waktu hingga timbul penyakit ± 2 minggu
Lesi kulit : eritema universal & skuama timbul
di stadium penyembuhan
Eritroderma akibat perluasan penyakit kulit
Psoriasis eritrodermik
Eritema tidak merata, skuama lebih tebal, pitting
nail
Ragu : biopsi
Penyakit Leiner (eritroderma deskuamativum)
Etiologi : dermatitis seboroik
Lesi kulit : eritema universal + skuama kasar
Usia : 4 – 20 minggu
Eritroderma akibat penyakit sistemik (keganasan)
Sindrom sezary (limfoma)
I : orang dewasa, laki usia 64 th, perempuan usia
53 th
E : infeksi virus HTLV –V (CTCL : Cutaneous T-
cell lymphoma)
Lesi kulit : eritema warna merah membara
universal + skuama & gatal
PF : splenomegali, limfadenopati superfisial,
alopesia, hiperpigmentasi, hiperkeratosis
palmaris & plantaris, kuku distrofik
PP : sel sezary, jumlah > 1000/mm3
Sumber : fitzpatrick ed 5
TERAPI
Non – medikamentosa
Obat penyebab harus dihentikan
Medikamentosa
Alergi obat sistemik : prednison 4x 10 mg / hari
Perluasan penyakit : prednison 4x 10 -15 mg/hari
Penyakit Leiner : prednison 3 x 1 – 2 mg/hari
Sindrom sezary : prednison 30 mg/hari
Eritroderma kronis : diet tinggi protein, emolien
(lanolin 10% / krim urea 10%)
DERMATITIS SEBOROIK
DEFINISI : Kelainan kulit papuloskuamosa
dengan predileksi di daerah kaya kelenjar sebasea
(skalp, wajah, badan)
Faktor risiko:
Malasesia
Gangguan imunologis (kelembaban
lingkungan, perubahan cuaca, trauma)
Epidemiologi
I : usia pubertas, puncak usia 40 tahun
36% pasien HIV mengalami dermatitis seboroik
Usia lanjut : lesi kulit ringan
Bayi : cradle cap (kerak kulit kepala)
Laki – laki lebih banyak
Etiopatogenesis
Sering ditemukan pada
pasien HIV AIDS
Transplantasi organ
Malignansi
Pankreatitis alkoholik kronik
Hepatitis C
Parkinson
Etiopatogenesis
Meningkatnya lapisan sebum pada kulit, kualitas
sebum, respon imunologis terhadap pityrosporum,
degradasi sebum iritasi kulit eksema
Malassezia sp ↑ pada epidermis mengelupas
(ketombe)
Obat yg memicu : buspiron, klorpromazin,
griseofulvin, haloperidol, dll
Gejala Klinis
Predileksi : kulit kepala berambut, wajah, alis,
lipat nasolabial, side burn, telinga, liang telinga,
bagian atas – tengah dada & punggung, lipat
gluteus, inguinal, genital, ketiak
Keluhan : gatal & menyengat
Lesi kulit :
Skuama kuning berminyak
Eksematosa ringan
Kemerahan perifolikular plak eritematosa
berkonfluens di sepanjang rambut frontal (korona
seboroik)
Gejala Klinis
Pada fase kronis :
kerontokan rambut
Lesi di retroauricular
Liang telinga : otitis eksterna
Kelopak mata : blepharitis
Bentuk pitiriasiform (mirip pitiriasis rosea)
Sumber : fitzpatrick ed 5
Diagnosis Banding
Psoriasis
Dermatitis atopik dewasa
Dermatitis kontak iritan
Dermatofitosis
Rosasea
Terapi
Shampoo : selenium sulfida, ketoconazole, ter, solusio
terbinafine
Cuci wajah dengan sabun lunak : mengurangi jumlah
sebum
Skuama : krim asam salisilat / sulfur
Simptomatik : kortikosteroid topikal potensi sedang,
imunosupresan topikal (takrolimus / pimekrolimus)
Metronidazole topikal, benzoil peroksida, salep litium
suksinat
Tidak membaik : UVB
Tidak membaik dengan semua terapi : prednison 30
mg/hari untuk respon cepat.