Anda di halaman 1dari 21

URTIKARIA DAN

ANGIOEDEMA

DR. STANLEY SETIAWAN, SP.KK


DEFINISI

Reaksi vaskular pada kulit


ditandai dengan adanya edema
setempat yang cepat timbul dan
menghilang perlahan-lahan
Urtikaria bewarna pucat dan kemerahan,
umumnya dikelilingi halo
kemerahan (flare) dan disertai
rasa gatal yang berat, rasa
tersengat atau tertusuk.
DEFINISI

Reaksi yang menyerupai


urtikaria, namun terjadi pada
lapisan kulit yang lebih dalam
Angioedema dan secara klinis ditandai
dengan pembengkakan
jaringan. Umumnya terjadi di
perioral, periorbital, lidah,
genitalia, dan ekstremitas.
ETIOPATOGENESIS
Urtikaria terjadi karena vasodilatasi disertai permeabilitas
kapiler yang meningkat akibat pelepasan histamin dari sel
mast dan basofil.

Serotoni
SEL Faktor -n
MAST Utama Protease

Leukotri-
en
Kinin
Faktor
Prostagl-
lain
andin
YANG DAPAT MENYEBABKAN
AKTIVASI SEL MAST

Faktor Imunologik Faktor Non-Imunologik

• Hipersensitivitas tipe cepat • Bahan kimia pelepas


yang diperantarai IgE, mediator (morfin, kodein,
contohnya alergi obat. media radio-kontras,
• Aktivasi komplemen jalur aspirin, obat anti-inflamasi
klasik maupun alternatif, non-steroid, benzoat),
menghasilkan faktor fisik (suhu, mekanik,
anafilatoksin yang sinar X, ultraviolet, efek
menyebabkan mediator kolinergik).
sel mast.
Makanan

Rangsang- Infeksi dan


an Fisik Infestasi

Faktor
Pencetus
Proses
Autoimun
Inflamasi

Penisilin dan derivatnya,


Penyakit sulfonamid, analgesik,
sitemik
Obat aspirin, dan obat anti
dan inflamasi non-steroid,
keganasan
ACE-Inhibitor, narkotik
dan alkohol.
MAKANAN PENCETUS
URTIKARIA

Makanan
Cokelat Telur Susu
laut

Kacang-
Tomat Strawberry Keju
kacangan

Food Ragi, salisilat,


Bawang asam sitrat,
additives asam benzoat,
sulfit, pewarna
makanan
INFEKSI DAN
INFESTASI

Infeksi tonsil, gigi, sinus,


ISPA kantung empedu, prostat,
ginjal, saluran kemih

Infeksi Virus Infeksi Jamur

Inflamasi Kronik
Infestasi Parasit (Gastritis, esofagitis
refluks, peradangan
empedu)
PENYAKIT SISTEMIK
DAN KEGANASAN

Hiper/hipotir Penyakit
oid Hodgkin

Leukimia
limfositik
kronik
RANGSANGAN FISIS

Suhu
Radiasi
(Panas/Dingin)

Tekanan
Sinar matahari
mekanis
GEJALA KLINIS
• Gatal
• Rasa terbakar atau rasa tertusuk
• Urtika (eritema dan edema setempat dengan batas tegas,
terkadang bagian tengah lebih pucat)
• Apabila kedalaman lesi mencapai dermis, subkutis atau
submukosa maka edema akan berbatas difus da disebut
angioedema.
• Bila angioedema terjadi pada mukosa salauran nafas
maka keluhan berupa sesak nafas, suara serak dan rinitis.
• Bila mengenai saluran cerna manifestasi berupa diare,
muntah, mual, kolik abdomen.
ANGIOEDEMA NORMAL
URTIKARIA DAN ANGIOEDEMA
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Pemeriksaan darah, urin dan feses rutin untuk
menilai ada tidaknya infeksi yang tersembunyi
infestasi , atau kelainan alat dalam.
• Pemeriksaan kadar IgE total dan eosinofil untuk
mencari kemungkinan kaitannya dengan faktor
atopi.
• Pemeriksaan gigi, THT dan usapan genitalia
interna wanita untuk mencari fokus infeksi.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Uji tusuk kulit terhadap berbagai makanan dan
inhalan.
• Uji serum autolog dilakukan pada pasien
urtikaria kronis untuk membuktikan adanya
urtikaria autoimun.
• Uji dermografisme dan uji dengan es batu untuk
mencari penyebab fisik.
• Pemeriksaan histopatologik kulit perlu
dilakukan bila terhadap kemungkinan urtikaria
sebagai gejala vaskulitis atau mastositosis.
TATALAKSANA
• Hal terpenting adalah identifikasi dan
eliminasi penyebab dan faktor pencetus.
• Hindari konsumsi alkohol, kelelahan fisik
dan mental, tekanan pada kulit (misal:
pakaian yang ketat, suhu lingkungan
yang panas) hal ini dapat memperburuk
gejala urtikaria.
TATALAKSANA
Asian consensus guidelines AADV 2011

AntihistaminH1 non-sedasi bila gejala menetap setelah 2 minggu

AH1-ns dengan dosis ditingkatkan hingga 4x, setelah 1-4 minggu

AH1-sedasi atau AH1-ns golongan lain + antagonis leukotrien, bila terjad


eksaserbasi gejala, tambahkan kortikosteroid sistemik 3-7 hari

Bila gejala menetap setelah 1-4 minggu, tambahan siklosporin A, AH2, dapson,
omalizumab

Eksaserbasi diatasi dengan kortikosteroid sistemik 3-7 hari.

Anda mungkin juga menyukai