Kes
Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh
dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang
brehubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi-fungsinya serta proses-
prosesnya.
A. Definisi
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial
yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
Agar dapat melaksanakan fungsi reproduksi secara sehat, dalam pengertian fisik,
mental maupun sosial diperlukan beberapa prasyarat :
1. Pertama :
a. Agar tidak ada kelainan anatomi dan fsikologis baik pada perempuan
maupun laki-laki. Antara lain seorang perempuan harus memiliki rongga
pinggul yang cukup besar untuk mempermudah kelahiran bayinya kelak
b. Perkembangan-perkembangan tersebut sudah berlangsung sejak usia
yang sangat muda. Tulang pinggul berkembang sejak anak belum
menginjak remaja dan berhenti ketika anak itu mencapai usia 18 tahun.
Agar semua pertumbuhan itu berlangsung dengan baik, ia memerlukan
makanan dengan mutu gizi yang baik dan seimbang.
2. Kedua :
3. Ketiga :
d. Tersedianya
c. Intervensi pelayanan kesehatan
pemerintah dan reproduksi dan
negara terhadap keluarga, serta
masalah reproduksi terjangkaunya secara
ekonomi
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemandirian wanita dalam memutuskan peran dan fungsi
reproduksinya.
b. Meningkatnya hak dan tanggung jawab sosial wanita dalam menetukan
kapan hamil, jumlah dan jarak kehamilan
c. Meningkatnya peran dan tanggung jawab sosial pria terhadap akibat dari
perilaku seksual dan fertilitasnya kepada kesehatan.
d. Dukungan yang menunjang wanita untuk membuat keputusan yang
berkaitan dengan proses reproduksi, berupa pengadaan informasi dan
pelayanan.
3. Sasaran
b. penurunan angka kematian ibu hingga 59%, semua wanita hamil mendapatkan akses
pelayanan prenatal.
d. penurunan proporsi bayi berat lahir rendah (<2,5 Kg) menjadi kurang dari 100%
e. pemberantasan tetanus neonatarum (angka insiden diharapkan kurang dari satu kasus
per 1000 kelahiran hidup) disemua kabupaten.
Balita
Remaja
Reproduksi
Perimenopause
Post Menopause