Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL NAFAS

Oleh:

NANA ROHANA
Definisi:
^ Gagal nafas adalah ketidakmampuan sistem perna-
fasan untuk mempertahankan fungsi dasarnya, yaitu
melakukan pernafasan untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh dengan oksigen darah arteri yang a
adekuat dan mengeluarkan karbon dioksida yang se-
suai pada tingkat aktifitas yang normal.
^ Kegagalan nafas mendadak adalah merupakan anca-
man jiwa yang disebabkan oleh ketidak mampuan
sistem kardiovaskuler pd tingkat paru, untuk menjamin
pertukaran yg adekuat ( Wilson & Partippudan.1984 )
^ Kegagalan pernafasan mendadak adalah kegagalan
dari sistem pernafasan untuk O2 dan membuang CO2
dengan adekuat ( Levin,1975 )

^ Kegagalan pernafasan mendadak bila tekanan O2


arteri (PaO2) kurang dari 50 mmHg dan Tekanan
CO2 arteri (PaCO2) lebih dari 50 mmHg (Skapira 1975)

^ Kegagalan pernafasan mendadak terjadi bila penurunan


mendadak dari PaO2 hingga kurang dari 50 mmHg tanpa atau
dengan disertai peningkatan PaCO2 (Petty)
TANDA-TANDA PERNAFASAN ADEKUAT:
1. Terdapat airway yang baik dan bebas dari segala
sumbatan
2. Terdapat cukup gerakan dari dinding rongga dada
yg simetris kiri dan kanan atau gerakan dinding perut
pada setiap pernafasan
3. Terdapat cukup udara yg keluar dari mulut atau hi-
dung pada setiap kali pernafasan yg dpt diukur dg
memakai alat yg disebut spirometer
4. Tidak terdapat sianosis pd ujung ektremitas, lidah,kulit
5. Frekuensi nafas tiap menitnya berada dlm batas normal, serta
irama teratur
6. Penderita tdk terlihat kepayahan ayau mendpt kesukaran dlm
menarik dan mengeluarkan nafas
7. Hasil pemeriksaan analisa gas darah dlm batas normal
KLASIFIKASI GAGAL NAFAS
1. Gagal nafas tipe I
- Disebut gagal nafas normokapneu hipoksemia
- PaO2 rendah, PaCO2 normal
2. Gagal nafas tipe II
- Disebut gagal nafas hiperkapneu hipoksemia
- PaO2 rendah, PaCO2 tinggi
Gejala klinis
Pada pemeriksaan analisa gas darah Pao2 tanpa atau disertai
peningkatan PaCO2
Gejala klinis lain:
1. Pada sistem pernafasan
^ tachypnoe bila berkelanjutan menjadi apnoe
^ nafas cuping hidung
^ retralsi tulang iga
^ sianosis
2. Pada sistem kardiovaskuler
^ nadi meningkat
^ Tekanan darah naik/turun
^ kulit pucat
^ berkeringat
^ aritmia
^ bila tdk segera diatasi sp cardiac arrest
3. Pada sistem saraf
^ gelisah
^ nyeri kepala
^ bila terjadi hipoksemia dan hiperkarbi kesadaran akan
menurun
sp koma
4. Pada sistem lain
^ oliguri
^ mual
^ diare
Penyebab
1. Penyebab sentral/saraf pusat
- Trauma kepala: kontusio otak, edema otak
- radang otak; encefalitis
- gangguan vaskuler; perdarahan otak, infark otak
- obat-obatan: narkotik, barbiturat, obat anestesi
2. Penyebab perifer
- kelainan pd neuromuskuler: poliomielitis, GBS, tetanus,trauma
servikal
- kelainan pd tlg iga: patah tlg iga
- gangguan pd jalan nafas; obstruksi jalan nafas, asma
- kelainan di paru-paru: pneumoni, atelektasis, edema paru,
- kelainan jantung: kegagalan jantung kiri shg terjadi edema paru
DASAR-DASAR TINDAKAN GAGAL NAFAS:
1. Terapi definitif
Bila penyebab belum ditemukan, lakukan dulu tindakan perto-
longan terutama untuk mengatasi hipoksia hiperkarbi yg terjadi.
2. Terapi suportif
a. Kebersihan bronkhus
- inhalasi
- latihan nafas dalam dan batuk
- fisioterapi dada
- pengisapan lendir
3. Pemasangan jalan nafas buatan
Pengkajian:
Pengkajian dilakukan dlm waktu yg singkat
1. Riwayat penyakit sebelumnya
- penyakit paru kronis
- trauma torak/tlg belakang
- kegemukan
- gangguan kesadaran
2. pengobatan yg telah diberikan
- pemberian o2
- nebulisasi
- obat depresi
3. Pembedahan/tindakan lain
- intubasi
- ventilasi mekanik
- pembedahan torak/abdomen
4. Pola fungsi
- persepsi kesehatan
- kebutuhan nutrisi: anoreksia, BB
- kebutuhan aktifitas: lelah, lemas,sesak nafas saat istirahat,
wheezing, batuk, palpitasi
5. Kulit dan membran mukosa
- pucat,dingin, sianosis, edema
6. Pernafasan
- frekuensi, kesulitan bernafas, I/E ratio, suara nafas, ekspansi
dada turun, stridor inspirasi, retraksi
7. Kardiovaskuler
- takhikardi, bradikardi, aritmia, suara jantung, hipertensi, hipo-
tensi,JVP
8. Gastrointestinal
- abdominal distensi, asites, epigastrik pain
9. Neurologi
- somnolen, bingung, tremor,
10. pH menurun/meningkat, pCO2 meningkat/menurun, pO2 menu-
run, SaO2 menurun, tek drh menurun,
11. Pemeriksaan diagnostik:
- X-Ray foto, Analisa gas darah, tes fungsi paru
DIAGNOSA KEPERAWATAN:
1. Tidak efektifnya jalan nafas b/d banyak lendir, kesadaran menurun,
gangguan fungsi neuro muskuler, nyeri karena sulit mengeluarkan
sputum

Intervensi keperawatan:
- kaji kemampuan batuk
- observasi menurunnya ekspansi dada
- catat karasteristik suara nafas
- beri posisi pasien 45 derajat
- beri humidifikasi yg adekuat
- kerjakan bronkhial washing
- lakukan fisioterapi dada
- perhatikan intake yg adekuat
- koloaborasi pemberian bronchodilator dan mukolitik
2.Gangguan pertukaran gas b/d hiperventilasi alveolar, hipoksemia,
hiperkarbi

Intervensi keperawatan:
- monitor gejala klinis hipoksemia dan hiperkarbi
- berikan O2
- monitor analisa gas darah
- monitor denyut nadi
- ajarkan/latih nafas dalam
3. Gangguan kebutuhan nutrisi b/d anoreksia,terpasang airway, meningkatnya kebutuhan kalori,
dehidrasi.

Intervensi keperawatan:
- beri makanan tinggi kalori dan protein
- beri makanan 6 x porsi kecil
- monitor tanda peningkatan pCO2 karena parenteral nutrition

4. Resiko kelebihan volume cairan b/d meningkatnya cairan perifer


Intervensi keperawatan:
- kaji gejala kelebihan volume cairan: cracles, JVP, edema
perifer
- monitor intake dan output, BB/hari
- batasi intake cairan, kalau perlu diuratik
5. Cemas b/d situasi kritis, perubahan status kesehatan, takut mati

Intervensi keperawatan”
- identifikasi persepsi pasienj terhadap situasi dan pe-
ngobatan
- identifikasi koping pasien untuk mengatasi kecemasan
- beri informasi tentang peningkatan kondisi
- support emosi dlm kebiasaan yg positif sesuai situasi

6. Kurangnya pengetahuan b/d kurangnya informasi, misinter-


pretasi
- beri informasipenyebab dan proses penyakit
- beri informasi yg jelas, b/p buat jadwal pertemuan
- beri petunjuk program aktifitas
- diskusikan follow up care

Anda mungkin juga menyukai