Anda di halaman 1dari 21

James Winston

102016245
C3
 Seorang laki-laki, 45 tahun, datang ke
poliklinik THT dengan keluhan pendengaran
menurun sejak 2 bulan yang lalu.
 laki-laki umur 45 tahun datang ke poliklinik THT
dengan keluhan pendengaran menurun sejak 2 bulan
yang lalu
 Pendengaran mulai menurun sejak 3 tahun
 Makin menurun sejak 1 bulan terakhir
 Sudah berobat ke puskesmas tetapi keluhan
tidak hilang setelah minum obat
 Nyeri, cairan dari telinga, demam, dan riwayat
korek telinga tidak ada
 Sudah 8 tahun bekerja di pabrik mobil bagian
perakitan
 Fisik
 TTV normal
 Telinga luar dan tengah normal
 Penunjang
 Pemeriksaan lingkungan kerja = 100 dB
 Pure Tone Audiometry
 Sound Level Meter
 Mengukur ambang batas pendengaran
 Nada murni disampaikan melalui earphone
 Hasilnya tuli sensorineural pada frekuensi
tinggi > 3-6 kHz
 Pada frekuensi 4 kHz ada notch yang
patognomonik untuk NIHL
 Untuk memonitor kondisi pendengaran
pekerja
 Dilakukan setiap 1 atau 2 tahun sekali
 Terdiri dari mikrofon, amplifier, sirkuit
“attenuatir”
 Mengukur kebisingan antara 30-130 dB dan
dari frekuensi 20-20000 Hz
 Dibagi 3 jaringan
 A = respon telinga suara rendah (<55 dB)
 B = (55-85 dB)
 C = (>85 dB)
 Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang, pasien diduga
mengalami Noise Induced Hearing Loss (NIHL).
NIHL adalah gangguan dikarenakan terpapar
bising di suatu lingkungan dalam jangka
waktu lama dan terus menerus. Gangguan ini
dikategorikan dalam tuli sensorineural dan
mengenai kedua telinga
 Presbikusis
 Terjadi pada usia lanjut (55-60)
 Termasuk tipe tuli sensorineural
 Devaskularisasi pada koklea
 Meniere Disease
 Mengenai telinga dalam
 Ada vertigo beberapa menit – jam
 Tinitus
 Merasa penuh di teling
 Unilateral
 Pajanan yang dialami
 Bising sudah sejak 3 tahun yang lalu
 Setiap harinya terpapar sebesar 100 dB
 Hubungan pajanan dengan penyakit
 Sudah mengalami seperti ini 3 tahun, tetapi mulai
mengalami penurunan sejak 1 bulan > ada
hubungan antara pajanan dengan keluhannya
 Besarnya pajanan
 Patofisiologi penyakit
 Adanya perubahan sel rambut silia dari organ corti
karena bising.
 Degenerasi pada sel rambut telinga luar
 Sel rambut luar menjadi kurang kaku > respon
terhadap suara berkurang
 Kualitatif
 Cara / proses kerja: pasien bekerja di bagian perakitan
mobil yang kebisingannya 100 dB > kerusakan pada sel
rambut di telinga luar
 Observasi tempat dan lingkungan kerja
 Tingkat kebisingan 100 dB
 Harus dicek apakah ada ventilasi atau peredam
suara
 Kelengkapan APD pada setiap pekerja
 Pengontrolan pajanan
 Pemakaian APD
 Sumbat telinga (kurangi bising lebih dari 30 dB
 Tutup telinga (kurangi bising hingga 40-50 dB atau
frekuensi 100-8000 Hz)
 Ear plug bila bising diatas 85 dB
 Ear muff bila bising diatas 100 dB
 Faktor individu
 Faktor yang mempercepat atau menurunkan
terjadinya penyakit (genetik dan penggunaan APD)
 Faktor lain diluar pekerjaan
 Gaya hidup pekerja
 Diagnosis okupasi
 Berdasarkan 7 langkah diagnosis penyakit akibat
kerja diatas, pekerja tersebut mengalami Noise
Induced Hearing Loss dan merupakan penyakit akibat
kerja yang dikarenakan lingkungan kerja memiliki
tingkat kebisingan sebesar 100 dB.
 Gangguan ini dikarenakan terpapar bising yang
cukup lama
 Di seluruh dunia, 16% hearing loss pada orang
dewasa disebabkan lingkungan kerja yang
bising. The National Institute of Health
melaporkan bahwa sekitar 15% orang Amerika
usia 20-69 tahun mengalami Hearing Loss
dikarenakan pekerjaannya.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemaparan
kebisingan:
 Intensitas kebisingan
 Frekuensi kebisingan
 Lamanya waktu pemaran bising
 Kerentanan individu
 Jenis Kelamin
 Usia
 Kelainan di telinga tengah
Intensitas bising Waktu paparan perhari
(dB) dalam jam

85 8
87,5 6
90 4
92,5 3
95 2
100 1
105 ½
110 1/4
 Tinitus
 Susah menangkap percakapan
 Penurunan pendengaran
 Gangguan komunikasi
 Gangguan konsentrasi
 Gangguan tidur > stress
 Monitor paparan bising
 Identifikasi sumber bising
 Mencatat jangka waktu terkena bising
 Pengurangan jumlah bising
 Pemasangan peredam suara
 Menggunakan ear protector
 Ear plug
 Ear muff
 Helm
 Edukasi tentang Alat Pelindung Diri
 Melakukan pemeriksaan dengan audiometri
nada murni
 Sebelum karyawan diterima
 Setiap 6 bulan sekali

 Bila sudah hearing loss


 Alat bantu dengar
 Auditory training
 Lip reading
 Implan koklea bila tuli total
 Berdasarkan pembahasan diatas, penyakit
NIHL dapat mempengaruhi kehidupan
penderitanya dan aktivitas kerja dari
perusahaan tersebut. Perlu komitmen dari
perusahaan dalam upayanya untuk menjamin
kesehatan setiap pekerjanya dan komitmen
dari pekerjanya untuk mengikuti aturan yang
benar. Perlu juga dilakukan skrining-skrining
yang memadai untuk mendeteksi resiko
gangguan yang akan dialami oleh pekerjanya.

Anda mungkin juga menyukai